Lebih dari Sekadar Desainer: Anne Avantie dan Perjalanan Membentuk Ekosistem Berdaya

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 09 Jun 2025, 18:04 WIB
Anne Avantie memulai perjalanan yang tidak hanya membentuk dirinya sebagai desainer, tetapi juga mengubah industri kreatif Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Anne Avantie memulai perjalanan yang tidak hanya membentuk dirinya sebagai desainer, tetapi juga mengubah industri kreatif Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Lebih dari tiga dekade yang lalu, Anne Avantie memulai perjalanan yang tidak hanya membentuk dirinya sebagai desainer, tetapi juga mengubah industri kreatif Indonesia.

Tahun demi tahun ia berkarya, menghadapi pasang surut kehidupan, menapaki jalan dengan penuh pergulatan batin. Bukan hanya tentang bagaimana membangun bisnis, tetapi bagaimana menjadikannya sebuah alat untuk berbagi dan memberdayakan.

ā€œBuat saya bisnis nomor sekian. Tapi yang jadi tujuan saya adalah bagaimana UKM bisa bertumpu,ā€ ucap Anne, menegaskan bahwa keberhasilan bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang memberikan ruang bagi orang lain untuk tumbuh bersama.

Di balik kesuksesan Anne Avantie sebagai salah satu ikon fesyen Indonesia, ada kisah panjang yang sarat dengan perjuangan, kepekaan sosial, dan mimpi besar yang terus berkembang.

Sejak 1989, Anne memulai langkah kecil yang kelak membawanya menjadi salah satu pelopor kebangkitan industri fesyen berbasis budaya. Namun, perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Ada jatuh bangun yang menguji tekadnya, ada pertanyaan dalam diri tentang makna sebenarnya dari kesuksesan.

"Pikiran ini jadi seolah membuat saya 'pantaskah saya bermegah diri di antara banyak sahabat saya yang masih terpuruk dalam derita?' Dalam ketidakmampuan yang menghimpit sahabat-sahabat saya yang masih terus berjuang dalam peluh," katanya.

Anne menyadari bahwa sebuah keberhasilan tidak boleh berhenti pada dirinya sendiri. Ia ingin menjadikan karyanya sebagai saluran berkat bagi banyak orang.

Pasar Tiban adalah tempat industri kreatif tidak hanya berkembang secara komersial, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka yang sulit mendapatkan akses. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Pasar Tiban adalah tempat industri kreatif tidak hanya berkembang secara komersial, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka yang sulit mendapatkan akses. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kesadaran ini mendorong Anne Avantie untuk menciptakan Pasar Tiban, sebuah pameran yang ia gelar sejak 2016. Namun, Pasar Tiban bukan sekadar ruang untuk berjualan.

Lebih dari itu, Pasar Tiban adalah laboratorium sosial, tempat di mana industri kreatif tidak hanya berkembang secara komersial, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka yang sulit mendapatkan akses.

Produk yang dipasarkan Anne melalui Pasar Tiban melibatkan para pelaku UMKM dan perempuan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP). Dengan konsep ini, ia membuka peluang bagi mereka yang membutuhkan, memberikan jendela baru untuk membangun kembali kehidupan.

Anne juga memastikan bahwa setiap acara Pasar Tiban membawa pesan perdamaian dan kepedulian. Melalui Avantie Foundation, ia menjalankan berbagai program seperti Berbagi Kursi Roda Kasih, Berbagi Tongkat Tuna Netra, workshop kunjungan sekolah kejuruan, dan pembinaan UMKM.

Di tengah derasnya perkembangan zaman, Anne menyadari bahwa UMKM perlu lebih dari sekadar tempat berjualan. Mereka membutuhkan dukungan yang nyata, bukan hanya akses pasar, tetapi juga teknologi, pengembangan kapasitas, dan inovasi.

"Penjualan produk tidak bisa dengan cara yang itu-itu saja. Pemanfaatan teknologi adalah salah satu cara agar kita bisa berkembang bersama," ujar Anne.

UMKM telah menjadi pilar ekonomi bangsa, tetapi masih banyak di antaranya yang belum mendapat akses teknologi dan pemasaran yang layak. Anne berharap bahwa industri kreatif dapat menjadi lebih inklusif, membuka lebih banyak pintu bagi mereka yang memiliki potensi.

"Tidak semata-mata dengan berjualan lebih gencar melalui internet, tapi ke siapa untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas merek yang telah dibangun," tutur Anne.

Dengan Pasar Tiban, dengan karyanya yang berakar kuat pada budaya, dan dengan semangat berbagi yang tak pernah surut, Anne Avantie telah lebih dari sekadar membangun bisnis. Ia telah membangun ekosistem kepedulian, menjadikan kreativitas sebagai alat untuk menginspirasi dan mengangkat kehidupan orang lain.

"Saya tidak mau kekuatan inspirasi ini kelak akan meletus dan hanya menyuburkan diri saya sendiri. Saya ingin keaktifan, kreativitas, inspirasi dan karya saya menyuburkan 'lahan' di sekitar saya," pungkasnya.

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)