Hisaplah Asap Racun itu Sendirian

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Kamis 12 Jun 2025, 10:58 WIB
Asap rokok yang berada pada ruangan bebas bisa berakibat kurang baik pada perokok pasif. (Sumber: Pexels/Pixabay)

Asap rokok yang berada pada ruangan bebas bisa berakibat kurang baik pada perokok pasif. (Sumber: Pexels/Pixabay)

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk menghirup udara yang segar. Masih jauh dari polusi kendaraan, debu jalan yang mengepul atau aktivitas lainnya yang menyebabkan polusi.

Bayangkan bila seharusnya oksigen yang terhirup tapi di sekitar ada seseorang merokok di pagi hari. Bukan lagi menjengkelkan tapi mereka sudah merampas hak orang lain untuk mendapatkan udara yang bersih di pagi hari.

Banyak yang belum sadar bahwa seharusnya merokok itu dilakukan di tempat khusus untuk menghindari pencemaran udara. Asap rokok yang berada pada ruangan bebas bisa berakibat kurang baik pada perokok pasif. Terlebih pada bayi asap rokok ini bisa menyebabkan meningitis ( peradangan pada otak ).

Sangat miris ketika seorang Ayah/ Kakek memangku cucunya sambil merokok dan lebih ngenesnya lagi mereka mencium pipi para bayi itu tanpa mengetahui resikonya. Padahal beberapa kondisi banyak kulit bayi sensitif jadi tidak bisa sembarangan disentuh atau dicium. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian bagi kedua orangtua untuk mengedukasi pasangan, orangtua atau keluarga terdekat dan masyarakat sekitar.

Rokok dan merokok memang bukan aktivitas yang dilarang di negeri ini apalagi di atur oleh undang-undang. Meskipun di kemasan rokok sudah tertera akan bahaya mengonsumsinya tapi rasanya yang bersangkutan tidak peduli, tutup mata dan terpenting kepuasan mereka sudah terpenuhi. Rokok menjadi barang yang dilegalkan di Indonesia karena dianggap menjadi penyumbang terbesar devisa bagi negara.

Namun meski demikian seharusnya merokok bisa dilakukan di tempat khusus bukan di ranah publik yang banyak terdapat perokok pasif. Silahkan merokok tapi hisaplah sendiri racunnya dan tidak perlu berbagi dengan orang lain terutama pengidap penyakit saluran pernafasan, bayi atau manula yang rentan sistem imun tubuhnya.

Baca Juga: 6 Tulisan Orisinal Terbaik Mei 2025, Total Hadiah Rp1,5 Juta untuk Netizen Aktif Berkontribusi

Masyarakat sendiri masih banyak yang mengabaikan akan bahaya rokok sendiri. Seringkali stigma " Merokok atau Tidak Merokok, Kalau Sudah Waktunya Meninggal, Ya Akan Meninggal". Terdengar seperti perkataan yang masuk akal tapi sebetulnya esensinya bukan seperti itu. Perihal meninggal memang sudah ketentuan takdir dan cara yang akan didapat seseorang pun akan berbeda.

Namun sebagai manusia yang diberikan keistimewaan dalam berpikir sudah seharusnya digunakan dengan baik. Beberapa studi menyatakan bahwa rokok dan merokok berat bisa mengakibatkan beberapa penyakit pada saluran pernafasan, diantaranya TBC, ISPA dan PPOK.

Mari normalisasi untuk menutup hidung ketika ada orang yang sedang merokok di sekitar kita. (Sumber: Pexels/Basil MK)
Mari normalisasi untuk menutup hidung ketika ada orang yang sedang merokok di sekitar kita. (Sumber: Pexels/Basil MK)

Berdasarkan pengalaman penulis yang memiliki kenalan yang aktif merokok, rasanya rokok menjadi barang yang lebih banyak kerugiannya dibandingkan manfaatnya. Sebelumnya rokok merenggut paru-paru kanannya karena terdeteksi adanya bakteri TBC. Setelah mengalami pengobatan selama 6 bulan pasien kembali sembuh. Namun sepertinya rokok masih menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan. Setelah itu kembali di cek bakteri kembali aktif dan harus menjalani pengobatan selama 9 bulan. Tapi rasanya 15 bulan pengobatan masih belum cukup membuat jera. Kebiasaan merokok masih dilakukan meski batuk sesekali datang menjelma. Kondisi ini diperparah dengan pembelian antibiotik secara kurang tepat di Apotik. Hal ini mengakibatkan bakteri jadi resistance karena penggunaan antibiotik yang sembarang. Setelah berobat kembali ke dokter ternyata mengidap PPOK.

PPOK sendiri merupakan kondisi peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. PPOK bisa dikenali dari gejalanya seperti sulit bernafas, batuk berdahak dan bengek. PPOK sendiri sering menyerang pada usia paruh baya yang merokok. Jika tidak diobati dengan baik penyakit ini akan memburuk dan beresiko menyebabkan penderitanya terkena penyakit jantung dan kanker paru-paru.

Beberapa kondisi yang memperparah keadaan PPOK adalah kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif) , sering terpapar polusi udara, menderita penyakit saluran nafas lain seperti asma dan TBC, mempunyai keluarga dengan riwayat serupa dan berusia 40 tahun ke atas.

Sejauh ini PPOK tidak bisa sepenuhnya sembuh dan harus menjalani pengobatan seumur hidup dengan konsumsi obat-obatan saluran nafas atau inhaler khusus yang dapat digunakan ketika sesak datang. Selain pengobatan tentu mencegah lebih baik dengan cara mendapatkan vaksinasi flu, mencuci tangan setelah beraktivitas, memiliki waktu untuk istirahat yang cukup , menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat, mengelola stres dengan baik serta olahraga secara rutin.

Baca Juga: Ketentuan Kirim Artikel ke Ayobandung.id, Total Hadiah Rp1,5 Juta per Bulan

Mari normalisasi untuk menutup hidung ketika ada orang yang sedang merokok di sekitar kita. Terlebih jika kegiatan ini dilakukan dalam ruangan tertutup dengan fentilasi udara yang minim. Jika tidak berani menegur setidaknya biasakan menutup hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau apapun dan segeralah menjauh.

Silahkan merokok tapi mohon hisaplah racun itu sendirian. Dari kami perokok pasif yang seringkali dirugikan. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 01 Okt 2025, 08:03 WIB

Membicarakan Yahudi di Pusat Peradaban Sunda Modern

Kita bisa menjaga warisan Bandung sebagai ruang perlawanan yang adil. Kita mengutuk kolonialisme, tapi tetap menghormati keberadaan identitas dan tradisi Yahudi yang berbeda dari Zionisme itu sendiri.
Liputan Media JTA tentang Isu Palestina dan Israel pada Momen Konferensi Asia-Afrika 1955 (Sumber: https://www.jta.org/archive/arabs-seek-censure-of-israel-at-bandung-asian-african-conference | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 21:30 WIB

Jejak Peninggalan Sejarah Freemason di Bandung, dari Kampus ITB hingga Loji Sint Jan

Loji Sint Jan yang lenyap, cikal bakal ITB, dan toko buku Braga mengungkap misteri peninggalan Freemason di Bandung.
Kegiatan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB), yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). (Sumber: ITB)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 20:00 WIB

'Ngahiang' Jadi Obor untuk Birokrasi Menyala

Pesan visioner Uga Siliwangi dari Sri Baduga Maharaja adalah nilai reflektif di masa kini, obor penerang masa depan.
Ilustrasi ASN. (Sumber: Dok. Kemenpan)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 19:09 WIB

Produk Budaya Bernilai Bisnis, Yu Sheng dan Peluang Kuliner Premium di Era Urban

Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup.
Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 17:21 WIB

Jalan Panjang UMKM Jawa Barat Membangun Ekosistem

Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata.
Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:49 WIB

Agama-Agama Tiongkok yang Melebur di Segala Arah Tanah Sunda

Kita harus meniru sikap para dewa dan leluhur yang mau duduk berdampingan, yang dari altarnya mau menyediakan ruang bagi yang lain.
Hio Lo Utama di Vihara Satya Budhi (Kelenteng Bandung) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:16 WIB

Untuk Bandung yang Bebas dari Perundungan

Kita tidak akan sepenuhnya paham bagaimana rasanya di-bully, sebelum kita merasakan sendiri dampaknya.
Ilustrasi korban perundungan. (Sumber: Pexels/Rahul)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 15:39 WIB

Generasi Streaming: Mengapa Podcast Video Jadi Pilihan Utama Milenial dan Gen Z?

Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi.
Ilustrasi. Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 13:54 WIB

Pilih Jaket Anak Jangan Hanya Sekedar Lucu

Jaket anak berfungsi melindungi tubuh anak dari cuaca, baik panas terik, angin, maupun dinginnya hujan dan udara malam. Selain melindungi, jaket juga memberikan rasa nyaman serta menjaga kesehatan
Ilustrasi foto anak memakai jaket. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 13:19 WIB

Ruang Belajar Kebudayaan dari Spanduk ke Kardus Sitaan

Di tengah maraknya program literasi negara, masih terjadi ironi: buku-buku disita, seni dipinggirkan, dan ruang refleksi dikecilkan.
Dokumen komunitas pasar minggu Bandung (Foto: MIR)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 11:51 WIB

Perempuan dan Silat: Perayaan Kejuaraan Pasanggiri Pencak Silat Se-Bandung Raya

Sebagai perempuan, Rivia hadir dalam dunia silat membawa perubahan stigma bagi perempuan & generasi z yang sering kali dianggap buruk.
Penampilan Peserta Silat di Pasanggiri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 10:35 WIB

Hardisk, Penolong di Saat Butuh Penyimpanan Ekstra

Hard disk adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan utama. Di dalamnya terdapat piringan magnetis yang berputar dengan cepat untuk menyimpan berbagai jenis data, mulai d
Ilustrasi Hard Disk. (Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 10:21 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Zaman SBY Sampai Bikin Jepang Kecele

Wacana kereta cepat lahir di era SBY, tapi Jokowi yang mengeksekusi dengan China. Bagaimana Jepang sampai merasa dikhianati?
Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh. (Sumber: KCIC)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 09:05 WIB

Makan Siang Pakai Karedok, Sehat dan Bikin Kenyang

Karedok, kuliner khas Sunda berbahan dasar sayuran segar dengan bumbu kacang, menjadi salah satu menu wajib bagi pencinta makanan sehat.
Ilustrasi Foto Karedok. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 08:08 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

Kawasan Cihapit, Bandung, tidak hanya dikenal sebagai pusat belanja tradisional, tetapi juga menjadi salah satu spot kuliner yang selalu ramai dikunjungi. Dari jajanan ringan hingga makanan berat
Pasar Cihapit. (Foto: Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 07:04 WIB

Mengapa Penataan Sungai Penting untuk Bandung

Bandung membutuhkan paradigma baru di mana sungai diperlakukan sebagai aset penting kota.
Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 20:35 WIB

Menjelajahi Waktu di Antara Sunda dan Hindu

Darinyalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan, Galuh di Ciamis dan Pakuan-Pajajaran di Bogor, yang pada abad ke-16 bersatu dalam nama Sunda.
Prasasti Batu Tulis di Bogor. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 19:29 WIB

Fundamental Dulu, Ekspor Kemudian: Strategi UMKM Sukses ala Bechips

Setiap lembar keripik Bechips yang mendarat di rak-rak toko Jepang membawa cerita panjang tentang ketekunan, strategi, dan mimpi besar seorang pelaku UMKM.
Produk UMKM asal Bandung, Bechips yang bersukses diekspor ke pasar Jepang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)