Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

Highcall Ziqrul Illahi
Ditulis oleh Highcall Ziqrul Illahi diterbitkan Rabu 05 Nov 2025, 09:26 WIB
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)

Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)

Di balik kesuksesan sebuah organisasi siswa, selalu ada sosok pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang visi, tetapi juga berbicara bagaimana ia mengejawantahkan visi tersebut melalui tindakan dan inisiasi nyata.

Ketua OSIS MAN 2 Kota Bandung periode 2025-2026, Muhammad Fatahillah atau akrab disapa Fafa adalah contoh pemuda yang membangun mimpinya sejak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, terus berjuang melewati berbagai rintangan, hingga akhirnya memegang tongkat estafet kepemimpinan di sekolahnya.

Perjalanan kepemimpinannya dimulai dari organisasi kecil bernama IMG atau Association of Pusim Generation saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Di sana, ia mulai mengenal seluk-beluk organisasi, dari administrasi hingga manajemen waktu.

Pengalaman ini kemudian diasah dan menjadi bekal matang ketika bergabung dengan MPK di MTSN 2 Kota Bandung, tempat ia belajar berinteraksi dengan masyarakat sekolah yang sebaya dengannya.

"Saya mencalonkan diri sebagai ketua MPK waktu itu, tapi belum terpilih. Dari situ saya mencari kekurangan saya dan memperbaikinya untuk kemudian hari," ungkap fafa.

Ia menyadari dengan betul bahwa perjalanan tidak selamanya berjalan dengan mulus, ada kalanya kegagalan merajai jalannya, atau sebaliknya. Kegagalan pertama itu tidak lantas meredupkan semangatnya. Justru menjadi pemantik dan bahan evaluasi yang matang.

Ketika masuk MAN 2 Kota Bandung, ia langsung aktif dalam berbagai kegiatan. Dari kesempatan tampil sebagai moderator debat pemilihan OSIS hingga menjadi ketua pelaksana kegiatan P5RA yang membawa kelasnya meraih juara menjadi portofolio kuat yang mengantarkannya terpilih sebagai anggota OSIS.

Namun, perjalanan tidak berhenti di sana. Setelah lolos seleksi wawancara dan tes lapangan, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua 2 OSIS. Posisi strategis ini sekaligus menjadi batu loncatan untuk meraih mimpi terbesarnya, yakni ketua OSIS. Meski harus mengemban tanggung jawab besar sebagai siswa kelas 10, tekadnya tetap kuat karena merasa posisinya sudah sangat strategis.

"Yang diperlukan hanya ketabahan, kesabaran, dan usaha lebih agar orang-orang percaya memilih saya," katanya dengan penuh keyakinan.

Kepemimpinannya yang kini baru berjalan sekitar satu bulan sejak dilantik pada 22 September 2025 lalu langsung diuji dengan tantangan besar. Acara Bulan Bahasa, program kerja terbesar OSIS dalam satu periode namun dengan persiapan paling singkat, menjadi ujian pertama yang harus dihadapi. Tekanan semakin berat karena tahun sebelumnya acara ini berhasil mengundang Pidi Baiq sebagai bintang tamu dan berlangsung sangat meriah serta sukses.

"Ada beban tersendiri karena ini menjadi kesan pertama OSIS kepada seluruh masyarakat sekolah. Saya ingin ada peningkatan dari tahun lalu agar terlihat OSIS berkembang," jelasnya.

Untuk mengelola berbagai tanggung jawab, pemuda yang mengaku introvert ini memiliki strategi manajemen waktu yang sederhana namun efektif. Ia tidak lantas mengesampingkan atau menomorduakan tugas sekolah dan membiarkannya menumpuk karena beban amanah ini, namun ia memilih untuk menyelesaikannya langsung di kelas. Untuk tugas kelompok, ia selalu mengkomunikasikan kondisinya agar mendapat pembagian kerja yang sesuai dengan jadwalnya sebagai ketua OSIS.

Yang menarik, ia menggunakan metode timeline dan notebook untuk memastikan tidak ada detail kecil yang terlewat dalam setiap kegiatan OSIS. Kebiasaan berdiskusi dengan rekan-rekan juga membantunya mengingat poin-poin penting yang mungkin terlupakan.

"Saya suka berdiskusi dengan rekan-rekan. Dari situ tiba-tiba saya teringat poin lainnya yang punya kesinambungan dengan ide mereka," ungkapnya tentang cara menjaga kualitas setiap program.

Sebagai pemimpin muda, ia juga sangat memahami pentingnya membangun citra positif. Baginya, jabatan bukan hanya tentang posisi tinggi, tetapi juga tanggung jawab besar. Ia ingin menjadi panutan atau role model bagi teman-teman dan orang yang dapat diandalkan sekolah.

Dalam mengambil keputusan, ia tidak gegabah. Ia selalu melihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari posisinya sebagai penanggung jawab, sebagai anggota, hingga dari kacamata masyarakat sekolah. Bahkan, ia menelik jauh kepada kemungkinan-kemungkinan terburuk untuk lebih mempersiapkan dan mengantisipasinya.

"Sejak menjabat, saya merasa lebih terbuka pikirannya dan lebih kritis dalam berpikir sebelum mengambil keputusan," akunya tentang perkembangan diri yang dialami.

Bagi generasi muda yang ingin menjadi pemimpin, pesannya sederhana namun mendalam. Jaga reputasi baik di mana pun berada, baik di lingkungan sekolah, rumah, masyarakat, maupun media sosial. Di era yang serba cepat ini, personal branding menjadi kesan pertama yang akan menentukan penilaian orang terhadap setiap tindakan.

"Kalian butuh kepercayaan dan dukungan dari mereka agar kegiatan yang kalian laksanakan berjalan lancar, efektif, efisien, dan berdampak," pungkasnya memberikan nasihat berharga.

Menurutnya, kegigihan, kerja keras, dan manajemen waktu memiliki kaitan erat dalam membangun citra pemimpin yang positif dan dapat dipercaya. Kegigihan membuat tidak mudah menyerah, kerja keras memastikan setiap program berjalan maksimal, dan manajemen waktu membantu menjaga keseimbangan antara organisasi, akademik, dan kehidupan pribadi.

"Citra pemimpin yang baik tidak dibentuk dari kata-kata belaka, tapi dari konsistensi tindakan. Kalau saya mampu menunjukkan komitmen dan tanggung jawab di setiap situasi, kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya," tegasnya. Lalu ia menutup percakapan dengan keyakinan yang memancar dari seorang pemimpin muda yang terus belajar dan bertumbuh.

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Highcall Ziqrul Illahi
Jurnalis | Komunikator | Scriptwriter | Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 05 Nov 2025, 11:49 WIB

Garis Merah di Atas Kepala Kita

Refleksi Moral atas Fenomena S-Line dan Krisis Rasa Malu di Era Digital
poster film S-Line (Sumber: Video.com)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 10:55 WIB

Bergadang dan Tugas, Dilema Wajar di Kalangan Mahasiswa?

Feature ini menyoroti kebiasaan bergadang mahasiswa yang dianggap wajar demi tugas dan fokus malam hari.
Ilustrasi mengerjakan tugas di waktu malam hari (Sumber: Pribadi | Foto: Muhamad Alan Azizal)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 09:26 WIB

Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

4 ramuan khusus atau four action yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin muda.
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 08:48 WIB

Menyemai Minat Baca Mahasiswa di Tengah Dunia Digital

Fenomena pergeseran bentuk literasi di kalangan civitas akademika, terutama dunia kampus
Kegiatan literasi mahasiswa di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 07:57 WIB

Bystander Effect yang Dialami Perempuan dalam Film Shutter (2025)

Film horor di Indonesia tidak lepas mengangkat tokoh perempuan sebagai korban kekerasan atau pelecehan seksual hingga mengalami Bystander Effect.
Isu Byestander Effect dalam Film Shutter (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 16:50 WIB

Hikayat Skandal Dimas Kanjeng, Dukun Pengganda Uang Seribu Kali Lipat

Dimas Kanjeng mengaku bisa menggandakan uang ribuan kali lipat, tapi di balik padepokannya tersimpan kisah kelam pembunuhan dan penipuan.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang yang jadi sensasi nasional.
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 16:16 WIB

Menjadi Mahasiswa IKIP Bandung Bagian Satu

Bernostalgia tentang menjadi mahasiswa IKIP Bandung pada tahun 1995-an.
Villa Isola. (Sumber: Dok. UPI Bandung)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 16:00 WIB

Ledakan Industri Estetika di Bandung, Klinik Kecantikan Jadi Simbol Gaya Hidup Baru

Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban.
Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban. (Sumber: dok L’VIORS Beauty Clinic)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:34 WIB

Dari Pabrik Benang Jadi Tempat Olahraga Hits Warga Bandung Timur

Tritan Point kini jadi tempat lari, bersepeda, hingga sarapan pagi dengan suasana sejuk khas Bandung Timur.
Warga beraktivitas di kawasan Tritan Point Cipadung, Jalan Raya Cipadung, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Rabu, 6 Juli 2022. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Muhammad Farhan Al Rachman)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:16 WIB

Beragama di Era AI

Hadirnya kecerdasan buatan (AI), ribuan tafsir dari berbagai tradisi bisa diakses hanya dalam hitungan detik.
Salah satu alat bantu untuk meningkatkan daya nalar manusia dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). (Sumber: Pexels | Foto: Matheus Bertelli)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:05 WIB

Reysa Raditya Putra, Raih Prestasi Hoki lewat Pilihan Kedua

Reysa Raditya Putra, siswa asal SMA Mekar Arum ini menorehkan kebanggaan yang gemilang lewat prestasinya di cabang olahraga hoki.
Reysa Raditya Putra, Ujung Sebelah Kanan (Sumber: Reysa Raditya Putra)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 12:43 WIB

5 Tips Ampuh biar Cepat Move On

Inilah lima langkah ringan agar hati lebih tenang dan siap memulai babak baru.
Ilustrasi Patah Hati (Sumber: Canva, Rifa Windi)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 10:35 WIB

Stop Cyberbullying di Era Digital, Universitas Telkom Edukasi Siswa SMPN 01 Dayeuhkolot

Di tengah tingginya penggunaan media sosial di kalangan pelajar, risiko cyberbullying menjadi ancaman serius.
PkM dari Tel-U sukses menggelar kegiatan sosialisasi edukatif bertajuk "Bahaya Cyberbullying di Era Digital" bagi siswa-siswi SMPN 01 Dayeuhkolot. (Sumber: Dokumentasi Penulis)