Dari Mimpi ke Mangkuk: Perjalanan Hendriq Mewujudkan Bakso Djando Guntursari

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 02 Jun 2025, 16:33 WIB
Bakso Djando Guntursari salah satu destinasi kuliner favorit di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Bakso Djando Guntursari salah satu destinasi kuliner favorit di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik semangkuk bakso yang kaya rasa, ada perjalanan panjang seorang pria yang berusaha mewujudkan mimpinya. Mimpi yang tidak hanya tentang menyajikan makanan lezat, tetapi juga tentang menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Hendriq Entan Jabbar, sang pemilik Bakso Djando Guntursari, bukanlah seseorang yang tiba-tiba muncul di dunia kuliner. Hendriq adalah seorang penggemar bakso sejati yang telah lama mencari cita rasa yang sempurna.

Bakso bagi Hendriq bukan sekadar makanan biasa. Sejak kecil, dirinya telah tumbuh dengan kenangan menikmati semangkuk bakso di berbagai kedai, mengamati bagaimana setiap tempat memiliki keunikan tersendiri.

Dari sana, tumbuhlah rasa ingin tahu dan semangat untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Suatu hari nanti, Hendriq ingin membuka kedai baksonya sendiri dengan konsep unik dan cita rasa yang berbeda dari yang lain.

Namun, mewujudkan mimpi itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Berbekal semangat dan pengetahuan kuliner yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun, Hendriq mulai merancang konsep kedai bakso yang tidak hanya menawarkan rasa yang lezat tetapi juga pengalaman kuliner yang lebih dekat dengan pelanggan.

Konsep open kitchen di kedai Bakso Djando Guntursari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Konsep open kitchen di kedai Bakso Djando Guntursari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Untuk kedainya ini, Hendriq memilih konsep open kitchen, memungkinkan pengunjung untuk melihat langsung proses peracikan setiap mangkuk bakso yang mereka nikmati.

"Saya ingin bakso ini punya karakter dan membawa pengalaman yang berbeda. Saya ingin pengunjung datang bukan hanya untuk makan, tapi juga menikmati kehangatan dan keterbukaan dari dapur kami," ujar Hendriq.

Memulai usaha bakso bukan tanpa rintangan. Di awal perjalanannya, Hendriq menghadapi tantangan besar, mulai dari mencari bahan baku berkualitas, menentukan resep yang pas, hingga mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Ia sempat mengalami kegagalan dalam eksperimen pertama ketika mencoba menghadirkan topping jando, bagian lemak sapi yang menurutnya memiliki potensi besar dalam memperkaya rasa bakso. Ia menemukan bahwa jando adalah bagian yang sering kali kurang dimanfaatkan, padahal memiliki cita rasa luar biasa.

"Tidak banyak berani menyediakan jando sebagai bagian utama, padahal jika diolah dengan tepat, jando bisa menjadi daya tarik tersendiri," jelasnya. 

Ia tak menyerah. Ia terus melakukan riset, mencoba berbagai teknik pengolahan jando hingga menemukan cara terbaik untuk menyajikannya tanpa menghilangkan rasa gurih alaminya.

Keberanian ini akhirnya membuahkan hasil. Saat Bakso Djando Guntursari resmi dibuka pada 2024, pelanggan mulai berdatangan dan penasaran dengan inovasi yang ditawarkan. 

Tak tanggung-tanggung, kedai ini kini menyediakan hingga 100 kilogram jando setiap hari, memastikan pecinta bakso dan jando bisa menikmati topping favorit mereka tanpa khawatir kehabisan. 

Oleh karenanya, Bakso Djando Guntursari bukan sekadar bisnis bagi Hendriq. Ia ingin menciptakan sesuatu yang bisa terus berkembang dan menjadi bagian dari budaya kuliner Kota Bandung.  

Kini, Bakso Djando Guntursari menjadi salah satu destinasi kuliner favorit di Bandung. Setiap mangkuk bakso yang disajikan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang perjalanan seorang pejuang kuliner yang berani bermimpi dan menghadapi tantangan demi menghadirkan sesuatu yang berbeda. 

Namun, meski sudah mulai dikenal, Hendriq tak ingin berhenti berkembang. Ia ingin terus menghadirkan inovasi dan menjaga kualitasnya agar Bakso Djando Guntursari semakin dicintai pelanggan.

Dengan harga yang terjangkau, antara Rp15.000 hingga Rp35.000 per porsi, ia berharap bisnis kulinernya bisa menjangkau berbagai kalangan pecinta bakso.

"Saya ingin kedai ini menjadi tempat orang-orang bisa menikmati bakso dengan penuh kepuasan, bukan hanya dari rasanya, tetapi juga dari suasananya," pungkas Hendriq.

Informasi umum Bakso Djando Guntursari

Alamat: Jalan KH.A. Dahlan No.56, Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/baksodjando.guntursari

Tiktok: https://www.tiktok.com/@baksodjando.guntursari

WhatsApp: 0822-2111-9483

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Sep 2025, 20:16 WIB

Mengunjungi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung

Fasilitas ruang publik seperti perpustakaan sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar untuk menumbuhkan gaya hidup membaca.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 18:17 WIB

Eksplorekeun Bandung, Komunitas yang Mengubah Keresahan Jadi Peluang

Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z.
Dari keresahan, Eksplorekeun lahir sebagai sebuah komunitas berbasis di Kota Bandung yang menjadi ruang belajar dan eksplorasi bagi milenial dan Gen Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 18:14 WIB

Ruang Publik Bandung: Tempat Hidup, Belajar, dan Bahagia

Kampanye keberhasilan dan tantangan pengelolaan ruang publik Bandung sebagai laboratorium kota pintar yang humanis.
Alun-Alun Kota Bandung. (Sumber: Unsplash/Abdul Ridwan)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 17:29 WIB

Kopi, Gaya Hidup, dan Peluang Bisnis: Menyusuri Tren Grab and Go di Indonesia

Istilah “ngopi” bukan sekadar aktivitas minum kopi. Di Indonesia, ia telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, ruang sosial, bahkan peluang bisnis yang terus berevolusi.
Konsep grab and go alias kopi cepat saji yang bisa dinikmati sambil melangkah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 16:36 WIB

Menilik Potensi Kopi Jawa Barat: Dari Lereng Gunung ke Panggung Global

Di balik aroma kopi yang menggoda, Jawa Barat menyimpan potensi luar biasa sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi.
Biji kopi Arabika asal Jabar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 16:02 WIB

Selebritisasi Politik dan Kebudayaan di Bandung

Sebagai tanggapan untuk tulisan Matdon yang berjudul "Saya Tak Punya Walikota Bandung".
Bandung sering dipromosikan sebagai kota kreatif dan kota budaya, namun di balik slogan itu, kebijakan kebudayaan justru terseret logika selebritisasi. (Sumber: Unsplash/Firall Ar Dunda)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 15:19 WIB

Penghayat di Bandung dan yang Sedikit Aku Kenal tentang Mei Kartawinata

Refleksi keteladanan atas nilai-nilai kerakyatan dari seorang tokoh asal Bandung.
Foto Mei Kartawinata dan Altar Sesajen di Area Pemakannya, Ciparay, Kabupaten Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 10 Sep 2025, 13:10 WIB

Sejarah Pemekaran Bandung Barat, Disalip Cimahi Sebelum Berdiri Sendiri

Bandung Barat resmi jadi kabupaten pada 2007 setelah perjuangan panjang sejak 1990. Jejak pemekaran ini penuh intrik politik dan aksi massa.
Peta Kabupaten Bandung Barat.
Beranda 10 Sep 2025, 12:06 WIB

Green Building: Isu yang Terabaikan dari Solusi Perubahan Iklim

Jika perhatian lebih banyak diarahkan pada kendaraan listrik atau energi terbarukan, maka isu green building justru sering kali terpinggirkan.
Ilustrasi green building. (Sumber: Unsplash | Foto: Carles Rabada)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 12:02 WIB

Kue Cubit Masjid Al-Ukhuwah, Selalu Jadi Buruan Pecinta Camilan Manis

Di tengah maraknya jajanan modern, kue cubit tetap menjadi primadona kuliner ringan di Kota Bandung. Rasanya yang manis, teksturnya empuk, serta bentuknya yang mungil membuat jajanan ini tidak pernah
Kue Cubit Masjid Al-Ukhuwah. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 11:09 WIB

Bukan Hanya Sekedar Daur Ulang, Ini yang Membuat Upcycling Perca Bernilai Tinggi

Limbah kain sering dianggap tidak bernilai dan berakhir di tempat sampah. Namun, di tangan kreatif Nining Idaningsih, potongan kain sisa jahitan justru berubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Foto Produk Percantik dari Perca. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 10 Sep 2025, 09:56 WIB

Baso Aci, Makanan yang Paling Cocok untuk Menghangatkan Badan

Bandung terkenal dengan cuacanya yang sejuk, apalagi saat musim hujan atau malam hari. Salah satu kuliner yang pas disantap di suasana dingin adalah baso aci.
Ilustrasi Foto Baso Aci (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 10 Sep 2025, 08:39 WIB

Bandung dan Banjirnya selepas Hujan

Kota Bandung sering kali diromantisasi ketika hujan sudah mengguyurnya.
Kondisi Jalan Sayati Setelah Hujan (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 10 Sep 2025, 00:22 WIB

Sejarah Stroberi Ciwidey, Pernah jadi Sentra Produksi Terbesar dari Bandung Selatan

Stroberi Ciwidey lahir dari eksperimen petani, tumbuh jadi ikon agrowisata sekaligus sentra stroberi terbesar Indonesia.
Ilustrasi panen stroberi Ciwidey.
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 20:15 WIB

Pengalaman Naik Angkot dari Leuwipanjang (Kopo) ke Soreang

Tentang pengalaman naik angkot jalur Soreang-Kopo ini, saya pun pernah menulis tema yang sama meski dalam media berbeda.
Ilustrasi angkot Soreang-Leuwipanjang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 18:15 WIB

Berkenalan dengan Veslin, Komunitas Vespa Matic yang Satukan Hobi, Silaturahmi, dan Inovasi Bisnis

Dari percakapan spontan Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban.
Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban. (Sumber: instagram.com/veslin.id)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 17:14 WIB

Bandung, Kota Pendidikan, dan Tantangan Masa Depan

Menyoroti Kota Bandung sebagai magnet mahasiswa Indonesia, di balik ragam budaya dan hiruk pikuk kehidupan modern.
Daya tarik Bandung sebagai kota pendidikan sekaligus ekosistem pendidikan, terletak pada reputasi perguruan tinggi ternama. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 16:54 WIB

Ketika Bisnis Menjadi Jalan Kebaikan, Perjalanan Bisnis dari Okta Wirawan dan Abuya Grup

Okta membangun Abuya Grup sebagai kendaraan untuk mewujudkan mimpi memberi makan 100 ribu orang setiap hari hingga tentang infaq Rp2 miliar per hari.
CEO dan Founder Abuya Grup, Okta Wirawan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 16:01 WIB

Linguistik dan Kesusastraan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang tujuannya untuk menjamin aktivitas sosial masyarakat.
Perpustakaan Nasional RI dalam memperingati 100 Tahun Chairil Anwar (Foto: Kawan-kawan dari TB, Ariqal Literasi SSB)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 15:50 WIB

Dari Dunia Perbankan ke Brownies Bebas Gluten: Transformasi Wulan Bersama Battenberg3

Battenberg3 lahir dari dapur rumah sebagai gagasan untuk menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tapi juga aman bagi yang memiliki alergi atau kebutuhan khusus.
Founder Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3, Nuraini Wulandari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)