Dari Celetukan hingga Oleh-oleh Hits, Kisah di Balik Bandung Kunafe

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 11 Jun 2025, 19:33 WIB
Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)

Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung tak pernah kehabisan cara untuk memanjakan para pencinta kuliner dan oleh-oleh khas. Dari jajaran destinasi wisata hingga berbagai hidangan unik, kota ini terus berkembang menjadi surga bagi para pelancong.

Di tengah gemerlap kreativitas Bandung, dua sosok ternama, Irfan Hakim dan Ananda Omesh, menghadirkan sebuah gagasan yang berangkat dari kekaguman mereka sendiri terhadap kota ini lahirlah Bandung Kunafe, sebuah oleh-oleh yang bukan sekadar makanan, tetapi juga membawa kisah di balik setiap potongannya.

Suatu hari, di tengah percakapan santai mereka, Irfan dan Omesh mendapati diri mereka terpukau dengan Bandung yang terus berkembang. Dari infrastruktur yang semakin maju hingga destinasi wisata yang kian beragam, mereka bertanya-tanya apa yang membuat Bandung begitu istimewa?

"Berawal dari kekaguman saya dan Omesh tentang Kota Bandung yang semakin hari semakin keren, baik dari segi infrastruktur maupun destinasi wisatanya. Kok bisa ya Bandung sebagus ini? Dari situ tiba-tiba terlontar nama Kunafe, dari kata 'kunaon' atau 'kenapa' dalam bahasa Sunda," tutur Irfan, mengenang awal mula perjalanan bisnis ini.

Awalnya, nama itu hanya sekadar celetukan spontan. Namun, semakin mereka membicarakannya, semakin terasa bahwa kata Kunafe mengandung makna yang lebih dalam.

Ini bukan hanya pertanyaan tentang Bandung yang terus berkembang, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari keunikan kota ini. Dari pemikiran itu, lahirlah ide untuk menghadirkan oleh-oleh khas Bandung yang berbeda dari yang sudah ada.

Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)
Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)

Bandung Kunafe tak sekadar menawarkan cake biasa. Dengan bahan dasar Javanese cake yang lembut, setiap lapisannya dipadukan dengan filling legit berbagai rasa, dilengkapi remahan puff pastry dan butter cream untuk memperkaya teksturnya. Tak hanya sekadar lezat, tetapi juga merepresentasikan karakteristik warga Bandung yang lemah lembut dan ramah.

Konsep ini juga tidak terlepas dari kecintaan mereka terhadap budaya Sunda. Irfan dan Omesh sengaja merancang Bandung Kunafe dengan sentuhan Nyunda, memastikan bahwa produk ini benar-benar mencerminkan asal-usulnya.

"Kami sengaja memilih tema atau gaya nyunda karena Bandung Kunafe sendiri berada di Kota Bandung, tempat mayoritas masyarakatnya adalah orang Sunda. Kami ingin lebih mengenalkan bahwa Bandung Kunafe itu memang Bandung pisan," ujar Omesh.

Tak hanya dari konsepnya, Bandung Kunafe juga menghadirkan berbagai varian rasa yang menggugah selera, yaitu Kunafe Blueberry Cheese, Kunafe Chocolate, Kunafe Cheese, Kunafe Choco Cheese, Kunafe Brown Cheese, Kunafe Nutella, Kunafe Tiramisu, Kunafe Durian hingga Kunafe Matcha. Varian rasa ini mencerminkan keberagaman cita rasa yang ada di Bandung, dari yang klasik hingga modern.

Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)
Produk oleh-oleh khas Bandung dari Bandung Kunafe. (Sumber: bandungkunafe.com)

Bagi Irfan dan Omesh, Bandung Kunafe bukan sekadar bisnis kuliner, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keramahan Bandung. Setiap gigitan cake ini membawa cerita tentang kota yang terus berkembang, tempat di mana kreativitas menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Bandung Kunafe hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap Bandung, sekaligus sebagai cara untuk membagikan cita rasa kota ini kepada siapa pun yang ingin membawa pulang sepotong kenangan manis dari Bandung.

"Bandung Kunafe hadir sebagai taste of Bandung, tidak hanya untuk mereka yang tinggal di kota ini tetapi juga bagi siapa saja yang ingin membawa pulang kenangan manis dari Bandung," ujar Irfan.

Informasi umum dan alamat Bandung Kunafe

- Jl. DR. Djunjunan Dalam No.139, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung

- Soreang 99 atau Mall Pelayanan Publik, Jl. Al-Fathu, Pamekaran, Kec. Soreang, Kabupaten Bandung

- Rest Area 88B Purwakarta atau Jl. Tol Cipularang, Sukajaya, Kec. Sukatani, Kabupaten Purwakarta

- Rancaekek KM 30 atau Jl. Raya Bandung – Garut No.KM 30, Cipacing, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang

Website: https://www.bandungkunafe.com

Instagram: https://www.instagram.com/bandungkunafe

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/bandungkunafe

Shopee: https://shopee.co.id/bandung_kunafe

Siktok: https://www.tiktok.com/@bandungkunafe

WhatsApp: 0821-2883-8484

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 21:48 WIB

Dari Bunderan Cibiru hingga Cileunyi Macet Parah, Solusi Selalu Menguap di Udara

Kemacetan di Bunderan Cibiru harus segera ditangani oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Pengendara Mengalami Kemacetan di Bunderan Cibiru, Kota Bandung, (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Sufia Putrani)
Beranda 17 Des 2025, 20:27 WIB

Pemkot Bandung Klarifikasi Isu Lambatnya Respons Call Center, Tegaskan Nomor Darurat Resmi 112 Aktif 24 Jam dan Gratis

Koordinator Bandung Command Center, Yusuf Cahyadi, menegaskan bahwa layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112.
Layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112
Ayo Netizen 17 Des 2025, 20:04 WIB

Jembatan Penyebrangan Usang Satu-satunya Harus Melayani Jalan Terpanjang di Kota Bandung

Jembatan penyeberangan tunggal di Jalan Soekarno-Hatta yang seharusnya menjadi penyelamat, kini rapuh dan berkarat.
Jembatan penyebrangan Soekarno-Hatta Bandung. Soekarno-Hatta Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu Kota Bandung (26/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Azzahra Nadhira)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 18:55 WIB

Petugas Kesal Banyak Pembuang Sampah Sembarangan di Kawasan Pasar Kiaracondong

Maraknya sampah ilegal di Pasar Kiaracondong, meskipun pengelolaan sampah sudah rutin berjalan.
Tumpukan sampah yang berada di TPS. Pasar Kiaracondong, Bandung, Sabtu 29/11/2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:41 WIB

Dari Keikhlasan Bu Mun, Nasi Pecel 10 Ribu Hasilkan Omzet 5 Juta Sehari

Munjayanah (49) membuka warung usaha nasi pecel setelah 4 cabang warung pecel lelenya tutup, hanya tersisa satu cabang. Kini penghasilannya hingga 5jt per hari.
Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)