Baik Buruknya AI dari Pernyataan Gibran Rakabuming, Daya Kritis Dipertaruhkan

Netizen
Ditulis oleh Netizen diterbitkan Kamis 15 Mei 2025, 15:50 WIB
Gibran Rakabuming. (Sumber: Youtube/Gibran Rakabuming)

Gibran Rakabuming. (Sumber: Youtube/Gibran Rakabuming)

Ditulis oleh Kezia Christine Maharani

AYOBANDUNG.ID Akhir-akhir ini, media sosial maupun masyarakat dihebohkan dengan berbagai pernyataan dari Wakil Presiden Indonesia saat ini, Gibran Rakabuming, mengenai penggunaan AI atau Artificial Intelligence

Awalnya, pada Kamis (20/3/2025) di sebuah talkshow di Universitas Pelita Harapan, Gibran menyatakan bahwa AI dapat digunakan untuk mengurai kemacetan saat mudik lebaran hingga menangani banjir.

Menurut Wakil Presiden tersebut, penerapan penggunaan AI seharusnya dapat lebih luas tidak hanya di bidang kreatif, namun juga digunakan dan dimanfaatkan di sektor publik seperti untuk administrasi pemerintahan, pembayaran pajak, mitigasi bencana. 

Kemudian baru-baru ini, Gibran Rakabuming menyatakan bahwa manusia yang tidak memakai AI akan kalah dengan manusia yang memakai AI; dan juga Gibran akan memasukan AI dalam kurikulum SD-SMA di tahun ajaran baru.

Apa itu AI?

Kecerdasan Buatan, yang saat ini dikenal dengan AI, merupakan cabang dari bidang ilmu komputer yang bertujuan menciptakan sistem dan mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia

AI melibatkan kemampuan untuk belajar, bernalar, dan bertindak seperti manusia, termasuk kemampuan untuk melihat, memahami, dan menerjemahkan bahasa, menganalisis data, serta membuat rekomendasi. 

Tentunya, AI memiliki tujuan utama yaitu untuk menciptakan mesin yang dapat belajar dari data, menemukan pola, dan membuat keputusan dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia atau dengan kata lain dapat menggantikan manusia. 

Baca Juga: Bicara tentang Disrupsi AI, Ayobandung.id Rangkul Mahasiswa Unpad Menulis Otentik

Dampak baik dan buruknya AI

Tentunya, AI memiliki dampak positif maupun dampak negatif dalam penggunaannya terkhususnya pada mahasiswa. Dampak positif dari AI itu sendiri dalam aspek kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam bertanya

    Sebelum adanya AI, banyak orang khususnya mahasiswa yang kesulitan memahami materi karena keterbatasan waktu dan sumber daya namun sejak ada AI, dapat mengakses jawaban dan referensi dari mana saja dan kapan saja tanpa harus bergantung pada metode tradisional seperti harus mendatangi perpustakaan terlebih dahulu untuk mencari buku referensi tugas.

  2. Akses informasi yang lebih luas

    Kini akses terhadap informasi dapat diakses lebih luas yang memungkinkan mendapatkan perspektif yang beragam, sehingga dapat memperdalam pemahaman terhadap suatu topik secara lebih komprehensif

  3. Dapat digunakan kapan saja

    Tentunya AI tidak memiliki batasan waktu dalam penggunaannya karena AI berbasis teknologi, pasti dapat memanfaatkannya kapan saja dan di mana saja

  4. Peningkatan produktivitas

    AI dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas dengan melakukan tugas atau pekerjaan repetitif secara otomatis. Dengan otomatisasi yang dihadirkan AI itu, pekerjaan dapat selesai dengan lebih cepat.

Selain dampak positif, AI memiliki dampak negatif, antara lain:

  1. Ketergantungan pada AI

    Saat ini banyak mahasiswa yang ketergantungan pada AI untuk menyelesaikan tugas agar lebih cepat selesai bisa menjadi terlalu bergantung pada teknologi tersebut yang memungkinkan menghambat kemampuan untuk berpikir kritis menyelesaikan masalah secara mandiri

  2. Penurunan kreativitas dan inovasi

    Penggunaan AI yang berlebihan dalam proses pembelajaran bisa mengurangi peran mahasiswa dalam aspek kreativitas, karena cenderung mengikuti metode yang telah ditetapkan oleh AI. 

  3. Penurunan literasi

    Mahasiswa mungkin mengalami penurunan dalam literasi karena mereka tidak lagi perlu membaca jurnal atau buku. AI menarik perhatian mereka dengan cara yang lebih mudah daripada membaca referensi.

  4. Meningkatnya kemalasan

    Fitur-fitur AI yang memudahkan penyelesaian tugas kuliah maupun tugas lainnya dapat membuat mahasiswa menjadi lebih malas dan cenderung mengabaikan pekerjaan yang diberikan.

  5. Lemahnya akurasi Informasi

    Keakuratan informasi yang diberikan oleh AI saat penggunaannya tidak cukup benar sesuai dengan fakta maupun data. Hasil penelitian oleh Truthful QA menyatakan bahwa kebenaran informasi yang diberikan hanya 58%,. Terkadang AI memberikan sumber yang tercantum sebagai dasar acuan informasi namun kenyataannya sumber tersebut hanyalah sumber asal-asalan.

Diperlukan pendekatan seimbang antara penggunaan teknologi dan pengembangan kapasitas manusia sehingga AI tidak menjadi alat penumpul daya pikir manusia. (Sumber: Pexels/Christina Morillo)

Lalu, bagaimana tanggapan massa terhadap AI dan juga terhadap pernyataan-pernyataan dari Wakil Presiden? Masyarakat pasti memiliki perspektif pro dan kontra. Banyak masyarakat yang mendukung pernyataan Gibran dengan memanfaatkan AI sebagai alat bantu dalam mengembangkan kreativitas dan produktivitas, bukan sebagai ancaman menggantikan peran manusia. 

Namun, tanggapan masyarakat cenderung lebih menonjol pada respons negatif atau kontra serta kritik. 

Kenapa ya, kaga diajarin berlogika dan mikir yang bener. AI itu hanya alat buat mempermudah. kalo semuanya pakai AI otak kita jadi tumpul, karena males cari tahu sesuatu yang kompleks atau jangan-jangan beliau suruh pakai AI supaya orang males mikir ya?" kata @sebenarnyakarim di Twitter atau X (03/05/2025) pada cuitan @IndoPopBase mengenai pernyataan GIbran yang akan memasukkan AI ke dalam kurikulum ajaran sekolah tingkat SD-SMA di tahun ajaran baru. 

Terdapat pula tanggapan lain di cuitan oleh @kompascom tentang hal yang sama oleh akun @valfidz “Beliau ini tau ga sih di belakangnya AI tuh kayak gimana? Isinya algoritma, matematika, sama statistik. Kalo emg serius mau ngejar AI ya yg harus diperkuat tuh kemampuan matematika sama computational thinking. Kurikulum masih ga jelas dah mau loncat AI aja,” pada Kamis (06/05/2025). 

Baca Juga: Ayobandung.id Berikan Total Hadiah Rp1,5 Juta Setiap Bulan, Kirim Tulisan Orisinal Tanpa AI

Pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengenai penggunaan AI memang cukup menarik banyak perhatian masyarakat yang dapat mengundang berbagai reaksi serta tanggapan positif maupun negatif dari masyarakat. 

Di satu sisi, gagasan Gibran menunjukkan visi masa depan yang mencoba merangkul teknologi demi efisiensi serta inovasi baik di sektor publik maupun di sektor pendidikan. 

Namun, di sisi lain, tanggapan masyarakat terutama di kalangan generasi muda atau Gen Z, menunjukkan adanya kekhawatiran mengenai penggunaan AI terhadap kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan ketergantungan pada teknologi tidak dapat diabaikan. 

Maka dari itu, implementasi pada AI dalam kehidupan masyarakat terutama dalam sektor pendidikan, perlu diperlakukan secara bijak dan teratur.

Diperlukan pendekatan seimbang antara penggunaan teknologi dan pengembangan kapasitas manusia sehingga AI tidak menjadi alat penumpul daya pikir manusia, tetapi hanya sebagai sekadar alat bantu yang memperkuat potensi intelektual dan inovatif generasi muda. (*)

Kezia Christine Maharani,Mahasiswi aktif Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Sebelas Maret.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:02 WIB

Mewujudkan Kota Bandung yang Ramah bagi Wisata Pedestrian

Trotoar-trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pedestrian beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya roda dua.
Pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Lombok Kota Bandung pada Jumat, 26 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)