Rampak Gitar The Revolution Is, Ketika Musik Jadi Suara Petani

Abah Omtris
Ditulis oleh Abah Omtris diterbitkan Kamis 25 Sep 2025, 16:16 WIB
Rampak gitar di Taman Cikapayang. Abah Omtris (tengah depan) berdiri di samping putri Mukti-Mukti, Kembang Padang Ilalang. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Rampak gitar di Taman Cikapayang. Abah Omtris (tengah depan) berdiri di samping putri Mukti-Mukti, Kembang Padang Ilalang. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Para sahabat Mukti-Mukti memilih rampak gitar bukan tanpa alasan. Mereka sadar betul bahwa seni tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, termasuk perjuangan petani yang terus terpinggirkan. Musik menjadi jembatan yang menghubungkan seniman, aktivis, mahasiswa, dan masyarakat biasa dalam satu gerakan solidaritas.

Flash mob di taman kota memang cuma berlangsung satu jam. Tapi efeknya jauh lebih dalam. Ia menunjukkan bahwa seni masih punya kekuatan untuk menjadi corong bagi mereka yang tak pernah didengar. Juga mengikat generasi tua yang pernah berjuang dengan anak muda yang kini mencari arah perlawanan.

Rampak Gitar Akustik The Revolution Is di Bandung menegaskan satu hal: revolusi agraria di Indonesia belum selesai. Lagu Mukti-Mukti yang lahir puluhan tahun lalu tetap relevan karena luka-luka di sektor pertanian masih menganga. Seni bukan pelarian dari kenyataan, justru cara lain untuk menghadapinya.

Di tanah Pasundan, tempat petani terus terdesak kepentingan modal, rampak gitar jadi simbol sederhana tapi bermakna: solidaritas masih mungkin, ingatan bisa dijaga, dan semangat revolusi tak akan pernah mati.

Bandung memang terus berkilau sebagai kota kreatif. Tapi di balik gemerlapnya, ada tanah yang dirampas dan petani yang kehilangan hak. Karena itu, suara gitar di Taman Cikapayang tidak boleh berhenti sebagai harmoni sesaat. Ia harus jadi gema yang mendorong kita terus bersolidaritas dan berjuang demi keadilan agraria.

Kenyataan pahit ini terlihat jelas di berbagai pelosok Bandung dan Jawa Barat. Warga Sukahaji, Babakan Ciparay, sudah bertahun-tahun terjebak konflik agraria. Mereka menempati lahan tersebut turun-temurun, tapi tiba-tiba muncul klaim sertifikat dari pihak lain. Konflik berujung kekerasan: ibu-ibu yang berjaga dipukuli, warga diintimidasi, kios dan rumah dibakar.

Beberapa warga bahkan ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan "penyerobotan tanah" dan "perkumpulan terlarang", dengan penggunaan pasal yang dikritik karena mengkriminalisasi masyarakat yang mempertahankan hak tanah mereka.

Di Dago Elos, Bandung, terbongkar kasus pemalsuan akta dan penggelapan perizinan pembangunan perumahan. Sekitar 360 kepala keluarga terdampak. Kementerian ATR/BPN sampai turun tangan untuk memberantas mafia tanah di kawasan ini.

Sementara itu, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat peningkatan konflik agraria di Jawa Barat, sebagian besar dipicu proyek strategis nasional: jalan tol, kereta cepat, kawasan industri. Pengadaan tanah untuk proyek-proyek ini sering bentrok dengan lahan pertanian masyarakat, tanpa ada kepastian hukum atau transparansi yang memadai.

Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)

Kerusakan lingkungan menambah penderitaan petani. Di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, lebih dari 255 hektare lahan pertanian terancam gagal panen karena kemarau dan kekeringan. Lahan sawah di beberapa desa seperti Jelegong beralih fungsi jadi perumahan.

Pengembang menawar harga tinggi, sementara tanah sudah tercemar limbah industri sehingga produksi turun. Limbah industri memang sudah mencemari area sawah di Rancaekek, terutama wilayah Kahatek. Petani mengaku hasil padi menurun drastis, kualitas buruk, dan harga jual rendah.

Ada juga kabar baik dari Kampung Ciguntur, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur. Setelah melalui mediasi dan penyelesaian konflik terkait HGU yang masa berlakunya habis, dilakukan redistribusi tanah kepada sekitar 1.500 warga. Tapi ini hanya setetes air di samudra masalah agraria yang lebih luas.

Banyak kasus di Bandung dan Jawa Barat menunjukkan gap besar antara UU Agraria (UUPA 1960) dan upaya reforma agraria dengan realitas di lapangan. Klaim sertifikat bertabrakan dengan penguasaan turun-temurun, kekerasan dan kriminalisasi masih terjadi dalam sengketa tanah, akses ke pengadilan atau ganti rugi yang adil masih terbatas.

Baca Juga: Rampak Gitar, Mukti-Mukti, dan Luka Agraria di Tanah Pasundan

Lagu "The Revolution Is" jadi sangat relevan ketika melihat warga Sukahaji yang menghadapi intimidasi, atau petani Rancaekek yang terkena dampak limbah dan konversi sawah. Musik di sini berfungsi mengingatkan bahwa luka agraria bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan satu kebijakan saja. Butuh perhatian berkelanjutan, solidaritas, dan perlawanan dalam berbagai bentuk.

Kerentanan ekologis dan sosial, selain kekeringan, banjir, limbah industri, memperburuk situasi petani: produksi terganggu, hasil turun, biaya naik. Akhirnya opsi menjual lahan makin menggoda, dan lahan pertanian pun beralih fungsi.

Di Sukahaji, penetapan warga sebagai tersangka, intimidasi, kebakaran kios dan rumah adalah bentuk kekerasan simbolik dan fisik yang melekat dalam konflik agraria. Musik bisa jadi medium bagi suara mereka yang tak pernah tercatat dalam laporan resmi. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Abah Omtris
Tentang Abah Omtris
Musisi balada juga aktif di berbagai komunitas lainnya
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:35 WIB

Ketika Panggilan 'Sayang' Hanya Bagian dari Jobdesk: Dramaturgi para Ladies Companion (LC)

Menyeruak dunia para LC yang dipenuhi stigma negatif.
Ilustrasi Ladies Companion (LC). (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 12 Nov 2025, 16:21 WIB

Aroma Kopi di Bawah Tegakan, Cibulao dan Gerakan Menyulam Hutan

Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga.
Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:00 WIB

Bermula Rumah Pribadi Menjadi Museum sebagai Warisan Seni yang Menginspirasi

Museum yang didirikan untuk menghormati dan melestarikan karya Srihadi yang inspiratif dalam dunia seni lukis.
Pengunjung menikmati dan mengabadikan hasil karya Srihadi, Sabtu 01 November 2025, Ciumbuleuit, Kecamatan Cicadap, Kota Bandung (Sumber: Sela Rika | Foto: Sela Rika)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:26 WIB

Dari Usaha Donat Rumahan hingga Berhasil Memperluas Jangkauan ke Lima Toko

Dengan mempertahankan kualitas donat setiap harinya, Pipin Donuts berhasil menjalankan bisnisnya hingga memiliki lima cabang.
Seorang customer yang mengantri untuk membeli Pipin Donuts, Cabang Sukabirus, Kabupaten Bandung, (08/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:09 WIB

ITB sebagai Wisata Teknologi Era Globalisasi - Bagian 2

Dalam paparan berikut sebagai lanjutan dari bagian ke-1 adalah rencana implementasi konkret untuk menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB).
ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:50 WIB

Semangat 1955 Hidup Kembali di Kemeriahan Asia Afrika Festival 2025

Perayaan Asia Afrika Festival 2025 kembali di gelar di Kota Bandung
Suasana Perayaan Asia Afrika Festival (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:36 WIB

ACCRA, Dessert Rumahan Rasa Sultan di Bandung

Dessert rumahan dengan cita rasa sultan. ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya.
ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)