Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Fira Amarin
Ditulis oleh Fira Amarin diterbitkan Selasa 11 Nov 2025, 14:21 WIB
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)

Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)

Berkembang di Bandung sejak tahun 2013 sebagai praktik pengobatan tradisional yang berfokus pada organ dalam tubuh. Hikmah Therapy menjadi tempat banyak orang mencari pemulihan melalui pijat, ramuan herbal, dan doa.

Praktik kecil di Bandung ini dijalankan oleh Mutiah yang dikenal dengan panggilan Ibu Mumut, seorang terapis tradisional yang memulai kemampuannya bukan dari pendidikan formal, melainkan dari perjalanan panjang menghadapi sakit yang menimpa anak dan cucunya. Dari pengalaman itu, ia membangun metode terapi yang menggabungkan sentuhan, energi tubuh, dan keyakinan spiritual sebagai jalan menolong banyak orang.

Perjalanan Ibu Mumut bermula pada tahun 2005 ketika anak bungsu dan cucunya sama-sama mengalami gangguan kesehatan serius. Putrinya harus menjalani pengobatan benjolan di payudara dalam waktu lama, sedangkan cucunya terlahir dengan berbagai keterbatasan seperti gangguan pendengaran, penglihatan, dan kemampuan mengunyah.

Pada 2010, pengobatan terpaksa dihentikan karena biaya sudah tidak tertutup lagi. Utang mulai ditagih terus, sementara pada masa itu, Ibu Mumut hanya bisa bertahan dengan berjualan kupat.

Yang tidak pernah ia tinggalkan hanyalah ibadah. Malam-malam dipenuhi doa, dzikir, dan salat tahajud menjadi cara bertahan ketika tenaga dan uang mulai habis. Kesabaran itulah yang menjadi fondasi dari cara hidup yang ia jalani hari ini.

Pada tahun 2012, sebuah kejadian mengubah arah hidupnya. Seusai salat tahajud, Ibu Mumut merasakan tubuhnya menggigil dan di telapak tangan kirinya muncul sensasi seperti aliran listrik. “Setelah tahajud, saya tidur miring ke kanan sambil berdzikir, tiba-tiba tubuh terasa menggigil dan ada aliran seperti listrik di tangan sakit juga,” ucapnya.

Keesokan harinya, saat memeriksa bagian tubuh putrinya yang sakit, telapak tangannya kembali terasa panas. Setelah sentuhan itu, benjolan di tubuh sang putri berangsur mengecil. Peristiwa tersebut menjadi awal mula kemampuan yang kemudian ia gunakan untuk membantu orang lain melalui terapi pijat organ dalam.

Dorongan untuk membuka praktik datang dari seorang pasien yang bekerja di dinas kesehatan. Ia heran melihat pemahaman Ibu Mumut tentang organ tubuh dan titik saraf, padahal tidak pernah mendapat pelatihan formal. “Ini bukan hal kecil. Ibu harus buka praktik,” katanya.

Pada tahun 2013, Hikmah Therapy resmi dibuka. Ibu Mumut kemudian mengikuti berbagai pelatihan, uji kompetensi, dan memperoleh sertifikasi refleksi dasar serta izin resmi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Ruang praktiknya sederhana, hanya sekitar empat kali enam meter. Di rak kecil tersusun botol-botol madu, minyak zaitun, dan ramuan herbal. Di sudut lain terdapat alat bekam, handuk terlipat, dan kasur tipis untuk terapi. Aroma minyak zaitun memenuhi ruangan, memberi suasana hangat yang menenangkan.

Pasien datang dari berbagai kota. Ada bayi yang sulit menyusu atau mengalami kuning, remaja yang menstruasinya terganggu, hingga orang dewasa dengan keluhan saraf dan pernapasan.

Hikmah Therapy berfokus pada organ dalam. Pijatan dilakukan di titik-titik refleksi yang terhubung ke jantung, paru, hati, pankreas, dan sistem saraf. Minyak zaitun membantu memperlancar pijatan, sementara madu digunakan untuk mendukung pemulihan tubuh dari dalam.

Setelah terapi, pasien diminta memperbanyak minum air putih. “Kalau aliran darah lancar, organ di dalam ikut merespons,” kata Ibu Mumut.

Meski begitu, ia tetap menjaga batas. Kasus seperti demam tinggi, muntaber, atau kanker stadium lanjut tidak ia tangani. Semua diarahkan ke fasilitas kesehatan. “Supaya tidak salah paham. Saya bantu, tapi ada yang lebih ahli,” ujarnya.

Bagi Ibu Mumut, terapi bukan sekadar pekerjaan. Ini cara hidup yang ia rawat sejak masa-masa sulit sambil menjaga hati, menolong tanpa pamrih, dan tidak menetapkan target jumlah pasien. “Rezeki sudah ada bagiannya,” katanya. Prinsip itu membuat ruang praktik kecil itu terasa seperti tempat kembali, bukan sekadar tempat berobat.

Hikmah Therapy mungkin hanya ruangan kecil di gang Bandung, tetapi dari tempat sederhana itu banyak orang pulang dengan tubuh yang lebih ringan dan hati yang lebih tenang. Sentuhan tangan Ibu Mumut tidak hanya soal titik refleksi ia lahir dari perjalanan hidup yang penuh sabar, keyakinan, dan dorongan untuk menolong.

Bagi sebagian pasien, kehangatan tangannya menjadi pengingat bahwa pemulihan tidak selalu datang dari hal besar. Kadang ia muncul dari seseorang yang menjaga niatnya tetap bersih dan menjadikan pekerjaannya sebagai ibadah. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Fira Amarin
Tentang Fira Amarin
Mahasiswa UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 10:41 WIB

Goyobod Legendaris Harga Kaki Lima Kualitasnya Bintang Lima

Goyobod Nandi sudah berjualan sejak 1997 yang tetap bertahan hingga sekarang.
Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:47 WIB

Bandung Lautan Macet Saat Liburan Akhir Pekan

Bandung yang sering dielu-elukan karena memiliki beberapa spot yang bisa mendatangkan ketenangan.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Jumat 19 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:17 WIB

Air Mata Bahagia di Balik Toga, Kisah Keluarga yang Mengantar Mimpi ke Panggung Wisuda

Di balik gemuruh tepuk tangan dan toga yang melambai, tersimpan kisah haru sebuah keluarga sederhana.
Seorang wisudawan berpose bersama keluarganya di depan Fakultas, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Shofar Khoerudin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 07:58 WIB

Berjuang itu Mudah, Bertahan itu Sulit: Kisah Sosok Santri yang Tangguh

Kisah inspiratif Defani Raspati yang Mendapatkan Juara 1 Lomba Membaca Kitab Kuning pada Hari Santri Nasional di Persiapan Waktu yang Singkat.
Pemberian Piala Juara 1 Membaca Kitab Kuning kepada Defani Raspati, salah satu Santri Yayasan Pondok Pesantren Sukamiskin. (Istimewa)
Ayo Biz 10 Nov 2025, 19:25 WIB

Jawa Barat Menuju 2029: Sinergi Ekonomi Biru, Industri 5.0, dan Pemerintahan Progresif untuk Pertumbuhan Inklusif

Arah pembangunan Jawa Barat kini difokuskan pada sinergi antara ekonomi biru dan industri 5.0 sebagai fondasi baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Arah pembangunan Jawa Barat kini difokuskan pada sinergi antara ekonomi biru dan industri 5.0 sebagai fondasi baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)