Tak Sekedar Viral 'Mie Kocok Igaan Soreang' Rasanya Bikin Ngaruy

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Jumat 07 Nov 2025, 13:38 WIB
Menu  Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Menu Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Warung Mie Kocok Igaan Soreang sering muncul di beranda media sosial setelah berhasil di riview oleh beberapa konten kreator. Jika melihat antusiasme masyarakat dalam video tersebut-- rasanya mie kocok ini sangat menggugah selera. Begitu pun dengan para konten kreator yang selalu mengatakan rasanya ciamik.

Siang ini secara tidak sengaja setelah berkunjung ke Mall Pelayanan Publik Sabilulungan Soreang saya teringat dengan kuliner yang satu ini. Membuka google maps jarak antara Mall Pelayanan Publik menuju Warung Mie Kocok Igaan adalah 4 km dengan jarak tempuh 46 menit dengan berjalan kaki.

Menuju lokasi ini sebetulnya bisa diakses oleh kendaraan pribadi atau ojek online, hanya saja kali ini saya ingin kulineran sambil berjalan kaki. Nostalgia masa lalu ketika sering blusukan untuk menemukan kuliner yang tersembunyi tapi kaya akan rasa.

Jalan kaki kali ini dianggap santai-- hitung-hitung bisa membakar sedikit lemak sebelum mengkonsumsi makanan yang kaya akan lemak. Selain untuk kesehatan, berjalan kaki juga punya cara yang magis bagi saya yaitu bisa jeda sebentar melihat kondisi lingkungan yang tidak bisa ditemukan experience-nya lewat kendaraan roda dua atau mobil.

Sesederhana melihat kucing yang berjuang untuk hidupnya, penjual kerupuk atau tahu sumedang di usia senja, pemandangan indah yang menyejukkan mata hingga beberapa tempat kuliner yang baru saja saya ketahui keberadaannya lewat jalan kaki. Kadang kita merasa hidup kita adalah yang paling berat tapi yang benar-benar berat justru luput dari pandangan kita. Banyak yang lelah tapi mereka tak berisik-tak menyerah-memilih untuk melanjutkan hidup.

Area Persawahan Jalan Terusan Al-Fathu-Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Area Persawahan Jalan Terusan Al-Fathu-Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Hijaunya hamparan sawah di tengah benteng-benteng mewah mulai berdiri disekitarnya. Kadang kita luput mengatakan terimakasih kepada mereka yang masih memegang teguh keseimbangan hidup lewat usahanya melindungi alam--menjaga ketahanan pangan. Mungkin saja hidup mereka tak seindah sawah yang mereka garap karena tekanan berbagai pihak untuk segera pergi mengosongkan--menjualnya untuk dibuat berbagai macam perusahaan atau sejumlah perumahan.

Perjalanan kurang lebih satu jam tak terasa karena disuguhi dengan pengalaman dan pemandangan yang indah. Sesampainya di Warung Mie Kocok, kondisinya cukup penuh dengan pengunjung tapi masih tersisa beberapa spot yang bisa untuk dipilih. Pemesanannya cukup mudah, pertama kalian bisa mengunjungi kasir dan meminta buku menu kemudian memilih meja yang kosong. Setelah itu tulisankan beberapa pesanan dalam kertas bon lalu berikan kepada kasir dan makanan siap dihantarkan ke meja masing-masing.

Menu best seller di Warung Mie Kocok ini adalah mie kocok spesial seharga 45K dengan isian mie kuning, toge, kikil, iga, baso dan kuah gurih. Kemudian ada mie yamin dengan kisaran harga 20-35K, sop dengan kisaran harga 30-40K. Selain itu ada beberapa aneka minuman dan juice dengan harga yang cukup affordable.

Satu mangkok mie kocok didominasi dengan iga dan kikil, bahkan saya hampir kesulitan untuk mengaduk tambahan bumbu karena tidak ada lagi space. Saking cantiknya bahkan rasanya sayang untuk disantap tapi rasa lapar juga aroma kaldu yang sudah tercium tentunya lebih mendominasi.

Tanpa tambahan sambal sebetulnya rasanya sudah enak, meminjam istilah populer hari ini kuahnya "Ngaldu banget". Tapi untuk menciptakan kesegaran perlu ditambahkan sambal dan perasan jeruk. Beuh setelah diaduk rasanya makin ciamik. Saya suka dengan tekstur mie nya yang lembut, renyahnya toge, lembutnya kikil dan lumernya lemak dalam iga sapi yang beradu secara harmoni di dalam mulut. Sayangnya dalam pesanan mie kocok spesial milik saya tidak ada baksonya jadi saya tidak bisa mendeskripsikan bagaimana tekstur dan rasanya. Jangan lupa ambil kerupuk untuk melengkapi sajian yang sudah enak.

Namun secara keseluruhan saya sangat suka dengan sajian Mie Kocok Igaan Soreang. Benar-benar menyajikan bahan dengan kualitas terbaik sehingga lidah pun tidak bisa berbohong dengan rasanya. Kali ini saya ingin memberikan rating 5/5 perihal rasa, pelayanan dan kualitas bahan. Saya berharap owner dan staff tetap menjaga rasa yang otentik karena sering saya temukan ketika tempat makan viral pada umumnya kualitas rasa dan pelayanan menurun.

Baca Juga: Surabi Durian Arnata, Jajanan Lawas Rasa Sultan

Bagi yang datang seorang diri seperti saya lebih baik tidak terlalu banyak memesan menu karena bagi saya satu mangkok mie kocok spesial sudah membuat perut kenyang dibuatnya. Namun bagi kalian yang datang bersama keluarga bisa memesan beberapa menu dan bisa sharing satu sama lain.

Ditutup dengan es lemon tea yang segar dan cocok bagi saya karena tidak terlalu manis. Sambil mendengar suara merdu dari live musik membuat saya betah dan ingin berlama-lama di tempat ini.

Warung Mie Kocok Igaan bukan sekedar viral tapi menjadi kuliner yang wajib dicoba jika berkunjung ke Soreang. Jangan lupa warung ini selalu buka setiap hari kecuali hari jumat jadi pastikan untuk mengecek hari sebelum berkunjung ke tempat ini. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 07 Nov 2025, 19:18 WIB

Menyusuri Kabut Harapan, Rohmat dan Ontang-Anting yang Tak Pernah Menyerah

Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun.
Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 18:54 WIB

Bandung di Bawah Langit Gelisah

Bukan seberapa deras hujan turun, melainkan seberapa cepat pemerintah dan warganya bergerak bersama.
Banjir pada tanggal 3 November 2025 di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 17:27 WIB

Ciwidey Segar Menggoda, Jalan Gelap Mengintai Bahaya

infrastruktur lampu yang kurang, membuat kondisi jalan menuju Ciwidey penuh tantangan dan bahaya.
Jalan raya yang gelap tanpa cahaya penerangan lampu jalan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ayyasy)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 17:04 WIB

Menelisik Partisipasi Angkatan Kerja Jawa Barat, Bandung sebagai Cermin Urbanisasi dan Ketimpangan

Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan.
ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 16:52 WIB

Curug Tilu Leuwi Opat, Trek Mudah dan Spot Foto Goa Mini di Bandung Barat

Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat menawarkan pesona tiga air terjun alami, trek ringan, dan spot foto indah seperti goa mini.
Keindahan Air Terjun Curug Tilu Leuwi Opat (Foto: Azzam Kusuma M)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 15:35 WIB

Bandung, Rumah Kreator dan Motor Ekonomi Kreatif Nasional

Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator.
Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 15:19 WIB

Implementasi Manajemen Talenta demi ASN MENYALA

Istilah Manajemen Talenta (MT) semakin sering bergema di ruang-ruang birokrasi Indonesia.
Human Capital Index (Sumber: https://faisalbasri.com/2018/10/15/posisi-indonesia-dalam-human-capital-index-terbaru-versi-bank-dunia/)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 14:56 WIB

Cetak ‘Brace’ ke Selangor FC, Adam Alis Shalat Istikharah sebelum Gabung dengan Persib

PERSIB Maung Bandung memuncaki klasemen Grup G AFC Champions League Two (ACL Two) 2025-2026.
Pemain Persib Bandung, Adam Alis. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)
Ayo Jelajah 07 Nov 2025, 14:27 WIB

Hikayat Lara di Baleendah, Langganan Banjir yang Gagal Jadi Ibu Kota

Baleendah pernah dirancang jadi ibu kota Kabupaten Bandung. Sayang, takdir berkata lain. Banjir saban tahun menenggelamkan cita-cita itu.
Potret kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat diterjang banjir musiman. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 13:38 WIB

Tak Sekedar Viral 'Mie Kocok Igaan Soreang' Rasanya Bikin Ngaruy

Warung Mie Kocok Igaan Soreang berlokasi di Jalan Raya Soreang, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menu  Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 12:50 WIB

Cigalintung, Kawasan Perbukitan yang Berkelok-kelok

angat mungkin, hanya ada dua nama geografis Cigalintung di Jawa Barat.
Lembur Cigalintung, kawasan yang berbukit dan berlembah dalam dengan sungai yang berkelok-kelok. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 11:43 WIB

7 Prinsip Beragama di Era AI ala Denny JA

Agama pernah ditulis di batu, lalu di kitab, dan kini di baris-baris kode algoritma. Namun makna sejati tak pernah berubah.
Ilustrasi belajar agama dari kecerdasan buatan (Sumber: 1miliarsantri.net | Foto: AI)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 10:12 WIB

Kekuasaan Itu Bernama Perawatan: Menerima Tubuh yang Ringkih dan Rentan

Tubuh ideal hanyalah milik segelintir orang. Itu pun masih boleh diragukan.
Tangan manusia. (Sumber: Pexels/Tan Danh)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 09:31 WIB

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Drama Gugup di Depan Publik

Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang.
Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:34 WIB

Surabi Durian Arnata, Jajanan Lawas Rasa Sultan

Jajanan surabi yang dipadukan dengan aneka ragam toping, salah satunya durian.
Surabi durian arnata (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:28 WIB

GYM: Antara Tren, Kesehatan, dan Gaya Hidup Baru Kaum Urban

Gym bukan tempat yang seram tapi tempat dimana orang memulai merubah pola hidupnya
GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 20:05 WIB

Jawa Barat Melawan Scam, Inklusi Keuangan Jadi Senjata Baru

Jawa Barat masih berhadapan dengan kenyataan pahit, di mana tingginya laporan penipuan finansial, maraknya praktik keuangan ilegal, dan kesenjangan akses terhadap layanan keuangan formal.
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 menjadi ruang interaktif masyarakat dengan lembaga keuangan, dalam membuka wawasan, membangun kepercayaan, dan melindungi hak konsumen. (Sumber: OJK)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 19:24 WIB

Bopet Bagindo: Sarapan Khas Minang di Bandung dengan Cita Rasa Otentik

Bopet Bagindo dikenal sebagai tempat sarapan murah tapi tetap mengenyangkan.
 (Sumber: Akun Tiktok @lidyahw)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:50 WIB

Pengasuhan Anak di Era Digital

Menuntun generasi, bukan sekadar mengawasi.
Ilustrasi anak-anak Indonesia. (Sumber: Pexels/Teguh Dewanto)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 18:41 WIB

Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis.
Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis. (Sumber: Freepik)