AYOBANDUNG.ID -- Di tengah dominasi merek internasional, Visval berdiri sebagai sebuah pernyataan, di mana brand lokal bisa bertahan, berkembang, dan memiliki dampak di industri fesyen Indonesia.
Sebagai merek asli Bandung, kota yang dikenal sebagai pusat kreativitas dan industri fesyen, Visval tak hanya ingin eksis, namun jenama ini juga ingin menginspirasi.
Lebih dari sekadar bisnis, Visval lahir dari kegelisahan, dari keyakinan bahwa brand lokal memiliki potensi yang tak kalah besar.
Namun, tantangannya nyata, bagaimana menciptakan identitas yang kuat, bertahan di industri yang kompetitif, dan tetap relevan di mata konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk.
"Makanya kita yang bergerak di bidang ini bisa menegaskan, kita sebagai brand lokal bisa survive," tegas Zaim Qashmal, Head of Commercial Visval.
Lebih dari sekadar menciptakan produk berkualitas, Visval ingin membangun ekosistem kreatif. Bagi Zaim, kebangkitan brand lokal tidak bisa dilakukan sendirian. Harus ada kerja sama, keberanian untuk berkolaborasi, dan semangat berbagi inspirasi.
"Visval memiliki keresahan yang sama untuk meningkatkan geliat brand lokal asli Bandung," ujarnya.

Dalam perjalanannya, Visval tidak hanya memproduksi tas, jenama ini juga mendorong UMKM, brand, dan kreator lokal untuk bangkit. Dengan pola pikir kolaboratif, Visval membuka pintu bagi banyak brand lokal lain untuk saling menguatkan.
"Ini juga adalah satu alasan Visval sebagai UMKM Bandung selalu berkolaborasi dan pengin membuktikan bahwa brand lokal bisa berkontribusi dan punya impact," katanya.
Saat industri fesyen berubah dengan cepat, Visval mempertahankan identitasnya sebagai brand yang menonjolkan keberanian dalam desain.
Tas kecil seperti Sling Bag, Waist Bag, dan Dopp Kit menjadi produk andalannya, bukan hanya karena tren, tetapi karena gaya hidup urban yang semakin membutuhkan kepraktisan.
"Kita memang coba cari sesuatu yang baru, tapi tetap mempertahankan identitas dari Visval. Berdasarkan pengalaman, kita punya strong point di tas-tas kecil, apalagi kita lihat sekarang kebutuhan untuk tas-tas kecil itu sangat tinggi," tutur Zaim.
Sejak berdiri pada 2014, Visval melihat peminat utamanya berasal dari kalangan anak muda, generasi yang selalu mencari bentuk ekspresi baru, tetapi tetap menginginkan kualitas.

"Sebenernya kalau kita ngomongin dari sisi pembuatan produk hingga warna, segmentasi kita untuk semua kalangan. Tapi tidak bisa dipungkiri ada identitas kuat dari pengguna kita yang banyaknya di anak muda. Meskipun berdasarkan riset saat ini, kebutuhan tas lebih ke warna atau tone cerah, baik muda atau tua. Mereka sekarang gaya pemilihan warnanya lebih berani," jelasnya.
Perjalanan Visval pun bukan hanya tentang membangun bisnis, tetapi tentang menciptakan gelombang perubahan bagi brand-brand lokal lainnya.
Di tengah tantangan industri, Visval, kata Zaim, tetap bergerak dengan optimisme bahwa brand lokal punya tempat yang kuat di pasar. Tidak hanya sebagai pelaku, tetapi sebagai pendorong kebangkitan ekosistem kreatif yang lebih luas.
Dari Bandung, Visval ingin membawa harapan bahwa industri fesyen lokal akan terus tumbuh, berani berinovasi, dan membuktikan diri bisa bersaing di negeri sendiri.
"Tujuan utamanya kita pengin menginspirasi baik pengguna Visval atau sesama pelaku UMKM, agar sama-sama berkembang dan menginspirasi. Sebagai sesama brand lokal untuk semangat men-development produk," ujarnya.
Informasi umum brand lokal Visval
Office: Ruko Elite IV Jl. Arcamanik Endah No.2, Cisaranten Endah, Kec. Arcamanik, Kota Bandung
Website: https://visval.co.id
Shopee: https://shopee.co.id/visvalofficialshop
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/visval
Tiktok: https://www.tiktok.com/@visvalofficial
WhatsApp: 0813-2079-0444