Komarudin Kudiya dan Revolusi Kampung Batik AI: Menjaga Tradisi, Merangkul Teknologi

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 09 Jun 2025, 14:24 WIB
Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah arus teknologi yang terus bergerak cepat, satu pertanyaan besar menghantui industri batik: bagaimana mempertahankan tradisi tanpa tertinggal oleh zaman?

Di balik keresahan ini, ada seorang tokoh yang telah lama bergelut dengan dunia batik, Komarudin Kudiya, Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI). Sebagai seorang praktisi, ia memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi.

Untuk menghadapi dilema ini, Komarudin menggagas sebuah inisiatif dengan pendekatan visioner lewat Kampung Batik AI. Pasalnya, ia tidak ingin batik hanya menjadi kenangan sejarah di tengah gelombang digitalisasi.

Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Sebaliknya, Komarudin melihat peluang bahwa AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang dapat memperkaya eksplorasi seni batik tanpa mengorbankan otentisitasnya.

"Kita tidak bisa menolak teknologi, tetapi kita harus memastikan bahwa teknologi memperkuat budaya, bukan menggantikannya," tegasnya pada Senin (9/6/2025).

Komarudin juga telah lama mengamati bagaimana industri batik menghadapi tantangan berat salah satunya regenerasi perajin yang kian menurun, stagnasi inovasi desain, hingga kompetisi dari produk-produk tiruan yang diproduksi secara massal.

Melalui Kampung Batik AI, ia ingin membuka jalan bagi para perajin batik untuk memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai mitra dalam proses kreatif, bukan sebagai pengganti tangan-tangan cekatan mereka.

"Kampung Batik AI adalah upaya terstruktur untuk menjadikan AI sebagai partner dalam melahirkan inovasi desain batik yang tetap berpijak pada nilai-nilai tradisional," ungkapnya.

Dalam sesi pelatihan di Kampung Batik AI yang mulai digalakan di Cirebon dan Bandung, para perajin batik diajarkan mulai dari pengenalan dasar tentang AI generatif, manfaat praktis bagi industri batik, kebutuhan perangkat teknologi seperti komputer dan notepad, hingga simulasi pembuatan desain motif batik secara digital.

Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Tokoh yang telah lama bergelut di dunia batik, Komarudin Kudiya, memahami betul tantangan yang dihadapi perajin batik tradisional di tengah arus disrupsi teknologi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Para perajin batik juga dapat menyaksikan sendiri bagaimana AI mampu menghasilkan variasi motif dengan cepat, iteratif, dan tetap bisa diarahkan oleh preferensi kreatif perajin batik tradisional yang sebagian besar mereka sudah cakap memproduksi batik-batik tulis.

"Para perajin batik dengan memiliki tacit experience dan tacit knowledge akan lebih mampu menghadirkan batik tradisional yang semakin menarik. Perajin batik tetap akan menjadi pengendali penuh dan tetap mengawal produk batik harus dikerjakan dengan perintangan lilin panas." tegas Komarudin.

Namun bagi Komarudin, AI hanyalah alat bantu. Ia menegaskan bahwa batik tetap harus dibuat secara manual, dengan teknik perintang lilin panas, menjaga nilai autentiknya.

ā€œAI hanya alat bantu, bukan pengganti. Justru kita ingin AI ini memberdayakan perajin, membuka ruang eksplorasi yang lebih luas, tanpa kehilangan akar tradisi kita,ā€ ujar Komarudin.

Seorang perajin muda dari Batik Carila, Rudi Maulana pun merasakan dampaknya langsung. "Saya tidak menyangka bisa membuat puluhan motif hanya dalam waktu beberapa menit. Tapi yang paling saya senang, saya tetap harus membatik manual agar hasilnya tetap asli dan bernilai," katanya antusias.

Sesi pelatihan di Kampung Batik AI. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Sesi pelatihan di Kampung Batik AI. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kini Kampung Batik AI bukan hanya tempat pelatihan, tetapi laboratorium sosial bagi pengembangan batik berbasis teknologi dan budaya.

ā€œKami ingin setiap kota atau daerah memiliki pusat inovasi batik digital berbasis komunitas. Tidak sekadar ikut tren, tetapi memiliki orientasi pelestarian budaya yang kuat,ā€ ujar perwakilan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB), Heri Kismo.

Di sisi lain, Komarudin percaya bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan. Kampung Batik AI adalah buktinya di mana Cirebon atau Bandung bukan hanya mempertahankan posisinya sebagai pusat budaya batik tetapi juga sebagai pelopor integrasi teknologi dalam pelestarian budaya.

Inilah langkah kecil yang diharapkan menjadi lompatan besar bagi masa depan industri batik Indonesia.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 28 Jul 2025, 17:15 WIB

Semangat Lokal yang Tak Sekadar Gaya: Cerita Tiga Brand SepatuĀ dariĀ Indonesia

Prabu, Amble, hingga Geovelli tumbuh dari akar yang berbeda namun berbagi satu benang merah, menjunjung tinggi kualitas dan kebanggaan brand lokal.
Sepatu kulit yang diproduksi oleh brand lokal, Prabu Indonesia. (Sumber: Prabu Indonesia)
Ayo Netizen 28 Jul 2025, 16:45 WIB

Hadiah untuk Mendiang Legenda Bulutangkis Iie Sumirat dari Duo Bandung

Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri persembahkan kemenangan untuk almarhum Kang Iie Sumirat.
Muhammad Shohibul Fikri (kiri) dan Fajar Alfian. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Jelajah 28 Jul 2025, 16:22 WIB

Tragedi Longsor Sampah Leuwigajah 2005: Terburuk di Indonesia, Terparah Kedua di Dunia

Tragedi longsor dan ledakan sampah di TPA Leuwigajah 2005 menewaskan 143 orang. Inilah kronologi, penyebab, dan pelajaran penting dari bencana itu.
TPA Sarimukti, Bandung Barat, setelah kebakaran pada 2023 lalu. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 28 Jul 2025, 15:16 WIB

Lebih dari Sekadar Meja dan Wi-Fi: Visi Erdhy tentang Ruang Kerja yang Menghubungkan

Di tengah geliat industri digital, budaya kerja remote kian menancapkan eksistensinya di masyarakat urban.
Di tengah geliat industri digital, budaya kerja remote kian menancapkan eksistensinya di masyarakat urban. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 28 Jul 2025, 14:39 WIB

Menikmati Hangatnya Baso Tahu Tulen Situ Indah

Ada satu warung sederhana yang telah lama menjadi jugjugan penikmat makanan tradisional di Bandung, Baso Tahu Tulen Situ Indah. Sajian ini telah menjadi ikon kuliner daerah sejak awal tahun 2000-an.
Warung Baso Tahu Tulen Situ Indah (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 28 Jul 2025, 14:08 WIB

Newhun Recycle dan Fikri: Dari Keresahan Jadi Karya, Dari Limbah Jadi Harapan

Newhun Recycle, sebuah bengkel kreatif yang berangkat dari keresahan Fikri terhadap krisis lingkungan di Bandung Raya.
Newhun Recycle, sebuah bengkel kreatif yang berangkat dari keresahan Fikri terhadap krisis lingkungan di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 28 Jul 2025, 13:09 WIB

Seni Menggunakan Huruf Miring dalam Bahasa Indonesia

Panduan elegan menggunakan huruf miring secara tepat untuk penulis modern.
Panduan elegan menggunakan huruf miring secara tepat untuk penulis modern. (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Biz 28 Jul 2025, 12:03 WIB

Manfaatkan Limbah Ceker Ayam Jadi Sepatu Unik, Hirka Shoes Berhasil Pikat Hati Pecinta Fashion

Ceker ayam yang biasa tersaji di meja makan ternyata bisa berubah menjadi sepatu mewah bernilai jutaan rupiah. Hirka Shoes merupakan brand asal Bandung yang sukses menembus pasar nasional hingga manca
HIrka Shoes, Brand asal Bandung yang berhasil memanfaatkan limbah kulit ceker ayam menjadi sepatu. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 28 Jul 2025, 10:28 WIB

Pajak Digital dan Pertarungan Keadilan Fiskal di Era Serba Platform

Kita tak bisa menghindari sedetik pun dari platform digital. Tapi bagaimana dengan kontribusi pajak terutama dari platform asing?
Buku Hukum Pajak Pada Era Digital. (Sumber: Dok. Penerbit Refika Aditama)
Beranda 28 Jul 2025, 08:56 WIB

Harga Beras Naik, Warga Perkotaan Jabar Kian Terjerat Kemiskinan

Dengan naiknya kebutuhan dasar seperti beras, masyarakat miskin di perkotaan kini berada dalam tekanan ganda: harga melambung dan lapangan kerja menyusut.
Rahmat Kurnia (52) tengah menyiapkan sekantong plastik beras untuk pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 28 Jul 2025, 08:24 WIB

Cantik Itu Relatif, tapi Sehat Itu Wajib

Perempuan yang sehat tentu saja akan terlihat cantik.
Sehat & Cantik Karya Yohanes Sunardi (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 27 Jul 2025, 20:19 WIB

Demi Stop Pelecehan, Perlu Bijak Sex Education sejak Anak Usia Dini

Demi mencegah pelecehan tentu pendidikan seksual mesti dipelajari sejak dini.
Buku Sex Education For Children, Karya Atreya Senja (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 27 Jul 2025, 17:15 WIB

Hikayat Dinasti Sunarya, Keluarga Dalang Wayang Golek Legendaris dari Jelekong

Kisah Dinasti Sunarya, dari Abah Juhari hingga Asep Sunandar serta Dadan Sunandar, keluarga dalang wayang golek asal Jelekong yang mendunia.
Pertunjukan wayang golek Dadan Sunandar Sunarya. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 27 Jul 2025, 16:27 WIB

Menimbang Masa Depan Akal Imitisasi dari Perspektif Filsafat

Apakah AI, yang kini banyak dikenali dengan kepanjangan Akal Imitasi, bisa dibedah dengan pemikiran para filsuf modern maupun klasik?
Buku 19 Narasi Besar Akal Imitasi. (Sumber: ITB Press)
Ayo Jelajah 27 Jul 2025, 13:33 WIB

Tragedi AACC Bandung 2008, Sabtu Kelabu Konser Beside

Sabtu Kelabu di Gedung AACC Bandung jadi saksi bisu ketika konser peluncuran album Beside berakhir tragis: sebelas nyawa melayang, puluhan luka-luka, dan skena musik bawah tanah terpuruk dalam stigma.
Karangan bunga dan lilin dari komunitas underground Bandung untuk memperingati tragedi Sabtu Kelabu tragedi AACC. (Sumber: YouTube Beside)
Ayo Netizen 27 Jul 2025, 12:28 WIB

LAN Hanya Nama atau Benar Bermakna?

LAN harus mulai menunjukkan taringnya di dunia pemerintahan.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (Sumber: Dok. LAN)
Ayo Netizen 27 Jul 2025, 09:13 WIB

Kehidupan di Indonesia yang Penuh Serba Salah

Rasanya Tinggal di Indonesia tidak pernah ada ketenangan yang abadi. Selalu saja ada huru-hara yang mencengangkan.
Masyarakat Indonesia. (Sumber: Pexels/Nuh Rizqi)
Ayo Biz 26 Jul 2025, 20:32 WIB

Manfaatkan Limbah Kulit, Cavcraft Berhasil Ciptakan Produk Estetik

Ada satu brand dari Bandung yang secara konsisten mempertahankan sentuhan khas dalam setiap produknya. Cavcraft adalah sebuah brand kerajinan kulit yang berkembang menjadi produk yang dikenal hingga
Dompet kulit dari Cavcraft (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 26 Jul 2025, 17:27 WIB

Sroja dan Narasi Kolaborasi yang Merayakan Identitas dan Ketekunan

Menjunjung keaslian dan kenyamanan dalam busana, Sroja lahir bukan sekadar sebagai label mode, tapi sebagai wadah ekspresi gaya hidup yang reflektif.
Menjunjung keaslian dan kenyamanan dalam busana, Sroja lahir bukan sekadar sebagai label mode, tapi sebagai wadah ekspresi gaya hidup yang reflektif. (Sumber: Sroja)
Ayo Biz 26 Jul 2025, 16:11 WIB

Budidaya Lebah Madu di Tengah Kota

Buruan Sae pernah menjadi program unggulan Pemkot Bandung. Salah satu inisiatif paling inovatif ada di Kecamatan Astanaanyar, di mana lahan terbatas tidak menjadi halangan untuk menciptakan ekosistem
Madu dari budidaya Buruan Sae di Astanaanyar (Foto: Ist)