AYOBANDUNG.ID — Tak dapat dipungkiri, menulis bisa cukup membingungkan bila kamu tak tahu fungsi dari tanda baca, seperti beda tanda hubung (-) dan tanda pisah (—).
Secara bentuk, kedua tanda baca itu memang hampir mirip. Cuma beda panjang.
Akan tetapi, dalam penulisan, cara memakai tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) berbeda.
Tanda Hubung (-)

Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) terbaru Versi V tanda hubung (-) memiliki banyak fungsi.
Beberapa fungsi yang masih sering kita temukan yaitu:
1. Untuk menyambung unsur bentuk ulang
Contoh: Anak-anak
2. Untuk menandai dua unsur yang merupakan satu kesatuan
Contoh: Suami-istri
3. Untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka
Contoh: 11-11-2022
4. Untuk menyatakan skor pertandingan
Contoh: 3-1
5. Untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah, bahasa asing, atau slang
Contoh: Mem-back up (bahasa Inggris) di-slepet (bahasa Betawi)
Ingat, ya, tak perlu menambahkan spasi sebelum ataupun sesudah tanda hubung (-).
Lebih lengkap, kamu dapat membaca fungsi dan contoh lainnya dengan klik ini.
Tanda Pisah (—)

Masih dalam EYD V, tanda pisah (—) dipaparkan memiliki fungsi yang lebih sedikit.
Secara umum, ada tiga fungsi dan cara menggunakannya:
1. Untuk mengapit keterangan yang bukan bagian utama kalimat
Contoh: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Untuk mengapit penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan dapat saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan.
Contoh: Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia.
3. Digunakan di antara dua bilangan, waktu (pukul, hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Contoh: Tahun 2019—2022, Jakarta—Bandung, Senin—Jumat, pukul 09:00—10:00
Di format penulisan, kamu tak perlu menambahkan spasi sebelum ataupun sesudah tanda pisah (—).
Baca Juga: Kalimat Aktif dan Pasif Tidak Asal, Penekanan untuk 'Pelaku' atau 'Korban'
Meski demikian fungsi dan pemaparannya sudah dijelaskan, menyisipkan tanda pisah (—) cukup ribet dengan papan ketik (keyboard). Jadi, sering kali memakai dua tanda hubung (--) sebagai penggantinya.
Misalnya, untuk fungsi yang tidak diterangkan dalam EYD V, tanda pisah (—) dan (--) biasa digunakan di antara nama media massa dan awal tulisan paragraf pertama.
Misalnya: AYOBANDUNG.ID — atau AYOBANDUNG.ID -- dengan menyisipkan spasi sebelum dan setelah tandanya.
Bingung? Tak masalah. Kemungkinan kamu masih belum terbiasa. Hanya perlu waktu hingga kemudian leluasa memakainya.
Selain itu, untuk lebih memahami peran tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) dalam kasus-kasus penulisan terbaru, kamu dapat membaca tulisan blog dan konten media sosial dari para pemerhati bahasa, seperti Ivan Lanin. (*)