AYOBANDUNG.ID -- Di sudut industri kreatif Purwakarta, sebuah inovasi kuliner lahir dari tangan seorang pengusaha yang ingin mengangkat kearifan lokal ke panggung modern. Peuyeum bendul, kuliner tradisional khas Purwakarta, telah menemukan jalan baru untuk dikenali lebih luas.
Dari tangan seorang pengusaha kreatif, makanan fermentasi ini kini berpadu dengan kelembutan cokelat dalam bentuk brownies peuyeum, sebuah inovasi yang menghadirkan kelezatan tradisi dengan sentuhan modern.
Fenti Fatimah, pemilik Gadiza Browyeum, adalah sosok di balik gebrakan ini. Baginya, peuyeum bendul bukan sekadar makanan kampung. Lewat usaha yang dirintisnya, dia tidak hanya ingin mempertahankan tradisi, tetapi juga memberikan sentuhan baru bagi peuyeum bendul.
"Sebetulnya saya ingin mengangkat kearifan lokal dari makanan tradisional khas masyarakat Purwakarta, yaitu peuyeum bendul," ujar Fenti saat berbincang dengan Ayobandung.
Baginya, makanan ini bukan sekadar camilan rumahan, melainkan warisan rasa yang patut dikenalkan ke pasar lebih luas. Berangkat dari pemikiran itu, ia menciptakan brownies peuyeum sebagai cara baru menikmati kuliner khas ini.
Di Purwakarta, peuyeum bendul memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Namun, bagi sebagian orang di luar daerah, makanan ini masih dianggap asing.
“Mungkin bagi masyarakat Purwakarta, peuyeum bendul merupakan makanan kampung. Namun di mata masyarakat luar, peuyeum bendul adalah sesuatu yang baru dan memiliki cita rasa unik,” kata Fenti.

Dari pemikiran itu, Fenti mulai bereksperimen, bergerak untuk menciptakan versi inovatif dari peuyeum bendul agar tidak hanya bertahan sebagai warisan, tetapi juga berkembang mengikuti selera zaman.
Alih-alih menyajikan peuyeum bendul dalam bentuk tradisional, ia menghadirkan konsep baru yang menggabungkan fermentasi singkong dengan kelembutan brownies bercita rasa cokelat. Lahirlah Brownies Peuyeum, sebuah inovasi yang menjadikan hidangan klasik lebih modern dan diterima oleh berbagai kalangan.
Usaha Gadiza Browyeum mulai berjalan sejak 2016, dengan pemasaran yang mengandalkan jalur online, event lokal, serta program promosi dari pemerintah daerah.
Meski masih merintis, produk ini sudah mengantongi berbagai sertifikasi, termasuk sertifikat halal dari MUI, PIRT dari Dinas Kesehatan, serta label bintang I keamanan pangan dari Kementerian RI.
Sebuah pencapaian membanggakan, mengingat dari sekian banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Purwakarta, hanya dua yang berhasil meraih pengakuan tersebut, dan salah satunya adalah Gadiza Browyeum.
Namun, perjalanan usaha ini tidak tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi Fenti adalah masa simpan produk. Tanpa bahan pengawet, brownies peuyeum hanya mampu bertahan 2–3 hari, yang tentu bisa berisiko pada kerugian produksi.
Tak kehilangan akal, Fenti mengembangkan alternatif baru dengan mengolah kembali brownies peuyeum yang sudah berumur dua hari.
“Untuk menekan kerugian produksi, kami melakukan pengalihan olahan produk yaitu Browyeum yang sudah berumur dua hari dioven sampai kering dan dijadikan Browyeum cookies. Respons masyarakat terhadap produk cookies ini lumayan baik,” katanya.
Meski inovasi dan kualitas produk terus ditingkatkan, usaha Gadiza Browyeum masih dalam tahap berkembang. Omzet penjualan yang dihasilkan masih relatif kecil karena bisnis ini bergantung pada pemasaran online.
"Rata-rata kami mendapatkan pesanan secara online. Keuntungan mungkin sekitar Rp10 juta per bulan. Yang jelas, kami akan terus gencar melakukan sosialisasi dan pengenalan produk brownies peuyeum kepada masyarakat luas," kata Fenti optimis.
Lebih dari sekadar bisnis, Fenti melihat pentingnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan UKM kreatif seperti Gadiza Browyeum. Ia berharap ada lebih banyak perhatian terhadap inovasi kuliner daerah agar produk seperti brownies peuyeum bisa semakin dikenal.
“Saya harap kudapan-kudapan dari inovasi seperti ini, salah satunya Browyeum, bisa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Purwakarta, baik dari segi pemasaran maupun publikasi. Sehingga ikon-ikon kuliner khas Purwakarta nantinya bisa lebih bervariatif lagi,” tutupnya.
Infomasi umum Gadiza Browyeum atau Gadiza Cake & Cookies
Instagram: https://www.instagram.com/gadizacakeandcookies
WhatsApp: 0895-1027-3229