Lawlaka: Jejak Spiritualitas dan Kreativitas Ronal Surapradja dalam Fesyen

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 30 Mei 2025, 12:38 WIB
Lewat Lawlaka, keindahan yang Ronal Surapradja maknai tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya pada kain Nusantara. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Lewat Lawlaka, keindahan yang Ronal Surapradja maknai tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya pada kain Nusantara. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Pandemi mengubah banyak hal, mulai dari rutinitas, pekerjaan, bahkan cara seseorang memandang hidup. Bagi Ronal Surapradja, masa-masa penuh keterbatasan itu justru menjadi titik balik, mendorongnya menemukan makna baru dan melahirkan sebuah karya yang kini dikenal sebagai Lawlaka.

Sebagai seorang komedian, aktor, dan presenter, keseharian Ronal biasanya dipenuhi interaksi sosial. Namun, saat pandemi melanda, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, merenung, mendalami ilmu spiritual, dan menemukan jawaban atas pertanyaan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Salah satu hadis yang berkesan baginya adalah “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan” merupakan sebuah pemaknaan yang akhirnya membawanya ke dunia fesyen.

"Pandemi membatasi saya untuk pergi ke luar, membuat saya lebih banyak memiliki waktu untuk mencari jawaban 'ke dalam'. Termasuk memaknai hadis itu. Dari sana, ide awal Lawlaka muncul," kenang Ronal Surapradja, Owner Lawlaka.

Keindahan yang Ronal maknai tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya pada kain Nusantara mulai dari batik, lurik, hingga tenun.

Ronal Surapradja, Owner Lawlaka. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ronal Surapradja, Owner Lawlaka. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Awalnya, ia hanya iseng mencorat-coret desain, lalu mulai bereksplorasi dengan motif kain dari berbagai daerah. Hingga suatu hari, ia memutuskan membuat sarung dengan sentuhan kain tradisional untuk dipakai saat salat Jumat.

"Awalnya saya cuma buat sarung sendiri dengan kain Nusantara. Saya belanja kain langsung ke pasar Majestic Jakarta dan datang ke penjahit langganan," ceritanya.

Tanpa disangka, desainnya menarik perhatian. Setelah mengunggah hasil karyanya di media sosial, Ronal menerima respons positif yang membulatkan tekadnya untuk lebih serius mengembangkan Lawlaka.

Nama brand yang ia pilih pun sarat makna. Nama itu diambil dari hadis qudsi “lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu al-aflaka”, yang berarti ”Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini”.

"Pandemi membuat sisi spiritualitas saya meningkat. Semoga begitu juga dengan rezeki karena saya kira selain passion, ada campur tangan Illahiyah di dalamnya," ujarnya sambil tersenyum.

Seiring waktu, Lawlaka berkembang menjadi lini fesyen yang tak hanya menghadirkan busana berbahan kain nusantara, tetapi juga desain yang lebih modern dan bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan.

Ronal menghindari pola repetitif agar setiap produk terasa unik, tanpa kehilangan identitas budaya Indonesia. Maka, Lawlaka menjadi sesuatu yang lebih modern, lebih relevan untuk mereka yang ingin tampil dengan sentuhan tradisi tanpa kehilangan kepraktisan gaya.

"Lawlaka bisa menjadi jawaban untuk mereka yang menyukai kain nusantara, tapi ingin desain yang lebih modern dan tidak seperti baju batik pada umumnya. Desain Lawlaka itu limited, bukan dari segi model, tapi dari motifnya, semua batik, lurik, atau tenunnya tidak diproduksi dalam jumlah banyak,” kata Ronal.

Di balik semua pencapaian ini, satu hal yang tetap dipegang teguh oleh Ronal yakni Lawlaka bukan sekadar bisnis fesyen, tetapi perjalanan spiritual, pencarian makna, dan wujud dari kecintaannya terhadap budaya Indonesia.

“Lawlaka dibuat dengan niat sederhana, berkarya dengan kain khas nusantara. Dirintis sejak 2020, kami belajar bahwa membangun sebuah brand di saat yang menantang tidaklah mudah, tapi kami bertahan dan berkembang hingga kini berkat dukungan pelanggan setia," pungkas Ronal.

Informasi umum Lawlaka

Alamat store di Jalan Setra Dago Utara Ⅳ No.7, Kota Bandung dan di Metro Plaza Senayan, Jakarta

Shopee: https://shopee.co.id/lawlaka.indonesia

Tiktok: https://www.tiktok.com/@lawlaka.indonesia

Instagram: https://www.instagram.com/lawlaka.indonesia

WhatsApp: +62 812-2338-9929

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 01 Jun 2025, 12:17 WIB

Ruang Urban di Lorong Kosambi, The Hallway Space

The Hallway Space, ruang kreatif masyarakat urban yang menyatukan kopi, seni, dan komunitas.
The Hallway Space, ruang urban di lorong Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang/Algifari Tohaga)
Ayo Jelajah 01 Jun 2025, 09:58 WIB

Lembang jadi Panggung Bencana, Pemerintah Janji Tertibkan Bangun Liar

Rentetan banjir dan longsor di Lembang jadi peringatan keras. Pemerintah janji akan membabat bangunan liar di kawasan lindung KBU. Yakin berani?
Pemandangan kawasan Bandung Utara (KBU) yang kini dipenuhi bangunan dan vila-vila mewah. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 01 Jun 2025, 08:53 WIB

Nostalgia ke Kampung Halaman Bersama Roemah Aki

Roemah Aki adalah salah satu kafe hidden game dengan vibes kampung halaman.
Nasi Lemak Roemah Aki, Selasa 27 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 01 Jun 2025, 07:29 WIB

Sunyi Tanpa Gebrakan: Catatan Kritis 100 Hari Kerja Jeje-Asep di Kabupaten Bandung Barat

Pemerintahan Jeje-Asep baru seumur jagung dan masih terbuka lebar bagi mereka untuk membuktikan bahwa mereka memang layak menjadi pemimpin Kabupaten Bandung Barat.
Bupati Bandung Barat, Jeje Richie Ismail. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha Sauqi)
Ayo Biz 31 Mei 2025, 18:07 WIB

Meracik Mimpi dalam Secangkir Kopi: Perjalanan Andri Handrian Membangun Herd Coffee Roaster

Pengalaman sebagai barista membuka mata Andri pada dunia yang lebih luas: kopi bukan sekadar minuman, tetapi seni, ilmu, dan ekspresi.
Pengalaman sebagai barista membuka mata Andri pada dunia yang lebih luas: kopi bukan sekadar minuman, tetapi seni, ilmu, dan ekspresi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 31 Mei 2025, 14:05 WIB

Membuat Tren, Bukan Mengikutinya: Kisah Dua Sahabat di Balik Revolusi Makeup Pengantin

Nanath dan Iren, 2 sahabat yang berbagi cerita selama lebih dari dua dekade, kini berbagi mimpi dalam Naire Wedding Project.
Nanath dan Iren, 2 sahabat yang berbagi cerita selama lebih dari dua dekade, kini berbagi mimpi dalam Naire Wedding Project. (Sumber: Naire Wedding Project)
Ayo Biz 30 Mei 2025, 16:06 WIB

Dari Tradisi Subuh ke Aroma Kopi: Perjalanan WKCK Coffee di Bandung

Bagi Anda Rohanda, WKCK Coffee adalah simbol dari perjalanan panjang yang bermula dari kebiasaan sederhana, ngopi bareng usai salat subuh berjamaah.
Bagi Anda Rohanda, WKCK Coffee adalah simbol dari perjalanan panjang yang bermula dari kebiasaan sederhana, ngopi bareng usai salat subuh berjamaah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Mei 2025, 12:38 WIB

Lawlaka: Jejak Spiritualitas dan Kreativitas Ronal Surapradja dalam Fesyen

Lewat Lawlaka, keindahan yang Ronal Surapradja maknai tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya pada kain Nusantara.
Lewat Lawlaka, keindahan yang Ronal Surapradja maknai tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya pada kain Nusantara. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 30 Mei 2025, 09:29 WIB

Menghapus Stigma Jagal: Itulah Juleha yang Bekerja dengan Hati, Menyembelih Sesuai Syariat

Bahwa tangan yang mengucap basmalah sebelum menyayat leher hewan, adalah tangan yang paham adab, tajam dalam ilmu, dan lembut dalam niat.
Miftahuddin juru sembelih halal yang memiliki sertifikat resmi. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 29 Mei 2025, 16:00 WIB

Merajut Identitas Lewat Batik: Perjalanan Maharani Asih dan Twelve Bloem

Lewat Twelve Bloem, Maharani Asih atau Mahe, merajut mimpi, menyulam keberanian, dan membentuk identitas baru bagi batik di mata generasi muda.
Maharani Asih atau Mahe, pemilik butik batik Twelve Bloem. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 29 Mei 2025, 11:09 WIB

Kupat Tahu Gempol: Menjaga Warisan Rasa Sejak 1965

Kupat Tahu Gempol, lebih dari sekadar hidangan, adalah cerita tentang kesetiaan, perjuangan, dan cinta yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kupat Tahu Gempol, kuliner khas Bandung yang hadir sejak 1965. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 19:37 WIB

Nasib Buruh Perempuan di Tengah Ekosistem Kerja yang Segregatif

Dalam ekosistem ketenagakerjaan nasional yang dirasa masih segregatif, pekerja perempuan menghadapi tantangan berlapis.
Ilustrasi buruh perempuan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 28 Mei 2025, 18:10 WIB

Kisah Ojol Bandung Perbaiki Jalan Rusak Tanpa Duit Pemerintah

Hasan, driver ojol Kabupaten Bandung, viral karena menambal jalan rusak dengan uang sendiri. Saat negara lamban, rakyat bergerak.
Hasan Fiidel, ojol asal Kabupaten Bandung memperbaiki jalan rusak tanpa duit pemerintah. (Sumber: Ayobandung | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 17:11 WIB

Menata Ulang Arah Kurikulum Pendidikan Hijau di Tengah Bayang-Bayang Krisis Iklim

Seiring meningkatnya laju krisis iklim, pendidikan menjadi salah satu motor penggerak utama dalam upaya global menata ketahanan.
Ilustrasi krisis iklim. (Sumber: Pixabay/Cloud_Purple)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 16:01 WIB

Sejarah yang Terlupa, Mosi Integral Mohammad Natsir dan Kelahiran NKRI

Tahukah Anda bahwa Indonesia hampir tetap menjadi negara bagian RIS jika tidak ada mosi integral Mohammad Natsir?
Mohammad Natsir. (Sumber: Wikimedia Commons/Rijksvoorlichtingsdienst (RVD))
Ayo Biz 28 Mei 2025, 15:05 WIB

Morning Glory: Kisah Seorang Fotografer yang Jatuh Cinta dan Berjuang untuk Kopi Nusantara

Natanael membangun bisnis Morning Glory Coffee Shop, sebuah kedai yang lahir dari kegelisahannya terhadap kualitas kopi olahan yang ia temui di Indonesia.
Natanael membangun bisnis Morning Glory Coffee Shop, sebuah kedai yang lahir dari kegelisahannya terhadap kualitas kopi olahan yang ia temui di Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 13:52 WIB

Jalan Santai tapi Menantang, Begini serunya Komunitas Kaki Besi Club

Bandung kembali ramai dipenuhi antusias warga mengikuti event Jalanin Dulu Aja Vol.2 bersama Kaki Besi Club.
Warga Bandung tengah jalan santai bersama komunitas Kaki Besi Club. (Sumber: Istimewa)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 10:44 WIB

Perasaan Saya Campur Aduk Melihat Eminem Menang American Music Award 2025

Eminem sang Slim Shady membawa pulang AMA pertamanya setelah 22 tahun.
Eminem Menang American Music Award 2025. (Sumber: Wikimedia Commons/Mika-photography)
Ayo Jelajah 28 Mei 2025, 10:41 WIB

Setiap Pagi, Rakit Bambu jadi Harapan Siswa di Tepian Waduk Saguling

Rakit bambu jadi andalan siswa menyeberangi Waduk Saguling ke sekolah. Sudah puluhan tahun warga minta jembatan, tapi tak kunjung terwujud.
Sejumlah siswa SD pergi sekolah menaiki rakit bambu melintasi Waduk Saguling. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 28 Mei 2025, 08:48 WIB

Bandung Juara Fashion, tapi Bukan Juara Kesetaraan Gender?

Di Bandung, keseteraan gender untuk perempuan masih harus diperjuangkan.
Ilustrasi perempuan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)