West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

Demas Reyhan Adritama
Ditulis oleh Demas Reyhan Adritama diterbitkan Rabu 12 Nov 2025, 11:44 WIB
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)

West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)

West Java Festival (WJF) 2025 kembali digelar dan disambut antusias oleh wargi Jawa Barat. Namun, ada yang berbeda tahun ini. Jika sebelumnya WJF identik dengan pesta perayaan hari jadi Jawa Barat yang meriah dengan konser musik, tahun ini fokusnya sedikit bergeser.

Lantas, apakah WJF 2025 masih sekadar panggung hura-hura, atau kini menjadi etalase budaya Jabar yang sesungguhnya?

Panitia West Java Festival 2025, Rama, menjelaskan bahwa WJF kali ini memiliki misi yang lebih mendalam, yakni promosi pariwisata dan kebudayaan.

"Kalau dua tahun sebelumnya itu memang West Java Festival untuk merayakan hari jadi Jawa Barat, tahun ini berbeda karena sekarang agenda ulang tahunnya udah terselenggara sebelumnya di acara Kirab Budaya. Jadi West Java Festival ini lebih fokusnya kepada promosi pariwisata, dan kebudayaan Jawa Barat," ujar Rama saat diwawancarai.

Istimewanya lagi, WJF 2025 berhasil menembus kurasi ketat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Tahun ini, Alhamdulillahnya, kita itu lolos dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Dia tuh bisa dibilang meranking event-event terbaik yang ada di Indonesia. Tahun ini Jawa Barat itu perwakilannya ada West Java Festival, Asia Africa Festival, satu lagi yang di Sukabumi, Hari Nelayan," jelas Rama.

Filosofi Sunda 'Gapura Panca Waluya'

Alih-alih jor-joran menjual nama artis ibu kota, WJF 2025 justru mengusung tema filosofi Sunda "Gapura Panca Waluya". Menurut Rama, ini adalah visi yang ingin diimplementasikan Gubernur untuk menggambarkan hidup yang sempurna ala orang Sunda.

"Panca Waluya sendiri terdiri dari lima hal penting. Cageur (kesehatan mental/fisik), bageur (ahlak/sikap), bener (integritas/jujur), pinter (pengetahuan), singer (kreativitas/inovasi)," paparnya.

Kelima filosofi ini tidak hanya jadi pajangan, tapi benar-benar diterjemahkan dalam rangkaian acara. Untuk 'Cageur', ada wellness tourism seperti Poundfit, pijat refleksi, hingga jamu modern.

Untuk 'Bageur', fokusnya pada kepedulian lingkungan. "Misalkan kita ada workshop pengolahan sampah yang dikawal sama Plastavfall, terus ada ecoprint, seni membatik dengan daun-daun lokal," kata Rama.

Di area 'Bener', WJF bekerja sama dengan berbagai dinas untuk membuka pelayanan publik. Wargi yang hadir bisa mengurus paspor, KTP, bayar pajak, hingga konsultasi kesehatan mental di akhir pekan.

Sementara 'Pinter' diisi dengan talkshow edukatif dari Mokajabar (Mojang Jajaka Jawa Barat), seperti mengolah ulat maggot, membuat skincare dari daun pohpohan, hingga tips menjadi content creator.

Saat Tradisi Bertemu Modernitas

Lalu, di mana letak konsernya? Nah, kemeriahan musik dan artis ibu kota seperti Kunto Aji, The Changcuters, dan King Nassar masuk dalam pilar 'Singer' (kreativitas).

Namun, 'Singer' tidak melulu soal musik modern. Di sinilah WJF 2025 unjuk gigi.

"Singernya itu lebih diimplementasikan dalam bentuk atraksi budaya seni tari dari dua puluh tujuh kabupaten kota," tegas Rama.

Salah satu yang paling ditonjolkan adalah Tari Berokan dari Indramayu. "Tari Berokan ini salah satu tarian yang hampir punah dari Indramayu dan pengen kita lestarikan di sini," tambahnya.

Tak hanya itu, WJF 2025 juga memboyong langsung tradisi Seren Taun dari Kasepuhan Sinar Resmi, Sukabumi, sebagai bagian dari opening ceremony.

"Kita ingin nunjukin nih ke ibaratnya orang kota, ini loh tradisi-tradisi yang jadi ciri khas Jawa Barat. Anak Gen Z mana tau Seren Taun, tapi supaya bikin mereka tau, kita datangin kesini dengan acara yang familiar, konser musik," ujar Rama.

Pesan untuk Wargi Jabar: Motekar Tanpa Lupa Akar

Teras Motekar WJF 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Teras Motekar WJF 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)

Rama mengakui bahwa WJF sebelumnya memang masih terpaku pada guest star. Namun, mulai tahun ini, budaya Jabar akan dibuat lebih kental.

"Sebetulnya sih memang kita pengennya tuh bukan guest star yang jadi jualan kita. Guest star mungkin hanya gulanya lah. Kita tuh pengen nonjolin temanya, pesannya," katanya.

Rama berharap wargi Jabar tidak hanya menikmati visual, tapi juga meresapi makna di balik kemeriahan WJF 2025.

"Kalian bolehlah sekreatif mungkin, semodern mungkin, sekeren mungkin, tapi jangan sampai lupa tempat kalian berasal. Itu sih poin pesannya. Istilahnya motekar (kreatif), tapi tetep jangan lupa roots (akar) kamu," pungkasnya. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Demas Reyhan Adritama
Mahasiswa Jurnalistik
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)