Di Wonocolo Minyak Bumi Dikelola secara Mandiri

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Kamis 19 Jun 2025, 16:00 WIB
Kesibukan pagi di penambangan minyakbumi di Wonocolo. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)

Kesibukan pagi di penambangan minyakbumi di Wonocolo. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)

Truk besar tanpa ban, lebih menyerupai rongsokan, diparkir di dekat lubang bor. Ketika saya mendekat, mesin truk baru saja dinyalakan. Seling baja menggulung di salah satu pelek. Bila putaran roda bergerak maju, seling baja yang disangga oleh menara dari tiga kayu gelondong, akan mengulur ke dalam lubang bor puluhan hingga ratusan meter. Dan, saat mesin truk itu digerakan mundur, seling baja akan kembali menggulung di pelek. 

Seling baja itu di ujungnya digantungi silinder baja 50 cm, yang berguna sebagai ember untuk menimba lantung, minyak mentah yang bercampur air. 

Agar petugas penumpah lantung tidak telat mendorong, sekitar dua atau tiga meter sebelum selinder baja itu, diikatkan kantong keresek warna hitam. Petugas penumpah lantung yang duduk di saung dekat lubang bor, akan segera mendorongkan tongkat bercagak. Selinder baja akan terdorong sekitar satu meter dari lubang bor. 

Setelah itu, sopir sebagai pengatur, dengan cepat akan mengulur seling baja, hingga silinder baja itu jatuh dengan keras di tembok, menumpahkan lantung dan air ke dalam bak penampungan.

Sebelum menggunakan truk untuk mengulur dan menarik lantung dengan seling baja, para penambang berkelompok antara 8 orang sampai 12 orang untuk setiap sumur. Tugasnya mengulur dan menarik kawat baja dari kedalaman lubang bor sedalam ratusan meter. Ada juga yang menarik kawat bajanya menggunakan sapi. 

Inilah penambangan rakyat yang masih berlangsung di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Jawa Timur. Toponim Wonocolo merupakan gabungan dari kata wono yang berarti hutan, dan colo yang berarti gunung. Hutan di gunung (kapur).

Di hutan kawasan karst inilah sejarah awal pengelolaan sumur minyak bumi tradisional di Wonocolo. Kepandaian masyarakat dalam menambang lantung, terkait dengan sejarah penambangan minyak bumi di Cepu pada zaman kolonial Belanda. 

Tahun 1880 diketahui adanya rembesan cairan hitam (lantung) yang mudah menyala. Itulah sebagai penanda adanya ladang minyak bumi di sana. 

Tahun 1887, dilakukan pengeboran minyak di Kuti dan Kruka. Berita penemuan lantung akhirnya sampai ke Belanda. Adrian Stoop dan menugaskan untuk memastikan adanya sumber minyak tersebut. 

Pada Januari 1893, Adrian Stoop menyusuri Bengawan Solo menuju Ngareng dan Cepu, melakukan penyelidikan ladang minyak berkualitas tinggi di Panolan. 

Pada tahun 1893 juga, Adrian Stoop melakukan pengeboran di Desa Ledok, Kecamatan Sambong. Sumur pertama berhasil mengeluarkan minyak pada kedalaman 94 m. Hasilnya diolah di kilang kecil di daerah Ledok. 

Inilah kilang pertama dan tertua di Cepu. Inilah minyak bumi yang terbentuk sejak 25 juta tahun yang lalu hingga 1,6 juta tahun yang lalu, yang berasal dari bahan organik tumbuhan darat, plankton, alga hijau, dan Botryococcus braunii

Baca Juga: Kini 10 Netizen Terpilih Dapat Total Hadiah Rp1,5 Juta dari Ayobandung.id setiap Bulan

Penambangan lantung di Wonocolo berlokasi di puncak-puncak bukit, yang menjadi bukti keberadaan jebakan minyak antiklinal, yang di dalamnya menyimpan kandungan minyak.

Pascakemerdekaan, masyarakat Wonocolo kembali menambang lantung dengan cara yang mereka ingat saat menjadi pekerja tambang di perusahaan Belanda. Mereka menambang lantung secara turun menurun di sumur-sumur tua yang terbengkalai. Namun, ada yang mengebor sendiri, dengan rata-rata kedalamannya 300 m. 

Cara yang dilakukan masyarakat dalam menyuling lantung tampak sederhana. Mula-mula, lantung dimasukan ke dalam drum, kemudian dipanaskan di atas tungku. Api pemanasnya berasal dari gas alam yang disambungkan dengan selang ke mulut tungku. Drum berisi lantung itu ditutup rapat, di bagian tutupnya dibuat lubang yang dapat disambungkan dengan pipa yang dikubur dengan tanah. Uap hasil pemanasan lantung disalurkan ke dalam dua batang pipa panjang yang terendam air. Di ujung pipa, keluarlah cairan jernih berupa minyak tanah (kerosin), solar, dan residu atau kerak. Semuanya laku dijual.

Dari satu drum lantung yang bagus, setelah disuling, menghasilkan lima gebés (jeriken) yang isinya 35 liter, dan satu gebés solar, serta satu keranjang kerak. Pengolahan satu drum lantung memerlukan waktu 4 jam. Minyak olahan rakyat ini sudah ada yang siap membeli, lalu diangkut dengan rengké di atas motor bebek.   

Itulah yang dikerjakan oleh Gino yang berasal dari Banyuurip. Juga oleh Yasin. Mereka memasak lantung menjadi minyak tanah dan solar. Dalam sehari dihasilkan minyak tanah tidak kurang dari 5 drum. Dari satu drum dihasilkan 5 gebés (jeriken) minyak tanah dan 1 gebés solar. Yasin mengolah sendiri lantung yang dia beli dari pengebor, yang diantar ke tempat pengolahan. Tidak semua pekerja di tambang rakyat berasal dari wilayah setempat. 

Minyak tanah dan solar itu kemudian diangkut dengan sepeda-sepeda motor yang dilengkapi dengan réngkék, wadah yang terbuat dari anyaman bambu tempat menaruh gebés yang dipasang di atas jok belakang sepeda motor.

Sebagian hasil produksi tambang minyak ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Sebagian lainnya dijual ke luar. Penampung minyak mentah selalu ada di tempat penambangan. Sutopo, pengepul minyak lantung dari penambang mengatakan bahwa rata-rata per hari dia menampung lantung 25 drum untuk dijual lagi ke pihak lain di Cepu. Dia membeli per drum lantung, dan akan menjualnya kembali per bulk. Satu tangki sama dengan lima bulk. Satu bulk sama dengan lima drum. 

Wonocolo merupakan satu tempat kegiatan eksplorasi migas yang dikelola oleh masyarakat setempat secara mandiri. Inilah cermin, bagaimana minyak bumi Indonesia dikelola. 

Penambangan minyak lantung ini melibatkan begitu banyak orang, yang secara langsung turut menikmati keberkahan dari dalam buminya. Sementara, di sepanjang jalan, pompa angguk milik pemodal raksasa, sepi sendiri di hutan jati. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 04 Agu 2025, 17:47 WIB

Di Balik Secangkir Kopi, Langkah Awal The Kamasan Menjadi Rumah bagi Semua

The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru.
The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 04 Agu 2025, 17:12 WIB

Wiranatakusumah V, Bangsawan Sunda Penentu Bubarnya Parlemen Pasundan Boneka Belanda

Wiranatakusumah V, bangsawan Sunda dan Presiden Negara Pasundan, memilih membela Republik dan menggagalkan skema federal Belanda.
Raden Aria Adipati Wiranatakusumah V saat berpidato di Cianjur. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 17:02 WIB

‘Membaca’ Masa Depan Tunggal Putra Indonesia

SEKTOR bulu tangkis Tunggal Putra Indonesia–perlahan tapi pasti–sedang mengalami transisi dari era seniornya.
Pebulutu tangkis Indonesia, Alwi Farhan. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 16:00 WIB

Membaca Bendera One Piece 'Jolly Roger' sebagai Simbol Komunikasi Publik

Mengapa kita takuti bendera One Piece jelang Agustus-an ini?
Bendera One Piece yang belakangan jadi kontroversi di Indonesia. (Sumber: Deviantart/Vlarg)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 15:15 WIB

Melukis Kota Lama, Warna-Warna Kehidupan di Jalan Braga

Jalan Braga tidak hanya menjadi saksi bisu kemegahan masa lalu, tapi juga rumah bagi seniman jalanan yang menantang arus zaman lewat goresan kanvas.
Jalan Braga tidak hanya menjadi saksi bisu kemegahan masa lalu, tapi juga rumah bagi seniman jalanan yang menantang arus zaman lewat goresan kanvas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 15:01 WIB

Kala Bandung Menjadi Orkestra Kebisingan

Deru mesin menggantikan nyanyian burung. Klakson, gergaji mesin, deru knalpot, dan pengumuman mal saling bertubrukan di udara.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu 5 April 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 14:25 WIB

Bersepeda Bisa Bikin Anak Tangkas dan Cerdas, Pastikan Fitur Keamanannya!

Bersepeda merupakan aktivitas menyenangkan bagi anak-anak. Selain melatih ketangkasan fisik, bersepeda juga bisa membuat anak menjadi lebih fokus, sehingga daya berpikirnya lebih cepat.
Ilustrasi anak bersepeda (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 14:02 WIB

Menyulam Keresahan Menjadi Karya, Linawati dan Pesan di Balik Batik Kontemporer

Lewat Zada Fashion Handmade, brand yang ia dirikan, Linawati menyuarakan keresahannya tentang lingkungan, budaya, dan masa kecil yang kini perlahan menghilang.
Lewat Zada Fashion Handmade, brand yang ia dirikan, Linawati menyuarakan keresahannya tentang lingkungan, budaya, dan masa kecil yang kini perlahan menghilang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 11:25 WIB

Busana Muslim Kapake by Iyank, Digagas dari Keprihatinan

Sebuah usaha kecil di Bandung Barat berhasil mencuri perhatian lewat kualitas produk dan filosofi unik di balik brand-nya. Kapake, sebuah UMKM rumahan yang mengusung misi menghadirkan busana muslim be
Ilustrasi Busana Muslim (Foto: Freepik)
Ayo Jelajah 04 Agu 2025, 11:23 WIB

Sejarah Bioskop Rio Cimahi, Tempat Hiburan Serdadu KNIL yang Jadi Sarang Film Panas

Dibangun tahun 1937 oleh keluarga Busè, Bioskop Rio pernah jadi pusat hiburan elite Eropa di jantung Kota Cimahi.
Potret Bioskop Rio Cimahi zaman baheula. (Sumber: Sadayapadu Kota Cimahi | Foto: Sundakalapa)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 10:25 WIB

Berburu Sarapan Segar dan Mengenyangkan di Soto Madura Cak Alim

Dari banyaknya sajian kuliner khas daerah, Soto Madura termasuk yang mudah dijumpai di Bandung. Salah satu yang tak pernah sepi peminat adalah Soto Madura Cak Alim.
Soto Madura Cak Alim
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 08:54 WIB

Apoteker, Profesi Penting yang Masih Dipandang Sebelah Mata

Dari dulu eksistensi apoteker di masyarakat belum setenar dokter ataupun perawat dan profesi tenaga kesehatan lainnya.
Dari dulu eksistensi apoteker di masyarakat belum setenar dokter ataupun perawat dan profesi tenaga kesehatan lainnya. (Sumber: pexels/Artem Podrez)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 18:40 WIB

DJ Ohim, Timpa Teks, dan Internet sebagai Ruang Berekspresi

Siapa yang menyangka, sebuah meme lokal dari grup Facebook di Indonesia dapat menyebar menjadi hoax.
Gambar yang kemudian menjadi sumber hoax. (Sumber: grup Facebook "timpa teks: singularity")
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 14:27 WIB

Jejak Bung Karno di Penjara Banceuy: Ketika Cicak Jadi Teman Seperjuangan

Kisah Bung Karno mendekam di Penjara Banceuy Bandung, menulis pledoi legendaris Indonesia Menggugat dari balik sel 2x1,5 meter.
Monumen Soekarno di Lapas Banceuy Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 14:06 WIB

Serunya Perlombaan Agustusan

Perlombaan Agustusan bukan soal menang dan kalah, melainkan tentang kebersamaan.
Lomba agustusan biasa ditunggu-tunggu oleh anak-anak, pun dengan para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 11:06 WIB

Hidden Farm Cafe, Sajian Penuh Selera yang Memanjakan Mata

Hidden Farm Cafe adalah salah satu tempat makan yang terletak di area Dago atas yang menyediakan berbagai macam menu sehat.
Menu Hidden Farm Cafe (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 08:37 WIB

Sejarah Tahu Sumedang, Warisan Cita Rasa Tionghoa hingga Era Cisumdawu

Tahu Sumedang lahir dari tangan imigran Tiongkok di awal 1900-an dan berkembang jadi kuliner khas yang melegenda hingga hari ini.
Tahu Sumedang, kuliner legendaris dari Jawa Barat. (Sumber: Peter | Foto: Flickr)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 19:02 WIB

Dari 1968 ke Hari Ini, Warisan Rasa di Sepiring Gado-gado Tengku Angkasa

Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Ayo Biz 02 Agu 2025, 17:09 WIB

Menenun Inspirasi dari Barang Bekas, Kisah Tuti Rachmah dan Roemah Tafira

Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi.
Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi. (Sumber: Roemah Tafira Handycraft)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 16:07 WIB

Antara Tren dan Nilai, Cara Anggia Handmade Merancang Busana yang Bermakna

Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren.
Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren. (Sumber: Anggia Handmade)