AYOBANDUNG.ID -- Di sebuah sudut kota Bandung, aroma kopi yang dipanggang perlahan menyeruak ke udara, menyapa siapapun yang melangkah masuk.
Kehangatan yang menyelimuti ruangan tidak hanya datang dari mesin roasting yang bekerja tanpa henti, tetapi juga dari cerita seorang pemuda yang menjadikan kopi sebagai jalan hidupnya, yakni Andri Handrian.
Setelah menyelesaikan pendidikan pada 2010, Andri memilih jalur yang tidak biasa. Bukannya meniti karier korporat seperti banyak rekannya, ia pulang ke Indonesia dengan satu tekad yakni merintis bisnis kopi.
Pengalamannya sebagai barista di Australia membuka matanya pada dunia yang lebih luas bahwa kopi bukan sekadar minuman, tetapi seni, ilmu, dan ekspresi.
Pada 2016, dengan semangat yang tak pernah surut, Andri mulai menelusuri seluk-beluk kopi Indonesia. Ia menjelajahi berbagai varietas biji kopi, menguji teknik pemanggangan, hingga menyempurnakan metode penyeduhan.
Bersama sang istri, ia membangun Herd Coffee Roaster, lebih dari sekadar roastery biasa, tempat ini diciptakan untuk memberikan pengalaman sensorik yang berbeda bagi para pencinta kopi.
Namun, tak ada perjalanan tanpa rintangan. Tahun 2020 menjadi ujian terberat bagi bisnisnya. Pandemi melanda, mengubah segalanya dalam hitungan minggu.
“Karena fokus utama kami di segmen B2B seperti coffee shop, cafe, dan restoran, omzet Herd Coffee Roaster turun drastis,” kenangnya.
Di tengah ketidakpastian, ia memilih bangkit. Strategi bisnis pun digeser dari yang semula mengandalkan penjualan ke sesama bisnis, Herd Coffee Roaster mulai merambah pasar konsumen langsung. Produk kopi bubuk siap seduh diperkenalkan, memberi peluang bagi para pecinta kopi untuk tetap menikmati sajian terbaik dari rumah.
Dalam prosesnya, kesadaran muncul untuk membuat kopi Herd Coffee Roaster harus memiliki karakter khas, sesuatu yang membedakannya dari yang lain.
Dengan pengalaman panjang dalam teknik roasting, ia akhirnya menemukan keunikan cita rasa yang ingin ia hadirkan: manis, bold, dengan tingkat asam yang ringan.
Lebih dari itu, pemilihan biji kopi dari 30 origin di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, menjadikan produk mereka semakin istimewa.
Langkah baru ini membawa angin segar bagi bisnisnya. Andri mulai serius mengembangkan penjualan online, dan perlahan roda bisnis kembali bergerak naik.
"Sejak lebih serius di digital, penjualan Herd Coffee Roaster terus mengalami peningkatan," katanya penuh optimisme.
Tidak berhenti di sana, Andri memiliki mimpi lebih besar. Ia ingin membawa budaya kopi Indonesia ke tingkat yang lebih dalam. Dari keinginan itulah lahir Sumthin’ Else from Herd, coffee experience bar pertama di Bandung, sebuah tempat di mana kopi bukan sekadar minuman, tetapi sebuah perjalanan rasa.
"Di sini, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan kopi, memilih biji kopi sesuai selera, hingga merasakan pengalaman menyeduh kopi layaknya seorang barista," ujarnya.
Visi Andri semakin jelas untuk membawa gelombang third wave coffee culture ke Bandung, sebuah budaya yang memandang kopi sebagai seni dan ilmu, menghadirkan kedalaman rasa serta pengalaman bagi para penikmatnya.
"Konsep slow bar SumthinElse by Herd ini tak sekadar tempat nongkrong, tetapi bisa jadi ruang santai yang tetap serius dalam menyajikan ide kreatif," tambahnya.
Perjalanan bisnis kopi ini memang bukan tanpa tantangan. Namun, seperti secangkir kopi yang terus menghangatkan tangan dan jiwa, semangat Andri tetap menyala, terus menuntunnya dalam meracik mimpi satu per satu hingga kini.
Informasi umum Herd Coffee Roaster
Alamat Herd Coffee Roaster: di Jalan Muara Barat I No.2A, Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Walk in store: SumthinElse by Herd di Jalan Progo No.16, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Shopee: https://shopee.co.id/herdcoffeeroaster
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/herdcoffeeandco
WhatsApp: 0821-2127-9970
Meracik Mimpi dalam Secangkir Kopi: Perjalanan Andri Handrian Membangun Herd Coffee Roaster

Pengalaman sebagai barista membuka mata Andri pada dunia yang lebih luas: kopi bukan sekadar minuman, tetapi seni, ilmu, dan ekspresi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Artikel Rekomendasi Untuk Anda
Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Editor
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai
Berita Terkait
Satu Suapan Lotek Macan, Ribuan Kenangan Manis dari Sebuah Warung Legendaris sejak 1956
Ayo Biz 27 Mei 2025, 12:15 WIB
Choral: Ketika Sebuah Tas Bercerita tentang Perjuangan dan Mimpi
Ayo Biz 27 Mei 2025, 19:50 WIB
Morning Glory: Kisah Seorang Fotografer yang Jatuh Cinta dan Berjuang untuk Kopi Nusantara
Ayo Biz 28 Mei 2025, 15:05 WIB
Kupat Tahu Gempol: Menjaga Warisan Rasa Sejak 1965
Ayo Biz 29 Mei 2025, 11:09 WIB
Merajut Identitas Lewat Batik: Perjalanan Maharani Asih dan Twelve Bloem
Ayo Biz 29 Mei 2025, 16:00 WIB
Lawlaka: Jejak Spiritualitas dan Kreativitas Ronal Surapradja dalam Fesyen
Ayo Biz 30 Mei 2025, 12:38 WIB
Dari Tradisi Subuh ke Aroma Kopi: Perjalanan WKCK Coffee di Bandung
Ayo Biz 30 Mei 2025, 16:06 WIB
Membuat Tren, Bukan Mengikutinya: Kisah Dua Sahabat di Balik Revolusi Makeup Pengantin
Ayo Biz 31 Mei 2025, 14:05 WIB
News Update
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB
Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'
Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB
Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung
Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB
Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda
Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB
Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025
Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB
Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung
PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB
Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan
Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB
Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas
Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB
Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB
Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda
Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB
Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA
“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB
Mengukus Harapan Senja di Jatinangor
Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB
Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi
Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB
Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi
Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB
Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat
Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB
Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa
Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB
Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?
Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB
Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia
Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB
Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes
Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB
Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara
Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB
Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim
Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.