Sentra Jeans Gang Tamim: Denyut Nadi Denim di Bandung yang Tak Pernah Padam

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Minggu 08 Jun 2025, 13:31 WIB
Gang Tamim Bandung (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Gang Tamim Bandung (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah padatnya jantung kota Bandung, terselip sebuah gang sempit yang menyimpan sejarah panjang dan denyut industri tekstil local, yaitu Gang Tamim.

Meski hanya berjarak selemparan batu dari Pasar Baru yang ikonik, kawasan ini menjelma menjadi sentra jeans legendaris yang dikenal luas hingga ke berbagai pelosok Nusantara.

Awalnya, Gang Tamim bukanlah pusat perniagaan. Sebelum dikenal sebagai kawasan tekstil, tanah di sepanjang gang ini hanyalah hamparan kebun dan sawah.

Perubahan mulai terjadi ketika seorang perantau kaya asal Palembang bernama Haji Tamim menetap dan membuka lahan tersebut bagi warga sekitar untuk berdagang.

Atas kemurahan hatinya, lahan itu pun disulap menjadi pasar rakyat yang kemudian berkembang menjadi pusat kain.

Toko-toko di sepanjang gang, yang kini menjual berbagai jenis bahan dan denim, dulunya hanyalah jongko dan tenda pedagang sayur. Transformasi ini menjadi pondasi awal dari denyut usaha kecil-menengah yang berkembang hingga hari ini.

Munculnya Era Denim

Meski sempat didominasi kain batik pada era 1970-an, peralihan besar terjadi saat bahan denim mulai masuk ke Gang Tamim pada akhir 1980-an.

Saat itu, jeans mulai menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas gang ini. Yang membuat kawasan ini berbeda adalah munculnya sistem jahit jeans custom, bukan sekadar menjual celana jadi.

Seorang pelaku awalnya adalah Dodo Sumarya, penjahit sekaligus pedagang kain yang memelopori tren ini di akhir 1990-an.

Ia menawarkan layanan jahit jeans dengan desain yang lebih modern dan mengikuti tren, seperti model bootcut dan hipster yang saat itu belum banyak ditemukan di pasaran.

"Layanan jahit sesuai model dan ukuran membuat pembeli merasa punya produk yang benar-benar personal," ungkap Dodo, yang berjualan menggunakan mobil Panther abu-abu dengan tenda sederhana di sisi gang.

Inovasi Dodo menjadi pemicu perubahan besar. Pedagang lain mulai mengikuti jejaknya, menjual kain denim sekaligus menyediakan jasa jahit. Gang Tamim pun bukan sekadar tempat belanja kain, tapi menjadi destinasi modifikasi dan gaya.

Masa Keemasan dan Tantangan

Memasuki awal 2000-an, Gang Tamim mencapai masa keemasan. Pembeli dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Lampung, bahkan luar Jawa, berbondong-bondong datang untuk menjahit jeans dengan gaya khas masing-masing. Penjahit bekerja nyaris tanpa henti, memenuhi ratusan pesanan harian.

Namun, tren tak pernah diam. Popularitas jeans mulai digeser oleh tren celana chino yang mendominasi di era 2010-an.

Hal ini mendorong regenerasi pelaku usaha di Gang Tamim. Salah satunya adalah Daniel Gunadi, penjahit muda yang membawa sentuhan modern ke industri lama.

Dengan gaya toko minimalis semi-industrial dan staf anak muda, Daniel merespon tren chino dengan serius. Ia bahkan mengaku pernah menggarap hingga 600 potong celana custom per hari pada masa awal booming-nya.

"Anak-anak muda ingin punya celana yang merepresentasikan gaya mereka. Di sinilah tempatnya," kata Daniel, yang membuka usahanya tepat di tengah deretan toko kain Gang Tamim.

Bertahan dalam Gempuran Zaman

Meski tren terus berganti, Gang Tamim tetap berdiri sebagai simbol kehidupan UMKM lokal. Namun, para pelaku usaha di kawasan ini mengakui bahwa geliat dagang tidak sekuat dua dekade lalu.

Pesanan menurun, dan persaingan dari platform digital serta toko besar di pusat perbelanjaan turut memengaruhi arus pengunjung.

Baik Dodo maupun Daniel merasakan penurunan yang signifikan dalam volume produksi harian mereka. Jika dahulu Dodo bisa menjahit ratusan celana dalam sehari, kini jumlah itu hanya tinggal separuhnya.

Meski begitu, mereka tetap bertahan. Karena bagi para pelaku usaha di Gang Tamim, setiap jahitan bukan sekadar bisnis—melainkan warisan yang ingin terus dijaga.

Gang Tamim bukan hanya tempat belanja kain atau celana. Ia adalah saksi perjalanan zaman: dari kebun sunyi menjadi sentra denim penuh kreativitas.

Meski zaman berubah, spirit inovasi dan keunikan produk custom yang ditawarkan kawasan ini tetap menjadi daya tarik utama yang belum tergantikan.

Di era serba instan ini, Gang Tamim masih memberi ruang bagi mereka yang ingin tampil beda—dengan celana jahit sendiri, buatan tangan para pengrajin lokal yang setia menjaga kualitas dan detail.

Informasi Umum Gag Tamim

Alamat : Samping Pasar Baru

Jam Operasional: 09.00-18.00

Komoditas yang dijual: Bahan pakaian, terutama Denim/Jeans.

Jasa Lain: Jasa penjahit dan pembuatan denim custom.

Ditulis ulang dari hasil karya Nur Khansa Ranawati(*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 16:33 WIB

Sastra dan Prekariat: Ketimpangan antara Nilai Budaya dan Realitas Ekonomi

Kehidupan penulis sastra rentan dengan kondisi prekariat, kaum yang rentan dengan kemiskinan.
Para penulis yang mengabdikan diri pada sastra terjebak dalam kondisi prekariat—kelas sosial yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 15:56 WIB

Dorong Kolaborasi dan Literasi Finansial, Sosial Media Meetup Bakal Digelar di Bandung

Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang.
Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang. (Sumber: dok. Indonesia Social Media Network (ISMN))
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:43 WIB

Gaya Komunikasi Teknokrat

Komunikasi dalam pemerintahan sejatinya dipakai untuk saling mendukung dalam mensukseskan program atau kebijakan pemerintah untuk publik.
Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. (Sumber: inp.polri.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:13 WIB

Sarkanjut, Cekungan Berair yang Tersebar Luas

Toponimi Sarkanjut, gabungan dari kata sar dan kanjut, secara arti kata, sarkanjut adalah kantong yang banyak tersebar di kawasan itu.
Citra satelit Situ Sarkanjut, di Tambaksari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Jelajah 30 Okt 2025, 14:42 WIB

Sejarah Stadion Sidolig, Saksi Bisu Perjuangan Sepak Bola Bandung

Sidolig dulunya simbol diskriminasi di Hindia Belanda, kini jadi saksi lahirnya legenda-legenda Persib Bandung.
Pertandingan antara SIDOLIG dengan de Militaire Gymnastiek- en Sportschool. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 14:41 WIB

Penguatan Fondasi Numerasi melalui Kelas Berhitung Sederhana

Numerasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi fondasi penting bagi anak-anak dalam memahami berbagai aspek perhitungan di kehidupan.
Kelas mengitung sederhana di padepokan kirik nguyuh(11/10/2025)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 14:36 WIB

Kemacetan Bandung Bukan Sekadar Lalu Lintas, Ini Soal Kesadaran Kolektif

Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 13:15 WIB

Inspirasi dari Kampung Nyalindung, Petani Inovatif yang Mengubah Desa

Seorang petani biasa yang mengubah desanya daei sektor pertanian.
Petani Biasa yang mengubah desa dari sektor pertanian, Ahmad Suryana asal kampung nyalindung. (Foto: fikri syahrul mubarok/Sumber: Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 11:11 WIB

Nongkrong Estetik Tanpa Khawatir Kantong Jebol

Mau nongkrong santai, nugas bareng, atau sekadar hunting foto estetik, semua bisa kamu lakuin di sini tanpa takut kantong jebol!
 (Sumber: Akun Instagram @hangout Oi_)
Beranda 30 Okt 2025, 09:50 WIB

Ulin Barong Sekeloa, Tarian Tua yang Hidup Kembali di Tangan Generasi Z Bandung

Ia menyesalkan bahwa dulu, banyak kegiatan kesenian tidak terekam dengan baik. Kini, dokumentasi menjadi prioritas agar generasi mendatang punya jejak untuk dipelajari.
Seni Ulin Barong kesenian khas Sekeloa Kelurahan Lebakgede yang usianya sudah lebih dari satu abad. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 09:20 WIB

Belajar di Era Digital: Media, Sahabat Baru ASN

Di era digital, belajar tidak bisa lepas dari peran media.
Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: dinkominfo.demakkab.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 07:04 WIB

Bukan Sekedar Tren 'Clean Eating' Bentuk Tanggung Jawab terhadap Bumi

Clean eating tidak hanya sekedar upaya dalam menjaga tubuh tetap sehat melainkan bisa menjadi upaya menjaga bumi.
Siapa sangka Clean Eating adalah langkah paling kecil dan sederhana untuk menjaga bumi (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 20:38 WIB

Sunyi yang Tak Pernah Sepi, Rumah Cemara dan Luka yang Dirawat Diam-diam

Datang tanpa suara, menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 20:24 WIB

Mengenal Sel Super Maximum Security (SMS) yang Ditempati Artis Ammar Zoni di Nusakambangan

Kali ini bukan terkait terorisme, tetapi menyangkut Ammar Zoni yang baru saja menjadi penghuni baru Lapas Nusakambangan.
Ammar Zoni. (Sumber: PMJ News)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 18:40 WIB

Bandung, Kota Bakmi Baru? Menakar Potensi Pasar Kuliner Lewat Festival Tematik

Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie.
Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Okt 2025, 18:03 WIB

Yang Dilakukan Ratu Belanda Saat KAA Dihelat di Bandung

Sejarah mencatat ketika suasana Bandung memanas dengan pekik kemerdekaan dalam Konferensi Asia-Afrika, Ratu Juliana leih memlih utuk terhanyut dalam suasana dingin ala Eropa, sedingin sikapnya terhada
Ratu Juliana (kiri) berfoto di Paleis Soestdijk saat ultah ke-46. (Sumber: Het Nieuewesblad van Het Zuiden 2 Mei 1955)