Lampu-lampu gantung menyala hangat di bawah atap semi-terbuka Seblak Mang Ali. Dari luar, papan nama yang terang mudah dikenali, sementara dari dalam terdengar obrolan pengunjung. Antrean terlihat di area kasir, menandakan tempat ini tak pernah benar-benar sepi.
Seblak Mang Ali berlokasi di Jl. Desa Cipadung No.19, RT.4/RW.8, Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Berada di kawasan yang dekat dengan pemukiman dan kampus, tempat ini kerap menjadi tujuan anak muda dan warga sekitar untuk makan sekaligus beristirahat sejenak.
Keunikan Seblak Mang Ali terletak pada konsep parasmanan. Pengunjung memilih sendiri isian seblak sesuai selera sebelum dimasak. Proses memilih ini sering kali diiringi obrolan kecil baik dengan teman yang datang bersama maupun sesama pengunjung yang sedang mengantre. Di titik ini, suasana terasa cair dan akrab.
Menurut Leni, kasir Seblak Mang Ali, keramaian biasanya mencapai puncaknya pada waktu tertentu.
“Biasanya sesudah magrib sih, atau menuju sore. Sore menuju malam biasanya rame waiting list terus karena anak muda yang abis kuliah sering datang ke sini,” ujarnya.
Baca Juga: Juru Sambal, Sensasi Pedas yang Jadi Pengalaman Kuliner di Burangrang Bandung
Meski seblak menjadi menu andalan, pilihan makanan di Seblak Mang Ali cukup beragam. Selain seblak, tersedia spatula, mie nyemek, mi jebew, kwetiau, serta berbagai menu pedas lainnya. Aneka minuman juga disiapkan untuk menemani sensasi pedas yang disajikan.
Lebih dari sekadar tempat makan, Seblak Mang Ali menjelma menjadi ruang singgah. Meja-meja yang tertata, pencahayaan hangat, dan konsep terbuka membuat pengunjung betah berlama-lama. Antrean, obrolan, dan semangkuk pedas menyatu dalam satu suasana yang akrab.
Di bawah cahaya lampu yang menggantung, Seblak Mang Ali tetap berdiri sebagai tempat singgah yang sederhana, hangat, dan selalu ramai oleh cerita. (*)
