Cerita Umi Kembangkan Abon Gepuk Suhantika, Berbuah Manis Setelah Jatuh Bangun Berusaha

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Selasa 17 Jun 2025, 13:50 WIB
Abon Gepuk Suhantika. (Foto: Dok. Abon Gepuk Suhantika)

Abon Gepuk Suhantika. (Foto: Dok. Abon Gepuk Suhantika)

AYOBANDUNG.ID -- Bermula dari kegagalan, menjadi kekuatan. Itulah kisah inspiratif Umi Suharti, pelaku usaha asal Cimahi, Jawa Barat.

Ia berhasil mengubah sisa filet ayam yang tak terjual menjadi produk unggulan abon dan gepuk. Saat ini produknya dikenal luas dengan merek Abon Gepuk Suhantika.

Perjalanan usaha Umi bermula dari bisnis ayam potong milik suaminya di Pasar Ciroyom, Bandung. Ketika penjualan mengalami penurunan, banyak stok ayam filet tersisa.

Sisa ayam filet itu mulai kehilangan nilai ekonomis. Tapi Umi tak ingin membuang-buang bahan tersebut. Ia mencoba mengolahnya menjadi abon dan gepuk.

“Awalnya dari sisa filet ayam pesanan yang tidak habis dijual. Karena kalau disimpan terlalu lama bobotnya menyusut, saya coba olah jadi abon dan gepuk untuk konsumsi keluarga. Ternyata rasanya enak,” ungkap Umi.

Langkah kecil tersebut berkembang menjadi keputusan besar. Pada Ramadan 2016, Umi resmi memulai usaha abon dan gepuk dari resep rumahan.

Ia memilih bulan Ramadhan sebagai momen awal karena tingginya permintaan makanan praktis. Namun, perjalanannya tentu tidak selalu mulus.

Umi harus menghadapi kenyataan pahit ketika seluruh produk abon yang diedarkan busuk dalam waktu dua minggu setelah dipasarkan. Ia pun mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

“Semua produk dikembalikan karena berjamur. Saat itu kami terlalu memaksakan produksi dengan SDM yang minim. Kami belajar dari sana bahwa kualitas tidak bisa dipaksakan,” tuturnya.

Namun kejadian itu tak membuatnya patah semangat. Ia memutuskan mulai kembali usahanya dari nol.

Nama produk awal 'Indrawati', yang telah kehilangan kepercayaan pelanggan, ia tinggalkan. Sebagai gantinya, ia menciptakan merek baru bernama 'Suhantika' yang merupakan gabungan nama dua putrinya, Suhanti dan Hantika.

Dengan modal sekitar Rp30–40 juta, Umi merintis kembali usaha abon dan gepuk dari nol. Berbekal peralatan yang lebih baik dan strategi yang lebih matang, ia mampu memproduksi abon dan gepuk dengan kualitas yang lebih stabil.

Selain itu, berkat teknologi yang lebih canggih dan brand baru, produk Umi berhasil menjangkau pasar yang lebih luas.

Abon dan Gepuk Suhantika hadir dalam berbagai kemasan, disesuaikan dengan segmen pasar. Kemasan mika dan toples digunakan untuk pasar tradisional agar tetap ekonomis.

Sementara untuk toko ritel, dipilih kemasan pouch yang lebih modern dan menarik. Harga produknya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5.000 untuk gepuk mini hingga Rp13.000 untuk abon toples.

Abon Gepuk Suhantika (Foto: Instagram Abon Gepuk Suhantika)
Abon Gepuk Suhantika (Foto: Instagram Abon Gepuk Suhantika)

Pemasarannya dilakukan melalui dua jalur, online dan offline, yang masing-masing memiliki pendekatan berbeda.

“Kalau di pasar, persaingan harga ketat, jadi kita harus bisa bermain di situ. Tapi kalau online, justru lebih fleksibel. Harga bisa lebih tinggi karena pembeli mencari kualitas dan kemasan menarik,” jelasnya.

Saat ini omzet usaha Suhantika telah menembus angka di atas 50 juta per bulan. Produknya telah menyebar hingga ke Tasikmalaya.

Namun tak ingin berpuas diri, Umi menargetkan ekspansi produknya ke Kuningan dan Garut dalam waktu dekat.

Informasi Umum Abon Gepuk Suhantika

Alamat: Sebelah kolam pajar panorama rt 01 rw 10 depan komplek bumi citerep permai, Citeureup, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40512

Jam Operasional: 07.00 - 21.00

WhatsApp: 0813-2668-4080

Instagram: abonsuhantika

Gofood: https://gofood.co.id/bandung/restaurant/gepuk-dan-abon-ayam-suhantika-ciawitali-5b1e4279-7835-4e4a-b6ca-b1b93a718cdc

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/oyefrobubat/abon-ayam-suhantika-100gr-harga-ekonomis

Shopee: https://shopee.co.id/Abon-Ayam-Suhantika-Ori-Khas-Bandung-40gr-Standing-Pouch-i.288893792.12318199992

Tiktok: https://shop-id.tokopedia.com/pdp/abon-ayam-suhantika-bundle-3-toples-lezat-dan-praktis/1730290894441186681

Catatan: Artikel ini ditulis ulang dari karya tulis Dias Ashari. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)