Menghadirkan Kepercayaan dalam Seporsi Bakso Tjap Haji, Perjalanan Panjang sejak 1996

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 13 Jun 2025, 19:14 WIB
Lebih dari sekadar usaha kuliner, Bakso Tjap Haji tumbuh menjadi destinasi kuliner unggulan di Bandung, membawa keautentikan rasa yang tak lekang oleh waktu. (Sumber: Bakso Tjap Haji)

Lebih dari sekadar usaha kuliner, Bakso Tjap Haji tumbuh menjadi destinasi kuliner unggulan di Bandung, membawa keautentikan rasa yang tak lekang oleh waktu. (Sumber: Bakso Tjap Haji)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut Jalan Burangrang, Kota Bandung, aroma sedap bakso mengepul dari sebuah kedai yang telah menjadi bagian dari perjalanan panjang sebuah cita rasa. Adalah Bakso Tjap Haji, kedai yang seolah mengundang siapa saja untuk singgah dan menikmati kehangatan dalam semangkuk hidangan.

Bakso Tjap Haji sedianya bukan sekadar tempat makan, melainkan sebuah perjalanan panjang sebuah usaha kuliner yang berkembang dengan prinsip teguh, yakni ingin menghadirkan bakso yang tak hanya lezat, tetapi juga halal dan berkualitas.

Tersohor di antara warga lokal dan wisatawan, Bakso Tjap Haji tumbuh menjadi destinasi kuliner unggulan di Kota Bandung, yang membawa cerita keautentikan rasa yang tak lekang oleh waktu.

Meskipun kedai ini baru menyapa pelanggan sejak pertengahan tahun 2022, jejak sejarahnya sebenarnya telah terpahat sejak 1996, ketika bakso produksinya mulai tersebar ke berbagai wilayah di Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Hidangan dari kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)
Hidangan dari kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)

Di balik kesuksesan ini, ada tangan penuh dedikasi dari Pak Haji Dede, sosok yang merintis usaha ini dari nol. Berawal dari semangat sederhana untuk menghadirkan bakso yang bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan kepercayaan akan kehalalan dan kualitasnya, ia membangun bisnis yang kini melekat dalam ingatan banyak pelanggan setia.

Setelah bertahun-tahun hanya berfokus pada produksi dan distribusi, tahun 2022 menjadi babak baru bagi Bakso Tjap Haji. Tidak lagi sekadar menyuplai ke berbagai wilayah, kini mereka menghadirkan kedai bakso dengan konsep yang lebih hangat dan dekat dengan pelanggan.

Lebih dari sekadar tempat makan, kedai ini merupakan perwujudan dari perjalanan panjang cita rasa yang dinanti. Dibalut dengan tagline “Selera Yang Dinanti”, Bakso Tjap Haji memberikan pengalaman makan yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghadirkan rasa aman bagi setiap pelanggannya.

Ati, Manager Outlet Bakso Tjap Haji mengungkapkan, pendiri usaha ini bukan hanya sekadar ingin menjalankan bisnis, tetapi juga memiliki misi pengabdian pada prinsip halal. Setiap proses produksi, mulai dari peternakan hingga penyajian, dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar standar halal tetap terjaga.

Proses penyajian hidangan di kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)
Proses penyajian hidangan di kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)

"Kami ingin menghadirkan produk halal yang tak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan kami," ujar Ati saat ditemui Ayobandung.

Sebagai bentuk komitmen, Bakso Tjap Haji bahkan memiliki peternakan, pabrik, dan rumah potong hewan sendiri. Ini bukan langkah biasa dalam industri kuliner, tetapi bagi mereka, setiap detail harus dijaga agar standar halal tetap terjaga.

Tidak hanya proses pemotongan hewan yang dilakukan sesuai syariat Islam, tetapi setiap tahap produksi juga diawasi dengan ketat. Dari pemilihan bahan baku hingga penyajian, semuanya dikendalikan dengan sistem produksi yang dikelola secara mandiri demi menjaga kehalalan dan keautentikan rasa.

"Dengan sistem produksi yang kami kendalikan sendiri, kami bisa menjamin bakso yang kami sajikan benar-benar sesuai dengan prinsip halal dan standar kebersihan yang tinggi," tambah Ati.

Pengunjung kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)
Pengunjung kedai Bakso Tjap Haji. (Sumber: Bakso Tjap Haji)

Ati menyakini, keberhasilan Bakso Tjap Haji bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kepercayaan. Kedai ini telah menjadi destinasi kuliner yang semakin diminati di Bandung, bukan hanya karena kelezatannya, tetapi juga karena dedikasi dalam menjaga kehalalan dan kualitas setiap sajian.

Lebih dari sekadar tempat makan atau destinasi kuliner favorit, kedai ini merupakan wujud perjalanan panjang sebuah cita rasa untuk menghadirkan bakso yang dibuat dengan sepenuh hati dan menyajikannya dengan kepercayaan penuh.

"Bagi pencinta bakso yang menjadikan kehalalan sebagai prioritas, Bakso Tjap Haji bukan sekadar pilihan, tapi jawaban atas kebutuhan akan makanan yang aman, lezat, dan terpercaya," pungkas Ati.

Informasi umum Bakso Tjap Haji

Alamat: Jalan Burangrang No.21, Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/tjaphajibakso

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Sep 2025, 20:02 WIB

Elipsis ... Cara Pakai Tiga Titik sebagai Tanda Baca

Elipsis adalah tanda baca berupa tiga titik (...) yang digunakan untuk menunjukkan ada bagian yang dihilangkan atau tidak disebutkan.
Elipsis adalah tanda baca berupa tiga titik (...) yang digunakan untuk menunjukkan ada bagian yang dihilangkan atau tidak disebutkan. (Sumber: Pexels/Suzy Hazelwood)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 18:14 WIB

Sejarah Julukan Garut Swiss van Java, Benarkah dari Charlie Chaplin?

Dari Charlie Chaplin sampai fotografer Thilly Weissenborn, banyak dituding pencetus Swiss van Java. Tapi siapa yang sebenarnya?
Foto Cipanas Garut dengan view Gunung Guntur yang diambil Thilly Weissenborn. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 18:12 WIB

Jejak Rasa Kota Kembang: Menyelami Sejarah dan Tantangan Kuliner Legendaris Bandung

Bicara Bandung bukan hanya udara sejuk dan panorama pegunungan yang memikat, tapi juga salah satu pusat kreativitas dunia kuliner yang tumbuh subur.
Setiap jajanan legendaris Bandung menyimpan jejak sejarah, budaya, dan perjuangan para pelaku UMKM. (Sumber: Instagram @batagor_riri)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 16:26 WIB

Berdaya di Tengah Derita, Cara Santi Safitri Menulis Ulang Takdir Masyarakat Jalanan

Kepedulian tak mengenal batas ruang dan waktu. Ia bisa tumbuh dari kejenuhan, dari ketidakpastian, bahkan dari rasa tak berdaya.
Kegiatan para anggota dari Komunitas Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika dalam usaha konveksinya. (Sumber: Dok. KPM Dewi Sartika)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 16:07 WIB

Kadedemes, dari Krisis Pangan menuju Hidangan Penuh Makna

Kadedemes adalah olahan makanan yang berasal dari kulit singkong.
Kadedemes Kuliner Warisan Suku Sunda (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 15:13 WIB

Dari Simbol Status ke Ruang Ekspresi Diri, Generasi Muda Kini Menyerbu Lapangan Golf

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif.
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 14:06 WIB

Lamsijan, Mang Kabayan, dan Langkanya Ilustrator Karakter Kesundaan

Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. 
Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 12:36 WIB

Sejarah Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rumah Bersama Persib dan Persikab

Stadion kabupaten yang diresmikan 2005 ini kini jadi simbol Bandung. Rumah Persib, Persikab, Bobotoh, dan bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Si Jalak Harupat di Soreang yang jadi markas Persib Bandung dan Persikab. (Sumber: Pemkab Bandung)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 12:35 WIB

Sendal Perempuan yang Tak Boleh Hanya Nyaman Dipakai

Sandal perempuan berfungsi sebagai alas kaki yang melindungi telapak dari panas, kotoran, maupun permukaan yang keras ketika beraktivitas. Namun sandal juga memberikan kenyamanan karena umumnya ringan
Ilustrasi Foto Sandal Perempuan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 10:33 WIB

Surga Buku Jadul di Tengah Kota Bandung

Bagi pencinta buku lama dan koleksi majalah impor, Kota Bandung punya destinasi yang layak dikunjungi, Toko Buku Redjo. Toko ini berlokasi di Jalan Cipunagara Nomor 43, kawasan Cihapit, Bandung
Toko Buku Redjo. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 09:37 WIB

Studio Rosid, Tempat Paling Nyaman untuk Menikmati Karya Seni

Di tengah ramainya kehidupan perkotaan, terdapat sebuah ruang seni yang menawarkan atmosfer berbeda. Studio Rosid, yang berdiri sejak 2003 di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kecamatan Cibeunying.
Galeri Seni Studio Rosid. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 06:09 WIB

Apakah Mentalitas 'Modal Janji' Berakar dari Masyarakat ?

Janji manis yang sering kali tidak ditepati membuat seseorang bisa kehilangan mempercayai semua pihak.
Janji manis seseorang yang tidak ditepati sungguh mencederai kepercayaan orang lain. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 18:51 WIB

Bandung Bukan Milik Segelintir: BBFT dan Perjuangan Ruang yang Setara

Mereka ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan.
BBFT ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 18:31 WIB

Huruf Kapital Tak Boleh Diabaikan, tapi Kapan Jangan Digunakan?

Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat.
Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat. (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 17:33 WIB

Sejarah Gempa Besar Cianjur 1879 yang Guncang Kota Kolonial

Catatan sejarah Belanda ungkap 1.621 rumah hancur, dari penjara hingga gudang garam, akibat guncangan berhari-hari.
Dokumentasi kerusakan gempa Cianjur 1879. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 16:48 WIB

Reggae Menggema dari Lereng Bandung, Jejak The Paps dan Generasi Musik Bebas

Dari gang-gang kecil tempat anak muda berkumpul, hingga panggung-panggung komunitas yang tak pernah sepi, Bandung jadi rumah bagi banyak eksperimen musikal yang berani.
The Paps, band reggae asal Bandung yang tak hanya memainkan musik, tapi juga merayakan kebebasan dalam berkarya. (Sumber: dok. The Paps)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 16:10 WIB

Upaya Menyukseskan Program Revitalisasi Sekolah

Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi.
Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi. (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 15:37 WIB

Menyulam Asa di Dapur UMKM: Tiga Kisah Perjuangan, Inovasi, dan Harapan

Tiga sosok tangguh dari Bandung ini membuktikan bisnis kecil bisa punya dampak besar asal dijalani dengan tekad, inovasi, dan dukungan publik yang berkelanjutan.
Produk brownies bites yang gluten free, dairy free, dan low sugar dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 15:00 WIB

Kasian, Kota Bandung Tak Punya Gedung Festival Film

Ya, Bandung kota seni yang tak Nyeni. Seperti gadis cantik yang belum mandi.
Kota Bandung tak punya Gedung Festival Film. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 14:15 WIB

Sejarah DAMRI, Bus Jagoan Warga Bandung

Sejak 1960-an, DAMRI mewarnai jalanan Bandung. Dari trial and error, berkembang jadi transportasi publik penting, kini hadir dengan armada bus listrik.
Bus DAMRI jadul di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)