Kue Balok Kang Didin: Sebuah Warisan yang Mengalir dalam Rasa dan Waktu

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 21 Mei 2025, 14:53 WIB
Kue Balok Kang Didin, kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kue Balok Kang Didin, kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Ada aroma yang khas ketika melangkah ke sebuah sudut Jalan Abdurachman Saleh, Kota Bandung. Semerbak harumnya berpadu dengan kehangatan suasana, menyambut siapa saja yang datang untuk mencicipi kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman.

Di atas panggangan tradisional, rekahan terigu mulai mengembang perlahan. Api yang menyala dari arang membawa cerita puluhan tahun, seolah menyimpan jejak tangan-tangan yang meraciknya dengan penuh ketelitian.

Kang Didin, pria paruh baya yang kini mengemban warisan ini, tersenyum kecil mengenang perjalanan panjang yang membentuk usaha keluarganya.

"Dari kakek, bapak, lalu saya generasi ketiga," ujar Kang Didin, si empunya kedai dengan mata berbinar penuh kebanggaan saat berbincang dengan Ayobandung.

Dia bercerita usaha turun-temurun ini telah dirintis sejak tahun 1960-an, jauh sebelum modernisasi melesat dan menggempur jajanan tradisional.

“Usaha ini sudah berdiri dari waktu saya masih Sekolah Dasar (SD),” tambahnya.

Kue Balok Kang Didin, kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman. (Sumber: Ist)

Kue balok bukan hanya soal rasa. Di tanah Sunda, ada istilah kue jibeuh --hiji oge sebeuh, satu saja sudah kenyang. Alhasil kue balok sedianya bukan sekadar panganan biasa, tetapi bagian dari ingatan kolektif yang menghangatkan masa kecil banyak orang.

Namun, Kang Didin tahu bahwa bertahan di industri kuliner bukan hanya soal mengenang sejarah. Ia harus berinovasi agar kue balok tetap dicari dan dicintai.

Maka sejak 2009, ia mulai bereksperimen dengan berbagai varian rasa. Kini, belasan pilihan rasa tersedia, dari orisinal, keju, kacang, kismis, stroberi, hingga tiramisu dan green tea.

Salah satu inovasi yang paling digandrungi adalah kue balok setengah matang. Takaran api yang pas dengan cara memasak tradisional menggunakan arang, begitu menciptakan sensasi lumer di dalamnya, memanjakan lidah dan memberikan efek rasa kenyang yang khas.

"Dari dulu belum pernah kami ubah cara masaknya. Tetap pakai arang," ujar Kang Didin.

Berbagai topping manis yang meleleh di atasnya, berpadu dengan tekstur lembut dari lelehan adonan begitu lumer ketika menyentuh mulut. Rasanya begitu menghangatkan, seperti nostalgia yang hadir dalam bentuk makanan.

Di tengah gempuran makanan modern, Kue Balok Kang Didin tetap berdiri tegak, bukan hanya sebagai hidangan yang menggugah selera, tetapi sebagai bukti bahwa warisan rasa bisa terus hidup, selama ada tangan-tangan yang menjaga, dan hati yang tetap mencintai.

Kue Balok Kang Didin, kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman. (Sumber: Ist)

"Dari dulu kami ingin mempertahankan ciri khasnya, biar orang-orang tetap mengenal jajanan tradisional ini," tutupnya dengan penuh harap.

Bagi yang ingin menikmati kue balok dengan harga terjangkau ini, kedai Kue Balok Kang Didin bisa menjadi pilihan dan buka 24 jam, kecuali hari Senin.

Mulai dari Rp3.500 hingga Rp5.000 per potongnya, setiap gigitan adalah pertemuan antara masa lalu dan masa kini.

Buat kamu yang ingin menghabiskan sore atau malam yang syahdu tapi tak ingin menguras isi dompet, bolehlah lokasi wisata kuliner Bandung ini dilirik.

Informasi Umum Kue Balok Kang Didin

Alamat: Jl. Abdul Rahman Saleh No.52, Husen Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.

Gofood: https://gofood.co.id/bandung/restaurant/kue-balok-kang-didin-cabang-abdul-rahman-saleh-dbbf46dc-2243-41b3-8643-e4ca180c7490

Jam Operasional: Buka 24 Jam

Telepon: 0812-2034-9939

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 10 Jul 2025, 19:06 WIB

Bakso Akung, Seporsi Legenda dari Jalan Lodaya

Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.
Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.
Ayo Jelajah 10 Jul 2025, 19:00 WIB

Tapak Sejarah Reak, Seni Kesurupan yang Selalu Bikin Riweuh di Bandung Timur

Reak adalah seni kesurupan yang sering dipentaskan di Bandung Timur yang memadukan musik, mistik, dan sejarah panjang dari Pajajaran hingga Citarum.
Penampil Reak dalam salah satu helatan di Bandung. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 16:24 WIB

Sayur Lodeh: Makanan Lokal yang Penuh dengan Nilai Tradisi Masyarakat Jawa

Sayur lodeh merupakan makanan khas dari Jawa Tengah yang masih kental dengan budaya dan tradisi yang dikaitkan sebagai makanan penolak bala.
Sayur Lodeh Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 10 Jul 2025, 13:45 WIB

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan: Tidak Masuk Akal Bandara Husein Ditutup, yang Diuntungkan Justru Jakarta!

Ia menilai kebijakan ini justru menguntungkan Jakarta karena masyarakat Bandung dan sekitarnya kini terpaksa terbang melalui Bandara Halim.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 12:27 WIB

Memupuk Welas Asih, Menebar Belas Kasih

Pada dasarnya kita memiliki kekuatan untuk berbuat dan perilaku belas kasih.
Inilah logo baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Welas Asih (Sumber: www.jabarprov.go.id | Foto: Humas Jabar)
Ayo Biz 10 Jul 2025, 11:24 WIB

Kupat Tahu dan Lontong Kari Cicendo, Kuliner Legendaris yang Tak Pernah Sepi

Aroma rempah dari seporsi kupat tahu dan lontong kari mengepul sejak pagi buta di sudut sempit Gang Polisi, Cicendo, Bandung. Tempat itu menjadi saksi bisu salah satu keberadaan kuliner legendaris Kot
Gerai kupat tahu dan lontong kari Cicendo (Foto: GMAPS)
Ayo Jelajah 10 Jul 2025, 10:52 WIB

Pieterspark, Taman Tertua di Bandung yang Berdiri Sejak 1885

Pieterspark dibangun pada 1885 sebagai taman pertama di Kota Bandung. Dibangun untuk mengenang Pieter Sijthoff, kini menjelma jadi Taman Dewi Sartika yang sarat sejarah dan estetika.
Lukisan Pieterspark Bandung. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Biz 10 Jul 2025, 09:41 WIB

Kisah Dapur Qnoy, dari Katering Hingga Produksi Abon Kemasan yang Lezat dan Sehat

Berawal dari kegemaran memasak dan kebutuhan rumah tangga, Endah Susantie sukses mengembangkan Dapur Qnoy, sebuah usaha kuliner rumahan dengan berbagai produk.
Owner Dapur Qnoy, Endah Susantie (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 08:58 WIB

Rekam Kelam Derita Satwa, Tragedi Kebun Binatang Bandung Berulang Kali

Sejarah Kebun Binatang Bandung mencatat pola kelam yang berulang.
Taman Jubileumpark (Sumber: (Sumber: Digital Collection KITLV Universiteit Leiden))
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 18:18 WIB

Merindu Masakan Mama yang Dibuat Warung Ngonah di Braga

Warung Ngonah adalah salah satu kuliner rumahan yang berada dibelakang gang tidak jauh dari hingar-bingar jalanan Braga.
Nasi Rames Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 17:18 WIB

Dari Gerobak ke Legenda: Warisan Rasa di Balik Waroeng Sate Kardjan sejak 1925

Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa.
Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 09 Jul 2025, 16:58 WIB

Hikayat TPU Cikadut, Kuburan China Terluas di Bandung yang Penuh Cerita

Tak cuma makam etnis Tionghoa, TPU Cikadut juga punya kisah guru muslim, cinta beda budaya, dan kremasi simbolis.
TPU Cikadut (Sumber: bandung.go.id)
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 15:50 WIB

Transportasi Umum dan Permasalahan Kota Bandung yang Tak Ada Habisnya

Kini, hiruk pikuk Kota Bandung sudah hampir menyaingi Ibu Kota Jakarta. Namun, di tengah penduduk yang terus meningkat, transportasi umum malah sebaliknya.
Bus Damri di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 14:11 WIB

Menanti PJ yang Komunikatif, Evaluasi Menjelang 2031

Keputusan MK soal Pilgub dan Pilkada tak hanya menarik dari sisi politik tapi juga komunikasi publik. Seperti apakah?
Mantan PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin (Sumber: Unpar.ac.id | Foto: Unpar)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 13:36 WIB

Kupat Tahu 99 Padalarang: Tempat Sarapan Bersejarah yang Menggugah Selera

Setiap pagi, deretan warung sederhana di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, selalu ramai dikunjungi warga. Para pemburu sarapan memenuhi kursi-kursi di jongko-jongko penjaja kupat tahu yang sudah
Kupat Tahu 99 Padalarang (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 13:10 WIB

Membangun Brand dari Ikatan, Qistina dan Cerita di Balik FNF by Niion

Lewat Friends and Family (FNF) by Niion, Qistina Ghaisani merintis brand lokal bukan hanya sebagai produk gaya hidup, melainkan sebagai medium kedekatan emosional.
Lewat Friends and Family (FNF) by Niion, Qistina Ghaisani merintis brand lokal bukan hanya sebagai produk gaya hidup, melainkan sebagai medium kedekatan emosional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 11:56 WIB

Dimsum HVH Buatan Teh Iim, Sehatnya Bikin Nagih

Siapa sangka, keresahan seorang ibu yang ingin anak dan orang tuanya makan sayur bisa melahirkan brand kuliner sehat yang digemari banyak orang.
Teh Iim, Owner Dimsum HVH. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 09 Jul 2025, 10:39 WIB

Salah Hari Ulang Tahun, Kota Bandung jadi Korban Prank Kolonial Terpanjang

Kota Bandung rayakan HUT tiap 1 April selama nyaris seaba. Baru sadar itu bukan tanggal lahir aslinya di 1997. Kok bisa?
Suasana di sekitar Sociëteit Concordia (Gedung Merdeka) tahun 1935. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 09:41 WIB

Kerja ASN Gak Santai-Santai Amat: Stres, Sunyi, dan Takut Ngomong

Di balik semangat reformasi birokrasi, ada tantangan tersembunyi: kesehatan mental ASN.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia)
Beranda 09 Jul 2025, 09:36 WIB

Kesejahteraan Satwa Jadi Sorotan di Tengah Transisi Kepengurusan Bandung Zoo

Transisi kepengurusan yang berlarut-larut, konflik internal, hingga dugaan penyalahgunaan wewenang menjadi rangkaian masalah struktural yang justru membuat satwa menjadi korban paling sunyi.
Pengunjung berwisata saat libur lebaran di Bandung Zoo, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis 11 April 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)