Benarkah Penampilan Fisik Lebih Menarik Dibandingkan Isi Otak

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Kamis 07 Agu 2025, 12:16 WIB
Cyber Bullying terhadap peserta COC 2025. (Sumber: Instagram/Rian.fahardhi)

Cyber Bullying terhadap peserta COC 2025. (Sumber: Instagram/Rian.fahardhi)

COC (Clash of Champions), merupakan sebuah gebrakan realitas pendidikan melalui sebuah permainan yang diproduksi oleh perusahaan rintisan Ruang Guru.

Pertama kali acara ini ditayangkan melalui layanan streaming pada 29 Juni 2024 dan sudah memasuki dua musim penayangan.

Acara ini mengundang perwakilan mahasiswa terbaik dari dalam maupun luar negeri. Semua berkumpul untuk berkompetisi siapa yang paling menonjol dari, siapa yang paling cerdas dari semuanya.

Bagi saya ini adalah acara yang positif bahkan seharusnya menjadi spotlight dalam kancah pertelevisian di Indonesia. Sejauh ini kita tahu bahwa dunia televisi di Indonesia seringkali mengangkat tema atau kejadian yang kurang penting untuk ditayangkan. Seperti seseorang yang viral karena bersikap absurd, perselingkuhan, percintaan para artis atau banyak hal tidak penting lainnya.

Seharusnya acara COC ini bisa menjadi pemantik api semangat bagi generasi muda dalam semangat belajar. Acara seperti ini seharusnya bisa memacu rasa curiosity bagi generasi Indonesia.

Bagaimana mereka bisa secerdas itu ? Bagaimana cara belajar mereka dan bagaimana lainnya yang secara tidak langsung membuat otak bekerja untuk menemukan sebuah ide yang selanjutnya akan berdampak pada solusi dari realitas yang ada.

Namun sangat disayangkan ketika kemunculan musim kedua ini banyak netizen yang melakukan cyber bullying kepada salah satu peserta bernama Zahran. Saat itu rasanya netizen tidak peduli dengan latar belakang Zahran yang luar biasa dimimpikan setiap generasi.

Zahran merupakan mahasiswa ITB, sebuah kampus yang di kenal di seluruh indonesia, kampus yang selalu diidamkan semua calon mahasiswa.

Zahran juga merupakan salah satu mahasiswa yang menorehkan prestasi di kancah internasional. Bahkan mahasiswa dengan Jurusan Teknik Dirgantara ini memiliki IPK yang nyaris sempurna bagi ukuran mahasiswa ITB yaitu 3.94.

Cyber Bullying Peserta COC 2025. (Sumber: Instagram/Rian.fahardhi)
Cyber Bullying Peserta COC 2025. (Sumber: Instagram/Rian.fahardhi)

Banyak netizen yang menghina fisik dan mengatakan bahwa nilai akademisnya tidak setara dengan penampilan fisiknya. Gila sih menurut saya, sejak kapan fisik menjadi tolak ukur kecerdasan seseorang.

Padahal kecerdasan adalah bukti nyata bagaimana seseorang memperjuangkan ilmu pengetahuan, kecerdasan juga merepresentasikan betapa seseorang tersebut memiliki keinginan yang kuat dalam belajar atau seseorang itu memiliki rasa ingin tau yang tinggi.

Menjadi miris ketika tujuan Indonesia Emas yang selalu digadang-gadangkan akan hadir di masa depan, justru tidak selaras dengan fakta masyarakatnya itu sendiri. Bukankah isi otak akan lebih berkontribusi untuk kemajuan suatu negara dibandingkan penampilan fisik semata.

Bukankah seharusnya manusia berpikir bahwa fisik itu adalah ciptaan Tuhan. Bagaimana pun rupanya itu sudah menjadi hak prerogatif Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

Fisik bisa berubah, ia akan bermetamorfosis tergerus oleh waktu. Wajah bisa menjadi keriput karena usia yang terus bertambah. Fisik bisa rubah jika mengalami kecelakaan atau penyiraman air keras. Fisik bukan sesuatu yang bisa abadi dalam diri seseorang.

Tapi bandingkan isi otak justru lebih menjanjikan untuk masa yang akan mendatang. Ia tak lekang oleh waktu. Akan semakin matang dan bijak ketika bertambah usia. Isi otak bisa menjadi penggagas lahirnya sebuah ide yang bisa menyelesaikan masalah-masalah kehidupan.

Jadi apakah fisik amat lebih penting dibandingkan dengan isi otak? Seperti iya, bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari tindakan sebagian netizen yang melakukan cyber bullying pada kasus di atas.

Bahkan menurut saya, sebagian masyarakat yang berlaku demikian adalah bagian dari mereka yang memiliki crab mentality. Suatu sikap yang tidak senang ketika melihat orang lain lebih pintar, lebih berprestasi, lebih bersinar dan lebih segalanya dalam berbagai aspek kehidupan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Mendawamkan Doa

Ayo Netizen 06 Agu 2025, 17:18 WIB
Mendawamkan Doa

News Update

Ayo Netizen 20 Okt 2025, 07:40 WIB

Mengapa Tidak Satu pun dari Bandung Raya Masuk 10 Besar UI GreenCity Metrics 2025?

Bandung Raya gagal menembus 10 besar UI GreenCity Metrics 2025 karena lemahnya berbagai faktor penting.
Dago, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 19:51 WIB

Bandung dan Gagalnya Imajinasi Kota Hijau

Menjadi kota hijau bukan sekadar soal taman dan sampah, tapi krisis cara berpikir dan budaya ekologis yang tak berakar.
Taman Film di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 18:34 WIB

Ketika Layar Mengaburkan Hati Nurani: Belajar dari Filsuf Hume di Era Society 5.0

Mengekpresikan bagaimana tantangan prinsip moral David Hume di tengah-tengah perkembangan tekonologi yang pesat.
Pengguna telepon pintar. (Sumber: Pexels/Gioele Gatto)
Ayo Jelajah 19 Okt 2025, 13:59 WIB

Hikayat Kasus Pembunuhan Grutterink, Landraad Bandung jadi Saksi Lunturnya Hegemoni Kolonial

Kisah tragis Karel Grutterink dan Nyai Anah di Bandung tahun 1922 mengguncang Hindia Belanda, mengungkap ketegangan kolonial dan awal kesadaran pribumi.
De Preanger-bode 24 Desember 1922
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 13:19 WIB

Si 'Ganteng Kalem' Itu Bernama Jonatan Christie

Jojo pun tak segan memuji lawannya yang tampil baik.
Jonatan Christie. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 12:15 WIB

Harapan Baru Prestasi Bulu Tangkis Indonesia

Kita percaya PBSI, bahwa pemain yang bisa masuk Cipayung memang layak dengan prestasi yang ditunjukan secara objektif.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:47 WIB

Bandung dan Tantangan Berkelanjutan

Dari 71 partisipan UI GreenCityMetric, hanya segelintir daerah yang dianggap berhasil menunjukan arah pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan.
Berperahu di sungai Citarum (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:00 WIB

Menyoal Gagalnya Bandung Raya dalam Indeks Kota Hijau

Dalam dua dekade terakhir, kawasan metropolitan Bandung Raya tumbuh dengan kecepatan yang tidak diimbangi oleh kendali tata ruang yang kuat.
Sampah masih menjadi salah satu masalah besar di Kawasan Bandung Raya. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Mildan Abdallah)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 08:41 WIB

Bandung, Pandawara, dan Kesadaran Masyarakat yang Harus Bersinergi

Untuk Bandung yang maju dan berkelanjutan perlu peran bersama untuk bersinergi melakukan perubahan.
Aksi Pembersihan salah satu sungai oleh Pandawara Group (Sumber: Instagram | Pandawaragroup)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 19:38 WIB

Antrean iPhone 17 di Bandung: Tren Gaya Hidup atau Tekanan Sosial?

Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama. (Foto: Dok. Blibli)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 18:47 WIB

Sportainment di Pusat Perbelanjaan Bandung, Strategi Baru Menarik Wisatawan dan Mendorong Ekonomi Kreatif

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu.
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 17:31 WIB

Dapur Kolektif dan Semangat Komunal, Potret Kearifan Kuliner Ibu-Ibu Jawa Barat

Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung.
Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)