Dalam menata taman-taman kota, akan ada keterhubungan dengan masyarakat setempat, bila penataannya dikaitkan dengan sejarah alam dan sejarah budaya. Misalnya pemilihan jenis tumbuhan yang dipakai dalam penataan taman kota. Sebelum penataan taman, sebaiknya dicari informasi, apakah ada tumbuhan endemik yang dapat dijadikan tumbuhan dalam penghijauan? Atau adakah toponimi di kawasan itu yang berasal dari nama tumbuhan, dan dapat dijadikan tumbuhan yang ditanam dalam penataan kawasan?
Ternyata ada dan sudah banyak dibudidayakan, seperti gandasoli. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya yang hijau indah, dan bunganya yang putih itu harum. Di beberapa daerah, gandasoli banyak dikembangkan untuk tumbuhan di taman-taman.
Bahwa tumbuhan gandasoli banyak ditanam oleh masyarakat Jawa Barat pada masa lalu, karena abadi dalam nama geografis Gandasoli, yang tersebar di beberapa Kabupaten. Tumbuhan ini berkembang dengan baik mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.900 m dpl. Seperti toponim Gandasoli di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, yang termasuk daerah Cukambuy.
Gandasoli itu jenis tumbuhan (Hedychium spec. div.), bila dipelihara dengan baik, akan berbunga sepanjang tahun. Bunganya berwarna putih bersih inilah, oleh pemberi nama tumbuhan pada masa lalu, diibaratkan putih seperti salju. Bunganya seputih salju inilah yang menjadikan alasan, mengapa tumbuhan ini diberi nama hedychium.
Di Jawa Barat, di daerah yang mempunyai tumbuhan berbunga putih dan wangi ini, namanya gandasoli. Sehingga di kawasan yang terdapat gandasoli yang tumbuh subur menarik hati, menjadi ciribumi, maka tempat itu lama-lama dinamai Gandasoli. Setidaknya terdapat tujuh nama geografis Gandasoli di Jawa Barat.
Pertama di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Kedua Kampung Gandasoli di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Ketiga Desa Gandasoli di Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. Keempat Desa Gandasoli di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Kelima Desa Gandasoli di Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Keenam Kampung Gandasoli di Desa Kamurang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. Dan ketujuh, Desa Gandasoli di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Di Provinsi Jawa Tengah, nama tumbuhan ini disebut gandasuli. Di kawasan yang terdapat tumbuhan gandasuli yang menjadi ciribumi, kemudian tempat itu diberi nama Gandasuli, seperti Desa Gandasuli di Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, dan Desa Gandasuli di Kecamatan Brebes.
Gandasoli, tumbuhan berbunga dari keluarga jahe (Zingiberaceae), termasuk tumbuhan menahun yang memiliki rimpang, yaitu umbi (akar) yang bercabang-cabang seperti jari kaki yang terkubur di dalam tanah. Bentuknya pipih, berwarna putih, dan lunak. Umumnya, gandasoli tumbuh setinggi antara 120 cm - 180 cm. Gandasoli tumbuh dengan baik di bawah kerindangan pohon, dan di daerah yang lembab.
Dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia (terjemahan) karya K Heyne (1987), tumbuhan gandasoli oleh masyarakat dimanfaatkan pangkal batangnya, yang dikunyah untuk pengobatan amandel, atau bengkak lainnya dengan cara dioleskan. Tangkainya yang sudah diremas-remas, kemudian digodog, dapat dimanfaatkan untuk obat kumur.
Pimpinan daerah perlu pengetahuan yang bagus tentang karakter wilayah kerja, dan bidang yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga dari pemimpin di daerah tumbuh gagasan untuk mengembangkan daerah yang sesuai dengan karakter wilayah, sejarah alam, dan sejarah budayanya. Misalnya menanam tumbuhan gandasoli, tumbuhan yang pernah menjadi ciri bumi di suatu kawasan, sehingga nama tumbuhan itu menjadi nama geografis.
Baca Juga: Maung Sélang Sudah Tak Dikenali Lagi, tapi Abadi dalam Toponimi
Sebagai percontohan, dinas yang menangani pertamanan di Kabupaten Bandung, dapat mulai menanam gandasoli di taman, di halaman kantor Bupati Kabupaten Bandung di Soreang. Cukup beralasan, karena hanya berjarak 5,7 km dari kantor Bupati Kabupaten Bandung ke arah timur laut, ada nama geografis Gandasoli.
Di taman dan di sepanjang jalan yang ada di dalam lingkungan kantor Bupati Kabupaten Bandung, pepohonannya sudah cukup tinggi, sehingga dapat memberikan perlindungan, dapat memberikan naungan, dan keteduhan bagi tumbuhan gandasoli di bawahnya. Di antara pohon-pohon di sepanjang jalan itu dan di pinggir lapangan rumput di depan kantor-kantornya, ditanam tumbuhan gandsoli. Bila sudah tumbuh, daunnya akan menghijau indah, dan berbunga putih yang harum sepanjang waktu.
Di taman-taman kota, di antara jalanraya dan rerumputan, di antara pohon pinggir jalan, gandasoli dapat ditanam di sana, menjadi pembatas antara satu peruntukan dengan peruntukan lainnya.
Penanaman gandasoli bukan hanya di halaman kantor Bupati Kabupaten Bandung, tapi dapat menyebar lebih luas di taman-taman kota, di halaman kantor Desa, di halaman kantor Kelurahan, di halaman kantor kecamatan, dan di taman-taman kota, dan di halaman kantor kabupaten, yang di wilayahnya terdapat toponim Gandasoli, seperti di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur, dan di Kabupaten Purwakarta.
Tentu, bila dianggap bagus, menjadi pewangi alami dalam kawasan yang luas, gandasoli dapat ditanam di sepanjang sempadan sungai, di sepanjang pinggir parit di permukiman, dan di tempat lainnya. (*)
