Strategi Pencitraan Merek, Internasionalisasi Produk Lokal demi Tingkatkan Penjualan

Silwa Alya Khansa
Ditulis oleh Silwa Alya Khansa diterbitkan Minggu 15 Jun 2025, 06:14 WIB
Banyak konsumen lebih percaya pada rekomendasi dari orang yang mereka ikuti, seperti pembuat konten, dibandingkan iklan tradisional. (Sumber: Pexels/Tembela Bohle)

Banyak konsumen lebih percaya pada rekomendasi dari orang yang mereka ikuti, seperti pembuat konten, dibandingkan iklan tradisional. (Sumber: Pexels/Tembela Bohle)

Di era digital saat ini, cara pemasaran dan perilaku konsumen telah banyak berubah. Salah satu perubahan besar adalah semakin pentingnya peran pembuat konten digital dalam memengaruhi keputusan pembelian dan membentuk citra merek.

Pembuat konten kini tidak hanya menciptakan hiburan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, terutama bagi merek lokal yang bersaing di pasar yang ramai dan cepat berubah. Mereka mampu membangun cerita yang menarik dan sesuai dengan karakter audiens. Konten yang dibuat terasa lebih personal dan alami, tidak seperti iklan biasa yang sering dianggap membosankan.

Karena itu, konten dari pembuat konten lebih mudah diterima dan bisa membangun hubungan emosional antara merek dan konsumen. Hubungan ini penting karena dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. Kepercayaan ini sangat memengaruhi keputusan pembelian.

Banyak konsumen lebih percaya pada rekomendasi dari orang yang mereka ikuti, seperti pembuat konten, dibandingkan iklan tradisional. Pembuat konten tidak hanya memberi informasi, tetapi juga menunjukkan langsung cara penggunaan produk, menjawab pertanyaan pengikut, dan berbagi pengalaman pribadi yang membuat produk terasa lebih dekat dan menarik. 

Salah satu platform yang sangat mendukung peran pembuat konten adalah TikTok. TikTok memungkinkan konten menjadi viral dengan cepat karena algoritma yang menyesuaikan dengan minat pengguna. Ini memberi peluang besar bagi merek lokal untuk menjangkau pasar luas tanpa biaya besar.

Bahkan, layanan e-commerce lewat TikTok tumbuh 4,4% dari 2022 ke 2023 dan kini menyumbang 13,2% dari pasar, menunjukkan pergeseran besar dari belanja melalui marketplace biasa ke platform video pendek seperti TikTok.

TikTok bukan lagi hanya untuk hiburan, tapi juga menjadi pasar digital yang penting, terutama bagi anak muda. Banyak pembuat konten di TikTok yang bisa membuat tren baru, memperkenalkan produk lokal ke banyak orang, bahkan sampai ke pasar internasional.

Pengaruh Media Sosial terhadap Branding dan Penjualan di Era Digital

Di era digital, media sosial sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya untuk komunikasi, media sosial kini berperan besar dalam membentuk opini, menyebarkan informasi, dan memengaruhi keputusan konsumen.

Menurut data dari Databoks.katadata.co.id, pada 2024,  sekitar 73,7% penduduk Indonesia, atau sekitar 191 juta orang, menggunakan media sosial. Dari jumlah tersebut, 63,4% atau sekitar 167 juta orang merupakan pengguna aktif. Selain itu, akses internet di Indonesia telah mencakup 93,4% populasi, yang setara dengan sekitar 242 juta orang. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah terhubung secara digital, menjadikan media sosial sebagai wadah yang sangat potensial untuk menjangkau konsumen secara luas dan efektif.

Angka ini menunjukkan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah terhubung secara digital, menjadikan media sosial sebagai tempat yang sangat potensial untuk menjangkau konsumen. Salah satu strategi yang efektif adalah bekerja sama dengan kreator konten. Mereka mampu menyampaikan promosi dengan cara yang lebih alami, menarik, dan mudah dipahami.

Kreator tak hanya menunjukkan produk, tapi juga bercerita tentang manfaat dan bagaimana produk itu digunakan dalam kehidupan nyata. Ini membuat calon pembeli lebih mudah tertarik dan mengingat brand tersebut.

Kunci keberhasilan dari strategi ini adalah konten yang asli dan kreatif. Kreator yang memahami nilai dan gaya brand akan menghasilkan promosi yang terasa jujur dan tidak seperti iklan biasa. Konten seperti ini cenderung mendapat lebih banyak komentar, likes, dan share, yang artinya brand akan lebih dikenal secara alami oleh lebih banyak orang.

Baca Juga: Historisitas Rel Mati, Jejak Besi Bandoeng—Soemedang dalam Lintasan Waktu

Mempengaruhi Persepsi Konsumen Lewat Kreator Konten

Saat ini, konsumen lebih suka promosi yang terasa pribadi dan emosional, bukan iklan yang langsung dan kaku. Karena itu, banyak brand memilih bekerja sama dengan kreator konten di platform seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan X. Kreator bisa menyampaikan pesan dengan cara yang lebih alami, akrab, dan mudah diterima. 

Kreator membagikan pengalaman pribadi dan cerita sehari-hari saat mempromosikan produk. Gaya ini membuat konten terasa lebih jujur, sehingga penonton lebih percaya dan terhubung secara emosional. Promosi lewat kreator terasa halus dan bukan seperti iklan biasa. Konsumen tidak hanya melihat produk, tapi juga merasakan pengalaman di baliknya. Ini membuat mereka lebih tertarik untuk mencoba.

Setiap kreator punya gaya dan pengikut yang berbeda. Brand bisa memilih kreator yang cocok dengan citra mereka. Pengikut kreator biasanya setia dan merasa dekat, meski hanya kenal lewat layar. Ini disebut parasocial relationship. Kedekatan ini membuat pesan dari kreator lebih dipercaya. 

Kepercayaan sangat penting dalam pemasaran. Menurut survei BrightLocal (2020), 79% orang percaya pada ulasan online hampir seperti percaya pada teman sendiri.

Membangun Citra Merek Lewat Media Sosial

Sekarang, promosi bukan hanya soal jualan, tapi juga soal membangun kerja sama antara brand, kreator, konsumen, dan komunitas. (Sumber: Pexels/Tembela Bohle)
Sekarang, promosi bukan hanya soal jualan, tapi juga soal membangun kerja sama antara brand, kreator, konsumen, dan komunitas. (Sumber: Pexels/Tembela Bohle)

Media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan X (dulu Twitter) sekarang jadi alat penting dalam dunia pemasaran. Di sini, brand bisa berinteraksi langsung dengan kreator dan konsumen, tidak hanya sekadar memberi informasi. Konsumen juga bisa memberikan komentar, ulasan, bahkan ikut membentuk citra brand. 

Konten dari kreator sangat beragam, misalnya video unboxing, review jujur, tutorial, tips, atau vlog harian. Konten seperti ini terasa lebih nyata dan dekat, karena disampaikan secara personal. Konten yang menyentuh emosi penonton juga lebih mudah diingat dan bisa memengaruhi keputusan untuk membeli.

Cara bercerita, ekspresi kreator, dan kualitas video sangat berpengaruh terhadap kesan penonton. Kalau produk digambarkan sebagai ramah lingkungan, praktis, atau cocok untuk semua orang, penonton akan merasa lebih tertarik dan terhubung. 

Karena itu, brand harus cermat memilih kreator. Bukan cuma soal jumlah pengikut, tapi juga apakah kreator punya nilai yang sesuai dengan brand dan bisa menyampaikan pesan dengan cara yang pas. Bentuk kerja samanya pun makin beragam, seperti giveaway, konten edukatif, live streaming, atau bahkan kolaborasi produk. Live streaming sekarang juga banyak yang dilengkapi fitur belanja langsung, jadi penonton bisa langsung membeli saat itu juga.

Dampak Strategi Digital pada Loyalitas dan Go Global-nya Produk Lokal

Kerja sama dengan kreator konten bukan hanya bisa menaikkan penjualan, tapi juga membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kalau konsumen merasa cocok dan terhubung secara emosional lewat konten yang jujur dan menarik, mereka cenderung jadi pelanggan setia. Bahkan, mereka bisa ikut mempromosikan produk ke orang lain secara sukarela, baik lewat media sosial maupun obrolan sehari-hari.

Strategi ini juga membuka jalan bagi produk lokal untuk dikenal di luar negeri. Kreator yang punya pengikut dari berbagai negara bisa mengenalkan produk lokal ke pasar global, meski memakai bahasa Indonesia. Masalah bahasa bisa diatasi dengan subtitle atau penyesuaian konten agar lebih mudah dipahami. 

Misalnya, kerajinan tangan dari Indonesia bisa viral jika dibahas oleh kreator dari Jepang atau Amerika. Karena kreator dipercaya oleh pengikutnya, ulasan mereka bisa membangun kepercayaan terhadap produk lokal. Platform digital juga membantu menekan biaya promosi dan mengatasi kendala ekspor seperti logistik.

Selain promosi, kerja sama dengan kreator luar negeri bisa memberikan masukan agar produk lokal lebih cocok dengan selera pasar internasional. Dari komentar atau respon audiens, pelaku usaha bisa memperbaiki desain, fungsi, atau cara promosi produk.

Penguatan Ekonomi dan Budaya Lokal Lewat Cerita Digital

Saat ini, pemasaran digital jadi semakin penting, apalagi jika dikaitkan dengan cerita di balik sebuah produk. Konsumen, terutama generasi milenial dan Gen Z, tidak hanya peduli pada barang yang dibeli, tapi juga asal-usulnya. Mereka lebih suka produk yang punya nilai lebih, seperti ramah lingkungan, menjaga budaya lokal, dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Cerita seperti ini bukan sekadar pelengkap, tapi jadi bagian penting dalam menarik perhatian konsumen. Orang lebih bangga membeli produk yang mendukung perubahan positif. Bagi brand lokal, ini jadi peluang untuk menonjolkan budaya dan tampil beda di pasar global.

Teknologi digital juga membantu pelaku usaha lebih memahami pasar. Alat seperti TikTok Analytics, Meta Business Suite, dan Google Trends bisa menunjukkan tren, kebiasaan konsumen, dan waktu terbaik untuk posting. Dengan data ini, promosi bisa jadi lebih tepat sasaran. Contohnya, dari komentar atau respon audiens, pelaku usaha bisa tahu apa yang disukai dan apa yang perlu diperbaiki. Strategi juga bisa disesuaikan dengan kelompok pasar yang berbeda, agar pesan terasa lebih pribadi dan pas.

Jika data pemasaran ini digabungkan dengan cerita yang menarik, hasilnya akan lebih kuat. Usaha bisa bekerja sama dengan kreator konten untuk menyampaikan pesan yang lebih jujur dan mudah dipercaya. Ini bisa memperluas pasar, memperkuat merek, dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Baca Juga: 3 Strategi Pemasaran 'Disruptif' yang Menggerakkan Bisnis-Bisnis Startup di Era Digital

Di era digital yang serba terhubung, kreator konten jadi bagian penting dalam strategi promosi. Berbeda dari iklan lama yang kaku dan satu arah, kreator bisa menyampaikan pesan produk lewat cerita yang lebih menarik, nyata, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ini membuat konsumen lebih mudah terhubung secara emosional dengan produk.

Kerja sama antara brand lokal dan kreator konten membuka peluang besar untuk memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas, termasuk internasional. Kreator yang punya pengikut dari berbagai negara bisa membantu mengenalkan produk lokal secara efektif dan murah, tanpa harus pakai cara promosi yang mahal.

Selain meningkatkan penjualan, strategi ini juga membantu pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM bisa lebih dikenal dan menjangkau konsumen baru lewat media sosial. Kolaborasi ini juga bisa menciptakan lapangan kerja di bidang ekonomi kreatif.

Sekarang, promosi bukan hanya soal jualan, tapi juga soal membangun kerja sama antara brand, kreator, konsumen, dan komunitas. Dengan begitu, semua pihak bisa mendapat manfaat—secara ekonomi, sosial, dan budaya.

Ke depan, brand lokal yang jujur, kreatif, dan tetap menjaga identitas budaya sambil memanfaatkan kekuatan digital akan punya peluang besar untuk sukses, baik di dalam maupun luar negeri. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Silwa Alya Khansa
Universitas katolik parahyangan
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Mayantara 12 Agu 2025, 20:38 WIB

Paylater dan Gaya Hidup Budaya Digital

Kehadiran paylater menambah lapisan “keajaiban” baru, kita bisa membeli hari ini tanpa uang di tangan, lalu membayarnya nanti.
Tanpa punya rupiah di dompet, kehadiran paylater menambah lapisan “keajaiban” baru, kita bisa membeli hari ini dan membayarnya nanti. (Sumber: Pexels/Defrino Maasy)
Ayo Netizen 12 Agu 2025, 18:11 WIB

Kecerdasan Buatan bagi Mahasiswa: Peluang atau Ancaman?

AI bukan hanya relevan tetapi menjadi peluang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Bagi siswa dan mahasiswa, AI tidak hanya menjadi teknologi pelengkap, tetapi juga alat yang secara langsung mempengaruhi cara mereka belajar dan mengakses informasi. (Sumber: Unsplash/Markus Winkler)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 17:40 WIB

Kilau Konsistensi Perjalanan Bisnis Shandy Purnamasari Membangun MS Glow

Shandy Purnamasari, salah satu pendiri MS Glow, bukan hanya menjual perawatan kulit, ia membangun ekosistem yang merayakan kepercayaan diri dan transformasi.
Shandy Purnamasari, salah satu pendiri MS Glow, bukan hanya menjual perawatan kulit, ia membangun sebuah ekosistem yang merayakan kepercayaan diri dan transformasi. (Sumber: dok.pribadi)
Ayo Netizen 12 Agu 2025, 16:52 WIB

Kota Bandung Termacet tapi Tak Pernah 'Gedebur' Klakson

Kemacetan di Kota Bandung kian memuncak, tapi uniknya tak identik dengan bunyi bising klakson?
Kemacetan di Flyover Antapani. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 15:50 WIB

Cerita Andi Membangun Bisnis dari Umpan Balik Pasar lewat Gojes

Andi tidak pernah membayangkan bahwa sebuah produk pembersih rumah tangga bisa menjadi pintu masuknya ke dunia bisnis yang penuh tantangan.
Andi tidak pernah membayangkan bahwa sebuah produk pembersih rumah tangga bisa menjadi pintu masuknya ke dunia bisnis yang penuh tantangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 15:05 WIB

Sayap-sayap Impian Ario, dari Eksperimen Rasa ke Strategi Bisnis

Meat Me Sio, hasil dari perjalanan kreatif dan adaptif pengusaha muda mengubah kecintaan masyarakat terhadap chicken wings menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Meat Me Sio, hasil dari perjalanan kreatif dan adaptif pengusaha muda mengubah kecintaan masyarakat terhadap chicken wings menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 12 Agu 2025, 14:53 WIB

Jejak Dukun Cabul dan Jimat Palsu di Bandung, Bikin Resah Sejak Zaman Kolonial

Penipuan jimat dan praktik cabul berkedok dukun di Bandung sudah meresahkan warga sejak era kolonial Hindia Belanda.
Dukun bermantel tambal sulam memberkati sesaji dalam salah satu festival di jawa pada masa Kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 12:06 WIB

Bukan Kaleng-kaleng, Kemeja Tactical dari Brand Lokal Punya Performa Maksimal

Baju lapangan atau Kemeja Tactical adalah jenis pakaian khusus untuk aktivitas luar ruangan. Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, serta cepat kering, baju ini mampu melindungi tubuh dari panas mataha
Ilustrasi Baju lapangan dan kemeja tactical yang dipakai untuk outdoor. (Foto: AyoBandung.com/Irfan Alfaritsi)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 11:13 WIB

Sate Maulana Yusuf, Kuliner Legendaris Sejak Awal 1980-an

Jika kamu sedang berada di kawasan Dago, dan perut mulai keroncongan, ada satu tempat yang wajib kamu singgahi, yaitu Sate Maulana Yusuf. Kedai sate yang berdiri sejak awal 1980-an ini sudah menjadi
Suasana di Sate Maulana Yusuf (Foto: GMAPS Sate Maulana Yusuf)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 10:05 WIB

Jatuh Bangun Kia Membangun Bisnis Craft Icasia

Kecintaan Haezqia Rumondang pada manik-manik dan perlengkapan jurnaling menjadi awal mula lahirnya brand dan toko Icasia. Sejak kecil, ia gemar menciptakan karya kreatif, meski latar belakang pendidik
Hezqia Rumondang, Owner Toko Craft Ikasia (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 12 Agu 2025, 05:02 WIB

Soul Release Art, Tangan yang Menari di Atas Lukisan Suara Jiwa

Soul Release Art merupakan sebuah acara yang dilaksanakan oleh Ruang Terapeutik Bandung.
Soul Release Art Bersama Ruang Therapeutic Bandung (Sumber: Ruang Therapeutic Bandung)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 20:05 WIB

Ketika Cita Rasa Timur jadi Identitas Bisnis, Perjalanan Tuturuga Menemukan Rumah di Bandung

Erick tak pernah menyangka bahwa sebuah bumbu kuno dari Manado akan menjadi jembatan antara tradisi dan selera modern di tengah kota Bandung.
Erick tak pernah menyangka bahwa sebuah bumbu kuno dari Manado akan menjadi jembatan antara tradisi dan selera modern di tengah kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 11 Agu 2025, 20:01 WIB

3 menit di Pukul 10 Pagi (MERAWAT CINTA YANG HAMPIR HILANG)

Menyanyikan Indonesia Raya di jam yang sama, di berbagai kota, adalah cara untuk meneguhkan perasaan “kita”.
Menyanyikan Indonesia Raya di jam yang sama, di berbagai kota, adalah cara untuk meneguhkan perasaan “kita”. (Sumber: Pexels/Deden R)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 17:19 WIB

Cerita Evolusi Seliz, dari Toko Kecil ke Pusat Grosir Modern

Dari sebuah toko kecil yang berdiri di Jalan Cibadak pada 1968, Seliz kini menjelma menjadi swalayan grosir modern yang melayani ribuan reseller dari berbagai kota.
Dari sebuah toko kecil yang berdiri di Jalan Cibadak pada 1968, Seliz kini menjelma menjadi swalayan grosir modern yang melayani ribuan reseller dari berbagai kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 11 Agu 2025, 16:30 WIB

Sejarah Panjat Pinang, Tontonan Belanda Zaman Kolonial yang Berasal dari Tiongkok Selatan

Dari festival hantu di Tiongkok, panjat pinang tiba di Hindia Belanda dan kini jadi lagenda rutin dalam omba 17 Agustus kemerdekaan Indonesia.
Panjat pinang di Makassar tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 15:11 WIB

Rasman dan Misi Hunian Produktif, dari Strategi ke Realisasi

Rasman memulai Lengkong Mansion dengan visi kuat sejak lama, yakni hunian yang bukan hanya nyaman, tapi mendukung produktivitas dan gaya hidup generasi muda.
Rasman memulai Lengkong Mansion dengan visi kuat sejak lama, yakni hunian yang bukan hanya nyaman, tapi mendukung produktivitas dan gaya hidup generasi muda. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 14:03 WIB

Serum Jadi Rahasia Wajah Tampak Muda dan Cerah

Serum menjadi skincare yang sering digunakan saat ini. Produk ini merupakan skincare dengan konsentrasi bahan aktif tinggi.
Ilustrasi Serum Pencerah Wajah dari Wardah (Foto: Dok. Wardah)
Ayo Netizen 11 Agu 2025, 13:42 WIB

Era Digital Menjelma Apokaliptik

Perubahan zaman tidak dapat dihindari yang memunculkan karakter baru sebagai apokaliptik.
Kemajuan ilmu dan teknologi tidak berbanding lurus dengan ruang gerak masyarakat lapisan bawah. (Sumber: Pexels/Ahmed akacha)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 12:41 WIB

Kisah Imas, Memulai Bisnis dari Puding Sekolah hingga Jadi 100 Varian Kuliner

Memulai usaha dari sesuatu yang sederhana ternyata bisa mendatangkan cuan. Hal ini dibuktikan oleh Imas Nurhasanah, pemilik Dapoer Inoer di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Imas Nurhasanah, Owner Dapur Inoer (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 11 Agu 2025, 11:54 WIB

Toko Icasia, dari Hobi Jadi Bisnis Pernak-Pernik Cantik

Kecintaan Haezqia Rumondang terhadap manik-manik dan perlengkapan jurnaling menjadi awal dari lahirnya ide bisnis Icasia. Sejak kecil, ia gemar membuat karya-karya kreatif, hingga akhirnya mencoba men
Toko Icasia milik Haezqia Rumondang (Foto: Rizma Riyandi)