Dari Piyama Rumahan ke Panggung Gaya: Kisah Sukses Ckl Looks dan Revolusi Fesyen Santai

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 04 Jun 2025, 16:03 WIB
Ckl Looks merek lokal yang membawa piyama dari kamar tidur ke panggung gaya. (Sumber: Ckl Looks)

Ckl Looks merek lokal yang membawa piyama dari kamar tidur ke panggung gaya. (Sumber: Ckl Looks)

AYOBANDUNG.ID -- Selembar kain, motif unik, dan impian sederhana. Dari situlah perjalanan Zilaksono dimulai, sosok di balik merek lokal Ckl Looks yang membawa piyama dari kamar tidur ke panggung gaya.

Tak pernah terbayang bahwa ide awalnya membuat piyama yang nyaman dan berwarna akan berkembang menjadi fenomena fesyen yang mendobrak batasan pakaian tidur.

Dulu, piyama hanya identik dengan pakaian tidur, pakai nyaman, santai, namun jarang terlihat di luar rumah. Tapi siapa sangka, dari sehelai kain sederhana, lahirlah sebuah bisnis yang sukses menembus industri fesyen?

Bermula pada tahun 2017, Ckl Looks hadir di tengah pasar yang masih melihat piyama sebagai pakaian semata untuk bersantai di rumah. Sementara bagi Zilaksono, piyama bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga ekspresi diri.

Saat mendirikan Ckl Looks, Zilaksono hanya ingin menghadirkan piyama dengan motif unik yang nyaman dikenakan. Tidak ada kancing, hanya potongan sederhana yang membuat pemakainya merasa bebas bergerak.

“Saat itu, kami hanya ingin memberikan pilihan yang lebih menyenangkan untuk orang-orang saat mereka beristirahat, salah satunya dengan menciptakan piyama yang lebih berwarna dan tidak membosankan,” kenangnya.

Bisnis berjalan, tetapi perubahan datang tak terduga. Pada tahun 2019, satu permintaan dari pelanggan mengguncang pemahamannya tentang dunia piyama.

“Mereka bertanya, ‘Kenapa tidak ada piyama berkancing?’ Banyak konsumen meminta piyama berkancing," ungkap Zilaksono.

Ckl Looks merek lokal yang membawa piyama dari kamar tidur ke panggung gaya. (Sumber: Ckl Looks)
Ckl Looks merek lokal yang membawa piyama dari kamar tidur ke panggung gaya. (Sumber: Ckl Looks)

Permintaan sederhana itu mendorongnya bereksperimen, dan hasilnya mengejutkan, piyama berkancing dari Ckl Looks bukan hanya laku, tapi viral.

“Kami coba buat, dan ternyata responsnya luar biasa. Produk baru itu tak hanya laris, tetapi juga viral, dan menjadi salah satu best seller di platform online selama tiga tahun berturut-turut,” ujarnya.

Namun, momen besar belum tiba. Awal 2020, pandemi Covid-19 mengguncang dunia, mengubah cara orang menjalani hidup. Aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, tapi bukan berarti gaya harus mati.

Tetapi bagi Ckl Looks, pandemi justru menjadi kesempatan untuk tumbuh. Saat orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mereka tetap ingin tampil trendi, meski hanya dalam balutan busana santai. Piyama multifungsi dari Ckl Looks pun menjawab kebutuhan itu.

“Saat itu saya berpikir, bagaimana kalau kita menjadikan piyama sebagai pakaian yang tetap trendi meski dipakai di rumah?” katanya.

Ide itu menemukan momentumnya. Strategi pun berubah. Zilaksono mengambil langkah berani dengan menggandeng sejumlah artis papan atas dan influencer seperti Aurel Hermansyah, Atta Halilintar, hingga Nagita Slavina.

Nama-nama besar ini mengenakan piyama multifungsi dari Ckl Looks, untuk membuktikan bahwa piyama tak lagi sekadar pakaian tidur.

“Kami ingin menciptakan mindset baru, bahwa piyama bisa jadi bagian dari fashion sehari-hari,” jelasnya.

Kini, Ckl Looks bukan sekadar merek, tetapi sebuah fenomena yang mengubah cara orang memandang piyama. Bagi Zilaksono, perjalanan ini adalah bukti bahwa inovasi kecil bisa membawa dampak besar dalam industri.

Produk ini bukan sekadar pakaian, tetapi simbol bagaimana fesyen bisa berevolusi dari sesuatu yang sederhana menjadi tren yang mendominasi.

“Siapa sangka dari piyama sederhana, kami bisa membangun bisnis seperti sekarang?” pungkasnya.

Informasi umum Ckl Looks

Alamat: Buana soetta residence, Jl. Cemara I No.8 blok c2, Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung

Website: https://ckllooks.id

Instagram: https://www.instagram.com/ckl.looks

Shopee: https://shopee.co.id/ckl.looks

Tiktok: https://www.tiktok.com/@ckl.looks

WhatsApp: 0811-2111-0082

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 23 Jul 2025, 12:27 WIB

Bandung 'Geulis' tapi Takut Hujan

Bandung bisa terus geulis tanpa takut hujan. Tapi, itu hanya mungkin kalau kita semua serius menata ulang kota ini.
Banjir cileuncang di salah satu ruas jalan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 11:36 WIB

Melabuhkan Asa di Warung Kopi Purnama, Kedai Legendaris dari 1930

Di tegah ramainya kafe modern, sebuah kedai kopi klasik tetap berdiri di jantung Kota Bandung, Warung Kopi Purnama. Berlokasi di Jalan Alkateri No. 22, tempat ini jadi salah satu jugjugan destinasi ku
Warung Kopi Purnama (Foto: GMAPS)
Beranda 23 Jul 2025, 10:39 WIB

Misi Mulia Sekolah Rakyat Justru Menyisakan Duka bagi SLBN A Pajajaran yang Kehilangan Ruang Belajar

Padahal sekolah khusus pelajar disabilitas ini kekurangan ruang kelas sejak lama. Kondisinya diperparah dengan perubahan fungsi satu gedung tersebut.
Tulisan SLBN A Pajajaran yang tampak tak terurus. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 10:20 WIB

Pemuda Express: Ojek Online Syariah yang Jadi Andalan Warga Bandung Selatan

Pemuda Express mungkin sudah ramah di telinga warga Banjaran dan sekitarnya. Platform layanan ojek online ini cukup unik karena beroperasi berlandaskan prinsip syariah.
Ojek Online Pemuda Express (Foto: IG Pemuda Express)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 09:08 WIB

Ketika Persib Pertama Kalinya Cicipi Laga 90 Menit

Persib Bandung untuk pertama kalinya merasakan laga berdurasi internasional 2 X 45 menit saat melawan tim luar negeri yang bertamu di Jakarta.
Pemain Persib Bandung berfoto bersama wasit Sarim sebelum bertanding melawan Yugoslavia. (Sumber: Olahraga | Foto: ENIM)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 05:11 WIB

Komunikasi Gubernur Jabar vs Wali Kota Bandung: Kebijakan Tak Lagi Satu Arah?

Sebulan terakhir, komunikasi publik Gubernur Jabar KDM dan Walikota Bandung M. Farhan tak lagi sama sauyunan seperti sebelumnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. (Sumber: Humas Pemrov Jabar dan Kota Bandung)
Ayo Jelajah 22 Jul 2025, 18:49 WIB

Riwayat Sentra Bengkel Patah Tulang Citapen, Warisan Dua Sahabat yang Jadi Legenda

Citapen dikenal sebagai sentra bengkel patah tulang. Warisan dua sahabat ini kini jadi legenda pengobatan tradisional di Bandung Barat.
Plang bengkel patah tulang yang menjadi tanda masuk ke kawasan sentra bengkel patah tulang di Citapen. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 18:27 WIB

Kopi Tatakan, Tradisi Aceh yang Mengalir ke Braga dan Menghidupkan Bisnis Kafe Lokal

Di antara deretan bangunan bersejarah di Jalan Braga, Bandung, sebuah kafe mungil bernama Myloc menyuguhkan kejutan budaya dalam secangkir kopi.
Di antara deretan bangunan bersejarah di Jalan Braga, Bandung, sebuah kafe mungil bernama Myloc menyuguhkan kejutan budaya dalam secangkir kopi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Jul 2025, 18:02 WIB

Kita Mulai Lupa Kosakata Arkais, Tak Lagi Suka Berpuitis

Kosakata arkais itu mulai berdebu, tak lagi sering diganggu.
Kosakata arkais itu mulai berdebu, tak lagi sering diganggu. (Sumber: Pexels/Anna Shvets)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 16:59 WIB

Bolen Krisnasari, Bukti Hasil yang Tak Menghianati Proses dan Perjuangan

Di sudut Kecamatan Bojongloa Kaler, tepatnya di Jalan Babakan Irigasi, terdapat sebuah toko kue Krisnasari.
Bolen Krisnasari Bandung (Foto: ist)
Beranda 22 Jul 2025, 16:23 WIB

Usai Didemo Pengusaha Jasa Wisata, Gubernur Dedi Mulyadi Tetap Kukuh Larang Studi Tur Sekolah

Ia menyebut keputusan tersebut diambil demi melindungi masyarakat, khususnya kalangan ekonomi kecil, dari beban biaya di luar kebutuhan pendidikan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 16:22 WIB

Dari Dapur Cinta Menjadi Jejak Rasa Nusantara, Kisah di Balik Sambal Nagih

Sambal Nagih, yang bukan sekadar pelengkap hidangan, tapi refleksi dari semangat pasangan muda yang menjadikan dapur rumah sebagai titik mula perubahan.
Sambal Nagih, yang bukan sekadar pelengkap hidangan, tapi refleksi dari semangat pasangan muda yang menjadikan dapur rumah sebagai titik mula perubahan. (Sumber: Sambal Nagih)
Ayo Jelajah 22 Jul 2025, 14:40 WIB

Sejarah Dago, Hutan Bandung yang Berubah jadi Kawasan Elit Belanda Era Kolonial

Kawasan Dago awalnya hutan rimba, kini dipenuhi kafe dan ruko. Sejarahnya berliku sejak era kolonial Belanda hingga sekarang.
Orang Eropa berjalan di Jalan Dago tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 14:11 WIB

Menggali Identitas Fashion Muslim Lokal, Kisah Tiga Brand yang Tumbuh Bersama Semangat UMKM

Di tengah maraknya industri fashion global, jenama-jenama lokal Indonesia terus menunjukkan daya saing yang tak kalah kuat.
Di tengah maraknya industri fashion global, brand-brand lokal Indonesia terus menunjukkan daya saing yang tak kalah kuat. (Sumber: Radwah)
Ayo Netizen 22 Jul 2025, 13:27 WIB

Mewujudkan Masa Depan Pembelajaran ASN dengan Integrasi SERVQUAL

Transformasi pembelajaran ASN tak bisa ditunda. Corpu LAN hadir sebagai ekosistem strategis dengan SERVQUAL.
Ilustrasi ASN. (Sumber: menpan.go.id)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 11:46 WIB

OCECO: Tugas Kuliah yang Menjelma Jadi Brand Tas Ramah Lingkungan

Apa jadinya jika tugas kuliah menjadi pintu gerbang menuju bisnis yang berdampak sosial? Itulah yang dialami oleh Laura Anastasia, founder sekaligus CEO Oceco, sebuah brand tas berbasis slow fashion d
Produk OCECO yang ramah lingkungan. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 22 Jul 2025, 10:37 WIB

Peneliti dan Mode Kejar Setoran

Sekarang muncul 'peluang bisnis' haram lewat jurnal predator yang ibarat calo di dunia ilmiah. Bayar, dan artikelmu pasti tayang.
Sekarang muncul 'peluang bisnis' haram lewat jurnal predator yang ibarat calo di dunia ilmiah. Bayar, dan artikelmu pasti tayang. (Sumber: Pexels/Polina Zimmerman)
Beranda 22 Jul 2025, 08:19 WIB

Pengusaha Jasa Wisata Jawa Barat Sebut Larangan Studi Tur Dedi Mulyadi Lebih Buruk dari Pandemi Covid-19

Bagi pelaku wisata, keputusan ini harusnya dibarengi mitigasi. Pemerintah punya banyak cara, termasuk pembatasan biaya, pengawasan penyelenggara, atau subsidi kegiatan edukatif.
Massa Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate.
Ayo Netizen 21 Jul 2025, 19:12 WIB

Dilema Konflik Kepentingan dalam Kebijakan Pengadaan: Antara Keperluan Substansial atau Hanya Simbolisme Regulasi?

Regulasi baru dinilai hanya simbolis dan memiliki celah yang justru membuka ruang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Tulisan ini akan mengangkat isu konflik kepentingan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah sebagai refleksi dan analisis terhadap integritas birokrasi Indonesia hari ini. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 21 Jul 2025, 17:38 WIB

Mimpi dalam Koper, Yisti Yisnika dan Perjalanan Membangun Oclo dari Nol

Banyak orang memulai bisnis dengan rencana, modal, dan tim tapi bagi Yisti Yisnika, semuanya berawal dari satu koper, kuota internet, dan mimpi besar.
Banyak orang memulai bisnis dengan rencana, modal, dan tim. Tapi bagi Yisti Yisnika, semuanya berawal dari satu koper, kuota internet, dan mimpi besar. (Sumber: Instagram @yistiyisnika)