Beralihnya Persawahan Jadi Perumahan di Kabupaten Bandung

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 29 Sep 2025, 07:05 WIB
Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Sekitar lima belas tahun ke belakang, pemandangan dalam foto ini adalah hamparan sawah hijau yang berundak-undak. Setiap pagi pemandangan seperti para petani yang merupakan masyarakat sekitar berjalan tanpa alas kaki, membawa cangkul dan istrinya yang mengikuti dari belakang sambil mengais tempat makan beserta lauknya untuk makan siang.

Dulu kawasan Sukamukti merupakan area yang tentram dan nyaman. Meski terletak di kabupaten Bandung tapi rasanya sedang pulang ke kampung halaman nan jauh di sana. Udara yang sejuk di pagi hari, burung-burung yang beterbangan mencari sumber makanan di sekitar sawah juga hijaunya hamparan sawah yang mengobati rasa lelah dari hirup-pikuk permasalahan hidup.

Berdasarkan beberapa informasi yang pernah saya dengar dari penduduk asli setempat, kawasan Sukamukti sudah sejak lama diminati investor dan kontraktor untuk dijadikan lahan komersial berupa perumahan. Namun kepala desa saat itu tidak menyetujui dengan alasan kelestarian lingkungan dan mempertahankan sumber kehidupan masyarakat sekitar.

Namun setelah berganti kekuasaan, mendadak sejumlah pemilik sawah menjual beberapa lahannya kepada para investor dan kontraktor. Semenjak itu pemandangan itu berubah menjadi puluhan rumah yang berjejer dengan cukup megah.

Permintaan Pasar akan Harga Rumah yang Murah

Di tengah harga lahan yang semakin mahal tentu banyak masyarakat yang menginginkan rumah murah meskipun berada di pelosok suatu daerah.

Dilansir dari CNBC, harga tanah di kota-kota besar Indonesia sudah tinggi dan bersaing dengan Ibu Kota Jakarta. Sementara di Bandung harga tanah sudah mencapai puluhan juta /m2 terutama di lokasi strategis seperti dago dengan harga 50-60 juta/meter.

Di tengah permintaan pasar akan masyarakat yang berbondong-bondong memiliki hunian yang murah. Pihak kontraktor melihat peluang pasar di masa depan yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang.

Untuk menjual perumahan yang murah tentu diperlukan lahan atau tanah dengan harga paling murah. Sehingga pemilik bisa memenuhi permintaan pasar. Adapun tanah dengan harga murah biasanya terletak di pelosok daerah yang belum begitu diketahui banyak orang.

Daerah pelosok biasanya dipenuhi dengan sejumlah lahan berupa persawahan. Tak heran karena sebagian penduduk sekitar bertumpu pada pekerjaan menjadi petani dan bergantung pada beras untuk perputaran ekonomi. Namun karena profesi petani jarang mendapat kesejahteraan akhirnya mereka terbuai untuk menjual tanahnya dan beralih profesi menjadi pedagang.

Perumahan murah yang berada di pelosok suatu daerah sangat diminati oleh masyarakat perkotaan yang hidup dalam kalangan menengah yang berharap bisa mempunyai rumah hunian yang murah dan lingkungan yang nyaman. Rata-rata yang membeli hunian perumahan Al-Maas berasal dari daerah Kiaracondong, Antapani, Cimahi, Jakarta dan Cibiru.

Permasalahan Baru Ahli Fungsi Tanah

Suasana Dayeuhkolot saat ini yang sering dilanda banjir besar saban musim hujan. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Suasana Dayeuhkolot saat ini yang sering dilanda banjir besar saban musim hujan. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)

Persawahan yang berubah fungsi menjadi perumahan tentu punya beberapa dampak bagi lingkungan. Dilansir dari laman website Universitas Panji Sakiti tanah bekas sawah memiliki beberapa karakteristik.

Pertama, kontur tanah yang cenderung padat dan kedap air akibat dari tergenangnya lapisan bawah tanah. Serta berpotensi memiliki lapisan reduksi dan oksidasi juga kandungan organik yang dapat mempengaruhi drainase dan porositasnya. Membuat tanah memiliki kontur yang kurang stabil dan jika dijadikan hunian maka berpotensi amblas jika sebelum dibangun tidak dipadatkan terlebih dulu.

Kedua, menyebabkan kerapuhan. Tanah sawah biasanya gembur karena akan memudahkan akar tumbuh dan menyerap nutrisi. Tanah yang gembur juga meningkatkan sirkulasi udara dan tempat yang nyaman bagi aktivitas mikroorganisme.

Sementara ketika berubah menjadi lahan tempat tinggal, tanah yang gembur tersebut cenderung mudah bergeser dan tidak stabil sehingga menyebabkan keretakan pada pondasi dan dinding bangunan.

Ketiga, adanya potensi air yang kotor. Saya pernah beberapa kali mendengar keluhan dari masyarakat yang baru pindah ke perumahan Al-Maas. Sebagian dari mereka ada yang berasal dari Cimahi yang di tempat sebelumnya selalu mendapat fasilitas air yang jernih.

Sementara sekarang mengeluh karena air yang kotor, selain sulit digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Air yang kotor mempengaruhi kulit menjadi kering dan kusam bahkan hingga menyebabkan alergi pada beberapa yang punya masalah kulit sensitif.

Selain permasalahan tadi, beralihnya lahan persawahan menjadi perumahan menyebabkan permasalahan baru bagi lingkungan yaitu banjir. Meskipun Sukamukti berada dalam kawasan sungai Citarum tapi sepanjang saya pernah berdomisili di sana saya tidak pernah melihat banjir kecuali pada akhir tahun di bulan Desember.

Sukamukti biasanya hanya kedatangan banjir tahunan karena curah hujan di bulan Desember sangat tinggi itu pun tidak menggenangi rumah para warga hanya air yang meluap dari sungai Citarum menuju jalanan.

Namun setelah alih fungsi lahan tersebut daerah sekitar perumahan jadi banjir yang menyebabkan akses masyarakat terhalang saat hujan. Alih fungsi lahan tersebut menyebabkan berkurangnya daerah resapan air selama hujan. Sehingga air yang turun ke jalanan yang berubah menjadi aspal membuat air menggenang karena tidak bisa menyerap ke dalam tanah.

Manfaat Hadirnya Perumahan di Kawasan Sukamukti

Saat masih SMP daerah Sukamukti terkenal dengan daerah yang rawan dengan tingkat kriminalitas. Jumlah penduduk yang sedikit, lahan yang masih dipenuhi rumput ilalang dan berjejernya hutan bambu menjadi kesempatan bagi begal dan para pencuri untuk beraksi.

Dulu sekitar jam 7 malam, daerah Sukamukti sudah hening dan jarang sekali dilintasi kendaraan seperti motor atau mobil. Berbeda dengan tetangga sebelahnya yaitu Bojong Koneng yang sudah lebih dahulu berkembang secara pesat.

Tidak hanya sepi kawasan Sukamukti juga sangat minim dengan keberadaan warung dan penjual makanan. Beberapa masyarakat Sukamukti yang menginginkan jajanan pasti akan berkunjung ke Bojong Koneng.

Namun semenjak hadirnya perumahan Al-maas-- kawasan Sukamukti menjadi lebih hidup. Bertambahnya jumlah penduduk membuat Sukamukti menjadi tempat yang hangat karena hingga jam 10 malam kawasan ini masih ramai oleh hilir-mudik warga dan kendaraan yang melintas.

Meski masih ada desas-desus begal tapi kejadiannya tidak semasif dahulu. Warga setempat sudah mulai aware dengan tidak keluar di atas jam 12 malam. Beberapa yang menjadi korban biasanya warga di luar Sukamukti yang melintasi tengah malam untuk mencari jalan pintas.

Baca Juga: 'Ngamumule' Seni Sunda untuk Hidup dengan Silat Gajah Putih

Meski banyak dampak buruk dengan hadirnya perumahan tersebut tapi tak dapat dipungkiri perekonomian masyarakat sekitar meningkat dengan ditandai banyaknya warung dan pedagang yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Perubahan memang seringkali membuat hati galau, dalam satu sisi bisa berpotensi terhadap tumbuhnya perekonomian rakyat tapi dampak buruk yang ditimbulkan bagi lingkungan juga tidak main-main. Hal ini menjadi tantangan baru bagaimana masyarakat modern untuk tetap bisa melakukan perubahan tanpa kerusakan dengan meminimalisir dampak buruk yang akan terjadi. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 29 Sep 2025, 07:05 WIB

Beralihnya Persawahan Jadi Perumahan di Kabupaten Bandung

Lahan persawahan di Bandung kian tahun mulai menghilang dan berganti dengan sejumlah perumahan.
Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 05:20 WIB

Henky Timisela Berpulang, Pernah Bawa Persib Juara Kejurnas PSSI usai Tekuk Persija

Henky Timisela berpulang dalam usia 86 tahun. Sejumlah prestasi di sepak bola pernah diraihnya khususnya bersama Persib pada 1961.
Henky Timisela. (Sumber: Pikiran Rakjat)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 19:02 WIB

Bandung, Kota Kreatif yang Kini Menjadi Magnet Ritel Global

Bandung bukan hanya kota kreatif, namun juga barometer pasar ritel Indonesia yang terus bergerak dinamis.
AEON membuka gerainya di Paris Van Java menjadi pengakuan atas kekuatan Bandung sebagai kota dengan denyut ritel yang tak pernah padam. (Sumber: dok. AEON)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 18:01 WIB

Bandung di Persimpangan Kiri Jalan: Dari Ingatan ke Gerakan

Sebuah resensi dari diskusi buku "Bandung Di Persimpangan Kiri Jalan" karya Hafidz Azhar, yang penulis temukan di Pasar Minggu edisi 14 Jl. Garut No. 2 Bandung.
Buku Bandung di Persimpangan Kiri Jalan karya Hafidz Azhar. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 16:34 WIB

Transformasi Lulusan Musik Indonesia di Tengah Revolusi Industri Kreatif

Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin.
Ilustrasi. Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin. (Sumber: dok. Universitas Taruna Bakti)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 15:49 WIB

Klinik Estetik dan Kesadaran Kulit di Bandung, Antara Tren Kekinian dan Transformasi Diri

Tren perawatan kecantikan 2025 memang menunjukkan pergeseran signifikan. Konsumen kini lebih memilih perawatan yang bersifat personal, minim invasif, dan berkelanjutan.
Ilustrasi tren perawatan kecantikan. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 15:37 WIB

Hikayat Konflik Lahan dan Penggusuran Tamansari Bandung 2019

Sengketa status tanah, gugatan hukum, hingga gas air mata. Tamansari 2019 jadi bukti peliknya wajah pembangunan dan politik kota.
Lokasi pembangunan rumah deret (rudet) Tamansari hasil penggusuran warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 14:43 WIB

'Ngamumule' Seni Sunda untuk Hidup dengan Silat Gajah Putih

Sudah seharusnya sebagai generasi muda menjadi pendorong pelestarian budaya agar terus hidup dan eksis di era digital.
Penampilan Pencak Silat Putra Layang Pusaka (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Nurdiansyah)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 11:10 WIB

Membayangkan Sunda Tanpa Kristen (?)

Sunda dan Kristen adalah bagian dari kebudayaan kita.
Bangunan Gereja Kristen Pasundan Jemaat Palalangon di Cianjur, Jejak Interaksi Sunda dan Kekristenan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 10:44 WIB

Hikayat Ledakan Bom ATM Dipatiukur Bandung 2011, Kado Pahit Ultah Polisi

Ledakan dini hari di ATM BNI Dipatiukur disertai selebaran anti-kapitalisme mengejutkan warga Bandung. Ientitas pelaku berhelm merah tak terungkap meski forensik dan penyelidikan nasional.
Tangkapan layar rekaman CCTV bom ATM di Jalan DIpatiukur, Kota Bandung, 2011 silam. (Sumber: Metro TV)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 09:06 WIB

Menghilangnya 'Tugu Sepatu' Ikonik Sentra Sepatu Cibaduyut

Tugu sepatu Cibaduyut punya nilai historis bagi masyarakat sekitar maupun seseorang yang pernah melewati jalan tersebut sebagai penanda.
Tugu Sepatu Cibaduyut tanpa Ikonik Sepatu (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Sep 2025, 10:49 WIB

Menikmati Bandrek dan Bajigur Hangat di Tengah Kota Kembang

Bandrek adalah salah satu minuman tradisional Sunda yang tak pernah lekang oleh waktu. Terbuat dari jahe dan gula merah, bandrek menghadirkan rasa pedas hangat berpadu manis alami yang menenangkan.
Ilustrasi Foto Bandrek (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 27 Sep 2025, 10:02 WIB

'Proyek Besar' Putri Kusuma Wardani Mengalahkan 4 Pemain Top Dunia

Kabar baik kembali datang dari Putri Kusuma Wardani, pelapis kedua sektor Tunggal Putri. 
Pebulu tangkis Indonesia, Putri Kusuma Wardani. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 27 Sep 2025, 07:35 WIB

Revitalisasi Trotoar di Kota Bandung, Menjawab Kebutuhan Pejalan Kaki atau Pedagang Kecil?

Kalau berhasil dijaga, bukan tidak mungkin wajah Bandung sebagai kota ramah pejalan kaki makin nyata.
Pejalan kaki melintas di trotoar yang sudah diperbaiki di Jalan Lombok, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 27 Sep 2025, 06:43 WIB

Jangan Lewatkan Lumpia Basah Saat Berkunjung ke Bandung

Bandung tidak hanya dikenal dengan udara sejuk dan panorama indah, tetapi juga dengan ragam kuliner khasnya yang menggoda. Salah satu jajanan yang tak pernah kehilangan penggemar adalah lumpia basah.
Ilustrasi Foto Lumpia Basah. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 20:29 WIB

Sunda dan Buddha yang Langka Kita Baca

Sejarah menunjukkan pada dunia bahwa Sunda milik semua orang.
Mengintip Rupang Sang Buddha dari Samping Jendela Luar di Vihara Buddha Gaya, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 18:43 WIB

Ombram dan Bandung yang Tak Pernah Sepi Nada

Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga.
Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 18:04 WIB

Advokasi Kebijakan dan Komunikasi Publik: Jalan Menuju Pemerintahan Partisipatif

Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif.
Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif. (Sumber: Pexels/Tara Winstead)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 16:55 WIB

Bandung dan Tren Gaya Hidup Terintegrasi, Bobobox Jadi Simbol Inovasi Lokal

Kota Bandung telah lama menjadi pusatnya kreativitas bagi generasi muda yang haus akan eksplorasi, baik dalam seni, teknologi, maupun kuliner.
Chief Commercial Officer Bobobox, Bayu Ramadhan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 16:01 WIB

Merawat Inovasi: Kunci Keberlanjutan Gerakan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Bandung jadi gudang inovasi sampah. Keberlanjutan inovasi ASN akan mendorong pengelolaan sampah yang murah dan efektif.
Petugas memasukan sampah organik ke dalam drum komposter di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa 15 Oktober 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)