Sch, Napas Baru Fesyen Lokal: Menghidupkan Identitas dari Skateboard ke Panggung Dunia

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 22 Mei 2025, 12:41 WIB
Di tengah semaraknya skena distro yang telah lama menjadi identitas Kota Bandung, ada satu nama yang begitu lekat dalam benak pencinta fesyen dan skateboard, Sch. (Sumber: Instagram @schofficials)

Di tengah semaraknya skena distro yang telah lama menjadi identitas Kota Bandung, ada satu nama yang begitu lekat dalam benak pencinta fesyen dan skateboard, Sch. (Sumber: Instagram @schofficials)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut Kota Bandung, tepatnya di tengah semaraknya skena distro yang telah lama menjadi identitas kota ini, ada satu nama yang begitu lekat dalam benak para pencinta fesyen dan skateboard, Sch.

Sejak pertama kali berdiri pada 1997, brand lokal asal Bandung ini telah mengalami berbagai transformasi, baik dalam nama maupun visi.

Dari awalnya dikenal sebagai Ouval, kemudian berevolusi menjadi Ouval Research demi menyesuaikan citra merek, kembali berubah menjadi Rsch, sampai akhirnya mengukuhkan namanya sebagai Sch hingga kini.

Perjalanan panjang ini bukan sekadar soal pergantian nama, tetapi juga tentang tekad sebuah komunitas untuk menghadirkan produk lokal yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga punya karakter.

Salah seorang pendiri Sch, Muhammad Rizki Yanuar, mengenang masa-masa awal ketika ia bersama dua rekannya, Irman dan Arif Mascom, memulai usaha ini dengan penuh gairah.

Brand lokal, Sch. (Sumber: Instagram @schofficials)

Berawal dari kecintaan terhadap dunia skateboard pada era 1990-an, komunitas yang mereka bangun bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi juga wadah berbagi minat terhadap musik, film, dan tentu saja, fesyen.

"Komunitas ini bukan hanya ngumpul sekadar membicarakan hobi, tapi punya obrolan sama tentang lainnya satunya gaya berfesyen,ā€ kenang Rizki saat berbincang dengan Ayobandung.

Namun, bisnis ini bukan sekadar buah dari hobi. Tahun 1997 menjadi titik balik ketika krisis moneter melanda Indonesia. Harga barang meroket, termasuk fesyen impor yang biasa digunakan oleh para skater.

"Pada 1997 kan krisis moneter, otomatis semua harga barang melonjak. Bukan hanya kebutuhan bahan baku, tapi harga di sektor fesyen ikut terpengaruh akibat kemampuan daya beli saat itu menurun,ā€ katanya.

Dalam situasi ini, Rizki dan timnya melihat peluang. Dengan modal awal sekitar Rp250.000, mereka mulai merancang pakaian khusus untuk komunitas mereka sendiri.

"Pas dipikir-pikir lumayan jadi lahan bisnis. Dulu waktu awal merintis bisnis, kami berpikir membuat pakaian untuk komunitas ini. Meskipun dulu masih pada kuliah dan bermodal awal sekitar Rp250.000-an," ungkapnya.

Perjalanan Sch pun semakin panjang dan penuh tantangan. Seiring waktu, inovasi terus dikejar. Dengan desain yang unik dan tipografi autentik, Sch membuktikan bahwa merek lokal bisa bersaing, bahkan hingga mancanegara.

Kini, Sch telah menancapkan kukunya hingga ke pasar internasional. Dengan jaringan belasan cabang dan ratusan reseller, produk asli Bandung ini telah dikenal hingga ke Asia sampai Australia, membuktikan bahwa kreativitas anak Bandung memiliki daya saing global.

"Identitas dari Sch memang ingin mengedepankan inovasi yang terus-menerus dalam setiap produknya. Makanya inovasi bagi kami perlu dan harus selalu ada," tutur rizki.

Keberhasilan Sch ini tidak lepas dari strategi pemasaran yang kuat. Rizki menuturkan, Sch menggandeng para skateboarder serta band Indie Indonesia sebagai wajah merek mereka.

Endorsement ini menjadi elemen penting dalam membangun komunitas dan memperluas jaringan hingga ke tingkat internasional.

"Kami masih punya riders, endorsement anak-anak skateboard juga. Soalnya produk ini dulu awal dirintisnya memang diperuntukan untuk komunitas skateboard,ā€ ungkapnya.

Persaingan: Tantangan atau Peluang?

Di dunia bisnis fesyen, persaingan bukanlah hambatan, melainkan arena bagi inovasi dan kreativitas untuk terus berkembang. Begitulah cara Rizki memandang industri yang telah ia geluti selama bertahun-tahun ini.

Dia percaya bahwa kompetisi bukanlah musibah, melainkan tantangan yang membuatnya semakin dewasa dalam mengambil sikap. Baginya, menjalankan bisnis seperti mengikuti lomba maraton, jika hanya ada satu peserta, maka tak ada keseruan, tak ada pemicu untuk terus maju.

"Saya lihat banyaknya persaingan bukan jadi musibah. Ibarat ikut lomba maraton, kalau cuma kita sendiri yang ikutan lomba kan enggak seru. Sama juga dengan bisnis," tuturnya.

Namun, perjalanan membangun Sch tidak selalu mulus. Saat awal merintis bisnis, keterbatasan modal menjadi tantangan besar. Rizki dan timnya harus berpikir kreatif dalam memperkenalkan brand mereka tanpa biaya besar.

Alih-alih menggunakan metode pemasaran konvensional, mereka memilih membangun jaringan melalui komunitas, mulai dari teman nongkrong, lingkungan kuliah, komunitas skateboard, hingga musisi indie yang memiliki karakter kuat dan pengaruh besar terhadap para penggemarnya.

"Kita dulu milih networking bisnis begitu karena tidak memiliki modal besar," ujarnya mengenang.

Musik dan fesyen memang memiliki keterkaitan erat. Gaya berpakaian bukan sekadar pilihan, tetapi cerminan identitas seseorang. Itulah celah yang dimanfaatkan Rizki untuk menarik pasar yang lebih luas.

"Band indie itu kan lekat dengan idealis atau punya karakter, nah karakter kuat itulah yang mampu menarik massa,ā€ tambahnya.

Brand lokal, Sch. (Sumber: Instagram @schofficials)

Bagi Rizki, bisnis fesyen lebih dari sekadar menjual pakaian. Dia meyakini, dalam bisnis ini yang ditawarkan bukan hanya produk, tetapi gaya hidup. Karena itulah inovasi dan kreativitas harus selalu diperbarui agar brand tetap relevan dengan tren yang terus berubah.

"Bisnis clothing ini masih akan terus hidup, asalkan gak dibikin bosan produknya. Soalnya bisnis ini menawarkan suatu gaya hidup yang disalurkan lewat pakaian," paparnya.

Dunia bisnis membentuk Rizki menjadi pribadi yang lebih matang dalam memahami pasar. Sebagai lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran angkatan 1995, ia mengakui bahwa perjalanan bisnisnya lebih banyak dipelajari di lapangan daripada di ruang kelas.

"Dalam praktiknya meman lebih kompleks, jadi selama berbisnis ini juga, istilahnya pengalaman saya didapatkan dari kuliah jalanan," tuturnya.

Kini, setelah bertahun-tahun mengelola bisnis dan menghadapi berbagai tantangan, Rizki memiliki satu pesan bagi anak muda yang ingin merintis usaha yakni konsistensi adalah kunci.

Rizki menilai, banyak orang awam hanya melihat sisi manis dari bisnis seperti kesuksesan, kenyamanan, dan kemudahan, tanpa memahami kerja keras dan ketahanan yang diperlukan untuk mencapainya.

"Kuncinya sih jangan berpikir kalau brbisnis itu tahu enaknya, kemudahan, dan kenyamanannya saja," pungkasnya.

Oleh karena itu perjalanan Sch adalah cerminan dari mimpi yang digarap dengan ketekunan. Dari sebuah komunitas kecil hingga menjadi ikon distro yang mendunia. Dan Bandung, sebagai rumah bagi kreativitas tanpa batas, akan selalu menjadi saksi lahirnya inovasi-inovasi baru dari industri lokal yang terus berkembang.

Informasi umum brand lokal Sch

Website: https://www.schofficial.com

Instagram: https://www.instagram.com/schofficials

Shopee: https://shopee.co.id/schofficialshop

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/schofficial

Sch Help Center : +62 811-2073-197 (WhatsApp)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Des 2025, 20:17 WIB

Seakan Tidak Ada Habisnya, Juru Parkir Liar makin Bertambah di Beberapa Kawasan Bandung

Tak sedikit warga mengeluhkan kejadian terhadap parkir liar yang semakin marak terjadi di Kota Bandung.
Seorang juru parkir yang sedang bertugas di Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya Anggraini)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:49 WIB

Harmoni Harga dan Kualitas yang Menyatu dalam Berbelanja di Butik Bandung Modern

Blossom, sebuah toko pakaian di Bandung yang menyediakan beragam pilihan pakaian, dengan menawarkan harga yang cukup bersahabat.
Suasana toko Blossom pada 8 November 2025, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: foto : Amalia Putri Aditia)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:29 WIB

Menelusuri Kesamaan ā€˜Nasab’ 3 Kue Jadul: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur

Tiga kue atau camilan jadul dengan ā€œnasabā€ yang nyaris sama ini: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur.
Kue Ali atau Ali Agrem merupakan cemilan tradisional Jawa Barat. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:50 WIB

Tentang Suara, Perjuangan, dan Cara Musik Mengubah Seseorang Memandang Hidup

Nurul A’ini menutup matanya sejenak, membiarkan alunan Queen of the Night memenuhi ruang kecil itu.
Nurul A'ini, seseorang yang mempunyai gaya hidup dalam bernyanyi (Sumber: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD | Foto: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:13 WIB

Friday Carfree Belum Efektif bagi Pemerintah Kota Bandung

Program Friday Carfree bagi ASN dinilai belum efektif karena masih ditemukan pelanggaran parkir yang memicu kemacetan di sekitar Balai Kota Bandung.
Banner Friday Carfree di Balaikota Bandung (Sumber: Pikiran rakyat)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:51 WIB

Dari Gang Sempit, Usaha Camilan Lokal Ini Tumbuh Jadi Peluang Besar

Dari gang sempit di Bandung, Kripik Bujangan tumbuh menjadi usaha camilan yang membuka peluang bagi banyak orang.
Seorang konsumen sedang mendatangi rumah produksi Bujangan di Jl. Muararajeun Baru, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung,  (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:31 WIB

Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia, Matcha Mulai Hadir dengan Cita Rasa Inovatif

Mengunjungi salah satu pelopor matcha autentik yang berpadu dengan selera lidah lokal di Bandung, yakni Kusuma Matcha.
Tempat transaksi Kusuma Matcha dengan nuansa Jepang modern yang kerap dijadikan spot foto pengunjung, (30/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Andrea Keira)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 16:25 WIB

Taman Main Mili-Mili: Keajaiban Kecil Penuh Petualangan di Hutan Pinus Lembang

Taman Main Mili-Mili adalah wisata alam edukasi, interaktif, dan merupakan pengembangan dari Wisata Hutan Mycelia.
Gerbang masuk dengan instalasi lampu yang indah di Taman Main Mili-Mili (13/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Rafy Lovinka)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 15:29 WIB

Bubur di Bawah Pohon Rindang, Tempat Sarapan Favorit Warga Bandung

Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang di kawasan Pinus Regency.
Suasana Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang, Pinus Regency, Cinambo, Bandung. (Sumber: Rifa Windi | Foto: Rifa Windi)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 13:38 WIB

Berawal dari 'Nongkrong Santai', Empat Sekawan di Bandung Dirikan UMKM Fotografi

UMKM fotografi yang berkembang menjadi agensi kreatif dan siap menangani proyek dokumentasi.
Salah satu pendiri Foursix mengabadikan momen di lapangan mini soccer Bromus Cisaranten. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 02 Des 2025, 11:58 WIB

Pariwisata Alam ini Berikan Pengalaman Menarik dan Edukasi Sesar Lembang

Uncle D Backyard menawarkan keindahan alam serta edukasi mengenai mitigasi bencana sesar lembang kepada masyarakat.
Nuansa damai dan asri di bawah langit pepohonan Uncle D Backyard. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Carissa Syarafina)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 10:53 WIB

Kata-Kata Kecil yang Menghangatkan: 'Teh', 'Mah', 'Atuh', dan 'Meuni' Penanda Rasa dalam Bahasa Sunda

Terdapat sekian kata dalam Bahasa Sunda yang menjadi bumbu kehangatan dan kedekatan dalam setiap percakapan.
Abah Endang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MAS Manba'ul Huda. Bandung, 05 November 2025. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 09:50 WIB

Trotoar di Bandung, Aksesibilitas bagi Tunanetra Masih Terabaikan

Keprihatinan akan kondisi trotoar di Kota Bandung bagi penyandang disabilitas yang masih perlu diperhatikan Wali Kota Bandung .
Kondisi trotoar yang sudah rusak parah, pada Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Maretha)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 08:45 WIB

Dari Ide Spontan Kini Menjadi Produk Berkarakter, Bukti Kreativitas Anak Muda Indonesia

Rewear Project lahir dari ide spontan dan menghadirkan produk berkualitas, nyaman, dan tahan lama.
Koleksi unggulan Rewear Project yang menampilkan gaya kasual hadir di Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Octaviani)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 07:59 WIB

Wisata Religius untuk Mengenang Eril

Para peziarah mulai berdatangan menuju tempat peristirahatan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz.
Makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 01 Des 2025, 21:40 WIB

Bernapas Budaya, Tjitarum Menyulam Rasa dan Cerita Jawa Barat dalam Setiap Gigitan

Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya.
Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 20:07 WIB

Rajutan Keberuntungan: Kisah Yumna Craft Merajut Asa dari Tali Makrame di KabupatenĀ Bandung

Berawal dari hobi, Yumna Craft kini produknya dikenal luas dan sering tampil dalam pameran UMKM KabupatenĀ Bandung.
Ibu Lia Yulia selaku owner Yumna Craft memamerkan hasil kerajian makrame berupa tas dan gantungan kunci di rumahnya, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 18:24 WIB

Perjalanan Panjang Sanggar Tari Pusbitari: Lestarikan Tari Klasik Tradisional Sunda hingga Saat Ini

Sanggar Pusbitari yang didirikan di tahun 1986 di Kota Bandung ini, memiliki keinginan untuk mempertahankan budaya warisan nenek moyang.
Para penari Sanggar Pusbitari sedang melakukan latihan rutin tarian klasik tradisional di ruangan sanggar pusbitari, Jalan Ir. H. Juanda, Kec Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 17:46 WIB

Kualitas dan Konsistensi Menjadi Fondasi Brand Lokal CosmicĀ untuk Terus Eksis

Cosmic adalah brand fashion asal Bandung yang berdiri sejak 2001 dan dikenal melalui desain simple, minimalis, serta mudah dikenali.
Bangunan bergaya modern ini menjadi identitas kuat gerai fashion lokal di Jalan Trunojoyo No. 30, Kota Bandung, pada Sabtu (29/10/2025). (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 16:45 WIB

Mencicipi Kolaborasi Rasa Tradisional dan Western lewat Menu Autentik Mami Palolo

Usaha kuliner Mami Palolo hadirkan perpaduan Sunda-Western di Bojongsoang.
Momen saat kelezatan Mami Palolo disantap dengan lahap oleh konsumen di Jalan Cikoneng Nomor 19, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/11/2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Nabila Nazwa Saina)