AYOBANDUNG.ID -- Sepasang sepatu kulit bisa memberi kesan elegan, profesional, dan berwibawa. Tapi di balik setiap pasang yang diproduksi oleh Prabu Indonesia, tersimpan sebuah cerita perjuangan dan kisah tentang mimpi yang dimulai dari akar budaya sendiri, hingga melangkah menembus pasar internasional.
Lisa Yumi, pendiri Prabu Indonesia, memahami betul nilai dari produk atau brand lokal. Sejak merintis mereknya pada 2019, ia tidak sekadar ingin menjual sepatu, tetapi membangun identitas bahwa sepatu kulit asli Indonesia bisa bersaing dengan produk global.
"Semua produk dibuat di Indonesia dan manufakturnya di pabrik sendiri, tujuannya untuk menekan cost sehingga harganya jadi lebih terjangkau karena marginnya memang jadi jauh lebih kecil dari brand lain," ungkap Lisa.
Namun, bisnis ini bukan sekadar tentang profit. Prabu Indonesia memiliki misi sosial yang melekat erat dalam setiap langkahnya. Lisa memastikan bahwa 80 persen pekerja di pabriknya berasal dari masyarakat sekitar daerah Bogor dan Ciawi. Baginya, membangun bisnis berarti juga membangun komunitas.

Sejak awal, Prabu Indonesia menarik perhatian kalangan eksekutif muda. Sepatu kulitnya menjadi pilihan utama bagi pekerja kantoran berusia 25 hingga 45 tahun.
Tapi Lisa ingin lebih dari itu, ia ingin sepatu kulit Indonesia dikenakan oleh lebih banyak orang, dari berbagai latar belakang.
"Untuk sepatunya sendiri, kita kebanyakan sampai sekarang sepatu kantor. Tapi kita sudah launching untuk model lifestyle dan responsnya bagus sekali sih," katanya.
Langkah ini membuka pintu bagi generasi muda. Sneakers dari Prabu Indonesia mulai diterima dengan baik.
"Kalau model kantoran, kita pakem di usia 25-45 tahun, tapi untuk casual sneaker, umur 20 juga sudah ada yang beli," tambah Lisa.
Tak hanya menarik minat lokal, Prabu Indonesia juga mulai dikenal di luar negeri. Lisa masih mengingat momen ketika Dubes Australia tertarik dengan produknya saat ia mengikuti pameran di Melbourne.
"Pak Dubes datang dan katanya nama merek kita sama dengan nama anaknya. Jadi kita bikinin spesial dan dipakai Pak Dubes," ujarnya dengan bangga.
Di sisi lain, Lisa juga bercerita, Prabu Indonesia justru mencatat lonjakan penjualan saat pandemi Covid-19. Di saat banyak bisnis terpuruk, Prabu Indonesia tetap bertahan dan bahkan terus berkembang.
"Kita pas pandemi pertumbuhannya bagus malah, growth-nya sampai sekarang sih. Peningkatannya memang agak luar biasa," ungkapnya.

Lisa pun masih bertanya-tanya bagaimana bisnisnya bisa tetap berjalan ketika orang-orang lebih banyak bekerja dari rumah.
"Kita juga rada bingung sih, karena logikanya orang gak ngantor kan pas pandemi, semua WFH, gak pakai sepatu. Cuman dari segi penjualannya justru naik terus," lanjutnya.
Kini, Prabu Indonesia sudah merambah ke pasar luar negeri. Bahkan Lisa memiliki impian besar menembus Jepang, sebuah pencapaian yang ia yakini bisa terwujud
Namun meski telah menarik perhatian pasar internasional, Lisa tidak melupakan satu misi yakni untuk memperkuat kehadiran Prabu Indonesia di negeri sendiri.
Di balik setiap pasang sepatu Prabu Indonesia, sedianya ada cerita tentang kerja keras, keberanian, dan kecintaan pada kualitas asli Indonesia.
Lisa tahu bahwa jalan menuju kesuksesan bukanlah perjalanan yang singkat, tetapi dengan langkah yang kokoh, ia percaya sepatu kulit Indonesia akan semakin melangkah jauh ke panggung dunia.
"Saya memang bercita-cita bisa tembus pasar global. Tapi kita masih ingin menguatkan pasar Tanah Air," ujarnya.
Informasi umum sepatu Prabu Indonesia
Website: https://www.prabu.id
Shopee: https://shopee.co.id/prabuofficialshop
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/prabuindonesia
Tiktok: https://www.tiktok.com/@prabu.indonesia
WhatsApp: 0818-701-985