Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 29 Sep 2025, 17:04 WIB
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)

Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)

AYOBANDUNG.ID -- Ogie masih ingat betul malam itu. Lampu panggung menyala redup, suara distorsi gitar menggema, dan di antara kerumunan anak muda yang berteriak, Freak berdiri sebagai pengingat bahwa musik bukan sekadar hiburan tapi juga perlawanan, pelampiasan, dan harapan.

Band ini bukan nama baru di telinga para penikmat musik alternatif Bandung. Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen kota ini sejak awal 2000-an.

Mereka bukan band yang lahir dari algoritma media sosial atau strategi pemasaran digital. Freak tumbuh dari panggung-panggung kecil, dari gigs komunitas, dari ruang-ruang sempit yang dipenuhi idealisme.

Nama Freak sebenarnya sudah digunakan Ogie sejak 90-an, namun baru resmi tercatat sebagai band pada 2003, saat mereka merilis album perdana “It Seems” di bawah label Freak Records.

Lagu-lagu seperti 'Go Away' dan 'Black Cloud' langsung mencuri perhatian, menempati posisi puncak chart indie radio Bandung selama berbulan-bulan. Bagi Ogie dan kawan-kawan, itu bukan sekadar pencapaian, tapi validasi bahwa suara mereka didengar.

Tak berhenti di situ, Freak merilis video klip “Black Cloud” dengan teknik full 3D animasi, sebuah gebrakan visual yang konon menjadi yang pertama di Indonesia. Video ini bahkan sempat tayang di MTV WOW dan MTV 100% Indonesia, membawa nama Freak melintasi batas lokal.

Namun seperti banyak band independen lainnya, perjalanan Freak tak selalu mulus. Tahun 2004 mereka bubar. Lima tahun kemudian, Ogie mencoba membangkitkan kembali Freak dengan formasi baru dan merilis album “Peace Please Peace!” Tapi tak lama, mereka kembali vakum.

“Kita dulu band yang sering bubar,” ujar Ogie berseloroh saat berbincang dengan Ayobandung.

Bagi Ogie, bubar bukan berarti menyerah. Tahun 2012, Freak kembali dibentuk dengan personel baru dan semangat yang lebih matang. “Band yang solid dan seriusnya sih di formasi yang sekarang dan mulai diseriusin pas 2012,” katanya.

Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)

Setelah empat tahun menggodok materi, mereka merilis album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia.

Album ini menjadi titik balik. Freak berkolaborasi dengan Baruzuka Godless Symptom dari scene Metal/Hardcore, dan menggandeng dua label legendaris independen Bandung yaitu Neverstop Records dan Riotic Records. Musik mereka lebih tajam, lebih padat, dan lebih jujur.

Band yang digawangi Ogie (vokal dan gitar), Zubey (gitar), dan Erwin (bass), plus satu additional drummer, mulai rutin manggung lintas negara. “Manggung sering ke Malaysia dan Kuala Lumpur,” ungkap Ogie.

Fenomena Freak tak bisa dilepaskan dari konteks Bandung sebagai kota kreatif. Dari Mocca hingga The S.I.G.I.T, dari Pure Saturday hingga Rosemary, Bandung telah melahirkan banyak nama besar. Tapi lebih dari itu, Bandung adalah ekosistem, tempat di mana anak muda bisa bereksperimen, gagal, bangkit, dan terus mencipta.

Generasi muda Bandung hari ini tumbuh dalam lanskap yang berbeda. Mereka lebih digital, lebih cepat, tapi tetap haus akan ruang ekspresi. Gigs komunitas, studio rumahan, dan label independen masih menjadi tulang punggung. Musik tetap menjadi medium untuk menyuarakan keresahan, identitas, dan mimpi.

Freak hadir sebagai pengingat bahwa konsistensi dan keberanian adalah kunci. Mereka bukan band yang mengejar viralitas, tapi band yang percaya bahwa karya adalah kontribusi.

“Di sini kontribusi kita sebagai pemusik bikinlah karya supaya setidaknya kita bisa meluapkan apa yang ada di pikiran kita. Mudah-mudahan sih ada orang yang mendengar dan setuju membuat pergerakan,” pungkas Ogie.

Alternatif fashion skena musik atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8fJBvuAaD5
  2. https://s.shopee.co.id/6AbqxKEg5q
  3. https://s.shopee.co.id/1g9Rb5eQ3z
  4. https://s.shopee.co.id/8AMvL9Gu1s
  5. https://s.shopee.co.id/6KvH9o5kZu

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 16:31 WIB

Longser Sunda 'Kabayan Ngalalana' Menampilkan Figur yang Berbeda dari Mang Kabayan

Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu.
Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu. (Sumber: Istimewa)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 15:45 WIB

Budaya Serobot Antrean oleh Sebagian Emak-Emak di Kota Bandung

Budaya emak-emak yang serobot antrian memang meresahkan tapi mirisnya perilaku menyimpang itu mendapat pembenaran di sebagian kalangan masyarakat
Perilaku emak-emak menyerobot antrian memang sudah dinormalisasi di kalangan masyarakat (Sumber: Instagram | sushrusa_deafschool)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 15:27 WIB

Uap Hangat Cimanggu dan Cerita yang Tak Pernah Usang

Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing.
Pemandian Air Panas Cimanggu-- Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Sep 2025, 14:37 WIB

Jejak Sejarah Kabupaten Bandung, Lahir 1641 karena Pemberontakan Dipati Ukur

Lahir lewat piagam Sultan Agung, Kabupaten Bandung jadi simpul penting Priangan. Dari Dipati Ukur, Dayeuhkolot, hingga pindah ke Cikapundung.
Foto para wedana di Banjaran sebelum tahun 1880. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 12:20 WIB

Utamakan Akhlak, Sebarkan Kedamaian

Mendahulukan akhlak dalam setiap menyelesaikan perselisihan dengan cara menghormati atas segala perbedaan dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 09:58 WIB

Meneguk Kesegaran Es Goyobod, Sari Rasa Buah-buahan Langsung Bikin Tenggorokan Segar dan Perut Kenyang

Cuaca panas di Kota Kembang akhir-akhir ini bikin banyak orang mencari minuman segar. Salah satu jawabannya ada pada es goyobod, minuman tradisional khas Garut yang kini semakin populer di Bandung.
Ilustrasi Foto Es Goyobod. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 08:58 WIB

Menerka Asal Usul Seblak, Benarkah dari Cianjur dan Sudah Ada Sejak 1940?

Seblak kini menjadi salah satu jajanan yang paling digemari masyarakat. Tidak hanya populer di Bandung atau Jawa Barat, makanan berkuah pedas ini bahkan sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia,
Ilustrasi Foto Seblak. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 07:05 WIB

Beralihnya Persawahan Jadi Perumahan di Kabupaten Bandung

Lahan persawahan di Bandung kian tahun mulai menghilang dan berganti dengan sejumlah perumahan.
Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 05:20 WIB

Henky Timisela Berpulang, Pernah Bawa Persib Juara Kejurnas PSSI usai Tekuk Persija

Henky Timisela berpulang dalam usia 86 tahun. Sejumlah prestasi di sepak bola pernah diraihnya khususnya bersama Persib pada 1961.
Henky Timisela. (Sumber: Pikiran Rakjat)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 19:02 WIB

Bandung, Kota Kreatif yang Kini Menjadi Magnet Ritel Global

Bandung bukan hanya kota kreatif, namun juga barometer pasar ritel Indonesia yang terus bergerak dinamis.
AEON membuka gerainya di Paris Van Java menjadi pengakuan atas kekuatan Bandung sebagai kota dengan denyut ritel yang tak pernah padam. (Sumber: dok. AEON)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 18:01 WIB

Bandung di Persimpangan Kiri Jalan: Dari Ingatan ke Gerakan

Sebuah resensi dari diskusi buku "Bandung Di Persimpangan Kiri Jalan" karya Hafidz Azhar, yang penulis temukan di Pasar Minggu edisi 14 Jl. Garut No. 2 Bandung.
Buku Bandung di Persimpangan Kiri Jalan karya Hafidz Azhar. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 16:34 WIB

Transformasi Lulusan Musik Indonesia di Tengah Revolusi Industri Kreatif

Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin.
Ilustrasi. Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin. (Sumber: dok. Universitas Taruna Bakti)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 15:49 WIB

Klinik Estetik dan Kesadaran Kulit di Bandung, Antara Tren Kekinian dan Transformasi Diri

Tren perawatan kecantikan 2025 memang menunjukkan pergeseran signifikan. Konsumen kini lebih memilih perawatan yang bersifat personal, minim invasif, dan berkelanjutan.
Ilustrasi tren perawatan kecantikan. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 15:37 WIB

Hikayat Konflik Lahan dan Penggusuran Tamansari Bandung 2019

Sengketa status tanah, gugatan hukum, hingga gas air mata. Tamansari 2019 jadi bukti peliknya wajah pembangunan dan politik kota.
Lokasi pembangunan rumah deret (rudet) Tamansari hasil penggusuran warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 14:43 WIB

'Ngamumule' Seni Sunda untuk Hidup dengan Silat Gajah Putih

Sudah seharusnya sebagai generasi muda menjadi pendorong pelestarian budaya agar terus hidup dan eksis di era digital.
Penampilan Pencak Silat Putra Layang Pusaka (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Nurdiansyah)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 11:10 WIB

Membayangkan Sunda Tanpa Kristen (?)

Sunda dan Kristen adalah bagian dari kebudayaan kita.
Bangunan Gereja Kristen Pasundan Jemaat Palalangon di Cianjur, Jejak Interaksi Sunda dan Kekristenan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 10:44 WIB

Hikayat Ledakan Bom ATM Dipatiukur Bandung 2011, Kado Pahit Ultah Polisi

Ledakan dini hari di ATM BNI Dipatiukur disertai selebaran anti-kapitalisme mengejutkan warga Bandung. Ientitas pelaku berhelm merah tak terungkap meski forensik dan penyelidikan nasional.
Tangkapan layar rekaman CCTV bom ATM di Jalan DIpatiukur, Kota Bandung, 2011 silam. (Sumber: Metro TV)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 09:06 WIB

Menghilangnya 'Tugu Sepatu' Ikonik Sentra Sepatu Cibaduyut

Tugu sepatu Cibaduyut punya nilai historis bagi masyarakat sekitar maupun seseorang yang pernah melewati jalan tersebut sebagai penanda.
Tugu Sepatu Cibaduyut tanpa Ikonik Sepatu (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)