Jadi Zona Lindung Utama KBU, Rentetan Banjir dan Longsor Timpa Lembang dalam Sepekan

Restu Nugraha Sauqi
Ditulis oleh Restu Nugraha Sauqi diterbitkan Senin 19 Mei 2025, 14:55 WIB
Longsor di Wangunsari, Lembang, Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)

Longsor di Wangunsari, Lembang, Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)

AYOBANDUNG.ID - Selama sepekan terakhir, kawasan Lembang dihantam rangkaian bencana hidrometeorologis. Hujan deras mengguyur hampir tanpa henti, memicu banjir di pusat kota dan longsor di berbagai titik perbukitan. Ironisnya, Lembang bukan sekadar kawasan rawan bencana biasa. Ia adalah bagian inti dari zona lindung utama Kawasan Bandung Utara (KBU), wilayah konservasi yang secara hukum semestinya dijaga ketat dari aktivitas pembangunan.

Tapi alih-alih steril dari pembangunan, kawasan konservasi itu justru terus tergerus. Rumah-rumah berdiri di lereng curam, jalur evakuasi nyaris tak ada, dan sistem drainase kota pun kewalahan menampung luapan air. Di tengah cuaca ekstrem dan kondisi tanah yang jenuh air, hasil akhirnya sudah bisa ditebak: tanah longsor, rumah rusak, dan warga mengungsi.

Puncak dari bencana itu terjadi pada Jumat dini hari, 16 Mei 2025 di di Kampung Areng, Desa Wangunsari. Hujan deras yang turun sejak malam memicu guguran tebing setinggi 30 meter—seukuran gedung sembilan lantai—yang melorot begitu saja, mengunyah tanah, pepohonan, dan dinding rumah di lerengnya. Gemuruh itu memantik kepanikan warga yang belum sempat meneguk kopi pertama.

Tanah itu menghantam pemukiman di bawahnya. Tiga rumah rusak berat, satu rusak sedang, dan satu lagi rusak ringan. Sebanyak 31 kepala keluarga atau 104 jiwa mengungsi ke masjid dan tenda darurat, di tengah ancaman longsor susulan yang masih tinggi.

“Curah hujan intensitas tinggi menyebabkan tebing setinggi kurang lebih 30 meter dengan lebar 50 meter longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi.

Dampak longsor, material longsor menutup akses jalan dan menghambat proses evakuasi. Di pengungsian, kondisi warga cukup memprihatinkan. Ketua RW 11 Kampung Areng, Nandang, menyebut kebutuhan dasar seperti obat-obatan dan makanan bayi masih kurang. “Semuanya diungsikan ke masjid pakai tenda. Karena tanahnya labil, khawatir longsor susulan. Total ada 31 KK yang mengungsi, kalau rumah ada 21 unit,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa warga berharap ada kejelasan dari pemerintah soal relokasi. Lokasi permukiman mereka dinilai terlalu curam dan tidak aman untuk dihuni kembali. “Kemungkinan rumah-rumah ini harus direlokasi karena udah gak aman. Lokasi ini terlalu curam dan labil,” katanya.

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, mengakui kondisi tanah di kawasan tersebut memang labil, terutama ketika diguyur hujan deras. Ia memastikan bahwa pemerintah akan menyiapkan tempat pengungsian yang lebih layak. “Kondisinya memang berdesakan, yang penting semua aman dulu. Nanti kita siapkan tempat pengungsian yang lebih layak,” ujarnya saat meninjau lokasi.

Dua hari sebelum longsor di Wangunsari, hujan deras yang turun sejak siang hari menyebabkan banjir di kawasan pusat kota Lembang. Jalan Raya Lembang, tepatnya di depan Pasar Panorama, digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

Beberapa kendaraan mogok setelah memaksa menerjang arus banjir. Kamera pemantau Dinas Perhubungan memperlihatkan genangan air menutup jalur pedestrian, sementara barrier jalan hanyut terbawa arus.

Bagi sebagian warga, peristiwa ini bukan hal baru. Namun frekuensinya yang makin sering menandakan sistem drainase tak lagi mampu mengimbangi curah hujan ekstrem.

“Dari saluran air di belakang SMAN 1 Lembang juga masuk ke rumah saya,” kata Depi, warga Kampung Pangragajian, Desa Kayuambon. Ia menyebut air belum juga surut meski hujan sudah reda.

Tangkapan layar CCTV banjir Lembang

Kampung Kalapanunggal, tak jauh dari sana, juga terdampak. Air dari Jalan Cendana mengalir deras ke rumah-rumah warga. Di beberapa titik, banjir bercampur lumpur membuat pembersihan jadi lebih sulit.

Pada hari yang sama, longsor terjadi di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, sekitar pukul 17.45 WIB. Tebing setinggi 25 meter runtuh, menimpa kolam ikan dan fasilitas umum di bawahnya. Saat kejadian, puluhan warga sedang memancing di area tersebut. Enam orang mengalami luka ringan.

Di Kampung Ciburial, lima kepala keluarga dengan total 19 jiwa kini harus direlokasi. Rumah-rumah mereka dinilai tidak layak huni lagi karena berada di jalur longsoran.

Selain di Wangunsari dan Cibogo, longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Jayagiri, Kayuambon, dan Pagerwangi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat total ada lima titik longsor di empat desa tersebut. Desa Pagerwangi mencatat dua rumah mengalami kerusakan sedang dengan 13 jiwa terdampak. Di Kayuambon, dua rumah dan satu bangunan penampungan ikut terdampak. Di Jayagiri, sedikitnya atu rumah terdampak.

Bencana beruntun di Lembang memperlihatkan bahwa risiko hidrometeorologi tak lagi terbatas pada wilayah dataran rendah atau padat penduduk. Kawasan dataran tinggi seperti Lembang, yang selama ini menjadi pusat zona lindung KBU, kini semakin rentan.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016, Kecamatan Lembang masuk dalam zona L1 dan L2 dalam peta zonasi KBU. Zona L1 adalah kawasan konservasi tertinggi, mencakup hutan lindung, hutan konservasi, dan koridor aktif Sesar Lembang. Zona ini mencakup 17.107 hektare dan dikategorikan sebagai kawasan dengan risiko bencana tinggi. Sementara zona L2 adalah kawasan lindung tambahan yang luasnya mencapai 7.945 hektare.

Tapi, data menunjukkan bahwa perlindungan ini lebih banyak tertulis di atas kertas. Catatan pemerintah pada 2016, sebanyak 7,26% lahan di zona L1 telah menjadi area terbangun. Angka ini melonjak menjadi 24,08% di zona L2.

Data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) pada 2021 mencatat ada 382.762 unit lahan terbangun di seluruh wilayah KBU. Dari jumlah itu, hampir separuh sebesar 46,2% berada di Kabupaten Bandung Barat, wilayah yang menaungi Kecamatan Lembang.

Kondisi ini diperparah oleh laju alih fungsi lahan yang makin cepat setelah diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja pada 2020. Salah satu penyebabnya adalah sistem perizinan berbasis Online Single Submission (OSS) yang memungkinkan proses izin tanpa verifikasi lapangan. Dampaknya, masyarakat sekitar sering kali tak dilibatkan dalam proses perizinan.

Dalam satu pekan, Lembang mengumpulkan statistik kelabu: lebih dari 40 rumah terancam, 136 jiwa mengungsi atau terdampak, beberapa luka-luka, kerugian infrastruktur masih dihitung. Tapi statistik tak pernah menangkap rasa limbung warga tiap hujan deras mengetuk atap seng.

Bencana, kata para sosiolog, adalah peristiwa alam plus kelalaian manusia. Longsor Lembang sepekan ini menorehkan keduanya: hujan lebat sebagai katalis; drainase sempit, penebangan, dan betonisasi sebagai resonansi. Jika tak ada perubahan nyata, cerita longsor berikutnya tinggal menunggu baris baru disalin ke laporan BPBD, sementara warga menggulung tikar di pengungsian, lagi dan lagi.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 16:02 WIB

Investasi Bangsa dalam Pembentukan Karakter dan SDM Unggul

Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 15:39 WIB

Bandung Mengayuh Peluang, dari Gaya Hidup Sehat Menuju Bisnis Berkelanjutan

Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat.
Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat. (Sumber: dok. Humas Setda Kota Bandung)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 15:09 WIB

Indonesia dan Premanisme, Saat Taraf Hidup Meningkat maka Tekananan akan Datang

Premanisme di Indonesia memang sudah ada jauh sebelum merdeka.
Ilustrasi Aksi Premanisme di Pasar. (Sumber: Gambar oleh AI)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 14:40 WIB

Mari Membenahi Kota Bandung

Catatan Ringan atas Pengumuman 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan 2025.
Tidak masuknya Kota Bandung ke dalam 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan Tahun 2025 tidak mengherankan apabila keadaan kota masih seperti yang penulis uraikan di atas. (Sumber: Pexels/RESA GUMILAR)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 13:23 WIB

Wajah Baru dan Nostalgia, Mengulas Film Rangga dan Cinta

Film yang sedang menjadi perbincangan hangat dan trending di media sosial.
(Sumber: Sumber Foto: instagram @filmranggacinta)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 11:55 WIB

Dari 2 Siluman sampai Sekarang, Perkembangan Film Horror di Indonesia

Apakah kamu tahu bagaimana perkembangan film horror di Indonesia? Mari menelisik sejarah.
Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 10:02 WIB

Relevansi Tingkat Pengangguran, Pola Konsumsi, Limbah Makanan, dan Krisis Iklim

Di tengah fakta Jawa Barat yang masuk sebagai kategori provinsi termiskin di Indonesia.
Fakta Jawa Barat sebagai provinsi termiskin ke dua justru berbanding terbalik dengan pola konsumsi yang tinggi yang menghasilkan limbah terbanyak kedua setelah limbah styrofoam. (Sumber: Freepik)
Beranda 21 Okt 2025, 09:15 WIB

Lembur Jurig Kiaracondong: Rumah Hantu dalam Gang, Penggerak Kreativitas dan Kemandirian Ekonomi Warga

Dari wisata malam ke kemandirian ekonomi warga. Itu yang kami rencanakan. Meski masih skala kecil, Lembur Jurig telah menjadi buah bibir di karang taruna lain.
Karang Taruna di RW 5 Sukapura, Kecamatan Kiaracondong menggelar Lembur Jurig setiap sabtu malam yang diminati ratusan pengunjung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 08:58 WIB

Menyelamatkan Kebosanan Beragama dari Para Penganutnya

Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara.
Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara. (Sumber: Pexels/Muhammed Zahid Bulut)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 07:13 WIB

Ironi Kota Inovasi: Bandung Raya Tereliminasi dari 10 Besar Kabupaten Kota Berkelanjutan 2025

Refleksi analitis atas pengumuman UI GreenCityMetric 2025 dan relevansinya bagi Bandung Raya
Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Pexels/Matafanaku)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 20:21 WIB

Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat.
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 19:46 WIB

Semangat Berkarya sebagai Anak Muda

Berkarya adalah bagian dari perjalanan hidup manusia untuk mengekspresikan dirinya.
Ilustrasi anak muda yang semangat berkarya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 18:39 WIB

Pentingkah Green City Metric bagi Clean Government?

UI Green City Metric adalah pemeringkatan oleh Universitas Indonesia yang menilai keberlanjutan kota/kabupaten di Indonesia.
Masjid Al-Jabar di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Andry Sasongko)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 17:26 WIB

Pariwisata Berbasis Media Sosial, Gen Z sebagai Penentu Tren dan Narasi Wisata

Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera.
Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 15:52 WIB

Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 15:09 WIB

Dari Kekacauan Menjadi Dunia Penuh Emosional, Review Film Everything Everywhere All at Once

Film Everything Everywhere All At Once menghadirkan kekacauan visual yang indah.
Adegan film Everything Everywhere All at Once. (Sumber: primevideo.com/-/id/detail/Everything-Everywhere-All-At-Once)