Cerita Hantu dan Jeritan Ketidakadilan

Arfi Pandu Dinata
Ditulis oleh Arfi Pandu Dinata diterbitkan Jumat 15 Agu 2025, 18:04 WIB
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Cerita hantu bukan cuma seru yang menghangatkan suasana malam saat nongkrong bareng. Sepintas lalu memang seperti obrolan intim yang memacu degup jantung dan bikin sensasi panik.

Tapi kali ini kita akan menyelaminya dengan lebih jujur, tentang narasi horor yang kadang jadi arsip yang paling baik buat mengungkapkan alam pikir rakyat.

Kode-kode lokal buat berbagai trauma, ketakutan, dan harapan soal hidup yang lebih baik.

1. Hantu Zaman Perang

Goa Jepang di Taman Hutan Raya Bandung megeradarkan kisah hantu Ayame, perempuan pribumi korban pelecehan seksual para tentara Jepang pada masa penjajahan.

Cerita ini diiringi pantangan mengucapkan kata lada di Goa Belanda yang letaknya enggak jauh dari lokasi itu. Menyebutnya sama dengan memprovokasi penunggu setempat yang dulu dikenal sebagai Ki Lada Wisesa. Sekilas, tampak seperti takhayul. Namun goa-goa tersebut adalah situs peninggalan perang.

Hantu menjadi medium untuk mengingat betapa mengerikannya kolonialisme beroperasi. Ia merendahkan martabat manusia, memeras, dan membunuhnya.

Kita begitu familiar dengan pengakuan banyak orang yang melihat prajurit berkepala buntung atau penampakan noni Belanda.

Tapi mengertikah kita soal tragisnya penjarahan itu? Dalam perang, menang jadi arang kalah jadi abu. Betapa banyak korban luka tembak dengan simbah darah yang tak terbilang? Betapa banyak nyai dan perempuan pribumi yang bukan hanya menjadi tawanan, juga dijadikan objek seksual? Hantu adalah penuntut keadilan.

2. Tumbal Pabrik

Kisah lain muncul di pabrik-pabrik tua, seperti cerita tumbal dalam film Pabrik Gula (2025) garapan Awi Suryadi. Film yang diadaptasi dari kisah viral di utas X (Twitter) karya SimpleMan ini menceritakan sekelompok orang muda yang bekerja musiman di sebuah pabrik gula bersama warga desa.

Awalnya pekerjaan berjalan lancar, namun setelah seseorang mengikuti sosok misterius di malam hari, teror mulai datang kepada para pekerja.

Film yang hadir dalam dua versi yakni jam kuning (17+, tersensor) dan jam merah (21+, uncut), menayangkan serangkaian kecelakaan kerja dan kematian tragis yang mengungkap rahasia kelam tentang kerajaan gaib yang menuntut nyawa sebagai balasan.

Tanpa kerajaan gaib pun, buruh menghadapi hari-hari yang melelahkan. Film dan cerita seperti ini sejatinya memotret situasi yang beneran mengerikan di balik cara kerja industri. Para pekerja berhadapan dengan upah minim sebagai imbalan buat nyawa yang dianggap murah.

Keselamatan kerja bukan jadi prioritas, termasuk tunjangan dan sistem kontrak yang sepihak. Hantu semacam potret dari kehidupan buruh yang secara berulang ditumbalkan untuk keuntungan pemilik modal semata.

3. KM 97 Tol Cipularang

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh. (Sumber: Pexels/Monstera Production)
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh. (Sumber: Pexels/Monstera Production)

Tol Cipularang dengan panjang 54 kilometer menghubungkan Cikampek, Purwakarta, dan Padalarang, menjadi jalur strategis Bandung-Jakarta.

Di jalur yang selesai dibangun pada 2005 ini berhamburan kesaksian pengalaman janggal seperti munculnya penumpang gaib berwajah hancur di kursi belakang, gangguan rasa kantuk mendadak yang bikin oleng kendaraan, sampai penampakan mobil misterius yang sekejap menghilang.

KM 97 dikenal paling berbahaya. Keyakinan setempat bilang ada makhluk gaib yang bernama Kamilin sebagai ular besar penunggu Gunung Hejo di dekat tol.

Sepanjang KM 90 sampai KM 100, memang menjadi area rawan kecelakaan. Dengan topografi turunan dan jalur berliku di kawasan pegunungan, sejumlah kecelakaan terjadi mulai dari insiden beruntun hingga tragedi rem blong.

Ketimbang menyangkali tuturan pengalaman warga soal jalan tol ini, narasi horor yang menempatkan penyebab di luar kendali manusia nyatanya menutupi tanggung jawab negara dan pengelola tol untuk memastikan keselamatan publik.

Hal ini adalah cerminan soal kebutuhan rakyat pada pembangunan yang berkeadilan di berbagai sektor. Tentang tanggung jawab pada ruang hidup yang digusur, hak pekerja, juga konservasi ekologis.

4. Nyi Roro Kidul dan Kuntilanak

Nyi Roro Kidul, ratu mistis Laut Selatan. Dalam legenda kerap dipandang sebagai putri yang disingkirkan karena intrik politik. Mitos paling terkenal tentangnya berhubungan dengan larangan mengenakan pakaian hijau di pesisir Laut Selatan.

Sebab diyakini akan membuat orang celaka. Melebihi pantangan lokal, laut sudah kadung tercemar, di isi konflik nelayan, dan proyek pelabuhan yang merugikan masyarakat pesisir. Lihatlah Pelabuhan Ratu dan Pangandaran.

Selain ia, banyak hantu perempuan yang terkenal di Indonesia seperti kuntilanak, sundel bolong, wewe gombel, hingga suster ngesot. Mereka lahir dari kisah perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.

Ada juga kisah infertilitas, pemerkosaan, dan pembunuhan tragis yang mencerminkan stigma, kekerasan seksual, dan kuasa patriarki atas tubuh perempuan.

Dalam semua kisah ini, korban malah digambarkan sebagai sosok yang menakutkan. Padahal mereka sedang mengejar pelaku, menuntut keadilan. Gambaran dari kejadian nyata di kehidupan kita.

5. Penglaris dan Kekayaan

Sementara itu, tuyul atau praktik penglaris menjadi kisah yang enggak pernah kelewat kalau bicara soal orang-orang kaya dan restoran yang terkenal. Sering ada cerita tentang orang yang memuja ke gunung untuk mencari keberuntungan, lalu “menyerahkan” saudaranya kepada iblis.

Begitu juga cerita-cerita tentang jualan makanan yang enggak enak kalau dibungkus. Ada juga tuturan yang mengaku melihat genderowo menjilat piring, liur siluman sebagai penyedap, sampai pakaian dalam yang masuk kuah panci.

Dunia perdagangan yang sarat trik licik, ketimpangan, dan sifat eksploitatif kerap menjadi sasaran kritik sosial. Figur juragan-jurangan lokal sering diasosiasikan dengan monopoli keuntungan lewat praktik tidak transparan.

Mulai dari permainan harga sampai penguasaan pasokan. Mereka kerap dilekatkan pada citra keserakahan. Cerita-cerita horor model ini mencerminkan kecurigaan sekaligus kritik rakyat terhadap sistem ekonomi yang tidak adil.

Dari semua ini kita belajar bahwa hantu-hantu adalah suara keresahan warga pada keadilan yang tak kunjung tiba. Kisah hantu di rumah sakit, misalnya, merekam fasilitas kesehatan yang tidak aman dan perlakuan tidak manusiawi kepada pasien maupun tenaga medis.

Pocong, anak yang tenggelam, dan perantau muda yang masuk dalam mimpi menggambarkan nasib pekerja migran yang meninggal jauh dari kampung halaman. Penampakan arwah korban pembantaian 1965 turut menjadi ingatan liar atas tragedi politik yang dibungkam negara.

Hantu-hantu tidak lekang oleh zaman. Mereka menjadi penyambung ingatan bahwa luka sosial belumlah sembuh.

Kita juga jadi sadar ternyata ada yang lebih horor ketimbang penampakan sosok bayangan yang sepintas, ialah tampaknya ketimpangan sosial yang bukan lagi menghantui tapi menerkam kita semua. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Arfi Pandu Dinata
Menulis tentang kehidupan orang Sunda
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Asyiknya Kemah Berjamaah 

Ayo Netizen 15 Agu 2025, 09:15 WIB
Asyiknya Kemah Berjamaah 

News Update

Ayo Netizen 29 Sep 2025, 20:35 WIB

Menjelajahi Waktu di Antara Sunda dan Hindu

Darinyalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan, Galuh di Ciamis dan Pakuan-Pajajaran di Bogor, yang pada abad ke-16 bersatu dalam nama Sunda.
Prasasti Batu Tulis di Bogor. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 19:29 WIB

Fundamental Dulu, Ekspor Kemudian: Strategi UMKM Sukses ala Bechips

Setiap lembar keripik Bechips yang mendarat di rak-rak toko Jepang membawa cerita panjang tentang ketekunan, strategi, dan mimpi besar seorang pelaku UMKM.
Produk UMKM asal Bandung, Bechips yang bersukses diekspor ke pasar Jepang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 16:31 WIB

Longser Sunda 'Kabayan Ngalalana' Menampilkan Figur yang Berbeda dari Mang Kabayan

Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu.
Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu. (Sumber: Istimewa)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 15:45 WIB

Budaya Serobot Antrean oleh Sebagian Emak-Emak di Kota Bandung

Budaya emak-emak yang serobot antrian memang meresahkan tapi mirisnya perilaku menyimpang itu mendapat pembenaran di sebagian kalangan masyarakat
Perilaku emak-emak menyerobot antrian memang sudah dinormalisasi di kalangan masyarakat (Sumber: Instagram | sushrusa_deafschool)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 15:27 WIB

Uap Hangat Cimanggu dan Cerita yang Tak Pernah Usang

Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing.
Pemandian Air Panas Cimanggu-- Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Sep 2025, 14:37 WIB

Jejak Sejarah Kabupaten Bandung, Lahir 1641 karena Pemberontakan Dipati Ukur

Lahir lewat piagam Sultan Agung, Kabupaten Bandung jadi simpul penting Priangan. Dari Dipati Ukur, Dayeuhkolot, hingga pindah ke Cikapundung.
Foto para wedana di Banjaran sebelum tahun 1880. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 12:20 WIB

Utamakan Akhlak, Sebarkan Kedamaian

Mendahulukan akhlak dalam setiap menyelesaikan perselisihan dengan cara menghormati atas segala perbedaan dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 09:58 WIB

Meneguk Kesegaran Es Goyobod, Sari Rasa Buah-buahan Langsung Bikin Tenggorokan Segar dan Perut Kenyang

Cuaca panas di Kota Kembang akhir-akhir ini bikin banyak orang mencari minuman segar. Salah satu jawabannya ada pada es goyobod, minuman tradisional khas Garut yang kini semakin populer di Bandung.
Ilustrasi Foto Es Goyobod. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 08:58 WIB

Menerka Asal Usul Seblak, Benarkah dari Cianjur dan Sudah Ada Sejak 1940?

Seblak kini menjadi salah satu jajanan yang paling digemari masyarakat. Tidak hanya populer di Bandung atau Jawa Barat, makanan berkuah pedas ini bahkan sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia,
Ilustrasi Foto Seblak. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 07:05 WIB

Beralihnya Persawahan Jadi Perumahan di Kabupaten Bandung

Lahan persawahan di Bandung kian tahun mulai menghilang dan berganti dengan sejumlah perumahan.
Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 05:20 WIB

Henky Timisela Berpulang, Pernah Bawa Persib Juara Kejurnas PSSI usai Tekuk Persija

Henky Timisela berpulang dalam usia 86 tahun. Sejumlah prestasi di sepak bola pernah diraihnya khususnya bersama Persib pada 1961.
Henky Timisela. (Sumber: Pikiran Rakjat)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 19:02 WIB

Bandung, Kota Kreatif yang Kini Menjadi Magnet Ritel Global

Bandung bukan hanya kota kreatif, namun juga barometer pasar ritel Indonesia yang terus bergerak dinamis.
AEON membuka gerainya di Paris Van Java menjadi pengakuan atas kekuatan Bandung sebagai kota dengan denyut ritel yang tak pernah padam. (Sumber: dok. AEON)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 18:01 WIB

Bandung di Persimpangan Kiri Jalan: Dari Ingatan ke Gerakan

Sebuah resensi dari diskusi buku "Bandung Di Persimpangan Kiri Jalan" karya Hafidz Azhar, yang penulis temukan di Pasar Minggu edisi 14 Jl. Garut No. 2 Bandung.
Buku Bandung di Persimpangan Kiri Jalan karya Hafidz Azhar. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 16:34 WIB

Transformasi Lulusan Musik Indonesia di Tengah Revolusi Industri Kreatif

Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin.
Ilustrasi. Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin. (Sumber: dok. Universitas Taruna Bakti)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 15:49 WIB

Klinik Estetik dan Kesadaran Kulit di Bandung, Antara Tren Kekinian dan Transformasi Diri

Tren perawatan kecantikan 2025 memang menunjukkan pergeseran signifikan. Konsumen kini lebih memilih perawatan yang bersifat personal, minim invasif, dan berkelanjutan.
Ilustrasi tren perawatan kecantikan. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 15:37 WIB

Hikayat Konflik Lahan dan Penggusuran Tamansari Bandung 2019

Sengketa status tanah, gugatan hukum, hingga gas air mata. Tamansari 2019 jadi bukti peliknya wajah pembangunan dan politik kota.
Lokasi pembangunan rumah deret (rudet) Tamansari hasil penggusuran warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 14:43 WIB

'Ngamumule' Seni Sunda untuk Hidup dengan Silat Gajah Putih

Sudah seharusnya sebagai generasi muda menjadi pendorong pelestarian budaya agar terus hidup dan eksis di era digital.
Penampilan Pencak Silat Putra Layang Pusaka (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Nurdiansyah)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 11:10 WIB

Membayangkan Sunda Tanpa Kristen (?)

Sunda dan Kristen adalah bagian dari kebudayaan kita.
Bangunan Gereja Kristen Pasundan Jemaat Palalangon di Cianjur, Jejak Interaksi Sunda dan Kekristenan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)