Merajut Identitas Lewat Batik: Perjalanan Maharani Asih dan Twelve Bloem

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 29 Mei 2025, 16:00 WIB
Maharani Asih atau Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Maharani Asih atau Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik selembar batik yang berwarna-warni, ada kisah tentang impian, ketekunan, dan cinta pada budaya. Maharani Asih, yang akrab disapa Mahe, tak sekadar menjual batik. Ia merajut mimpi, menyulam keberanian, dan membentuk identitas baru bagi batik di mata generasi muda.

Berkenalan dengan Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem, meninggalkan kesan yang hangat dan akrab. Wanita berhijab ini bukan hanya modis, tetapi juga memiliki semangat yang menginspirasi.

Dunia fesyen bukan hal baru bagi Mahe. Sejak kecil, meski dikenal sebagai gadis tomboy dan mantan atlet basket, ia sudah terbiasa mengamati dunia bisnis.

Kecintaannya pada fesyen tumbuh seiring waktu, memperdalam pemahamannya tentang industri yang begitu lekat dengan perempuan.

Setelah menikah, Mahe mengembangkan hobinya menjadi bisnis yang serius. Dengan dukungan suami dan sahabatnya, ia membuka gerai butik yang diberi nama Twelve Bloem.

Ada filosofi mendalam di balik nama tersebut yakni "Twelve" diambil dari angka favoritnya, 12, sementara "Bloem", dalam bahasa Belanda, berarti bunga mekar.

Seperti bunga yang berkembang, butik ini diharapkan terus tumbuh dan memberikan keindahan bagi siapa pun yang mengenakannya.

"Aku kreasikan batik ini sesuai pemilihan warna yang segar dan permainan warna yang dinamis. Tapi tetap mempertahankan kesan klasiknya agar lebih cocok untuk anak muda. Aku juga mau mengkampanyekan batik di mata masyarakat," ungkap Mahe penuh semangat.

Dari butik kecil hingga merambah ke pasar online, perjalanan bisnis Mahe terus berkembang. Awalnya, butik ini lahir dari kebosanannya setelah menikah. Sang suami tidak mengizinkannya bekerja kantoran, tetapi dorongan ibunya membuatnya yakin untuk tetap mandiri.

"Aku inget pesan mamahku, walaupun seorang wanita, kita harus punya penghidupan sendiri. Kita nggak tahu besok suami kita masih ada atau nggak, keuangan kita masih stabil atau nggak. Wanita harus kuat, makanya aku buka butik ini sambil menyalurkan hobiku di dunia fesyen," kenangnya dengan senyum simpul.

Maharani Asih atau Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Maharani Asih atau Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Twelve Bloem kini menjadi tujuan banyak perempuan yang ingin tampil modis dengan sentuhan batik modern. Mahe menawarkan batik dengan cuttingan yang santai namun tetap elegan, sehingga tidak hanya cocok untuk orang tua, tetapi juga bagi generasi milenial.

"Aku pengin batik semakin dicintai semua kalangan. Setiap cutting-an batikku punya gaya yang lebih dinamis dan berkelas. Banyak motif yang dipadukan dalam satu baju, seperti Parang Klitik, Piring Lampadan Cirebon, dan motif lainnya," tutur Mahe dengan penuh percaya diri.

Di tengah maraknya bisnis batik, Twelve Bloem tetap memiliki pelanggan loyal. Rahasianya? Sentuhan personal. Mahe memahami bahwa fesyen bagi wanita bukan sekadar pakaian, tetapi juga bagian dari kepercayaan diri dan ekspresi diri.

Selain menjadi penjual, Mahe juga berperan sebagai konsultan fesyen bagi pelanggan butik. Butiknya didesain sebagai tempat yang nyaman, sehingga para pelanggan tak hanya datang untuk berbelanja, tetapi juga berbagi cerita dan membangun komunitas.

Bahkan, berbagai acara diskusi hingga program promo digelar untuk semakin mendekatkan hubungan antara butik dan pelanggan setianya.

Di balik kesibukannya, Mahe menyimpan mimpi besar di mana ingin Twelve Bloem semakin berkembang, menawarkan lebih banyak variasi produk, dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Bagi Mahe, batik bukan sekadar kain bermotif, tetapi identitas, warisan, dan keindahan yang harus terus dilestarikan.

"Sesuai dengan kepribadian aku, dinamis tapi elegan itu ciri dari batik karya Twelve Bloem ini," ujar Mahe.

Informasi umum Twelve Bloem

Store 1: Kartikasari dago lt.2 /UNITY

Store 2: BFS Ciwalk lt.1

Instagram: https://www.instagram.com/twelvebloem

WhatsApp: +62 811-2226-212

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Sep 2025, 20:16 WIB

Mengunjungi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung

Fasilitas ruang publik seperti perpustakaan sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar untuk menumbuhkan gaya hidup membaca.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 18:17 WIB

Eksplorekeun Bandung, Komunitas yang Mengubah Keresahan Jadi Peluang

Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z.
Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 18:14 WIB

Ruang Publik Bandung: Tempat Hidup, Belajar, dan Bahagia

Kampanye keberhasilan dan tantangan pengelolaan ruang publik Bandung sebagai laboratorium kota pintar yang humanis.
Alun-Alun Kota Bandung. (Sumber: Unsplash/Abdul Ridwan)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 17:29 WIB

Kopi, Gaya Hidup, dan Peluang Bisnis: Menyusuri Tren Grab and Go di Indonesia

Istilah “ngopi” bukan sekadar aktivitas minum kopi. Di Indonesia, ia telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, ruang sosial, bahkan peluang bisnis yang terus berevolusi.
Konsep grab and go alias kopi cepat saji yang bisa dinikmati sambil melangkah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 16:36 WIB

Menilik Potensi Kopi Jawa Barat: Dari Lereng Gunung ke Panggung Global

Di balik aroma kopi yang menggoda, Jawa Barat menyimpan potensi luar biasa sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi.
Biji kopi Arabika asal Jabar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 16:02 WIB

Selebritisasi Politik dan Kebudayaan di Bandung

Sebagai tanggapan untuk tulisan Matdon yang berjudul "Saya Tak Punya Walikota Bandung".
Bandung sering dipromosikan sebagai kota kreatif dan kota budaya, namun di balik slogan itu, kebijakan kebudayaan justru terseret logika selebritisasi. (Sumber: Unsplash/Firall Ar Dunda)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 15:19 WIB

Penghayat di Bandung dan yang Sedikit Aku Kenal tentang Mei Kartawinata

Refleksi keteladanan atas nilai-nilai kerakyatan dari seorang tokoh asal Bandung.
Foto Mei Kartawinata dan Altar Sesajen di Area Pemakannya, Ciparay, Kabupaten Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 10 Sep 2025, 13:10 WIB

Sejarah Pemekaran Bandung Barat, Disalip Cimahi Sebelum Berdiri Sendiri

Bandung Barat resmi jadi kabupaten pada 2007 setelah perjuangan panjang sejak 1990. Jejak pemekaran ini penuh intrik politik dan aksi massa.
Peta Kabupaten Bandung Barat.
Beranda 10 Sep 2025, 12:06 WIB

Green Building: Isu yang Terabaikan dari Solusi Perubahan Iklim

Jika perhatian lebih banyak diarahkan pada kendaraan listrik atau energi terbarukan, maka isu green building justru sering kali terpinggirkan.
Ilustrasi green building. (Sumber: Unsplash | Foto: Carles Rabada)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 12:02 WIB

Kue Cubit Masjid Al-Ukhuwah, Selalu Jadi Buruan Pecinta Camilan Manis

Di tengah maraknya jajanan modern, kue cubit tetap menjadi primadona kuliner ringan di Kota Bandung. Rasanya yang manis, teksturnya empuk, serta bentuknya yang mungil membuat jajanan ini tidak pernah
Kue Cubit Masjid Al-Ukhuwah. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 11:09 WIB

Bukan Hanya Sekedar Daur Ulang, Ini yang Membuat Upcycling Perca Bernilai Tinggi

Limbah kain sering dianggap tidak bernilai dan berakhir di tempat sampah. Namun, di tangan kreatif Nining Idaningsih, potongan kain sisa jahitan justru berubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Foto Produk Percantik dari Perca. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 09:56 WIB

Baso Aci, Makanan yang Paling Cocok untuk Menghangatkan Badan

Bandung terkenal dengan cuacanya yang sejuk, apalagi saat musim hujan atau malam hari. Salah satu kuliner yang pas disantap di suasana dingin adalah baso aci.
Ilustrasi Foto Baso Aci (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 08:39 WIB

Bandung dan Banjirnya selepas Hujan

Kota Bandung sering kali diromantisasi ketika hujan sudah mengguyurnya.
Kondisi Jalan Sayati Setelah Hujan (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 10 Sep 2025, 00:22 WIB

Sejarah Stroberi Ciwidey, Pernah jadi Sentra Produksi Terbesar dari Bandung Selatan

Stroberi Ciwidey lahir dari eksperimen petani, tumbuh jadi ikon agrowisata sekaligus sentra stroberi terbesar Indonesia.
Ilustrasi panen stroberi Ciwidey.
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 20:15 WIB

Pengalaman Naik Angkot dari Leuwipanjang (Kopo) ke Soreang

Tentang pengalaman naik angkot jalur Soreang-Kopo ini, saya pun pernah menulis tema yang sama meski dalam media berbeda.
Ilustrasi angkot Soreang-Leuwipanjang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 18:15 WIB

Berkenalan dengan Veslin, Komunitas Vespa Matic yang Satukan Hobi, Silaturahmi, dan Inovasi Bisnis

Dari percakapan spontan Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban.
Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban. (Sumber: instagram.com/veslin.id)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 17:14 WIB

Bandung, Kota Pendidikan, dan Tantangan Masa Depan

Menyoroti Kota Bandung sebagai magnet mahasiswa Indonesia, di balik ragam budaya dan hiruk pikuk kehidupan modern.
Daya tarik Bandung sebagai kota pendidikan sekaligus ekosistem pendidikan, terletak pada reputasi perguruan tinggi ternama. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 16:54 WIB

Ketika Bisnis Menjadi Jalan Kebaikan, Perjalanan Bisnis dari Okta Wirawan dan Abuya Grup

Okta membangun Abuya Grup sebagai kendaraan untuk mewujudkan mimpi memberi makan 100 ribu orang setiap hari hingga tentang infaq Rp2 miliar per hari.
CEO dan Founder Abuya Grup, Okta Wirawan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 16:01 WIB

Linguistik dan Kesusastraan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang tujuannya untuk menjamin aktivitas sosial masyarakat.
Perpustakaan Nasional RI dalam memperingati 100 Tahun Chairil Anwar (Foto: Kawan-kawan dari TB, Ariqal Literasi SSB)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 15:50 WIB

Dari Dunia Perbankan ke Brownies Bebas Gluten: Transformasi Wulan Bersama Battenberg3

Battenberg3 lahir dari dapur rumah sebagai gagasan untuk menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tapi juga aman bagi yang memiliki alergi atau kebutuhan khusus.
Founder Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3, Nuraini Wulandari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)