Kisah Acu Supriatna Melestarikan Sanggar Seni Reak Putra Sawargi

Muhammad Abdullah Rizieq Nano Al Jabar
Ditulis oleh Muhammad Abdullah Rizieq Nano Al Jabar diterbitkan Rabu 19 Nov 2025, 16:44 WIB
Ketua Sanggar Seni Reak Putra Sawargi memimpin ritual pembukaan sebelum pertunjukan seni reak di hadapan para anggota dan penonton, (24 September 2025). (Sumber: Dok. Acu Supriatna)

Ketua Sanggar Seni Reak Putra Sawargi memimpin ritual pembukaan sebelum pertunjukan seni reak di hadapan para anggota dan penonton, (24 September 2025). (Sumber: Dok. Acu Supriatna)

Pagi itu, Rabu (24 September 2025), suasana sakral menyelinap. Halaman tempat acara riuh dengan lantunan dogdog. Aroma asap dupa yang mengundang perhatian. Acu Supriatna, Ketua Sanggar Seni Reak Putra Sawargi, khusyuk memimpin ritual pembukaan. Tradisi ini mengukuhkan budaya sebagai napas utama masyarakat Bandung Timur, Jalan Manisih, Bakti 05, RW 09, RT 04, Cibiru, Kota Bandung.

Acu Supriatna, Ketua Sanggar Seni Reak Putra Sawargi, mewarisi kepemimpinan dari leluhurnya sebagai bentuk tanggung jawab budaya turun-temurun.

"Jadi ketua itu sudah ada tuturus dari orang tua, dari leluhur. Jadi saya dipercaya ditunjuk sebagai ketua. Banyak orang lain juga, tapi enggak sanggup. Ketua itu enggak sembarangan, harus siap ke depannya," ujar Acu.

Kepemimpinannya bukan hasil kompetisi, melainkan warisan leluhur. Acu Supriatna menjadi fondasi yang kuat bagi sanggar sebagai rumah kedua anak-anak dan remaja sekitar.

Sejak kecil, hidup Acu lekat dengan dogdog dan kuda lumping. Suara tabuhan alat musik tradisional menjadi pengiring hari-harinya. Baginya, seni reak bukan sekadar hiburan, melainkan pelipur lara yang mampu menghilangkan beban pikiran. Kebahagiaan tersendiri hadir saat memainkan seni reak, membuat kelelahan hilang.

Sanggar Seni Reak Putra Sawargi berdiri sejak tahun 2002. Sanggar ini melanjutkan tradisi seni reak yang diwariskan sesepuh. Nama Putra Sawargi memiliki makna filosofis, yang di mana putra berarti anak, dan sawargi berarti saudara. Sebagian besar anggota sanggar adalah satu keluarga besar. Garis keturunan kepemimpinan dimulai dari Mbah Juarta hingga Suhara, dan kini dilanjutkan oleh Acu Supriatna.

Para pemain Sanggar Seni Reak Putra Sawargi menyiapkan sesaji dan peralatan tradisional sebelum pertunjukan dimulai, Jalan Manisih, Bakti 05, RW 09, RT 04, Cibiru, Bandung Timur, Kota Bandung, Jawa Barat 40111, (24 September 2025). (Sumber: Dok. Acu Supriatna)
Para pemain Sanggar Seni Reak Putra Sawargi menyiapkan sesaji dan peralatan tradisional sebelum pertunjukan dimulai, Jalan Manisih, Bakti 05, RW 09, RT 04, Cibiru, Bandung Timur, Kota Bandung, Jawa Barat 40111, (24 September 2025). (Sumber: Dok. Acu Supriatna)

Reak memiliki karakteristik unik dibanding kesenian Sunda lainnya. Ada tahapan ritual wajib sebelum pertunjukan, yakni sesaji makanan, minuman, hingga membakar dupa. Ritual itu menjadi jembatan spiritual dengan leluhur dan roh pelindung.

"Kesurupan itu tanpa ritual enggak akan ada. Sebelum main ada ritualnya, ada sesaji makanan, minuman, rokok, bakar kemenyan. Kalau tanpa itu, reak kurang afdol," tegas Ketua Sanggar Putra sawargi.

Hanya pelaku yang siap secara fisik dan batin yang boleh memegang peran penting dalam kesurupan.

Perkembangan seni reak di Bandung Timur sangat pesat. Dulu hanya ada dua atau tiga grup, kini tersebar di Cibiru, Cinunuk, Cipadung, Cilengkrang hingga Sumedang. Generasi muda menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka belajar dogdog secara otodidak dan langsung mampu memainkannya hanya dengan melihat. Yang membuat Pimpinan Sanggar menjadi senang menyewakan peralatan dogdog kepada generasi muda yang ingin belajar.

Jalan pelestarian tidak selalu mulus. Reak kerap mendapat stigma negatif dan dianggap dekat dengan kekerasan. Padahal, mayoritas pelaku seni menegakkan disiplin dan adab. Segelintir oknum kadang mencoreng nama baik dengan perilaku menyimpang. Tantangan ini tidak pernah dianggap enteng oleh komunitas Sanggar Putra Sawargi.

Sanggar Putra Sawargi telah meraih prestasi gemilang. Mereka telah memperoleh empat piala juara di berbagai festival. Sanggar Putra Sawargi ini pernah tampil tiga kali di Monas, juga di Keraton Cirebon. Sebagai Ketua, Acu Supriatna juga ikut turun ke lapangan sebagai bagian integral pertunjukan. Ia memainkan gendang, ikut kesurupan, dan melakukan atraksi khas seperti gebraent, tusuk balon, dan makan beling. Mereka terus mengembangkan pertunjukan dengan sound system dan instrumen modern tanpa menghilangkan ciri khas dari seni tersebut.

Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan untuk meningkatkan eksistensi seni reak. Seni reak dapat menjadi identitas daerah dan daya tarik wisata budaya. Pengalaman Acu tampil di luar Jawa Barat membuktikan bahwa seni reak memiliki daya tarik universal. Potensi ini perlu dimaksimalkan melalui program-program dari pemerintah.

Keberanian dan inovasi Acu Supriatna serta komunitasnya membawa pesan penting. Menjaga tradisi bukan berarti menolak perubahan. Di tengah modernitas, seni reak tetap hidup dan berkembang.

"Kalau cinta seni tradisional Sunda, khususnya reak, berikan citra baik dan positif. Jangan terpengaruh alkohol. Kalau senang seninya, peduli terus, gali ilmunya. Jangan sampai punah," tutur Pimpinan Sanggar Putra Sawargi.

Sampai sekarang, seni reak tetap menjadi ruang perjumpaan nilai sakral dan kegembiraan bersama lintas generasi. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhammad Abdullah Rizieq Nano Al Jabar
Mahasiswa Digital PR Telkom University 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)