AYOBANDUNG.ID -- Di sebuah ruangan sederhana di Kampung Campakamekar, Padalarang, aroma minyak panas dan singkong goreng mengepul udara. Puluhan warga tampak sibuk, mencetak satu per satu bulatan comring, camilan tradisional khas yang terbuat dari singkong fermentasi.
Dengan tangan terampil dan cetakan, mereka menekan adonan hingga berbentuk bulat sempurna. Kemudian camilan yang merupakan singkatan comro garing itu disusun rapi di atas papan kayu sebelum digoreng.
Sebagian besar dari pekerja pembuat comring adalah anak-anak muda, usia produktif yang seharusnya bersekolah. Namun, keterbatasan ekonomi mendorong mereka memilih bekerja sebagai pegawai pembuat comring.
Tiga wajan besar di rumam sederhana itu selalu menyala. Di atasnya, comring menggeliat dalam lautan minyak, lalu digoreng hingga kering dan renyah.
Setelah matang, camilan tersebut ditiriskan lalu dipindahkan ke ruang pengepakan. Di sana, sejumlah ibu rumah tangga memasukkan comring ke plastik kecil, merekatkannya menggunakan api lilin, cara tradisional untuk merekatkan bungkus makanan.
Usaha rumahan ini dipimpin oleh Nanta, ia telah merintis produksi comring sejak tahun 1993. “Dulu saya hanya mengolah satu kwintal singkong. Sekarang bisa sampai tujuh atau delapan kwintal setiap hari,” tutur Nanta.
Produksi tersebut melibatkan setidaknya 50 warga, yang terbagi ke dalam beberapa tugas. Ada yang memarut singkong, mencetak, menggoreng, menyablon kemasan, hingga mendistribusikan comring ke pasar.
Dalam sehari, comring Campakamekar khas Padalarang bisa menghasilkan sekitar 700 pak, dengan tiap pak berisi 25 bungkus kecil.
Sampai saat ini proses pembuatan comring masih dilakukan secara manual. Setelah dikupas dan dicuci, singkong diparut menggunakan mesin, lalu difermentasi semalam untuk menghilangkan rasa pahit. Setelah itu, singkong dicetak, dikeringkan, dan digoreng.
Namun, produksi Comring masih menghadapi tantangan besar. Ketika musim panas, permintaan turun drastis hingga 30 persen. Sebaliknya, saat musim hujan, produksi terhambat karena proses pengeringan menjadi sulit.
“Karena semua dikerjakan manual, kapasitas produksi belum bisa ditingkatkan meski permintaan naik,” kata Nanta.
Saat ini, Comring khas Padalarang telah merambah pasar-pasar grosir di Bandung dan Cimahi. Satu pak comring dijual antara Rp8.000 hingga Rp9.600. Di tingkat eceran, satu bungkus kecil dihargai hanya Rp1.000.
Informasi Umum Comring Padalarang
Alamat: Kampung Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat
Produk: Camilan Oncom Kering
Harga: Rp500 sampai Rp1.000 per pcs
Shopee: https://shopee.co.id/Comring-Padalarang-i.285112086.3458832026