Teh Talua: Minuman Pelepas Rindu Perantau Minang yang Menetap di Bandung

zilan zolila yusra
Ditulis oleh zilan zolila yusra diterbitkan Minggu 30 Nov 2025, 14:52 WIB
teh telor : minuman penambah stamina dan menghangatkan (Foto: zzy)

teh telor : minuman penambah stamina dan menghangatkan (Foto: zzy)

kota bandung yang terkenal dengan berbagai macam kulinernya dan selalu menghadirkan kejutan kuliner, salah satu nya minuman khas ranah Minang yang berhasil menempuh perjalanan dari Sumatera Barat hingga ke tanah Pasundan. Teh Talua, adalah minuman khas Padang yang sudah turun temurun menjadi salah satu minuman tradisional yang dapat menambah stamina, menghangatkan tubuh, sekaligus pelepas penat setelah bekerja seharian.

Kini, minuman khas ranah Minang itu sudah bisa ditemui di Bandung, tepatnya di Jalan Soekarno, sebelum Bundaran Cibiru dan menjadi pelepas rindu bagi perantau Minang yang menetap di kota ini.

Teh Talua bukan minuman biasa yang bukan hanya sekadar teh manis hangat yang dicampur telur, tetapi merupakan sebuah racikan budaya yang menyimpan makna mendalam khususnya bagi perantau minang. Di asalnya, minuman ini biasa disajikan saat malam hari, ketika pria Minang pulang dari ladang atau berdagang. Teh Talua dianggap sebagai teman setia untuk mengembalikan tenaga, memperbaiki suasana hati, sekaligus menghangatkan tubuh yang lelah. Kini, Teh Talua itu hadir kembali di Bandung meski jaraknya ribuan kilometer dari Padang.

Secara tradisional, Teh Talua dibuat dari campuran telur ayam kampung, gula pasir atau gula tebu, jeruk nipis, serta teh hitam pekat yang panas. Proses pembuatannya cukup unik dimana kuning telur dikocok bersama gula hingga berbusa, dan hampir mengembang seperti krim lembut. Buih itulah yang menjadi ciri khas minuman ini. Setelah cukup halus, barulah teh panas dituangkan perlahan, menghasilkan campuran berlapis bahkan ada yang menambahkan susu juga. Rasanya manis, legit, sedikit creamy, dan hangat.

Akan tetapi, pengalaman pertama mencicipi Teh Talua tak selalu mudah bagi orang yang belum kenal dengan racikan ini. Banyak orang terutama yang berasal dari luar Sumatera mengaku merasa mual saat pertama meminumnya. Tekstur creamy bercampur teh panas terkadang membuat tenggorokan perlu beradaptasi. Tetapi, sebagaimana banyak kuliner tradisional lainnya, rasa Teh Talua adalah sesuatu yang didapat dengan kebiasaan. Ketika sudah terbiasa, justru kenikmatan khasnya mulai terasa. Banyak orang yang awalnya menolak, kini justru menjadi pelanggan setia.

Bagi para perantau Minang di Bandung, keberadaan kedai Teh Talua di kawasan Soekarno Cibiru ini lebih dari sekadar tempat minum. Ia adalah ruang pelepas rindu meskipun sebentar. Di sana, mereka dapat sejenak kembali pada memori kampung halaman dengan suasana malam di Padang, percakapan hangat di kedai kecil, atau sekadar kebiasaan kumpul bersama keluarga maupun teman sesama perantau sambil menikmati minuman ini.

"Kalau saya lagi merasakan rindu kampung salah satu yang saya cari adalah teh talua karena cukup mengingatkan saya dengan kampung halaman dan suasananya apalagi minumnya bersama teman-teman perantau minang, dan melepas tawa, bercerita dengan bahasa minang serasa lagi berada di kampung sendiri" ujar seorang mahasiswa asal padang yang menetap di Cibiru.

Kata-katanya sederhana, tetapi menyimpan makna yang dalam. Tidak sedikit perantau yang mengakui bahwa secangkir Teh Talua mampu mengobati rindu yang terasa.

Menariknya, meskipun Teh Talua adalah minuman tradisional, ia memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bandung yang terkenal suka mencoba hal-hal baru. Banyak yang penasaran dengan rasa minuman telur dalam teh. Ada yang datang karena ingin mencari pengalaman kuliner unik, dan ada juga yang datang setelah diajak oleh teman yang berasal dari minang.

Baca Juga: Mengurai Rindu yang Terbendung dengan Kuliner Minangkabau di Bandung

Tidak sedikit pula kalangan pekerja yang menjadikan Teh Talua sebagai ā€œboosterā€ untuk menambah energi setelah seharian bekerja. Teksturnya yang lembut dan efek hangatnya membuat tubuh cepat kembali semangat.

Bandung, sebagai kota yang ramah terhadap berbagai kuliner, menerima kehadiran Teh Talua dengan cukup baik. Bahkan beberapa kedai mulai mencoba memvariasikan minuman ini seperti menambahkan madu, menambahkan tape, rempah, atau susu. Namun bagi penikmat teh talua, yang terbaik tetaplah yang dibuat dengan cara tradisional yaitu dengan telur, gula, teh pekat, dan sedikit perasan jeruk nipis untuk menghilangkan amis. Tanpa tambahan apa pun, rasanya sudah menjadi perpaduan sempurna antara manis, creamy, dan hangat.

Kehadiran Teh Talua di Bandung adalah bukti bahwa kuliner tradisional punya kekuatan lintas daerah. Ia tidak hanya dapat menghangatkan tubuh, tetapi juga membawa cerita, identitas, dan sejarah panjang dari kampung asalnya. selain itu, ia membuktikan bahwa rasa bisa menjadi jembatan rindu.

Pada akhirnya, secangkir Teh Talua tidak hanya menjadi minuman penambah stamina, tetapi juga menjadi penghubung antara masa kini dan masa lalu, antara tanah rantau dan kampung halaman, antara rindu dan penerimaan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

zilan zolila yusra
jurnalis muda
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Des 2025, 20:17 WIB

Seakan Tidak Ada Habisnya, Juru Parkir Liar makin Bertambah di Beberapa Kawasan Bandung

Tak sedikit warga mengeluhkan kejadian terhadap parkir liar yang semakin marak terjadi di Kota Bandung.
Seorang juru parkir yang sedang bertugas di Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya Anggraini)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:49 WIB

Harmoni Harga dan Kualitas yang Menyatu dalam Berbelanja di Butik Bandung Modern

Blossom, sebuah toko pakaian di Bandung yang menyediakan beragam pilihan pakaian, dengan menawarkan harga yang cukup bersahabat.
Suasana toko Blossom pada 8 November 2025, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: foto : Amalia Putri Aditia)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:29 WIB

Menelusuri Kesamaan ā€˜Nasab’ 3 Kue Jadul: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur

Tiga kue atau camilan jadul dengan ā€œnasabā€ yang nyaris sama ini: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur.
Kue Ali atau Ali Agrem merupakan cemilan tradisional Jawa Barat. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:50 WIB

Tentang Suara, Perjuangan, dan Cara Musik Mengubah Seseorang Memandang Hidup

Nurul A’ini menutup matanya sejenak, membiarkan alunan Queen of the Night memenuhi ruang kecil itu.
Nurul A'ini, seseorang yang mempunyai gaya hidup dalam bernyanyi (Sumber: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD | Foto: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:13 WIB

Friday Carfree Belum Efektif bagi Pemerintah Kota Bandung

Program Friday Carfree bagi ASN dinilai belum efektif karena masih ditemukan pelanggaran parkir yang memicu kemacetan di sekitar Balai Kota Bandung.
Banner Friday Carfree di Balaikota Bandung (Sumber: Pikiran rakyat)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:51 WIB

Dari Gang Sempit, Usaha Camilan Lokal Ini Tumbuh Jadi Peluang Besar

Dari gang sempit di Bandung, Kripik Bujangan tumbuh menjadi usaha camilan yang membuka peluang bagi banyak orang.
Seorang konsumen sedang mendatangi rumah produksi Bujangan di Jl. Muararajeun Baru, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung,  (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:31 WIB

Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia, Matcha Mulai Hadir dengan Cita Rasa Inovatif

Mengunjungi salah satu pelopor matcha autentik yang berpadu dengan selera lidah lokal di Bandung, yakni Kusuma Matcha.
Tempat transaksi Kusuma Matcha dengan nuansa Jepang modern yang kerap dijadikan spot foto pengunjung, (30/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Andrea Keira)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 16:25 WIB

Taman Main Mili-Mili: Keajaiban Kecil Penuh Petualangan di Hutan Pinus Lembang

Taman Main Mili-Mili adalah wisata alam edukasi, interaktif, dan merupakan pengembangan dari Wisata Hutan Mycelia.
Gerbang masuk dengan instalasi lampu yang indah di Taman Main Mili-Mili (13/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Rafy Lovinka)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 15:29 WIB

Bubur di Bawah Pohon Rindang, Tempat Sarapan Favorit Warga Bandung

Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang di kawasan Pinus Regency.
Suasana Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang, Pinus Regency, Cinambo, Bandung. (Sumber: Rifa Windi | Foto: Rifa Windi)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 13:38 WIB

Berawal dari 'Nongkrong Santai', Empat Sekawan di Bandung Dirikan UMKM Fotografi

UMKM fotografi yang berkembang menjadi agensi kreatif dan siap menangani proyek dokumentasi.
Salah satu pendiri Foursix mengabadikan momen di lapangan mini soccer Bromus Cisaranten. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 02 Des 2025, 11:58 WIB

Pariwisata Alam ini Berikan Pengalaman Menarik dan Edukasi Sesar Lembang

Uncle D Backyard menawarkan keindahan alam serta edukasi mengenai mitigasi bencana sesar lembang kepada masyarakat.
Nuansa damai dan asri di bawah langit pepohonan Uncle D Backyard. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Carissa Syarafina)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 10:53 WIB

Kata-Kata Kecil yang Menghangatkan: 'Teh', 'Mah', 'Atuh', dan 'Meuni' Penanda Rasa dalam Bahasa Sunda

Terdapat sekian kata dalam Bahasa Sunda yang menjadi bumbu kehangatan dan kedekatan dalam setiap percakapan.
Abah Endang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MAS Manba'ul Huda. Bandung, 05 November 2025. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 09:50 WIB

Trotoar di Bandung, Aksesibilitas bagi Tunanetra Masih Terabaikan

Keprihatinan akan kondisi trotoar di Kota Bandung bagi penyandang disabilitas yang masih perlu diperhatikan Wali Kota Bandung .
Kondisi trotoar yang sudah rusak parah, pada Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Maretha)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 08:45 WIB

Dari Ide Spontan Kini Menjadi Produk Berkarakter, Bukti Kreativitas Anak Muda Indonesia

Rewear Project lahir dari ide spontan dan menghadirkan produk berkualitas, nyaman, dan tahan lama.
Koleksi unggulan Rewear Project yang menampilkan gaya kasual hadir di Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Octaviani)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 07:59 WIB

Wisata Religius untuk Mengenang Eril

Para peziarah mulai berdatangan menuju tempat peristirahatan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz.
Makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 01 Des 2025, 21:40 WIB

Bernapas Budaya, Tjitarum Menyulam Rasa dan Cerita Jawa Barat dalam Setiap Gigitan

Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya.
Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 20:07 WIB

Rajutan Keberuntungan: Kisah Yumna Craft Merajut Asa dari Tali Makrame di KabupatenĀ Bandung

Berawal dari hobi, Yumna Craft kini produknya dikenal luas dan sering tampil dalam pameran UMKM KabupatenĀ Bandung.
Ibu Lia Yulia selaku owner Yumna Craft memamerkan hasil kerajian makrame berupa tas dan gantungan kunci di rumahnya, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 18:24 WIB

Perjalanan Panjang Sanggar Tari Pusbitari: Lestarikan Tari Klasik Tradisional Sunda hingga Saat Ini

Sanggar Pusbitari yang didirikan di tahun 1986 di Kota Bandung ini, memiliki keinginan untuk mempertahankan budaya warisan nenek moyang.
Para penari Sanggar Pusbitari sedang melakukan latihan rutin tarian klasik tradisional di ruangan sanggar pusbitari, Jalan Ir. H. Juanda, Kec Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 17:46 WIB

Kualitas dan Konsistensi Menjadi Fondasi Brand Lokal CosmicĀ untuk Terus Eksis

Cosmic adalah brand fashion asal Bandung yang berdiri sejak 2001 dan dikenal melalui desain simple, minimalis, serta mudah dikenali.
Bangunan bergaya modern ini menjadi identitas kuat gerai fashion lokal di Jalan Trunojoyo No. 30, Kota Bandung, pada Sabtu (29/10/2025). (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 16:45 WIB

Mencicipi Kolaborasi Rasa Tradisional dan Western lewat Menu Autentik Mami Palolo

Usaha kuliner Mami Palolo hadirkan perpaduan Sunda-Western di Bojongsoang.
Momen saat kelezatan Mami Palolo disantap dengan lahap oleh konsumen di Jalan Cikoneng Nomor 19, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/11/2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Nabila Nazwa Saina)