Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—), Hampir Mirip tapi Beda Fungsi

Senin 05 Mei 2025, 17:02 WIB
Secara bentuk, tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memang hampir mirip. Cuma beda panjang. (Sumber: Istimewa)

Secara bentuk, tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memang hampir mirip. Cuma beda panjang. (Sumber: Istimewa)

AYOBANDUNG.ID — Tak dapat dipungkiri, menulis bisa cukup membingungkan bila kamu tak tahu fungsi dari tanda baca, seperti beda tanda hubung (-) dan tanda pisah (—).

Secara bentuk, kedua tanda baca itu memang hampir mirip. Cuma beda panjang.

Akan tetapi, dalam penulisan, cara memakai tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) berbeda.

Tanda Hubung (-)

Tanda hubung. (Sumber: Istimewa)

Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) terbaru Versi V tanda hubung (-) memiliki banyak fungsi.

Beberapa fungsi yang masih sering kita temukan yaitu:

1. Untuk menyambung unsur bentuk ulang

Contoh: Anak-anak

2. Untuk menandai dua unsur yang merupakan satu kesatuan

Contoh: Suami-istri

3. Untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka

Contoh: 11-11-2022

4. Untuk menyatakan skor pertandingan

Contoh: 3-1

5. Untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah, bahasa asing, atau slang

Contoh: Mem-back up (bahasa Inggris) di-slepet (bahasa Betawi)

Ingat, ya, tak perlu menambahkan spasi sebelum ataupun sesudah tanda hubung (-).

Lebih lengkap, kamu dapat membaca fungsi dan contoh lainnya dengan klik ini.

Tanda Pisah (—)

Tanda pisah. (Sumber: Istimewa)

Masih dalam EYD V, tanda pisah (—) dipaparkan memiliki fungsi yang lebih sedikit.

Secara umum, ada tiga fungsi dan cara menggunakannya:

1. Untuk mengapit keterangan yang bukan bagian utama kalimat

Contoh: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

2. Untuk mengapit penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan dapat saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan.

Contoh: Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia.

3. Digunakan di antara dua bilangan, waktu (pukul, hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

Contoh: Tahun 2019—2022, Jakarta—Bandung, Senin—Jumat, pukul 09:00—10:00

Di format penulisan, kamu tak perlu menambahkan spasi sebelum ataupun sesudah tanda pisah (—).

Baca Juga: Kalimat Aktif dan Pasif Tidak Asal, Penekanan untuk 'Pelaku' atau 'Korban'

Meski demikian fungsi dan pemaparannya sudah dijelaskan, menyisipkan tanda pisah (—) cukup ribet dengan papan ketik (keyboard). Jadi, sering kali memakai dua tanda hubung (--) sebagai penggantinya.

Misalnya, untuk fungsi yang tidak diterangkan dalam EYD V, tanda pisah (—) dan (--) biasa digunakan di antara nama media massa dan awal tulisan paragraf pertama.

Misalnya: AYOBANDUNG.ID — atau AYOBANDUNG.ID -- dengan menyisipkan spasi sebelum dan setelah tandanya.

Bingung? Tak masalah. Kemungkinan kamu masih belum terbiasa. Hanya perlu waktu hingga kemudian leluasa memakainya.

Selain itu, untuk lebih memahami peran tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) dalam kasus-kasus penulisan terbaru, kamu dapat membaca tulisan blog dan konten media sosial dari para pemerhati bahasa, seperti Ivan Lanin. (*)

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 06 Mei 2025, 16:10 WIB

Pro Kontra Siswa Bengal Jabar Dikirim ke Barak Tentara

Kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak tentara di Jawa Barat menjadi kontroversi. Bagaimana efektivitasnya dalam membentuk karakter remaja?
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berbincang dengan sejumlah siswa di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi. (Foto: Tim KDM)
Ayo Biz 06 Mei 2025, 15:02 WIB

Pikyeum: Kripik Peyeum dari Kabupaten Bandung yang Semakin Kekinian

Perempuan bernama Indri Meilandi ini berhasil mengubah tape atau peuyeum yang merupakan makanan khas Sunda, menjadi keripik modern yang kini dikenal dengan brand Pikyeum.
Pemilik Usaha Pikyeum Indri Meilandi. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 06 Mei 2025, 13:55 WIB

Sejarah Panjang Sentra Tahu Cibuntu, Ciri Khasnya Bukan Hanya Soal Cita Rasa

Tahu Cibuntu adalah makanan legendaris Bandung yang popularitasnya tak kaleng-kaleng. Namun di balik ketenaran tersebut, tersimpan sejarah panjang mengenai akulturasi kuliner tiongkok di Indonesia.
Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 05 Mei 2025, 17:50 WIB

'Senjata' Menulis yang Dapat Kamu Unduh Gratis dan Legal

Memang diperlukan "senjata" yang tepat untuk membuatmu lancar dalam menulis, seperti memakai rujukan resmi nan gratis yang dari Badan Bahasa.
Jika soal perlu, semua "senjata" yang dirumuskan oleh Badan Bahasa memang perlu. (Sumber: Pexels/Proxyclick Visitor Management System)
Beranda 05 Mei 2025, 17:08 WIB

Kisah Salah Tata Kelola Cimenyan yang Semakin Kronis

Vila-vila dan perumahan elite menjamur, berdiri megah di atas lahan yang seharusnya menjadi kawasan resapan air.
Petani menggarap lahan pertaniannya di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 05 Mei 2025, 17:02 WIB

Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—), Hampir Mirip tapi Beda Fungsi

Dalam penulisan, cara memakai tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) berbeda.
Secara bentuk, tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memang hampir mirip. Cuma beda panjang. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 05 Mei 2025, 14:38 WIB

Tantangan UMKM Makin Berat: PHK Hingga Demand Pasar Menurun Jadi Makanan Sehari-hari

Suciyanti memulai usaha "Kue Mak Raya" sejak 2017 lalu. Usaha kecil rumahan ini menerima pesanan aneka kue dan jajanan rumah yang dipasarkan dari mulut ke mulut, teman serta tetangga dan kolega.
Ilustrasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). (Foto: Ist)
Ayo Biz 05 Mei 2025, 12:10 WIB

Kiat Hadapi Pasang Surut Usaha, Pelaku UMKM Ini Bocorkan Rahasia Sukses Bisnis dari Rumah

Meski banyak pelaku usaha menghadapi tantangan ekonomi, Dewi Nuraeni, pemilik UMKM Salamina Jewellery, mengaku usahanya tetap stabil.
Pemilik Salamina Jewellery Dewi Nuraeni memperlihatkan usahanya yang dibangun di rumah. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 04 Mei 2025, 18:42 WIB

Kabel Pabeulit di Bandung yang Tak Cuma Soal Estetika

Kabel semrawut di Bandung tak sekadar merusak pemandangan. Ia memakan korban jiwa, tapi tak ada yang benar-benar bertanggung jawab.
Warga melintas di dekat kabel yang ada di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 03 Mei 2025, 22:24 WIB

Kalimat Aktif dan Pasif Tidak Asal, Penekanan untuk 'Pelaku' atau 'Korban'

Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif.
Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif. (Sumber: Pexels | Foto: Suzy Hazelwood)
Ayo Netizen 03 Mei 2025, 18:07 WIB

Tak Perlu AI, 4 Alat Ulik Bahasa agar Kamu Jago Menulis

Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis.
Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis. (Sumber: Pexels | Foto: Lukas)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 15:35 WIB

Bolu Bakar Tunggal, Oleh-oleh Khas Bandung yang Tak Tertandingi Kelegitannya

Bolu Bakar Tunggal merupakan salah satu oleh-oleh favorit khas Bandung. Bahkan banyak pelancong yang sengaja datang ke kota kembang hanya untuk membeli produk kuliner ini.
Bolu Bakar Tunggal varian rasa Durian Montong Lokal (Foto: Ist)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 08:24 WIB

Pasang Surut Cibaduyut, dari Wilayah yang Ditumbuhi Obat Flu sampai Jadi Sentra Industri Sepatu

Seperti halnya sentra industri lain. Cibaduyut juga mengalami pasang surut dalam mempertahankan eksistensinya. Sempat Berjaya di tahun 90-an, industri sepatu Cibaduyut melempem memasukin era 2000-an.
Pengrajin sepatu Cibaduyut. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 19:08 WIB

Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Mengirim Tulisan ke Ayobandung.id

Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Algifari Tohaga Abdillah)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 15:16 WIB

Ceritakan Komunitasmu di Ayobandung.id biar Terkenal se-Bandung Raya

Yuk, menulis di Ayobandung.id lewat kanal AYO NETIZEN.
Komunitas Bike to Work Lakukan Kampanye 'bike to school'. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 14:11 WIB

Curhat Buruh Digital Perempuan Bandung, Jam Kerja Fleksibel jadi Tameng Eksploitasi Terselubung

Fleksibilitas kerja digital menyamarkan selubung eksploitasi. Kisah dua buruh digital perempuan di Bandung ungkap sisi lain dunia kerja masa kini.
Ilustrasi pekerja kreatif yang sering bekerja lembur tak kenal waktu. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:54 WIB

Suara yang Tertinggal dari Pasar Banjaran

Di balik cat tembok dan kios-kios baru, ada suara-suara yang pelan-pelan menghilang.
Pekerja membongkar bangunan Tempat Penjual Berjualan Sementara (TPBS) pedagang Pasar Banjaran di Alun-alun Banjaran, Jalan Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Januari 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:34 WIB

Ayobandung.id Ajak Mahasiswa se-Bandung Raya Menulis di AYO NETIZEN

Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa.
Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Habib Riyadhi A.S)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 13:28 WIB

Paradoks Pembangunan PLTA Upper Cisokan: Energi Terbarukan, Ruang Hidup Terabaikan

Dari ganti rugi yang tak layak hingga hilangnya air dan lahan, proyek PLTA Upper Cisokan menyisakan banyak problem sosial.
Lokasi tambang andesit di Gunung Karang, Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 02 Mei 2025, 12:31 WIB

Ekonomi Lagi Susah, Apakah Buka Usaha Sendiri Masih Jadi Pilihan Tepat untuk Menyelamatkan Diri?

Banyak masyarakat menganggur akhirnya terpaksa berdagang dengan dalih membuka usaha baru untuk bertahan hidup. Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Tjahjawandita menilai kondisi
Ilustrasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). (Foto: Pixabay)