Mengapa Tokoh Agama Kita Perlu Membaca Realitas?

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 27 Okt 2025, 07:57 WIB
Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)

Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)

Bicara soal membaca tentu sudah menjadi bagian sehari-hari bagi para tokoh agama. Selain karena perintah iqra yang diturunkan melalui firman Allah SWT, para tokoh agama pun sering membaca kitab kuning yang berkaitan dengan fiqih, aqidah ahlak, tafsir dan tata bahasa arab yang selanjutnya diajarkan kepada muridnya.

Tugas selanjutnya yang paling berat bagi saya setelah membaca buku adalah mempraktekkan isinya (tetap bijak dengan isi buku). Tapi jauh sebelum itu maka langkah terdekat setelah membaca buku adalah kesadaran melihat realita yang terjadi di lingkungan sekitar.

Setelah membaca biasanya kita akan merasa dekat dengan realitas yang terjadi bahkan kerap kali coba untuk menghubungkannya. Tulisan yang kita baca sering didominasi permasalahan atau isu yang ada di lingkungan. Lewat membaca kita jadi mengetahui realitas lain yang ditangkap oleh penulis.

Sebagai tokoh agama tentu punya power yang kuat untuk memberikan pengaruh kepada sebagian besar masyarakat. Segala hal yang terucap tentu akan mudah didengar lalu diterima dan kemudian dipraktekkan. Maka tokoh agama tidak cukup hanya membaca buku atau kitab saja tapi penting juga untuk membaca realitas. Tokoh agama yang dekat dengan realitas maka segala fatwa, nasihat, dan bimbingannya bisa relevan mengikuti perkembangan zaman.

Maka membaca realitas sangat penting dilakukan oleh tokoh agama untuk beberapa kebutuhan dalam menangani permasalahan moral, etika, sosial, agama hingga ekonomi.

Membaca realitas sangat penting bagi tokoh agama agar segala yang sudah dibaca dan dipelajari dari kitab suci bisa diinterpretasikan sesuai dengan konteks permasalahan yang terjadi dalam sebuah zaman. Melihat realitas akan membantu tokoh agama untuk memberikan metode baru dalam menyampaikan ajaran agama agar tetap bisa diterima oleh masyarakat modern.

Membaca realitas penting bagi tokoh agama untuk meminimalisir ekstrimisme dan kesalahpahaman yang terjadi masyarakat. Pemahaman yang dangkal terhadap realitas sering menjadi alasan terjadinya ekstrimisme. Tentu dengan membiasakan membaca realitas maka tokoh agama dapat memberikan pemahaman yang komperhensif dan seimbang. Sehingga peluang masyarakat untuk melakukan aksi radikal sangat bisa diminalisir.

Membaca realitas penting bagi tokoh agama untuk menghubungkan ajaran agama melalui kehidupan sehari-hari. Ajaran agama memang bersifat idealis tapi tokoh agama harus mampu menjembatani dengan segala realitas yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian segala nasihat dan bimbingan yang bersifat praktis bisa relevan.

Membaca realitas penting bagi tokoh agama agar bisa menjadi agent of change di masyarakat. Untuk melakukan perubahan maka sangat diperlukan identifikasi masalah sosial apa saja yang terjadi dan perlu ditangani baik isu kemiskinan, ketidadilan atau isu lingkungan. Selanjutnya tokoh agama harus mampu memberikan dukungan melalui partisipasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial.

Membaca realitas juga penting bagi tokoh agama untuk mengambil keputusan dengan langkah yang bijak. Realitas mampu memberikan data dan konteks yang diperlukan untuk membuat sebuah keputusan yang tepat. Baik bagi konteks internal dalam komunitas atau segala isu yang berkaitan dengan publik.

Maka sangat disayangkan ketika Raja Ampat berpotensi rusak yang diakibatkan oleh aktivitas tambang. Sejumlah aktivitis lingkungan seperti greenpeace berusaha menyuarakan agar aktivitas tambang segera dihentikan melalui orasi yang dilakukan di acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Jakarta Barat pada 3 Juni 2025.

Aksisnya sempat menjadi perhatian publik setelah polisi menahan aktivis tersebut. Namun tidak berselang lama aktivis yang bersangkutan dibebaskan kembali. Bahkan setelah itu media Kompas Tv memfasilitasi tokoh agama dan aktivis lingkungan untuk melakukan sejumlah diskusi untuk menemukan solusi bersama dari permasalahan isu lingkungan yang semakin menghawatirkan.

Dalam diskusi tersebut terdapat pernyataan yang menuai kontroversi dari Ulil Abshar Abdala selaku Ketua Lakpesdam PBNU dalam menanggapi realitas yang disajikan oleh aktivis greepeace bahwa tambang telah merusak ekosistem lingkungan.

Kenapa anda begitu peduli untuk mengembalikan ekosistem awal?. Saya kecil di kampung menikmati ekosistem yang baik, pohon banyak, sawah banyak, sekarang karena pertumbuhan penduduk ekosistem itu hilang.

Menurut saya Ulil Abshar kurang dekat merelevansikan keadaan realitas yang terjadi di zaman dulu dan konteks hari ini. Mungkin dahulu permasalahan kerusakan ekosistem bisa jadi akibat dari pertambahan penduduk. Namun tentu jumlah ini tidak sebanding dengan kerusakan yang dilakukan oleh ekskavator. Mungkin satu manusia hanya bisa menebang satu pohon. Tapi bayangkan berapa banyak ribuan hektar dalam satu waktu yang bisa dirusak oleh alat ini.

Alih-alih mencari solusi bersama justru Ulil menganggap aktivis lingkungan sebagai wahabisme.

Ini yang saya sebut sebagai wahabisme itu. Saya mengatakan teman-teman lingkungan ini yang terlalu ekstrim. Arahnya mereka seperti menolak sama sekali mining.

Berapa banyak pencemaran air tanah dan permukaan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang. Dilansir dari BBC News telah ditemukan sejumlah kromium-6 yaitu senyawa yang dihasilkan Industri Nikel Morowali yang bersifat karsinogenik bagi tubuh manusia.

Padahal dengan membaca realitas yang ada di lingkungan tokoh agama bisa mengetahui seberapa banyak dampak buruk yang dihasilkan dari aktivitas pertembangan. Berapa banyak dari pertambangan yang merusak habibat dan kepunahan pada spesies fauna atau flora.

Emisi gas yang dihasilkan dari industri ini juga bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Aktivitas pertambangan juga menjadikan tanah tidak memiliki kestabilan sehingga menyebabkan bencana longsor. Dampak lainnya adalah adanya perubahan struktur ekonomi masyarakat sekitar.

Berapa banyak aktivitas tambang yang bisa mensejahterakan masyarakat yang tinggal dekat lokasi pertambangan. Jawabannya hampir tidak ada, justru sebaliknya aktivitas tambang menghilangkan mata pencaharian masyarakat yang bertumpu pada kehidupan laut dan hutan. Bahkan masalah baru terjadi bagi kesehatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut.

Membaca realitas tentu membantu para tokoh agama untuk memandang permasalahan dari sudut lain. Karena sedikit keputusan atau kebijakan yang tidak sesuai dengan realitas justru membuat permasalahan semakin pelik. Tak hanya itu setiap ucapan dan kebijakan sangat berdampak besar bagi kondisi sosial, lingkungan, ekonomi dan kesehatan negara ini. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 27 Okt 2025, 12:46 WIB

Bandung Raya dan Mimpi Kota Berkelanjutan yang Masih Setengah Jalan

Keberhasilan Bandung Raya dalam menjadi kawasan hijau tidak akan diukur dari penghargaan semata.
Bandros atau Bandung Tour on Bus adalah bus wisata ikonik Kota Bandung. (Sumber: Pexels/arwin waworuntu)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 11:16 WIB

Klise Wacana 6 Agama Resmi di Indonesia

‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan.
‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan. Kita Diajarkan untuk memahami hal ini. (Sumber: Pexels/Mochammad Algi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 09:41 WIB

Mengulas Kekurangan Film 'Gowok: Kamasutra Jawa'

Artikel ini berisi opini tentang film "Gowok: Kamasutra Jawa".
Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 07:57 WIB

Mengapa Tokoh Agama Kita Perlu Membaca Realitas?

Tokoh agama kita sangat perlu membaca realitas agar setiap keputusan atau nasihat yang diberikan bisa tetap relevan dengan kondisi zaman saat ini.
Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 20:02 WIB

Hari Kebudayaan Nasional: Membuka Selubung Identitas Sinkretik Kita

Penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon menuai perdebatan yang menarik.
Kebudayaan tradisional Indonesia. (Sumber: Pexels/Muhammad Endry)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 18:47 WIB

Peringkat Liga Indonesia Naik, gegara Persib Menang di Asia

Persib memenangkan pertandingan melawan Selangor FC pada lanjutan ACL 2
Persib Bandung saat bermain di ACL 2. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 16:00 WIB

Mengangkat Martabat Dapur Pelatihan: Menyibak Peran Sunyi di Balik Pembelajaran ASN

Di balik sorotan pelatihan ASN, ada dapur senyap tempat dedikasi bekerja tanpa tepuk tangan.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: bkpsdm.purworejokab.go.id)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 13:35 WIB

Kota Bandung Menuju Kota Mati?

Refleksi terhadap kegagalan Kota Bandung masuk 10 besar UI Greenmetric 2025.
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 26 Okt 2025, 11:37 WIB

Urban Legend Gedung BMC, Rumah Sakit Terbengkalai Gudang Cerita Horor di Bandung

Kisah mistis dan sejarah Rumah Sakit BMC di Bandung, dari masa sebagai RS Sartika Asih hingga jadi legenda horor dengan hantu suster Belanda.
Gedung BMC yang banyak menyimpan kisah mistis. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 10:30 WIB

Pelajaran dari Film Good Boy (2025), Saat ‘Kebaikan’ Berhenti Menjadi Konsep Sederhana

Film Good Boy (2025) menghadirkan kisah horor unik tentang anjing peliharaan.
Poster Good Boy 2025
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 08:23 WIB

Budaya Pembungkaman Terhadap Perempuan

Suara perempuan kadang tak terdengar bahkan sebelum sampai ditelinga seseorang
Bagi perempuan terlalu vokal bukan sekedar ejekan moral, justru hal tersebut mengundang maut untuk perempuan yang punya keberanian berkata tidak. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 18:08 WIB

Bandung, Rumah Juara: Ketika Sepak Bola dan Basket Bersatu dalam Identitas Kota

Bandung bukan sekadar kota kreatif tapi rumah bagi semangat juara yang mengalir di setiap cabang olahraga, dari sepak bola hingga basket.
abak baru dalam sejarah basket Indonesia resmi dimulai, di mana Satria Muda Jakarta bertransformasi menjadi Satria Muda Bandung, menandai era baru yang menjanjikan bagi Kota Juara. (Sumber: dok. Satria Muda Bandung)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:25 WIB

Lonjakan Lapangan Padel di Bandung, Momentum Baru bagi Brand Sportswear Lokal

Di Bandung, lapangan padel bermunculan di berbagai titik dan menjadi magnet baru bagi masyarakat urban yang mencari aktivitas fisik sekaligus gaya hidup.
Ilustrasi raket padel. (Sumber: The Grand Central Court)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:02 WIB

Relaiv dari Produksi Bandung, Menembus Pasar Internasional Lewat Semangat Muda

Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel.
Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 20:29 WIB

QRIS TAP dan Lompatan Digital Jawa Barat: Dari Bus Kota ke Mall, Transaksi Kini Sekejap Sentuh

Di tengah kehidupan urban yang serba cepat, sistem pembayaran digital yang aman, cepat, dan inklusif menjadi kebutuhan nyata.
QRIS TAP dirancang untuk memberikan pengalaman transaksi nontunai yang praktis dan menyeluruh, baik di sektor transportasi publik maupun pusat perbelanjaan modern. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 19:45 WIB

Ini Deretan Subgenre Film yang Tidak Banyak Diketahui!

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak film yang dirilis dengan menghadirkan beberapa genre.
Beragam jenis film. (Sumber: Pexels/Lucas Pezeta)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 19:24 WIB

Long Live Metal: Skena Musik Keras Bandung Tak Pernah Mati

Meski mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi.
Meski diguncang pandemi dan mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 17:15 WIB

IKN: Antara Kota Masa Depan dan Ruang Kemanusiaan

IKN menjanjikan masa depan baru Indonesia, namun tantangannya adalah bagaimana menjadikannya kota yang tetap ramah bagi manusia.
Desain resmi IKN. (Sumber: ikn.go.id)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 16:11 WIB

Dari Kosan ke Pasar Internasional, Azarinnabila Janitra Menenun Mimpi Lewat Hi Paipe

Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasional.
Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasionl. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 16:02 WIB

Manajemen Pengetahuan: Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Peningkatan pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dilakukan melalui penerapan manajemen pengetahuan.
Program Makan Bergizi Gratis. (Sumber: Indonesia.go.id)