Di tengah debu dan riuh rendah pasar, kilasan vintage menarik jiwa untuk berhenti. Bagi anak muda Bandung, Pasar Cimol Gede Bage adalah destinasi wajib, tempat mereka berburu pakaian bekas yang penuh cerita.
Di sinilah identitas berani ditemukan tersembunyi dari seragam yang ditawarkan mal-mal raksasa menjadikan thrifting bukan lagi sekedar jual-beli, melaikan ziarah mode yang penuh kejutan, mencari gaya unik sekaligus mengekspresikan jati diri lewat busana.
Fenomena ini bahkan meluas ke ranah digital, kini banyak pedagang lokal juga memanfaatkan live TikTok untuk menjangkau Mahasiswa yang lebih nyaman membeli item vintage secara dari di Pasar Cimol Gede Bage, Bandung, Jum'at (31/10/2025).
Tren ini juga dirasakan oleh para pelaku usaha lokal. Heri Darmawan, salah satu pemilik toko thrift di Pasar Cimol Gede Bage Bandung, mengaku kini semakin banyak Mahasiswa yang membeli pakaian bekas secara daring maupun ada juga yang datang langsung ke toko.
"Saya juga sering jualan thrift di live TikTok. Banyak Mahasiswa yang nonton dan minta disarankan outfit yang cocok buat kuliah. Mungkin mereka lebih nyaman beli online biar nggak capek nyari ke toko-toko" ujarnya kepada penulis.

Shafira Nurwahdah, Mahasiswa Universitas Jendral Achmad Yani, menjelaskan bahwa keterbatasan stok di pasar thrift justru memicu sensasi perburuan yang menyenangkan.
"Aku sering nemuin Sweater, Blouse, Cardigan, atau Rok vintage ala 90-an yang unik banget, dan kecil kemungkinan kalo orang lain juga punya." jelasnya kepada penulis.
Baginya, setiap temuan memiliki cerita dan karakter khas, menjadikan thrifting ajang untuk mengespresikan kepribadian lewat gaya yang berbeda yang berbeda.
"Kalau cuma di pasar, yang datang ya orang Bandung aja. tapi kalo sambil jualan di live TikTok, pembeli dari luar kota bahkan luar Jawa, bisa ikut nonton dan beli. usaha thrift shop saya jadi punya etalase yang lebih luas sekarang," ungkap Heri Darmawan menambahkan.
Fenomena thrifting ini menunjukan bagaimana anak muda Bandung memadukan kreativitas, kepekaan gaya, dan kesadaran lingkungan. Dari sekedar mencari pakaian bekas, mereka menjadikannya ajang berekspresi dan membangun identitas diri. Dengan gaya yang orsinal dan sikap ramah lingkungan, thrifting kini menjadi simbol baru gaya hidup kreatif anak muda Bandung. (*)
