Dari Masjid ke Panggung Dunia, Kisah Adang Muhidin Mengubah Bambu Jadi Sumber Rezeki

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Kamis 11 Sep 2025, 11:36 WIB
Produk Virage Awie (Foto: Dok. Ayobandung.com)

Produk Virage Awie (Foto: Dok. Ayobandung.com)

AYOBANDUNG.ID -- Sebuah inspirasi sederhana di masjid ternyata bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Kisah itu dialami oleh Adang Muhidin, pengrajin asal Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ini ia dikenal lewat produk bambu unik berlabel Virage Awie. Perjalanan Adang dimulai pada malam 30 April 2011. Saat berdiam diri di masjid, ia memperhatikan bilah-bilah bambu yang tersusun di sekitarnya.

Keesokan harinya, ia menyaksikan tayangan orkestra di televisi dan terpaku pada biola. Dua peristiwa itu menjadi jawaban atas pencarian batinnya. Dari sanalah ia bertekad membuat biola dari bambu, meski sama sekali tak bisa memainkan alat musik.

Langkah pertama tentu tidak mudah. Adang harus belajar secara otodidak, bahkan pernah berjalan kaki ke Kota Bandung hanya untuk menggali pengetahuan tentang bambu.

Modal awal berasal dari uang pribadi, ditambah semangat pantang menyerah. Pada 2013, lahirlah karya perdana berupa biola bambu, disusul gitar dan bas.

Awalnya, bahan baku diperoleh dari kebun warga. Hasil jerih payah itu akhirnya diperkenalkan ke publik saat ia ikut serta dalam sebuah festival musik di Jakarta.

Rasa minder yang sempat menghantui seketika hilang karena stan yang ia buka justru ramai pengunjung. "Awalnya minder, tapi setelah dijalani ya mengalir saja," ungkap Adang dilansir dari Ayobandung.com pada Kamis, 11 September 2025.

Dari pameran tersebut, biola bambu pertamanya laku terjual ke seorang kolektor asal Jepang seharga Rp3,5 juta, sementara gitarnya menembus harga Rp4 juta. Hasil penjualan Rp7,5 juta itu menjadi titik balik usaha yang sebelumnya sempat terpuruk.

Produk Virage Awie (Foto: GMAPS)
Produk Virage Awie (Foto: GMAPS)

Kini, Virage Awie tumbuh menjadi usaha berbasis komunitas. Lebih dari 200 orang pernah terlibat, dengan tim inti berjumlah 7 orang dan 4 pemilik utama.

Tidak hanya laki-laki, kelompok ibu-ibu, penyandang disabilitas, hingga orang tua tunggal pun mendapat kesempatan untuk berkarya di dalamnya. Sekitar 30 ibu-ibu terjun di bidang kuliner, sementara 8 penyandang disabilitas masih aktif bekerja di sana.

Produk Virage Awie kini dikenal luas, terutama alat musik yang 90 persen dipasarkan ke luar negeri. Jepang, India, Rumania, Jerman, Inggris, Singapura, hingga Malaysia tercatat menjadi pasar utama.

Adang dan tim kerap diundang mengikuti pameran internasional, salah satunya di Singapura melalui fasilitasi BRI. Harga produk pun meningkat seiring kualitas.

Gitar bambu dipasarkan Rp14 juta hingga Rp25 juta, sedangkan drum bambu bisa mencapai Rp50 juta. Produksi dilakukan terbatas, hanya sekitar 36 gitar per tahun, sehingga setiap unit memiliki nilai eksklusif.

Selain alat musik, kerajinan bambu seperti jam tangan diminati pasar domestik, sementara lini kuliner baru mulai dikembangkan sejak 2022. Adang berharap, usaha yang ia rintis bisa terus memberi manfaat bagi banyak orang.

ā€œBambu itu selalu tumbuh menjulang dan memberi kesejukan. Semoga usaha ini bisa meneladani sifat itu, tidak hanya untuk keluarga kami, tapi juga untuk orang-orang di sekitar,ā€ ujarnya.

Informasi Umum Tentang Virage Awie

Alamat: Jl. Raya Batujajar No.81, Cimareme, Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40552

Jam Operasional: 08.00 - 20.00 WIB

Telepon: 0896 3752 3110

Instagram: virageawie.indonesia

Link Pembelian Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/5pyh1DLOSG

2. https://s.shopee.co.id/3AxvqK5dXJ

3. https://s.shopee.co.id/2ViF36bSbH

4. https://s.shopee.co.id/9AF8zMyTg3

5. https://s.shopee.co.id/2g1fFRfvj2

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema ā€œJaga Lahan Lawan Tiranā€ pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,