Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 20 Okt 2025, 20:21 WIB
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)

AYOBANDUNG.ID -- Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat yang tumbuh pesat pasca pandemi.

Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Di berbagai sudut kota, dari Dago hingga Cipakayang, sepeda menjadi bagian dari lanskap urban yang semakin ramah lingkungan. Masyarakat Bandung, yang dikenal dinamis dan kreatif, mulai menjadikan bersepeda sebagai bagian dari rutinitas harian.

Menurut publikasi Kota Bandung Dalam Angka 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, mobilitas nonmotorik mengalami peningkatan sebesar 18,2% sejak 2020. Sementara itu, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) rumah tangga tercatat menurun sebesar 12,7% dalam lima tahun terakhir.

Meski data spesifik jumlah sepeda belum tersedia, tren ini mencerminkan pergeseran nyata menuju transportasi ramah lingkungan. Dewi Rahmawati, ibu tiga anak, adalah contoh nyata dari pesepeda “dadakan” yang terjun ke dunia gowes sejak pandemi.

“Saya kebetulan seneng gowes ini memang semenjak pandemi. Sekarang, kita biasanya sekeluarga ke Dago-Cipakayang setiap minggu,” ujarnya kepada Ayobandung.

Bagi Dewi, bersepeda bukanlah hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga mental. Ia menyebut aktivitas ini sebagai cara bagi dirinya untuk “cuci mata” dan menghindari stres. “Pikirkan juga bisa jernih, cuci mata, supaya gak stres,” katanya.

Senada, Dedi Setiadi, penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran bahkan mengaku telah rutin bersepeda sejak 2016 bersama sang istri. Bagi Dedi, sepeda adalah warisan gaya hidup sehat yang ingin ia tanamkan pada anak-anaknya.

Oleh karenanya, Dedi menekankan pentingnya memberi contoh kepada anak-anak. Ia percaya bahwa bersepeda bisa menjadi fondasi gaya hidup sehat keluarga. “Biar mereka tahu aja, hidup sehat itu kayak gimana, diajarin dari sekarang jadinya nanti terbiasa,” katanya.

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)

Di balik cerita personal ini, ada peluang besar yang sedang tumbuh. Sepeda bukan hanya simbol gaya hidup, tapi juga pintu masuk bagi bisnis berkelanjutan. Di Bandung, industri sepeda lokal, perlengkapan gowes, hingga kafe ramah pesepeda mulai bermunculan.

Menurut data Dinas Perhubungan Kota Bandung, jumlah trayek angkutan kota stagnan sejak 2020, sementara mobilitas pribadi terus meningkat, terutama di kawasan pemukiman dan pusat kota.

Strategi pemasaran dalam tren ini pun berubah. Produk sepeda tak lagi dijual sebagai alat olahraga semata, tapi sebagai bagian dari identitas urban. Brand yang mampu mengaitkan sepeda dengan kesehatan, kebersamaan keluarga, dan gaya hidup akan lebih mudah diterima.

Namun, tantangan tetap ada. Infrastruktur belum sepenuhnya mendukung. Dewi berharap pemerintah konsisten dan massif menyediakan jalur khusus sepeda. “Harapan saya dibuat jalur khusus untuk sepeda, dikontinyukan oleh pemerintah daerah, supaya menjadi nilai plus buat Jawa Barat,” ujarnya.

Bandung, dengan kontur geografis yang mendukung dan iklim sejuk, memiliki potensi besar menjadi kota sepeda. Jika dikelola dengan baik, potensi ini bisa menjadi daya tarik wisata olahraga sekaligus solusi kemacetan dan polusi.

Dari sisi ekonomi, tren ini membuka peluang bagi UMKM. Toko sepeda, bengkel, penyewaan, hingga produk lokal seperti helm dan jersey kini punya pasar yang jelas. Bahkan, beberapa komunitas pesepeda mulai menggagas event gowes tematik yang mendatangkan wisatawan.

Menurut data Open Data Jabar, jumlah sepeda motor di Kota Bandung mencapai 1 juta unit pada 2024, menjadikannya kota dengan kendaraan roda dua terbanyak keempat di Jawa Barat. Jika hanya 1% dari pengguna motor beralih ke sepeda, potensi pasarnya bisa mencapai 10.000 pengguna aktif, cukup untuk menopang ekosistem bisnis sepeda lokal.

Pemerintah daerah juga bisa berperan aktif dengan menyediakan insentif bagi pelaku usaha ramah pesepeda, seperti pengurangan pajak atau kemudahan izin usaha. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan ekosistem sepeda di Bandung.

Di sisi lain, komunitas pesepeda terus mengedukasi masyarakat tentang keselamatan dan etika bersepeda. Mereka juga aktif mengadvokasi pembangunan jalur sepeda dan fasilitas pendukung.

Tren ini juga berdampak pada desain kota. Urban planner mulai mempertimbangkan integrasi jalur sepeda dalam perencanaan tata kota. Bandung bisa meniru kota-kota seperti Copenhagen atau Amsterdam yang sukses menjadikan sepeda sebagai moda utama.

Bersepeda juga menjadi simbol inklusivitas. Dari anak-anak hingga lansia, semua bisa menikmati manfaatnya. Tren ini untuk menjadikan sepeda sebagai alat pemersatu sosial yang efektif.

Dengan dukungan kebijakan, partisipasi masyarakat, dan inovasi bisnis, Bandung berpeluang menjadi kota sepeda pertama di Indonesia yang berkelanjutan. Karena, tren ini bukan hanya soal transportasi, tapi transformasi gaya hidup.

“Meski pandemi sudah cukup lama usai, kebiasaan sepedaan ini diteruskan aja, bagus kalau menurut saya. Jadi solusi banget untuk udara dan kemacetan," ujar Dewi.

Alternatif produk sepeda atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/6KvyQl3eHi
  2. https://s.shopee.co.id/4q7AdyR4wF
  3. https://s.shopee.co.id/VyBTomUXG
  4. https://s.shopee.co.id/1BDsH988Ne
  5. https://s.shopee.co.id/1qTZ4PnKra
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 20 Okt 2025, 20:21 WIB

Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat.
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 19:46 WIB

Semangat Berkarya sebagai Anak Muda

Berkarya adalah bagian dari perjalanan hidup manusia untuk mengekspresikan dirinya.
Ilustrasi anak muda yang semangat berkarya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 18:39 WIB

Pentingkah Green City Metric bagi Clean Government?

UI Green City Metric adalah pemeringkatan oleh Universitas Indonesia yang menilai keberlanjutan kota/kabupaten di Indonesia.
Masjid Al-Jabar di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Andry Sasongko)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 17:26 WIB

Pariwisata Berbasis Media Sosial, Gen Z sebagai Penentu Tren dan Narasi Wisata

Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera.
Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 15:52 WIB

Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 15:09 WIB

Dari Kekacauan Menjadi Dunia Penuh Emosional, Review Film Everything Everywhere All at Once

Film Everything Everywhere All At Once menghadirkan kekacauan visual yang indah.
Adegan film Everything Everywhere All at Once. (Sumber: primevideo.com/-/id/detail/Everything-Everywhere-All-At-Once)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 13:02 WIB

Bandung dan Paradoks Keberlanjutan: Antara Data, Fakta, dan Kesadaran Warga

Keberlanjutan sejati tidak selalu tercatat dalam data, terkadang ia tumbuh dari kesadaran warga yang terus berbenah.
Jembatan ikonik Jalan Asia Afrika. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Magang Foto/Ilham Ahmad Nazar)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 12:00 WIB

Lalapan dan Spirit Keugaharian

Kalau kita bicara makanan Sunda, hampir pasti yang pertama kali muncul di kepala adalah lalapan.
Kalau kita bicara makanan Sunda, hampir pasti yang pertama kali muncul di kepala adalah lalapan. (Sumber: Unsplash/Keriliwi)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 11:20 WIB

Permasalahan Sampah Styrofoam di Kota Bandung

Bandung yang pernah dinobatkan sebagai pionir di Indonesia dalam pelarangan penggunaan styrofoam, justru fakta berkata lain saat ini.
Ilustrasi Lautan Sampah Styrofoam (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 10:13 WIB

Ayah yang Hilang, Sistem yang Salah: Menelisik Fenomena Fatherless

Ketidakhadiran ayah bukan semata masalah rumah tangga, tapi cermin dari tatanan ekonomi dan budaya yang salah arah.
fatherless, ketiadaan figur ayah, baik secara fisik maupun psikis, dan kini menjadi masalah sosial yang semakin meluas di Indonesia. (Sumber: Pexels/Duy Nguyen)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 09:43 WIB

Seiji Takaiwa, Sosok di Balik Kostum Legendaris Kamen Rider dan Super Sentai

Membahas perjalanan aktor dan stuntman bernama Seiji Takaiwa yang sudah menjadi stuntman dalam serial Kamen Rider dan Super Sentai.
Seiji Takaiwa. (Sumber: Instagram/KAMEN RIDER BLACK/RX)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 07:40 WIB

Mengapa Tidak Satu pun dari Bandung Raya Masuk 10 Besar UI GreenCity Metrics 2025?

Bandung Raya gagal menembus 10 besar UI GreenCity Metrics 2025 karena lemahnya berbagai faktor penting.
Dago, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 19:51 WIB

Bandung dan Gagalnya Imajinasi Kota Hijau

Menjadi kota hijau bukan sekadar soal taman dan sampah, tapi krisis cara berpikir dan budaya ekologis yang tak berakar.
Taman Film di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 18:34 WIB

Ketika Layar Mengaburkan Hati Nurani: Belajar dari Filsuf Hume di Era Society 5.0

Mengekpresikan bagaimana tantangan prinsip moral David Hume di tengah-tengah perkembangan tekonologi yang pesat.
Pengguna telepon pintar. (Sumber: Pexels/Gioele Gatto)
Ayo Jelajah 19 Okt 2025, 13:59 WIB

Hikayat Kasus Pembunuhan Grutterink, Landraad Bandung jadi Saksi Lunturnya Hegemoni Kolonial

Kisah tragis Karel Grutterink dan Nyai Anah di Bandung tahun 1922 mengguncang Hindia Belanda, mengungkap ketegangan kolonial dan awal kesadaran pribumi.
De Preanger-bode 24 Desember 1922
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 13:19 WIB

Si 'Ganteng Kalem' Itu Bernama Jonatan Christie

Jojo pun tak segan memuji lawannya yang tampil baik.
Jonatan Christie. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 12:15 WIB

Harapan Baru Prestasi Bulu Tangkis Indonesia

Kita percaya PBSI, bahwa pemain yang bisa masuk Cipayung memang layak dengan prestasi yang ditunjukan secara objektif.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:47 WIB

Bandung dan Tantangan Berkelanjutan

Dari 71 partisipan UI GreenCityMetric, hanya segelintir daerah yang dianggap berhasil menunjukan arah pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan.
Berperahu di sungai Citarum (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:00 WIB

Menyoal Gagalnya Bandung Raya dalam Indeks Kota Hijau

Dalam dua dekade terakhir, kawasan metropolitan Bandung Raya tumbuh dengan kecepatan yang tidak diimbangi oleh kendali tata ruang yang kuat.
Sampah masih menjadi salah satu masalah besar di Kawasan Bandung Raya. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Mildan Abdallah)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 08:41 WIB

Bandung, Pandawara, dan Kesadaran Masyarakat yang Harus Bersinergi

Untuk Bandung yang maju dan berkelanjutan perlu peran bersama untuk bersinergi melakukan perubahan.
Aksi Pembersihan salah satu sungai oleh Pandawara Group (Sumber: Instagram | Pandawaragroup)