Bagi banyak orang, Pramuka hanyalah kegiatan baris-berbaris dan latihan kedisiplinan. Tapi bagi Herna Wati, Pramuka adalah rumah tempat ia belajar tentang arti ikhlas dan pengabdian.
Sejak duduk di bangku SMP dan SMA, ia sudah jatuh cinta pada dunia Pramuka. Setiap kegiatan yang ia ikuti terasa menyenangkan, penuh semangat, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya.
Saat kuliah, ia sempat berhenti mengikuti kegiatan Pramuka. Namun, ia merasa ada yang hilang dalam kesehariannya hingga akhirnya memutuskan untuk kembali aktif di kegiatan yang sudah lama ia cintai itu.
"Saya buat dan jualan makanan ke temen-temen, buat bisa ikut kegiatan Pramuka tanpa membebani orang tua, dan itu juga buat saya makin mandiri," ujarnya sambil tersenyum mengenang masa itu.
Nilai keikhlasan dan kebermanfaatan bagi orang lain adalah dua hal yang selalu ia pegang dalam setiap langkah. Ia percaya, dari sanalah karakter kuat dan jiwa sosial tumbuh dalam diri setiap anggota Pramuka.
Baginya, mengabdi di Pramuka bukan sekadar menjalankan tugas, tapi juga bentuk cinta yang tulus untuk membimbing generasi muda. Ia yakin, dengan mental dan fisik yang kuat, serta semangat disiplin dan tanggung jawab, Pramuka akan terus melahirkan pribadi yang siap berbakti dan mencintai lingkungannya. (*)
