AYOBANDUNG.ID — Memang gampang-gampang susah menulis secara konsisten dan hasil olahan sendiri—bukan dibuatkan tulisan oleh Artificial intelligence (AI).
Fitur-fitur yang memanjakan dari berbagai aplikasi AI tak ayal menggoda penulis untuk menempuh cara instan.
Bukan sekadar minta dibuatkan caption untuk Instagram, AI telah sanggup menuliskan artikel panjang untuk para pengguna internet.
Mereka yang secara profesional menyandarkan pendapatan pada tulisan tak luput dari godaan. Pun para pelajar dan mahasiswa yang punya kepentingan membuat tugas.
Apalagi bila didesak oleh deadline, makin mepet batas akhir pengiriman tulisan kian terdoronglah memakai AI sebagai ghost writer.
Kehadiran AI memang tak salah. Ia bagian dari kemajuan teknologi yang jadi berkah untuk hidup manusia. Memudahkan orang untuk mencari sumber yang tepat, menjadi tempat berkonsulitasi gratis, ataupun cuma menanyakan hal remeh (seperti meminta gombalan untuk dikirim kepada kekasih).
Baca Juga: Hal yang Mesti Kamu Persiapkan untuk Menulis di Ayobandung.id
Akan tetapi, menggunakan AI tanpa batas barang tentu menaruh efek negatif pada cara otak bekerja. Merusak fase berpikir kritis dan tak mau ribet dengan tetek bengek estetis.
Padahal dalam dunia bisnis, pelbagai karya kriya (kerajinan yang dibuat secara manual dengan tangan) kerap memiliki nilai jual lebih. Lebih otentik pun lebih mahal (biasanya). Lukisan di kanvas dan goresan seni di kain batik adalah contohnya.
Karya tulis kriya sememangnya sama nilai seninya. Tidak sempurna, namun penuh gejolak rasa.

Sehebat apa pun AI menulis untukmu, kamu pasti sadar susunan katanya "kurang manusiawi". Paragraf yang ia suguhkan susah bercampur antara kalimat formal dan diksi slang. Sedangkan kalimat dari prompt yang kamu minta disusun dengan gaya santai tidak baku jua sering merawak (sampai harus disunting atau dirombak total).
AI Tidak seenak hati dalam menulis. Ia punya pedoman mesin yang rapi. Saking rapinya, AI acap terlalu sempurna dalam menulis.
Beda dengan tulisan kriya. Kamu punya kuasa. Mengubah gaya dan maqṣūd semaunya.
Kamu dapat menulis kalimat dalam sembilan kata, seperti ini.
Mencampur kosakata slang dalam balutan frasa baku juga bisa. Kitu oge sebaliknya.
Tidak usah "menipu" dengan AI. Sekali lagi, tak perlu sempurna. Bahkan dalam artikel ini pun mungkin banyak tipo yang tidak kamu sadari. Kirim saja tulisanmu ke surel [email protected]. (*)
Baca Juga: Kamu Dapat Berbagi Cerita tentang Bandung Raya ke AYO NETIZEN