Kepada Yth. Bapak Muhammad Farhan, Wali Kota Bandung
Pak Farhan, saya nulis ini bukan untuk nyerang bapak. Jujur aja, pas liat video anak-anak SD nunggu 5 jam di pinggir jalan tanggal 25 November kemarin, hati saya campur aduk. Miris, sedih, tapi juga penasaran gimana ini bisa kejadian. Jadi saya mau ngobrol dikit soal ini.
Saya tahu bapak udah klarifikasi. Katanya itu miskomunikasi. Bapak juga bilang ga pernah ada agenda ke SDN 117 waktu itu, agendanya cuma Siskamling Siaga Bencana. Bahkan bapak kaget ternyata anak-anak disiapkan buat nyambut. Respons bapak cepet, langsung dateng ke sekolahnya tanggal 28 November buat minta maaf ke para orang tua. Ini saya apresiasi.
Cuma begini, meskipun itu miskomunikasi, tetap jadi tanggung jawab bapak juga. Bapak sebagai kepala daerah Kota Bandung. Anak-anak dimobilisasi pihak kelurahan tanpa konfirmasi ke Pemkot. Sistem koordinasinya masih berantakan. Kadisdik sampe bilang dugaannya bapak ga tau ada mobilisasi itu.
Yang bikin khawatir, sih, jangan sampe kejadian kayak gini terulang lagi. Terus kapan koordinasi antar lembaga bakal diperbaiki beneran biar ga kejadian lagi?
Saya bukan politisi yang ingin menjatuhkan bapak. Warga biasa yang ingin Bandung maju aja. Mau punya pemimpin yang paham prioritas. Maksudnya yang ngerti urusan mana harus diselesaikan duluan, mana yang bisa ditunda. Sense of urgency itu bukan soal buru-buru, Pak. Lebih ke bisa bedain mana yang urgent sekali.
Bandung masalahnya banyak yang belum kelar. Kemacetan makin parah tiap hari. Sampah numpuk dimana-mana. Jalan rusak juga banyak. Semua ini butuh penanganan cepet dan serius pak.
Kasus anak SD nunggu 5 jam dari pukul 08.00 sampe 13.00 WIB itu harusnya jadi pelajaran buat kita. Koordinasi mesti diperbaiki. Komunikasinya harus lebih jelas. Sistemnya ga boleh gagal lagi. Bapak sudah tanggung jawab dengan datang dan minta maaf ke orang tua murid. Tapi harusnya ada tindakan konkret lanjutannya.
Bapak bilang bakal lakukan sosialisasi lebih kuat ke sekolah dan wilayah. Bagus itu pak. Tapi evaluasi internalnya gimana? Siapa yang bertanggung jawab atas mobilisasi tanpa konfirmasi ini? Perlu jelas biar transparan dan ga terulang. Warga butuh tau ada tindak lanjut nyata.
Saya juga ingin tau mekanisme koordinasinya akan diperbaiki seperti apa. Jangan sampai pihak kelurahan atau sekolah mobilisasi warga lagi tanpa konfirmasi resmi. Kadisdik sudah bilang ke depannya akan dikomunikasikan dulu ke orangtua. Nah, ini yang penting pak, sistemnya harus jelas dan tertulis biar semua pihak paham prosedurnya.
Mimpin Bandung pasti berat, Pak. Tekanannya dari mana-mana pasti ada. Saya yakin niat bapak baik, kok, buat majuin kota ini. Cuma harapan saya simple aja. Yang dijanjiin ya ditepatin. Warga ingin lihat bukti konkret di lapangan. Bukan cuma wacana atau posting di medsos.
Warga Bandung harapannya realistis, Pak. Ga nuntut semua masalah kelar dalam waktu singkat. Yang dibutuhin pemimpin yang konsisten sama janjinya. Yang ngehargain waktu sama kepercayaan rakyat. Yang mau dengerin keluhan. Yang berani ambil keputusan susah padahal mungkin ga populer.
Saya akhiri dengan harapan besar. Mudah-mudahan bapak bisa jadiin kritik ini buat evaluasi. Masih banyak waktu untuk merevisi sistem koordinasinya. Tunjukkann lewat aksi nyata. Bukan hanya pernyataan di press conference. Warga Bandung mau lihat perubahan yang bisa dirasakan langsung.
Hormat saya,
Warga Bandung yang Peduli.
