Entrok: Representasi Perempuan, Pendidikan, dan Masa Kelam Orde Baru

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 16 Jun 2025, 12:14 WIB
Entrok Karya Okky Madasari (288 halaman). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Entrok Karya Okky Madasari (288 halaman). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Okky Madasari merupakan salah satu perempuan yang aktif menulis karya buku di Indonesia. Wanita asal Magetan kelahiran 30 Oktober 1984 ini merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional.

Selain penulis okky juga merupakan seorang aktivitis yang konsen dalam bidang sosial, kemanusian dan perempuan. Tak ayal jika karya-karyanya sarat dengan kritik terhadap isu-isu sosial, politik, perlawanan dan perempuan, seperti Entrok.

Entrok yang berarti bra dalam novel ini bukan sekadar sehelai kain yang menutupi dada, entrok menjadi sebuah simbol perlawanan perempuan untuk menemukan kebebasan dari stigma yang selama ini mengungkung dan membungkan hak-hak perempuan.

Entrok juga menjadi awal mula Marni banyak mempertanyakan sesuatu, khususnya mengenai dia dan tatanan sosial yang terbentuk. Melalui rasa ingin tau Marni menjelma menjadi seorang perempuan pertama di kampungnya yang mengubah pandangan sosial terhadap perempuan.

Novel berlatar waktu 1950-an hingga 1999 meliputi proses pergantian dari Seokarno ke Seoharto. Periode ini juga mencakup beberapa peristiwa penting yang terjadi di Indonesia, seperti penumpasan PKI juga beberapa peristiwa politik lainnya pada periode Orde Baru.

Baca Juga: Historisitas Rel Mati, Jejak Besi Bandoeng—Soemedang dalam Lintasan Waktu

Bermula Marni yang mempertanyakan mengapa tidak semua perempuan menggunakan entrok. Baginya saudarinya yang berkesempatan bisa menggunakan entrok bisa bermain dengan nyaman tanpa terbebani sementara Marni kebalikannya.

Saat itu memang entrok merupakan barang mewah yang tidak bisa sembarangan dimiliki oleh semua kalangan. Terlebih perempuan saat itu hanya di upah dengan bahan-bahan masakan seperti Singkong/ Ubi. Berbeda dengan para lelaki yang bisa mendapat uang dari hasilnya menjadi kuli angkut barang.

Buruh perempuan kala itu umumnya melakukan pekerjaan mengupas kulit singkong. Kala itu Marni yang membantu pekerjaan ibunya seringkali diam-diam menemui Tejo sebagai kuli barang untuk meminta diajarkan bagaimana menjadi kuli.

Keputusannya ini banyak diremehkan tidak hanya oleh Tejo tapi juga oleh ibunya. Namun berkat tekadnya yang kuat, akhirnya marni berhasil mendobrak stigma itu dan mendapat pelanggan seorang perempuan yang memintanya untuk menjadi kuli dan mendapat bayaran uang. Saat itulah pertamakalinya Marni bisa membeli entrok yang sudah lama diidamkan.

Marni bertranformasi dari kuli menjadi bakul sayuran. Berkat usahanya yang keras dirinya berhasil mengelola uang modal juga mendapat pelanggan tetap. Marni menjadi perempuan yang berdikari melalui bisnisnya melawan sistem patriarki saat itu. Namun sebuah pinangan dari seorang laki-laki tidak bisa ditolaknya karena stigma yang mengakar di masyarakat.

Menjadi wirausaha perempuan sangat tidak mudah di zaman itu. Persaingan yang makin ketat dan kondisi ekonomi yang sulit membuat dirinya harus banting setir ke usaha yang lain. Pada awalnya Marni menjual alat-alat dapur dengan sistem kredit kepada masyarakat sekitar. Namun saat menyadari kebutuhan tetangganya akan pinjaman uang, Marni berpikir untuk menjadi rentenir saja dengan mengambil bunga 10%.

Okky Madasari penulis buku Entrok. (Sumber: Wikimedia Commons/Bettina David)
Okky Madasari penulis buku Entrok. (Sumber: Wikimedia Commons/Bettina David)

Awalnya bisnis Marni berjalan dengan baik namun sistem orde baru saat itu dimana TNI banyak terlibat pemungutan liar dengan dalih keamanan dan ketentraman di lingkungan. Marni sebagai perempuan dan juga rentenir masih tidak luput dari cercaan masyarakat. Dikatakan lintah darah karena profesinya tapi tetangganya menggunakan kebermanfaatan TV dirumahnya sebagai bahan hiburan setiap malam. Dituduh pesugihan hanya karena ekonomi Marni membaik dan ada beberapa pekerjanya yang meninggal dan dikatakan sebagai tumbal.

Marni harus memberi uang kepada aparat demi perbaharuan KTP anaknya yang di cap sebagai PKI karena pernah di penjara. Belum cukup sampai di situ, Marni dibuat gila dan dihabiskan hartanya saat pernikahan anaknya yang tidak kunjung terjadi karena perkara tanda yang ada di KTP.

Di era itu masyarakat banyak mendapat ancaman sehingga sedikit sulit untuk tenang menjalani kehidupan. Misalnya saja satu cerita dalam buku entrok mengenai tukang becak yang sedang bermain kartu tanpa uang lantaran bosan tidak ada penumpang.

Namun aparat itu dengan membabi buta, tanpa memberikan kesempatan menjelaskan, dihajarnya tukang becak hingga tewas dan menuduh tukang becak bermain judi dan itu berarti melawan negara. Bahkan ketika seorang jurnalis berusaha untuk membantu dengan memberitakan hal tersebut , banyak saksi mata yang dibungkam. Bahkan pada saat itu jurnalis yang mestinya dilindungi atas kebebasan pers juga dibuat tidak berdaya oleh kekuasaan.

Di era ini juga diceritakan korupsi besar-besaran yang terjadi di pabrik gula. Banyak staff dan pejabat yang terlibat mendapatkan keuntungan yang besar ditandai dengan rumah yang mewah dan hektaran sawah yang dimiliki. Sementara itu hal ini berkebalikan dengan kondisi para petani yang menjual hasil panennya kepada pengepul yang hanya dibeli dengan harga semurah mungkin.

Baca Juga: Ketentuan Kirim Artikel ke Ayobandung.id, Total Hadiah Rp1,5 Juta per Bulan

Pada masa itu pula banyak tanah yang ditempati oleh masyarakat sebagai lahan untuk bertahan hidup dan ladang mata pencaharian dirampas dengan mudah atas nama perintah dari yang berkuasa. Masyarakat di usir tanpa adanya biaya pengalokasian.

Beberapa yang tetap bertahan diberikan teror kepala buntung manusia, juga di tembak secara membabi buta. Para aktivitis yang bersuara dibungkam dan di cap sebagai PKI dan mereka yang masih hidup dipenjarakan.

Dalam buku ini juga syarat dengan makna pendidikan yang bisa dilihat dari dua sudut pandang. Marni bukan hanya menjadi perempuan yang tangguh, istri yang mengabdi pada suami, dia juga ibu yang sangat hebat bagi anaknya. Meskipun dirinya tidak sempat mengenyam pendidikan dan buta huruf tapi mindsetnya sudah terbentuk secara visioner.

Ia ingin Rahayu sebagai anaknya bisa hidup lebih baik di masa depan. Marni ingin Rahayu bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi agar bisa menjadi PNS dengan gaji besar dan tidak di olok-olok seperti ibuntya yang berprofesi sebagai rentenir. Marni sangat paham dengan konsep pendidikan yang bisa merubah hidup seseorang. Marni sudah memiliki kesadaran bahwa pendidikan menjadi kunci dari segalanya.

Hal ini terbukti dari Rahayu yang menjadi mahasiswa aktif serta menyuarakan mengenai fakta-fakta yang ditutupi oleh penguasa, membantu masyarakat yang mendapat ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Marni tumbuh dengan pemikiran kritis dan keberaniannya menjadi seorang aktivis saat itu. Namun satu hal yang sangat disayangkan ketika Rahayu mendapat akses pendidikan dan ilmu agama.

Hal ini memang menjadi ujian bagi mereka yang menuntut ilmu bisa terjerumus ke dalam sebuah pemahaman yang merasa segala yang diketahuinya adalah paling benar. Tanpa melakukan riset atau menelusuri latar belakang dengan mudahnya menjugde orang yang berbeda darinya.

Rahayu selalu menganggap ibunya kafir karena masih menyembah Mbah Ibu Bumi Bapa Kuasa yang dipercaya sebagai yang memberikan keberkahan dalam hidupnya. Rahayu yang berpendidikan melupakan latar belakang ibunya yang lahir di saat zaman belum melek terhadap dunia pendidikan. Lupa saat ibunya kecil belum banyak yang mengajarkan nilai-nilai keagamaan.

Baca Juga: 6 Tulisan Orisinal Terbaik Mei 2025, Total Hadiah Rp1,5 Juta untuk Netizen Aktif Berkontribusi

Ini menjadi pengingat bagi kalangan muda yang sedang menempuh ilmu dan pendidikan untuk tetap rendah hati dan selalu mengosongkan isi gelas saat berinteraksi dengan orang lain. Bisa saja ilmu-ilmu yang lebih terang datang dari mereka yang kita anggap tidak berpendidikan.

Buku Okky Madasari yang berjudul entrok ini sebetulnya sudah sangat sulit ditemukan di pasaran toko buku dan platform online. Namun berdasarkan info yang penulis dapatkan dari akun x Madasari bahwa bukunya akan kembali cetak ulang dalam waktu dekat. Selamat membaca. Selamat menyelami fakta-fakta yang mungkin kita tidak tahu atau lupakan begitu saja. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 28 Agu 2025, 19:02 WIB

Semesta Mendukung: Menanti Keajaiban Alwi Farhan di Paris

Di babak ketiga, malam nanti, Alwi Farhan akan menghadapi Juara Dunia 2023 asal Thailand, Kunlavut Vitadsarn.
Alwi Farhan, atlet bulu tangkis Tunggal Putra Indonesia. (Sumber: PBSI)
Ayo Jelajah 28 Agu 2025, 18:34 WIB

Hikayat Bioskop Laksana Cicalengka, Tempat Gaul di Bandung Timur Tempo Doeloe

Bioskop Laksana alias Petay jadi saksi masa kejayaan hiburan murah Cicalengka. Kini gedungnya berganti ruko.
Para penonton Bioskop Rex Batavia saat pemutaran The Dawn Patrol tahun 1939. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Beranda 28 Agu 2025, 17:58 WIB

Saat Homeless Media jadi Rujukan Warga, Cerita di Balik Admin Akun Instagram info.sekeloa

Ketika tangannya mulai lihai mengedit foto atau video dan Ilmu dalam membaca algoritma Instagram sedikit demi sedikit bertambah, kabar buruk datang.
Ilustrasi admin akun Instagram. (Sumber: Unsplash | Foto: Mourizal Zativa)
Ayo Netizen 28 Agu 2025, 17:09 WIB

Juru Parkir: Penghambat Perekonomian atau Solusi Mata Pencaharian ?

Maraknya juru parkir memang menjadi fenomena yang sering kali meresahkan masyarakat.
Ilustrasi Juru parkir (Sumber: Redaksi AyoBandung.com | Muhammad Ikshan)
Ayo Biz 28 Agu 2025, 15:54 WIB

Bola Susu Hepihepiku, Manisnya Bikin Ketagihan

Dari hobi membuat camilan, Fani Nuryani berhasil mengubah bola susu menjadi bisnis yang menjanjikan. Brand miliknya, Bolasusu Hepihepiku, kini dikenal di berbagai toko oleh-oleh, pameran, hingga desti
Bola Susu Hepihepiku (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 28 Agu 2025, 15:53 WIB

Learning Officer: Garda Terdepan Melawan Mentalitas Koruptif

Pemberantasan perilaku koruptif harus diimbangi dengan upaya sistematis penyadaran korupsi melalu penguatan peran learning officer corpu.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Diskominfo Depok)
Ayo Netizen 28 Agu 2025, 14:44 WIB

Bahlil, Antara Puji, dan Hujat

Tepat 24 Agustus lalu, Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan aneka kontroversinya, kelihaian politik darinya, tak bisa dipungkiri.
Bahlil Lahadalia. (Sumber: Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral)
Ayo Biz 28 Agu 2025, 12:03 WIB

Roti Kompiang Ternyata Punya Sejarah Panjang, Berasal dari Masa Peperangan di Cina

Jika Anda berkunjung ke sebuah toko kue di Gang Parta Atmaja, Andir, Kota Bandung, ada satu kudapan unik yang mungkin belum banyak dikenal orang, yaitu Kompiang. Kue ini ternyata berasal dari Provinsi
Roti Kompiang (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 28 Agu 2025, 12:03 WIB

Pendakian Gunung Gede Pangrango via Putri

Pendakian ke Gunung Gede Pangrango via Gunung Putri cocok bagi pemula.
Suasana Malam Gunung Gede (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 28 Agu 2025, 10:54 WIB

Top 3 Online Shop di Bandung, Selalu Tawarkan Fesyen Terbaru dan Ramai Pembeli

Bandung memang dikenal sebagai surganya belanja fesyen. Tak hanya menawarkan beragam model pakaian, sejumlah toko baju di kota ini juga menjadi incaran anak muda karena koleksi yang selalu mengikuti
Ilustrasi Foto Toko Online di Bandung. (Foto: MyRubylious)
Ayo Netizen 28 Agu 2025, 08:37 WIB

Semangat 'Ngeunah Pisan' Mode Bandung

Tren distro menjadi fondasi lahirnya fashion district di Bandung. Kawasan seperti Cihampelas, Riau, atau Dago menjadi destinasi belanja.
Penampakan distro brand lokal di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Rahmat Herman Simabur)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 20:12 WIB

Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Wimam ingin membangun Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 20:00 WIB

Menikmati Kuliner dengan View Sawah di Cimaung

La Cabin Cafe merupakan tempat makan yang menyediakan pemandangan alam yang indah berupa sawah dan gemericik aliran sungai jagabaya.
Menikmati Kuliner View Sawah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 19:13 WIB

Kisah Inspiratif Cok Tia, dari Reseller ke Jutawan Muda Berkat Bisnis Kecantikan

Cokorda Istri Anik Parasari tidak pernah membayangkan, keputusan sederhana untuk menjadi reseller produk kecantikan akan mengubah hidupnya secara drastis.
Owner MS Glow Bandung, Cokorda Istri Anik Parasari. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 18:04 WIB

Kaida Bawang Goreng: Dari Krisis Keluarga Menuju Cita Rasa Unggulan ala Ida Nuraida

Langkah pertama Ida dalam dunia usaha bukanlah hasil perencanaan matang, melainkan dorongan hati saat ingin membantu suami di tengah masa sulit.
Ida Nuraida, owner UMKM Kaida Bawang Goreng. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 17:42 WIB

Membaca Ulang Perilaku Agresif Anak

Kekerasan anak saat ini kian mudah ditemukan, contoh pada videonya yang berpindah-pindah dari satu WAG ke lainnya.
Buku Agresif Anak (Sumber: Refika Aditama | Foto: PT Refika Aditama)
Beranda 27 Agu 2025, 14:59 WIB

Sinyal Bahaya dari Sesar Lembang, Minimnya Early Warning System Jadi PR Mendesak

Kepala BPBD Bandung Barat bahkan menyebut kebutuhan anggaran pengadaan EWS di seluruh kecamatan mencapai Rp4,5 hingga Rp5 miliar.
Warga melintas di dekat rambu zona Sesar Lembang di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat 22 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)
Mayantara 27 Agu 2025, 13:59 WIB

Risiko Jebakan Citra pada Medsos Pejabat Publik-Politisi Tanah Air

Apa yang terjadi pada panggung politik ini sejatinya sudah tertera sejak lama (dan termasuk kontemporer) oleh para cendekia humaniora.
Gubernur Jabar KDM (Kang Dedi Mulyadi). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 12:28 WIB

Botol Minum Ramah Lingkungan, Tren Gaya Hidup Kekinian

Botol minum bukan lagi sekadar wadah air, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang kini menjadikan membawa botol minum sebagai kebiasaan harian, baik saat bekerja, kuliah, olah
Botol Minum Ramah Lingkungan. (Foto: Pixabay)