Persib Juara Divisi Utama 1986, Tiga Pemain Diberi Beasiswa

Kamis 08 Mei 2025, 17:31 WIB
Pemain dan ofisial Persib Bandung berfoto seusai mengalahkan Perseman Manokwari dalam final Kejuaraan Nasional Divisi Utama PSSI 1986. (Sumber: Berita Yudha | Foto: Mardi)

Pemain dan ofisial Persib Bandung berfoto seusai mengalahkan Perseman Manokwari dalam final Kejuaraan Nasional Divisi Utama PSSI 1986. (Sumber: Berita Yudha | Foto: Mardi)

Ditulis oleh Dimas Wahyu Indrajaya

AYOBANDUNG.ID -- Putaran final Kejuaraan Nasional Divisi Utama 1986 digelar di Stadion Utama Senayan (kini disebut Stadion Utama Gelora Bung Karno), Jakarta pada 28 Januari sampai 11 Maret tahun tersebut. Ada 12 kesebelasan bersaing di mana PSSI memberlakukan format grup setengah round robin yang dilanjutkan babak knock out di final.

Ke-12 tim itu dibagi dua grup, satunya grup Wilayah Barat dan lainnya Wilayah Timur. Persib Bandung, Persija, PSMS Medan, Persiraja Banda Aceh, PS Bengkulu, dan PSP Padang masuk ke Wilayah Barat. Sementara, di grup Timur diisi PSIS Semarang, PSM Makassar (dulu PSM Ujungpandang), Perseman Manokwari, Persebaya Surabaya, Persiba Balikpapan, dan Persipura Jayapura.

Rangkaian pertandingan penting dan diprediksi seru itu membuat Jakarta menjadi magnet penggila bola nasional. Pendukung dari berbagai daerah menyerbu ibu kota agar bisa hadir di stadion utama demi menyaksikan langsung jago-jago bola kebanggaan masing-masing.

Tak terkecuali para pendukung Persib. Dari berbagai penjuru Jawa Barat, mereka hadir dengan berbagai macam cara entah itu dengan kendaraan pribadi sampai naik transportasi umum.

Gelombang kedatangan pun membesar ketika Persib memastikan diri ke final yang digelar pada 11 Maret. Mobil berplat D semakin banyak, ditambah stasiun sibuk bukan main menerima pendatang. Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) memang memberi keistimewaan dalam agenda itu di mana mereka menyediakan empat kereta tambahan untuk mengangkut barudak Bandung ke Jakarta.

Baca Juga: Munaip Saleh, Raja Balap Sepeda Raksasa Pertama Tour de Java

Penantian 25 Tahun Berakhir

Persib melawan Perseman di final. Sebelum saling sikut dalam laga penentu, kedua tim sudah bersua pada babak enam besar di mana Persib menang telak 6-0.

Kekalahan besar itu dirasa pihak Perseman wajar karena pemain inti disimpan di bangku cadangan. Keputusan tersebut dilakukan setelah melihat tempat di final sudah dipastikan menjadi milik mereka.

Dalam menatap final, Perseman tak mau tersandung untuk kedua kalinya. Mereka pun berjanji pemain inti akan dimainkan agar memperbesar kans menang dan merebut gelar juara.

“Di sinilah nanti akan kami buktikan siapa yang terbaik. Yang jelas pihak Perseman pasti akan memboyong piala itu ke Puncak Umsini,” ucap Samuel Krey, manajer tim Perseman, dikutip dari artikel Berita Yudha berjudul “Persib dan Perseman Sama-Sama Ngotot Jadi Juara” terbitan 11 Maret 1986.

Sesuai janji, Perseman bermain dengan pemain inti dan tampil tak seperti saat bertemu Persib di babak enam besar. Kiper mereka, Markus Woff tidak lagi memungut bola di paruh awal pertandingan.

Namun, petaka hadir untuk Perseman pada paruh kedua, tepatnya pada menit 77’. Jajang Nurjaman berhasil membuat Stadion Utama Senayan heboh setelah golnya membuat kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Persib.

Apa yang dinanti pendukung Persib kejadian 13 menit kemudian. Wasit John Charles meniup peluit tanda akhir pertandingan yang menghasilkan Persib menang 1-0 atas Perseman. Penantian 25 tahun tanpa gelar juara pun berakhir pada hari itu.

Baca Juga: Buruh dalam Bahasa Sunda

Puja-puji Sepanjang Jalan Pulang

Pendukung anak-anak menyambut kedatangan pemain Persib di Bandung. (Sumber: Majalah Jakarta Jakarta)

Pemain dan ofisial Persib kembali ke Bandung dua hari kemudian. Setelah check out dari hotel pada pagi hari, dua bus yang ditumpangi mereka berangkat pulang via tol Jagorawi.

Tentu belum ada tol Cipularang saat itu yang bisa memakan waktu hitungan jam saja untuk sampai. Kala itu, bus mesti melewati jalur Puncak, Cipanas, dan Cianjur, demi mengakhiri perjalanan di Kota Bandung. Tempo perjalanan kurang lebih setengah hari, yang tentu akan menyiksa batin dan raga. Lelah sudah pasti, tapi perasaan itu bisa terobati karena sepanjang jalan pulang warga Jawa Barat memberi penghiburan lewat sambutan hangat.

Tua, muda, anak-anak hingga orang tua turun ke jalan demi merayakan kesuksesan Persib. Berbagai cara dilakukan mereka untuk menyambut jago-jago bola dari tanah Pasundan itu, salah satunya dengan membentangkan poster yang berisikan kalimat-kalimat penyemangat, seperti “Persib Panutan Sarea”, “Persib Mujur Kulantara”, sampai “Untung Ada Jajang”.

“Poster kreatif muncul lagi selepas Cianjur; ‘Untung Ada Jajang’. Dan gambar Jajang dipajang di tepi Jalan Ciranjang, Cianjur,” lapor majalah Jakarta Jakarta dalam artikel “Halo Halo Persib Tea” terbitan Maret 1986.

Baca Juga: Ayobandung.id Berikan Total Hadiah Rp1,5 Juta Setiap Bulan, Kirim Tulisan Orisinal Tanpa AI

Tiga Pemain Diberi Beasiswa

Pemain andalan Persib, Ajat Sudrajat (kanan) saat berhadapan dengan pilar PSM Makassar, Mustafa Umarella dalam laga Kejurnas Divisi Utama 1986. (Sumber: Berita Yudha | Foto: Mardi)

Nasib baik diterima pemain Persib seusai meraih gelar juara nasional. Di antara banyak nama, ada tiga orang yang mujur diberi beasiswa dari kampusnya.

Ajat Sudrajat, Suryamin, dan Jajang Nurjaman, itulah ketiga pemain Persib yang ketiban untung tersebut. Sama-sama mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, ketiganya menerima beasiswa dan piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh rektor Drs. H. Nawawi pada 17 Maret 1986.

“Ajat Sudrajat, Suryamin, dan Jajang Nurjaman, tiga pemain Persib yang menjadi mahasiwa Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung menerima beasiswa dari universitas swasta itu,” tulis surat kabar Harian Fajar dalam artikel “Tiga Andalan Persib Terima Beasiswa Uninus” terbitan 20 Maret 1986. (*)

Penulis, Dimas Wahyu Indrajaya, adalah Pengasuh blog Instagram bertemakan sejarah olahraga nasional @memoriolahraga

Berita Terkait

Buruh dalam Bahasa Sunda

Ayo Netizen 30 Apr 2025, 21:08 WIB
Buruh dalam Bahasa Sunda

News Update

Ayo Netizen 16 Mei 2025, 21:18 WIB

World Keffiyeh Day 2025, Kebenaran yang Ditutupi melalui Film Zahra Blue Eyes

Film ini menceritakan perihal warga sipil Israel yang memiliki misi untuk mengambil mata anak-anak Palestina.
Pemateri World Keffiyeh Day 2025 (Mahdiah), Selasa, 13 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 16 Mei 2025, 20:51 WIB

Strategi Back to Back Persib 

Pada liga 2025 inilah Persib dikesani oleh lawan atau pun para pengamat sebagai salah satu tim dengan mental juara yang kuat.
Pada Liga 1 2025 inilah Persib dikesani oleh lawan atau pun para pengamat sebagai salah satu tim dengan mental juara yang kuat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 16 Mei 2025, 15:07 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Lembang: Hulu Saja Dilanda Bencana, Hilir Bagaimana!

Kawasan hulu seperti Lembang dilanda banjir. Bagaimana nasib wilayah hilir seperti Baleendah dan Dayeuhkolot?
Tangkapan layar CCTV banjir Lembang.
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 19:53 WIB

Mengatasi Masalah Agraria, Perlu Ada Sinergi Pemkot Bandung dan Badan Bank Tanah

Wali Kota Bandung dan Badan Bank Tanah memiliki peran penting dalam pengelolaan tanah di Kota Bandung.
Menanggapi sengketa lahan di kawasan Dago Elos, Wali Kota Bandung menyampaikan komitmen Pemerintah Kota untuk melindungi hak warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 18:42 WIB

Estetika Dulu, Infrastruktur Belakangan: Wajah Kontras Kampung Pelangi Lembur Katumbiri

Kampung Pelangi Lembur Katumbiri cantik di Instagram dan TikTok, tapi warganya masih kesulitan air bersih dan akses toilet layak.
Suasana di Lembur Katumbiri (Sumber: Ayobandung | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 18:35 WIB

Belajar Tanpa Lampu Sorot dan Menghargai Proses yang Tak Terlihat

Kalau kamu termasuk orang yang diam, dan kadang merasa tertinggal karena tidak punya banyak pencapaian di dunia digital, tak perlu khawatir.
Di kampus, kita terbiasa dengan ritme yang ribut. Event ini, seminar itu, deadline sana, posting-an sini. Kita dibuat percaya bahwa sibuk adalah bukti kesuksesan. (Sumber: Pexels/Timotej Nagy)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 16:49 WIB

Terulang Lagi, Pimpinan Ponpes di Bandung Diduga Lecehkan Santri

Kasus RR di Soreang kembali mengingatkan publik pada tragedi Herry Wirawan yang memerkosa belasan santri dan divonis mati pada 2022.
Ilustrasi pelecehan seksual (Sumber: iStock)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 15:50 WIB

Baik Buruknya AI dari Pernyataan Gibran Rakabuming, Daya Kritis Dipertaruhkan

Gibran Rakabuming menyatakan bahwa manusia yang tidak memakai AI akan kalah dengan manusia yang memakai AI.
Gibran Rakabuming. (Sumber: Youtube/Gibran Rakabuming)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 15:08 WIB

Drama Ormas Berbalas Operasi Polisi, Ratusan Preman Diringkus di Jabar

Operasi premanisme di Jabar digelar usai Hercules dari GRIB Jaya keluarkan ancaman ke Gubernur Dedi Mulyadi.
Puluhan orang diamankan Polrestabes Bandung karena diduga melakukan tindak premanisme.
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 14:46 WIB

Melewatkan Siang antara Pasar Rakyat dan Istana Cipanas yang Penuh Kontras

Di sisi selatan Pasar Cipanas, yang bertingkat itu, saya melihat tak ada trotoar. Warga terpaksa berjalan di bahu jalan.
Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 11:46 WIB

Nilai Penting Pembakuan Eksonim Negara

Banyak nama Negara yang disebut oleh penutur bahasa lain (eksonim), yang berbeda dengan nama di Negaranya (endonim). 
Banyak nama Negara yang disebut oleh penutur bahasa lain (eksonim) seperti Maladewa, yang berbeda dengan nama di Negaranya (endonim) yaitu Maldives. (Sumber: Pexels/Asad Photo Maldives)
Ayo Netizen 14 Mei 2025, 20:44 WIB

Bicara tentang Disrupsi AI, Ayobandung.id Rangkul Mahasiswa Unpad Menulis Otentik

Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Ayobandung.id menyulut semangat menulis orisinal kepada para mahasiswa.
Tak kurang dari 108 mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah hadir dalam berbagi cerita jurnalistik yang digelar pada Rabu, 14 Mei 2025. (Sumber: Istimewa)
Ayo Jelajah 14 Mei 2025, 18:51 WIB

Ledakan Garut Tambah Panjang Kecelakaan Eksplosi Senjata dalam 2 Dekade

Ledakan maut di Garut menewaskan 13 orang saat disposal amunisi. Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan serupa di Indonesia.
Ilustrasi ledakan (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 14 Mei 2025, 15:49 WIB

Ledakan Amunisi di Garut dan Sistem Logistik Militer

Ledakan di Garut tentunya bertemali dengan masalah mendasar yakni tentang tata kelola logistik militer.
Ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 20:36 WIB

Ketika Self-Love Jadi Tameng untuk Menghindari Realita

Konsepnya cukup sederhana: cintai dirimu sendiri, terimalah dirimu apa adanya, dan utamakan kebahagiaan pribadi. 
Konsepnya cukup sederhana: cintai dirimu sendiri, terimalah dirimu apa adanya, dan utamakan kebahagiaan pribadi. (Sumber: Pexels/Juan Pablo Serrano)
Ayo Jelajah 13 Mei 2025, 14:16 WIB

Mengenal Sesar Cirata: Ancaman Gempa Tersembunyi di Bandung Barat-Purwakarta dan Pusat Pembangkit Listrik

Peneliti dan PVMBG sebut Sesar Cirata belum dipetakan resmi. Jalur evakuasi dan penanda sesar belum tersedia.
Waduk Cirata yang berada di area Sesar Cirata diyakini menjadi penyebab beberapa gempa tektonik. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 11:52 WIB

Syahdunya Kafe ala Nuansa Ghibli di Cimenyan

Untuk para pembaca yang ingin nostalgia film-film Ghibli, salah satu kafe dengan konsep yang serupa bisa menghidupkan kembali ingatan.
Suasana Hidden Farm di siang hari Senin, 12 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 10:47 WIB

Merawat Tradisi Roda Perdamaian

Umat Buddhis meyakini berkah terdalam dari adanya peringatan Waisak itu kebahagiaan sejati melalui jalan kedamaian yang telah dicontohkan oleh sang Buddha.
Umat Buddhis meyakini berkah terdalam dari adanya peringatan Waisak itu kebahagiaan sejati melalui jalan kedamaian yang telah dicontohkan oleh sang Buddha. (Sumber: Pexels/Afif Ramdhasuma)
Beranda 12 Mei 2025, 11:23 WIB

Meme Mahasiswa ITB Tak Lulus Sensor Kekuasaan

Mahasiswia ITB ditahan karena meme satir. Kasus ini memicu reaksi dari mahasiswa, kampus, dan publik soal demokrasi dan sensor.
Ilustrasi sensor kebebasan berekspresi (Sumber: iStock)
Ayo Jelajah 11 Mei 2025, 15:16 WIB

Benarkah Bandung Sudah Overtourism?

Lonjakan wisatawan di Bandung picu debat publik soal ruang dan kenyamanan. Apakah Bandung benar-benar alami overtourism?
Wisatawan tumplek di kawasan Alun-alun Bandung (Sumber: Ayobandung)