World Keffiyeh Day 2025, Kebenaran yang Ditutupi melalui Film Zahra Blue Eyes

Jumat 16 Mei 2025, 21:18 WIB
Pemateri World Keffiyeh Day 2025 (Mahdiah), Selasa, 13 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Pemateri World Keffiyeh Day 2025 (Mahdiah), Selasa, 13 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Ditulis oleh Dias Ashari

AYOBANDUNG.ID World Keffiyeh Day merupakan acara yang diselenggarakan oleh @withkeffiyeh.id dalam rangka mengambil sebuah momentum untuk menyadarkan kembali kepada masyarakat perihal isu yang berkaitan dengan Palestina.

Di mana palestina bukan milik dari suatu bangsa tapi sudah masuk ke dalam krisis kemanusiaan yang mendesak dan menuntut perhatian dari khalayak. Acara ini dilaksanakan pada pukul 14:30selesai. Ada pun tempat diadakannya event ini berada di perpustakaan mandiri bernama The Rooms 19 yang berlokasi di Jl. Dipatiukur No.66 C, Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Acara diawali dengan pengenalan mengenai Keffiyeh oleh Mahdiah. Kemudian selanjutnya peserta diminta untuk saling berkenalan dan juga menceritakan sedikit mengenai latar belakang pendidikan. 

Selanjutnya pemateri menjelaskan beberapa hal terkait kondisi palestina terbaru disertai beberapa foto dan video. Dalam tayangan tersebut banyak kepedihan yang dirasakan oleh rakyat Palestina. Mirisnya tidak hanya orang dewasa saja tapi juga berdampak bagi anak kecil. Kondisi peperangan tidak memungkinkan persediaan makanan yang layak sehingga banyak anak kecil yang mengalami kelaparan dan berakibat pada kesehatan dan kondisi tubuh yang bermasalah.

Selanjutnya mulai memasuki acara inti yaitu perihal penayangan film yang berjudul Zahra Blue Eyes (Zahra Cheshm Abi). Film ini merupakan serial Tv di Suriah-Iran yang ditayangkan pada tahun 2004. Ali Derakhshi yang memproduksi serial ini merupakan mantan pejabat Kementerian Pendidikan Iran. Menurut penuturan pemateri sebetulnya film ini banyak dikecam oleh Negara Barat sehingga soft file dari film ini sangat sulit untuk ditemukan.

Film ini menceritakan perihal warga sipil Israel yang memiliki misi untuk mengambil mata anak-anak Palestina untuk diambil dan digunakan untuk anak salah satu pejabat tinggi Israel yang memiliki permasalahan pada matanya. Para tentara Israel menyamar menjadi anggota PBB dengan menyabotase dan mengikat. Sehingga tentara Israel mengelabui warga Palestina dengan dalih sedang terjadi wabah penyakit mata yang mematikan dan anak-anak harus diperiksa kondisi matanya.

Dari sekian puluh anak didapatkan satu mata berwarna biru cantik yang membuat salah satu dokter terperanjat akan keindahannya. Anak itu bernama Zahra, dia dan Kakeknya dibawa ke rumah petinggi Israel untuk dirawat dengan baik. Dipastikan kondisi badannya bisa sehat untuk dilakukan operasi pengambilan mata.

Sangat mengharu biru perjuangan yang dilakukan Zahra dan Kakeknya. Begitu banyak ketegangan yang terjadi sebelum akhirnya mereka benar-benar tertangkap. Begitu banyak kengerian yang ditampilkan dalam film ini salah satunya penjualan organ manusia yang dilakukan oleh Israel secara ilegal. Banyak warga Palestina yang organnya diambil secara hidup-hidup seperti Zahra. 

Namun ada juga beberapa korban genosida yang organnya masih baik tetap diambil untuk kebutuhan transplantasi kepada pihak Israel yang sudah memiliki kondisi badan yang tidak baik. Entah bagaimana lagi merepresentasikan film yang bahkan di belahan dunia lain ada manusia yang sama sekali tidak memiliki hati nurani sedikitpun mengenai rasa kemanusiaan.

Di mana palestina bukan milik dari suatu bangsa tapi sudah masuk ke dalam krisis kemanusiaan yang mendesak dan menuntut perhatian dari khalayak. (Sumber: Pexels/Ömer Faruk Yıldız)

Dalam film ini juga ditunjukkan beberapa adegan bahwa PBB tidak setuju dengan isu kekerasan. Namun pada situasi tertentu Israel juga menyabotase, mendiskriminasi dan menekan menggunakan kekuasaan sehingga mereka pun tidak berkutik. Juga ada adegan warga Yahudi yang menolong Zahra beserta Kakeknya ketika terluka akibat tusukan benda runcing dari tentara Israel ketika sedang melaksanakan pelarian. Film berakhir setelah Zahra benar-benar kehilangan Kakeknya, penglihatannya dan saudaranya yang bernama Ismail yang mengorbankan dirinya bersama bom bunuh diri juga para penguasa Israel yang zalim.

Setelah film selesai peserta diminta untuk menuliskan apapun yang dirasakan atau yang dilihat melalui film ke dalam kertas dalam bentuk puisi. Peserta dipersilahkan secara bebas membuat karya tanpa harus dibatasi apa pun. Setelah selesai ada beberapa perwakilan dari peserta untuk membacakan puisinya di depan seluruh peserta yang lain. 

Adapun menurut penulis ada salah satu puisi menarik yang ditulis oleh Seorang Jurnalis Kompas Jabar bernama Shafirah Vidaa Fatimah Alatas. Dalam puisinya yang sarat dengan makna berlirik demikian:

“Oh demi mata birumu Zahra. Ali Derakshi oh ... Ali Derakshi

Mereka berdebat, mereka mengecam tentang kebenaran atau kebohongan

Yang kau coba tampilkan

Ali Derakhsi oh Ali Derakshi aku  sama sekali bukan kritikus film tapi semua

Yang kau tampilkan tidak sejuput pun disebabkan dari kengerian. 

Ini aku dari 20 tahun kedepan, 20 tahun kemudian. Dengan semua potongan

Daging dan darah malaikat. Serta para pejuang yang dengan leluasa

Menyaksikan dari langit” (*)

Dias Ashari, mahasiswi KPI UIN SGD Bandung.

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Mei 2025, 08:27 WIB

Sudahkah Dedi Mulyadi Layak Disebut Role Model?

Gubernur Jawa Barat sekarang Kang Dedi Mulyadi mungkin patut menjadi role model bagi pemimpin-pemimpin Indonesia lainnya. 
Kang Dedi bukan pemimpin yang hanya modal omon-omon semata tapi dia melakukan aksi nyata untuk para warga, di mana dia terjun langsung ke lapangan. (Sumber: Dok. Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 16 Mei 2025, 21:18 WIB

World Keffiyeh Day 2025, Kebenaran yang Ditutupi melalui Film Zahra Blue Eyes

Film ini menceritakan perihal warga sipil Israel yang memiliki misi untuk mengambil mata anak-anak Palestina.
Pemateri World Keffiyeh Day 2025 (Mahdiah), Selasa, 13 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 16 Mei 2025, 20:51 WIB

Strategi Back to Back Persib 

Pada liga 2025 inilah Persib dikesani oleh lawan atau pun para pengamat sebagai salah satu tim dengan mental juara yang kuat.
Pada Liga 1 2025 inilah Persib dikesani oleh lawan atau pun para pengamat sebagai salah satu tim dengan mental juara yang kuat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 16 Mei 2025, 15:07 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Lembang: Hulu Saja Dilanda Bencana, Hilir Bagaimana!

Kawasan hulu seperti Lembang dilanda banjir. Bagaimana nasib wilayah hilir seperti Baleendah dan Dayeuhkolot?
Tangkapan layar CCTV banjir Lembang.
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 19:53 WIB

Mengatasi Masalah Agraria, Perlu Ada Sinergi Pemkot Bandung dan Badan Bank Tanah

Wali Kota Bandung dan Badan Bank Tanah memiliki peran penting dalam pengelolaan tanah di Kota Bandung.
Menanggapi sengketa lahan di kawasan Dago Elos, Wali Kota Bandung menyampaikan komitmen Pemerintah Kota untuk melindungi hak warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 18:42 WIB

Estetika Dulu, Infrastruktur Belakangan: Wajah Kontras Kampung Pelangi Lembur Katumbiri

Kampung Pelangi Lembur Katumbiri cantik di Instagram dan TikTok, tapi warganya masih kesulitan air bersih dan akses toilet layak.
Suasana di Lembur Katumbiri (Sumber: Ayobandung | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 18:35 WIB

Belajar Tanpa Lampu Sorot dan Menghargai Proses yang Tak Terlihat

Kalau kamu termasuk orang yang diam, dan kadang merasa tertinggal karena tidak punya banyak pencapaian di dunia digital, tak perlu khawatir.
Di kampus, kita terbiasa dengan ritme yang ribut. Event ini, seminar itu, deadline sana, posting-an sini. Kita dibuat percaya bahwa sibuk adalah bukti kesuksesan. (Sumber: Pexels/Timotej Nagy)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 16:49 WIB

Terulang Lagi, Pimpinan Ponpes di Bandung Diduga Lecehkan Santri

Kasus RR di Soreang kembali mengingatkan publik pada tragedi Herry Wirawan yang memerkosa belasan santri dan divonis mati pada 2022.
Ilustrasi pelecehan seksual (Sumber: iStock)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 15:50 WIB

Baik Buruknya AI dari Pernyataan Gibran Rakabuming, Daya Kritis Dipertaruhkan

Gibran Rakabuming menyatakan bahwa manusia yang tidak memakai AI akan kalah dengan manusia yang memakai AI.
Gibran Rakabuming. (Sumber: Youtube/Gibran Rakabuming)
Ayo Jelajah 15 Mei 2025, 15:08 WIB

Drama Ormas Berbalas Operasi Polisi, Ratusan Preman Diringkus di Jabar

Operasi premanisme di Jabar digelar usai Hercules dari GRIB Jaya keluarkan ancaman ke Gubernur Dedi Mulyadi.
Puluhan orang diamankan Polrestabes Bandung karena diduga melakukan tindak premanisme.
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 14:46 WIB

Melewatkan Siang antara Pasar Rakyat dan Istana Cipanas yang Penuh Kontras

Di sisi selatan Pasar Cipanas, yang bertingkat itu, saya melihat tak ada trotoar. Warga terpaksa berjalan di bahu jalan.
Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Netizen 15 Mei 2025, 11:46 WIB

Nilai Penting Pembakuan Eksonim Negara

Banyak nama Negara yang disebut oleh penutur bahasa lain (eksonim), yang berbeda dengan nama di Negaranya (endonim). 
Banyak nama Negara yang disebut oleh penutur bahasa lain (eksonim) seperti Maladewa, yang berbeda dengan nama di Negaranya (endonim) yaitu Maldives. (Sumber: Pexels/Asad Photo Maldives)
Ayo Netizen 14 Mei 2025, 20:44 WIB

Bicara tentang Disrupsi AI, Ayobandung.id Rangkul Mahasiswa Unpad Menulis Otentik

Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Ayobandung.id menyulut semangat menulis orisinal kepada para mahasiswa.
Tak kurang dari 108 mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah hadir dalam berbagi cerita jurnalistik yang digelar pada Rabu, 14 Mei 2025. (Sumber: Istimewa)
Ayo Jelajah 14 Mei 2025, 18:51 WIB

Ledakan Garut Tambah Panjang Kecelakaan Eksplosi Senjata dalam 2 Dekade

Ledakan maut di Garut menewaskan 13 orang saat disposal amunisi. Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan serupa di Indonesia.
Ilustrasi ledakan (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 14 Mei 2025, 15:49 WIB

Ledakan Amunisi di Garut dan Sistem Logistik Militer

Ledakan di Garut tentunya bertemali dengan masalah mendasar yakni tentang tata kelola logistik militer.
Ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 20:36 WIB

Ketika Self-Love Jadi Tameng untuk Menghindari Realita

Konsepnya cukup sederhana: cintai dirimu sendiri, terimalah dirimu apa adanya, dan utamakan kebahagiaan pribadi. 
Konsepnya cukup sederhana: cintai dirimu sendiri, terimalah dirimu apa adanya, dan utamakan kebahagiaan pribadi. (Sumber: Pexels/Juan Pablo Serrano)
Ayo Jelajah 13 Mei 2025, 14:16 WIB

Mengenal Sesar Cirata: Ancaman Gempa Tersembunyi di Bandung Barat-Purwakarta dan Pusat Pembangkit Listrik

Peneliti dan PVMBG sebut Sesar Cirata belum dipetakan resmi. Jalur evakuasi dan penanda sesar belum tersedia.
Waduk Cirata yang berada di area Sesar Cirata diyakini menjadi penyebab beberapa gempa tektonik. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 11:52 WIB

Syahdunya Kafe ala Nuansa Ghibli di Cimenyan

Untuk para pembaca yang ingin nostalgia film-film Ghibli, salah satu kafe dengan konsep yang serupa bisa menghidupkan kembali ingatan.
Suasana Hidden Farm di siang hari Senin, 12 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 13 Mei 2025, 10:47 WIB

Merawat Tradisi Roda Perdamaian

Umat Buddhis meyakini berkah terdalam dari adanya peringatan Waisak itu kebahagiaan sejati melalui jalan kedamaian yang telah dicontohkan oleh sang Buddha.
Umat Buddhis meyakini berkah terdalam dari adanya peringatan Waisak itu kebahagiaan sejati melalui jalan kedamaian yang telah dicontohkan oleh sang Buddha. (Sumber: Pexels/Afif Ramdhasuma)
Beranda 12 Mei 2025, 11:23 WIB

Meme Mahasiswa ITB Tak Lulus Sensor Kekuasaan

Mahasiswia ITB ditahan karena meme satir. Kasus ini memicu reaksi dari mahasiswa, kampus, dan publik soal demokrasi dan sensor.
Ilustrasi sensor kebebasan berekspresi (Sumber: iStock)