Menyusuri Sentra Bedil Cipacing

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Senin 23 Jun 2025, 15:21 WIB
Kampung Cipacing merupakan sentra bedil atau senapan angin di Jatinangor. (Foto: Ist)

Kampung Cipacing merupakan sentra bedil atau senapan angin di Jatinangor. (Foto: Ist)

AYOBANDUNG.ID -- Nama Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, sudah lama dikenal sebagai pusat produksi senapan angin atau bedil di Indonesia.

Meskipun citranya tak sekuat dulu, geliat industri bedil di desa ini masih terus hidup lewat tangan-tangan terampil para pengrajin rumahan.

Di sepanjang jalur utama Jalan Raya Bandung–Garut menuju Cipacing, toko-toko senapan angin masih berdiri dengan deretan etalase.

Namun, saat memasuki kawasan permukiman Jalan Cipacing, nuansa tersebut meredup. Jejak Cipacing sebagai sentra bedil seolah hilang, kecuali sebuah patung lelaki memegang senapan angin.

“Kalau baru pertama ke sini, orang pasti enggak akan tahu kalau di dalam banyak bengkel bedil,” ungkap Yayan Mulyana (22), salah satu perajin senapan angin lokal, saat ditemui di bengkelnya yang hanya berukuran 2 kali 4 meter.

Sebagian besar bengkel produksi senapan tersebar di rumah warga yang tersembunyi di gang-gang kecil. Aktivitas produksinya pun cenderung senyap.

Yayan memulai aktivitasnya dengan membuat laras senapan, melubanginya dengan mesin bor dan membubut ujungnya agar presisi. Proses produksi satu senapan bisa memakan waktu hingga seminggu. Adapun kapasitas produksi rata-rata 5–6 pucuk per minggu.

“Biasanya dikerjakan bareng-bareng, jadi sekaligus jadi. Habis itu langsung dikirim ke toko,” ujarnya.

Industri senapan di Cipacing cukup beragam. Terdapat tiga tipe senapan yang umum dijual, yaitu bedil per, bedil pompa, dan PCP atau pre-charged pneumatic. Masing-masing memiliki kekuatan dan mekanisme kerja yang berbeda.

Meski merupakan tiruan dari produk luar negeri, para pengrajin telah mengembangkan variasi unik agar berbeda dari versi aslinya.

“Semua legal. Kita buat modifikasi supaya punya ciri khas sendiri,” ujar Idih Sunaedi (73), Ketua Koperasi Bina Karya yang membawahi para pelaku industri di wilayah tersebut.

Senapan-senapan rakitan Cipacing diberi berbagai label merek yang sudah dikenal, seperti Meteor, Mercury, Diana, hingga Benjamin dan Predator.

Pembelinya pun datang dari berbagai penjuru Indonesia, terutama luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan. Biasanya senapan dari Cipacing digunakan untuk berburu atau olahraga menembak.

Namun jangan salah, tidak semua produk senapan di toko Cipacing berasal dari pengrajin lokal. Beberapa senapan didatangkan dari daerah lain seperti Surabaya dan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jerman, serta Korea Selatan.

Namun, produk lokal tetap bersaing. “Bedil PCP lokal paling mahal Rp11 juta. Kalau buatan Korea bisa sampai Rp32 juta. Bedil pompa paling murah bisa Rp200 ribuan,” kata Idih.

Meski industri ini sudah meredup, permintaan terhadap senapan Cipacing tetap stabil. Setiap jenis senapan telah memiliki segmen pasarnya masing-masing, dari kolektor hingga pengguna fungsional.

Informasi Umum Bedil

Alamat: Jalan Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

Jam Operasional: 09.00 - 17.00 WIB

Telepon: 082219090786

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 23 Jun 2025, 16:43 WIB

ASN Corporate University dan Jalan Panjang Birokrasi Pembelajar

ASN Corporate University (Corpu) adalah sebuah sistem yang bukan sekadar konsep, melainkan perangkat nyata untuk membangun birokrasi yang terus belajar.
Ceramah Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Tahun 2024 (Sumber: Humas Pusjar SKTASNAS | Foto: Humas Pusjar SKTASNAS)
Ayo Biz 23 Jun 2025, 15:21 WIB

Menyusuri Sentra Bedil Cipacing

Nama Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, sudah lama dikenal sebagai pusat produksi senapan angin atau bedil di Indonesia.
Kampung Cipacing merupakan sentra bedil atau senapan angin di Jatinangor. (Foto: Ist)
Ayo Biz 23 Jun 2025, 14:57 WIB

Dari Yogyakarta ke Bandung: Cerita Fella dan Ayam Geprek yang Bikin Bebas Lapar

Ayam Geprek Bebas, tempat di mana siapa pun bisa merasa merdeka dari lapar, dari hitungan tambahan harga, dari kekakuan porsi.
Ayam Geprek Bebas, tempat di mana siapa pun bisa merasa merdeka dari lapar, dari hitungan tambahan harga, dari kekakuan porsi. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Biz 23 Jun 2025, 14:03 WIB

Cerita Ahsan Menemukan Sankimo, Inovasi Asal Bandung yang Jadi Jalan Ihtiar Melestarikan Bumi

Kepedulian terhadap lingkungan muncul dari keresahan kecil yang berulang. Itulah yang dialami Akhsan Hakim, warga Cibaduyut, Kota Bandung.
Inovasi produk kantong urinoir Sankimo (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 23 Jun 2025, 13:49 WIB

Mengintip Kajian Ustazah Halimah Alaydrus di Mesjid Agung Cianjur

Kajian Ustazah Halimah Alaydrus sering kali mendapat perhatian dari masyarakat seluruh kota.
Kondisi Masjid Agung Cianjur, Minggu, 22 Juni 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 23 Jun 2025, 12:39 WIB

Sudut Lain 1 Suro: Tradisi Sunyi, Bukan Teror Malam Hari

Haruskah kita percaya bahwa pada malam 1 Suro adalah setan-setan berkeliaran?
Bagi banyak orang Jawa, inilah malam 1 Suro, sebuah malam yang sering disalahpahami khalayak umum. (Sumber: Pexels/Alex P)
Ayo Netizen 23 Jun 2025, 10:28 WIB

'Brain Rot' dan Bioskop 10 Menit di Media Sosial

Menonton video ringkas menjadikan kita terbiasa dengan sesuatu yang dipersingkat hingga memicu brain rot.
Brain Rot Illustration (Source: Canva | Photo: Made by Canva)
Ayo Netizen 23 Jun 2025, 08:30 WIB

Menelusuri Rasa Sepi dalam Buku Things Left Behind

Medsos seharusnya menimbulkan kehangatan. Namun faktanya di era ini banyak yang merasa kesepian
Buku Things Left Behind Karya Kim Sae Byoul | Jeon Ae Won. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 22 Jun 2025, 21:01 WIB

Efisiensi atau Eksistensi? Membandingkan Gaya Hidup Fungsional dan Hedonistik

Gaya hidup fungsional ataukah hedonis kamu ini?
Mau hidup seefisien mungkin atau hidup sebebas mungkin (Sumber: Pexels/Afta Putta Gunawan)
Ayo Netizen 22 Jun 2025, 18:16 WIB

Lilin Aromaterapi yang Meracuni Diam-Diam, Menenangkan sekaligus Mematikan

Sisi gelap lilin aromaterapi yang menenangkan dengan mengandung senyawa yang sangat berbahaya.
Ada bahaya di balik lilin aromaterapi. (Sumber: Pexels/George Becker)
Ayo Netizen 22 Jun 2025, 15:23 WIB

Narasi Damai untuk Iran dan Israel

Perang antara Israel dengan Palestina tidak pernah ada kata damai. Sekarang Iran turun tangan.
Peta yang memuat Timur Tengah, Asia Barat, dan Afrika, dengan Iran dan Israel di dalamnya. (Sumber: Pexels/Anthony Beck)
Ayo Biz 22 Jun 2025, 14:49 WIB

Mengintip Pembuatan Comring Padalarang, Camilan Rakyat yang Bikin Nggak Berhenti Ngunyah

Di sebuah ruangan sederhana di Kampung Campakamekar, Padalarang, aroma minyak panas dan singkong goreng mengepul udara. Puluhan warga tampak sibuk, mencetak satu per satu bulatan comring, camilan trad
Proses pembuatan Comring Padalarang (Foto: Ist)
Ayo Netizen 22 Jun 2025, 12:39 WIB

Membedah Kritik dan Aktivisme dalam Iklan Satir #SaveRajaAmpat HMNS

Mari bahas iklan satir HMNS yang mengadvokasikan Raja Ampat, kritikan netizen, dan brand activism.
Pemandangan Udara Kepulauan Raja Ampat. (Sumber: Pexels/Angke Widya)
Ayo Jelajah 22 Jun 2025, 10:11 WIB

Hikayat Jalan Braga yang Konon Pernah Dijuluki Jalan Culik

Dulu cuma jalan setapak di pinggir sawah, sekarang jadi panggung pamer gaya. Inilah kisah jalan Braga yang berubah dari sunyi jadi ramai.
Persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan tahun 1910-an. (Sumber: kitlv)
Ayo Netizen 22 Jun 2025, 08:54 WIB

Kang Dedi Mulyadi: Antara Panggung Konten, Kontroversi, dan Janji Kesejahteraan

Mengenal Kang Dedi Mulyadi, politisi nyentrik yang dekat dengan rakyat lewat konten, aksi kontroversial, dan kebijakan berani demi kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 21 Jun 2025, 17:52 WIB

Ina Cookies, Cerita dari Dapur Ibu Hamil yang Kini Menghidupi Seribu Karyawan

Siapa sangka dari kegagalan bisnis ekspor jahe dan kondisi keuangan yang jungkir balik, lahir merek kue kering legendaris yang berdiri lebih dari tiga dekade, Ina Cookies.
Siapa sangka dari kegagalan bisnis ekspor jahe dan kondisi keuangan yang jungkir balik, lahir merek kue kering legendaris yang berdiri lebih dari tiga dekade, Ina Cookies. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 21 Jun 2025, 15:33 WIB

Kisah Michelle dan Kopi Q: Dari Secangkir Kualitas hingga Sajian Laut yang Menyejahterakan

Kopi Q, yang awalnya hanya sebuah kedai kopi mungil pada 2012, kini menjelma menjadi ruang kuliner otentik yang membawa misi sosial dan cita rasa dalam satu piring.
Kopi Q, yang awalnya hanya sebuah kedai kopi mungil pada 2012, kini menjelma menjadi ruang kuliner otentik yang membawa misi sosial dan cita rasa dalam satu piring. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 21 Jun 2025, 09:20 WIB

Batik Komar, Menangkap Visualisasi Bandung ke dalam Sehelai Kain

Di tengah dominasi batik Cirebon, Garut, dan Tasikmalaya, Bandung mulai menunjukkan geliatnya dalam dunia batik dengan memadukan nilai sejarah, budaya lokal, dan gaya urban modern.
Motif Batik Bandung dari Batik Komar (Foto: Ayobandung.com)
Ayo Netizen 20 Jun 2025, 20:23 WIB

Cupola ID Braga, Cafe Hidden Gem di Tengah Kota Bandung

Siapa kira di tengah kota bandung terdapat sebuah cafe hidden gem yang memiliki konsep alam bernama Cupola ID Braga.
Suasana Outdoor Cafe Cupola ID Braga. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 20 Jun 2025, 18:05 WIB

Branding Nama Bandung Barat dan Dilema Arah Mata Angin

Di era digital, nama adalah keyword. Nama yang kuat dan khas akan lebih mudah ditelusuri, dikenali, dan disematkan citra tertentu.
Stasiun KA Padalarang, salah satu bangunan ikonik dan bersejarah di Bandung Barat. (Sumber: Djoko Subinarto | Foto: Djoko Subinarto)