AYOBANDUNG.ID -- Di antara jajanan jadul yang hampir hilang dari peredaran, ada satu nama yang kembali mencuri perhatian, yaitu kerupuk banjur. Kudapan sederhana ini bukan sekadar kerupuk biasa, melainkan sajian khas Sunda yang mengundang rasa penasaran.
Secara harfiah, banjur dalam bahasa Sunda berarti siram. Nama itu sangat sesuai dengan cara penyajiannya. Kerupuk yang sudah ditata di piring akan disiram dengan kuah kacang berwarna kecokelatan.
Kuah ini terbuat dari kacang yang ditumbuk masih agak kasar, berpadu dengan bumbu pedas gurih. Begitu kuah panas dituangkan, kerupuk langsung mengempis, meninggalkan tekstur renyah yang perlahan tergantikan oleh kelembutan.
Perubahan tekstur ini justru menjadi keunikan tersendiri. Dari yang awalnya hambar, kerupuk berubah menjadi kaya rasa, gurih, pedas, sekaligus sedikit manis dari kacang.
Tidak sembarang kerupuk bisa digunakan untuk membuat kerupuk banjur. Kudapan ini selalu memakai kerupuk mie atau kerupuk melarat. Disebut melarat karena pembuatannya tidak membutuhkan minyak, melainkan pasir yang dipanaskan.

Jajanan Masa Lalu
Kerupuk banjur sejatinya adalah jajanan masa lalu yang kini mulai jarang ditemui. Generasi muda mungkin lebih mengenal kudapan modern, sementara hidangan ini perlahan terpinggirkan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah restoran Sunda mencoba kembali menghadirkannya. Upaya ini disambut hangat oleh pecinta kuliner tradisional yang ingin bernostalgia.
Salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk menikmati kuliner ini adalah Resto & Cafe De Tuik di Bandung. Di sana, kerupuk banjur disajikan dengan tambahan tauge rebus sebelum akhirnya disiram kuah kacang.
Hasilnya adalah kombinasi rasa dan tekstur yang unik, kerupuk lembut, tauge segar, dan bumbu kacang pedas yang menyatu harmonis.
Umumnya, kerupuk selalu identik dengan tekstur renyah dan disajikan sebagai pelengkap nasi atau lauk. Namun kerupuk banjur menghadirkan pengalaman berbeda.
Identitas renyahnya memang hilang, tetapi justru di situlah letak keistimewaannya. Setiap gigitan menghadirkan sensasi baru yang tidak bisa ditemukan pada kerupuk biasa.

Tak heran bila banyak pengunjung merasa sajian ini bukan sekadar makanan, tetapi juga sebuah pengalaman nostalgia. Kudapan jadul ini menjadi pengingat bahwa kuliner tradisional selalu punya cara untuk bertahan di tengah gempuran makanan modern.
Harga kerupuk banjur pun relatif terjangkau, membuatnya tetap ramah di kantong semua kalangan. Rasanya yang sederhana, hangat, dan pedas gurih menjadikannya pilihan tepat untuk teman santai sore hari.
Link Pembelian Kerupuk dan Bumbu Banjur
- https://s.shopee.co.id/9AFAW8flL7
- https://s.shopee.co.id/5L2Rx7SbEb
- https://s.shopee.co.id/3qDeANciaO