Dari 2 Siluman sampai Sekarang, Perkembangan Film Horror di Indonesia

Adinda Putri
Ditulis oleh Adinda Putri diterbitkan Selasa 21 Okt 2025, 11:55 WIB
Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)

Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)

Film merupakan sebuah media komunikasi massa, bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan cara yang menghibur. 

Dikutip dalam sebuah jurnal, film adalah media audio visual yang menggabungkan kedua unsur yaitu naratif atau yang berhubungan dengan tema, dan sinematik atau sebuah alur dan jalan cerita yang dihadirkan dalam film (Shadrina, et al. 2023). 

Dalam beberapa tahun terakhir, film horror merupakan salah satu genre film yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun, apakah kamu tahu bagaimana perkembangan film horror di Indonesia? Berikut simak penjelasannya! 

Dikutip dalam sebuah jurnal, masyarakat Indonesia memiliki budaya mistik yang sangat kental, khususnya budaya Jawa. Dalam hal ini, masyarakat meyakini adanya makhluk halus seperti hantu atau kekuatan gaib dan cerita mistik (Lutfi, M. 2013).

Budaya mistik tersebut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sebuah mitos yang berkembang memberikan rasa kepercayaan pada masyarakat atas peristiwa nyata yang terjadi. Sehingga, hal tersebut menjadi sebuah peluang pasar bagi produser dan sutradara film. 

Film Horror Pertama Indonesia

Poster film "Doea Siloeman Oeler Poeti en Item". (Sumber: Wikimedia Commons)
Poster film "Doea Siloeman Oeler Poeti en Item". (Sumber: Wikimedia Commons)

Film horor pertama Indonesia diproduksi pada tahun 1934 oleh The Teng Cun yang berjudul Two Snake Siluman Black and White (Doea Siloeman Oeler Poeti en Item). Kesuksesan dalam film disebabkan oleh penggunaan teknik fotografi yang menakjubkan, seperti benda yang bisa terbang, orang berubah menjadi siluman hewan dan menghilang. Kemudian, dari situ perkembangan film horror di Indonesia mulai bermunculan di bioskop keliling, dan di televisi. 

Pada tahun 1941, muncul kembali film horror dengan menghadirkan tema yang berbeda, yaitu Tengkorak Hidup. Film yang diproduksi oleh Action Film dan disutradarai oleh Tan Tjoei Hock ini diproduksi pada bulan Oktober 1941. Film ini sukses menjadi film yang banyak diminati oleh penonton. 

Pada tahun 1960-an, film horror menjadi pilihan utama bagi industri film di berbagai belahan dunia, salah satunya di negara Indonesia. Film Lisa (1971) disutradai oleh M. Sharieffudin A yang menjadi titik balik kelahiran kembali film horror Indonesia. Film Lisa mengisahkan tentang seorang ibu tiri yang ingin menguasai kekayaan sang suami yang telah meninggal dengan mencoba membunuh anak tirinya, Lisa.  

Meski sempat mengalami penurunan jumlah penonton, film horror Indonesia kembali melonjak dengan meraih keuntungan besar-besaran dengan film Beranak dalam Kubur yang menghasilkan Rp72 juta selama penayangan filmnya. Kemudian, tahun 1972 hingga 1980 terdapat 22 judul film horor yang diproduksi dan ditayangkan, serta pada tahun 1981 hingga 1991 terdapat 84 judul film horor, yang 16 diantaranya dibintangi oleh Suzanna. 

Suzzanna yang dijuluki sebagai The Queen of Indonesian Horror atau Ratu Film Horor Indonesia merupakan bintang film horor yang aktif di dunia perfilman pada tahun 1950 hingga 1990-an. Berikut 5 daftar film horror terbaik suzanna:

  1. Sundel Bolong (1981)

  2. Telaga Angker (1984)

  3. Malam Jumat Kliwon (1986)

  4. Malam Satu Suro (1988)

  5. Titisan Dewi Ular (1990)

Film Horror di Era 2000-an

Film Pengabdi Setan (2017) karya Joko Anwar dan KKN di Desa Penari (2022) (Sumber: tabloidbintang.com)
Film Pengabdi Setan (2017) karya Joko Anwar dan KKN di Desa Penari (2022) (Sumber: tabloidbintang.com)

Pada era 2000-an, film horror Indonesia didominasi oleh alur cerita yang menantang hantu, maupun uji nyali di tempat yang ā€œangkerā€. Alur cerita tersebut mampu menarik perhatian banyak penonton dan menjadi awal cerita hantu lokal yang selalu menjadi tokoh utama dalam film di era 2000-an. Beberapa film horror tersebut antara lain: Jelangkung (2001), Pocong (2006), Suster Ngesot (2007). 

Sejak tahun 2017 hingga sekarang, film horor semakin diminati secara luas oleh masyarakat, seperti Pengabdi Setan (2017) karya Joko Anwar dan KKN di Desa Penari (2022) yang menjadi bentuk film horror terbaik di Indonesia. (*)

Daftar Pustaka 

  • Devvy, Y., Intan, T., & Krisdinanto, N. (2020). Desakralisasi film horor Indonesia dalam kajian reception analysis. Desakralisasi film horror Indonesia dalam kajian reception analysis, 4(1), 1-19.

  • Lutfi, M. (2013). Perkembangan film horor Indonesia tahun 1981-1991. Avatara, 1(1).

  • Shadrina, A. N., Zaim, S. R., & Arimurti, F. (2023). Manajemen produksi film pendek keling: dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Jurnal Audiens, 4(2), 320-330.

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Adinda Putri
Tentang Adinda Putri
Saya adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema ā€œJaga Lahan Lawan Tiranā€ pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,