AYOBANDUNG.ID -- Ketika oleh-oleh khas Bandung disebut, peuyeum tidak lagi menjadi penganan utama yang dipilih sebagai buah tangan. Padahal makanan ini sempat menjadi ikon kota kembang di era 70 sampai 90-an.
Kuliner tradisional berbahan dasar singkong ini bukan sekadar camilan manis bertekstur lembut, tapi juga warisan budaya yang lahir dari kreativitas masyarakat kala menghadapi masa sulit.
Peuyeum muncul sebagai solusi masyarakat dalam mengatasi krisis pangan di masa penjajahan. Berawal dari Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, ide peuyeum muncul saat akses terhadap beras dibatasi, singkong menjadi pengganti utama.
Namun karena singkong mudah membusuk jika disimpan terlalu lama, warga setempat menciptakan metode fermentasi menggunakan ragi. Hasilnya, peuyeum yang dapat bertahan lebih lama dengan cita rasa yang khas.
Teknik fermentasi singkong ini diperkirakan sudah dikenal sejak awal 1800-an dan menjadi bagian dari identitas kuliner Bandung. Pada puncak kejayaannya di tahun 1950-an, produksi peuyeum begitu masif hingga pengrajin di Cimenyan mencapai ratusan orang.
Namun saat ini jumlah itu menyusut drastis. Menurut catatan tahun 2023, hanya tersisa 14 pengrajin aktif yang masih bertahan.
Namun beruntungnya, peuyeum tak pernah benar-benar hilang. Ia tetap hidup dan menggantung cantik di kios-kios pinggir jalan, menjadi oleh-oleh bagi wisatawan maupun warga lokal.
Bagi Anda yang mencari peuyeum Bandung, berikut tiga lokasi populer di Bandung untuk menemukan peuyeum terbaik:
1. Jalur Padalarang–Cipatat
Dikenal sebagai 'jalur peuyeum', jalan ini membentang dari Bandung ke arah Cianjur. Di sepanjang jalan ini, khususnya di daerah Cipatat, peuyeum digantung di kios-kios tradisional sebagai ciri khas. Namun sekarang keberadaannya memang lebih sedikit dibanding sebelumnya.
Di sisi lain, Peuyeum Cipatat terkenal karena cita rasanya yang kuat dan masa fermentasi yang pas. Selain peuyeum, pengunjung juga bisa menemukan oleh-oleh khas lainnya seperti ubi Cilembu dan kerupuk melarat.
2. Peuyeum Si Madu – Jalan Cihampelas
Bagi yang mencari peuyeum dengan tampilan menarik dan rasa premium, peuyeum Si Madu di kawasan Cihampelas bisa jadi pilihan yang tidak boleh dilewatkan.
Warna kekuningan alami dan tekstur yang meleleh di mulut membuat produk ini digemari wisatawan. Dengan harga sekitar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram, peuyeum ini menawarkan sensasi yang berbeda dari varian biasa.
3. Terminal Leuwipanjang
Terminal di tengah Kota Bandung ini juga menjadi titik strategis bagi para pedagang oleh-oleh. Di antara deretan kios yang menjajakan makanan khas Sunda, peuyeum menjadi salah satu yang dijajakan di sana.